Share

248. Penghancuran Dimulai ( Sembilan)

Kiana merangkai bunga untuk mengisi waktunya yang kosong. Entah sudah berapa lama, ia sulit untuk tidur di waktu yang tepat.

        Malam sangat sunyi. Rembulan bahkan tidak begitu terang. Bintang juga tidak terlihat. Kiana mulai bosan dan membiarkan tangkai bunga berserakan.

"Mau ke mana?"

            Langkah Kiana terhenti. Ia menoleh ke arah sumber suara. 

"Rael? Sejak kapan kau di sini?" tanya Kiana. "Kau datang melalui pagar lagi?" lanjutnya. 

"Melewati jalan wajar terlalu biasa," jawab Rael. 

"Aku terkadang heran. Bagaimana kau bisa melewati semuanya?"

"Karena aku memiliki apa yang tidak orang lain miliki."

           Kiana terkekeh. Ucapan Rael terdengar puitis. Kiana tidak seberapa menanggapi. Ia tetap berpaling dari tempatnya  dan beranjak pergi. Akan tetapi, Rael meraih lengan Kiana.

"Ada apa?" tanya Kiana.

"Bisakah temani a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status