Share

147. Exjen Vosaihe (Delapan)

Senyum terukir dari bibirnya. Namun, derai airmata membasahi pipinya. Tidak henti-hentinya isak tangis itu Son luapkan bersama rasa rindunya.

"Siapa? Siapa yang mengganti bunga untukmu setiap hari? Maaf! Aku terlalu pengecut dan tidak menerima kenyataan hingga aku baru datang sekarang," gumam Son.

         Son memeluk erat makam Meysha. Ia meluapkan segala rindunya. Ia tidak pernah datang. Sekalipun tidak pernah. Sore ini, untuk pertama kalinya dia datang menemui Meysha ditempat istirahat terakhirnya.

"Aku berharap berita kematianmu adalah mimpi buruk. Sayangnya, berapa lama waktu yang aku biarkan berlalu tanpamu, tidak membuatku terbangun dari mimpi itu."

         Son menangis seorang diri. Seolah-olah Meysha sedang ada di depan matanya. Son ingin sekali memeluknya. Ia yang menolak kenyataan sampai hampir gila, mengutuk dirinya sendiri yang sudah menjadi pengecut.

"Sayang, apa kau meninggalkanku de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Terharu sungguh terharu
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Huwaaaa aku nangis...............
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Keluarga yang sangat bijak,salut sama keluarga exjen yang tidak berasumsi negatif soal son. Luar biasa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status