Share

Bab 44

"Daddy!" Silla berteriak memanggil Dareen sambil tertatih-tatih menuruni tangga.

Mendugas Dareen menyongsong Silla, khawatir gadis kecil itu kehilangan keseimbangan dan jatuh.

"Silla, kenapa turun sendiri, Sayang? Kak Sha mana?" Dareen melempar pandang ke lantai atas, mencari sosok Arisha yang mungkin saja menyusul Silla.

"Nggak tahu. Dari tadi Silla manggil, tapi Kak Sha nggak nongol juga," keluh Silla dengan mata berkaca-kaca.

Segera Dareen menggendong Silla. "Sudah ya … jangan nangis lagi! Kita cari Kak Sha sama-sama."

"Ngapain kalian mencari wanita itu?" tanya Nyonya Hart. Nada suaranya yang terdengar ketus membuat kening Dareen berkerut.

"Apa maksud Oma bertanya seperti itu?" Perasaan Dareen mendadak tidak enak. Firasatnya membunyikan alarm bawah sadarnya bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi pada Arisha.

"Tidak ada maksud apa-apa," timpal Nyonya Hart, acuh tak acuh, kemudian melangkah ke ruang tengah.

Wanita sepuh itu duduk di atas sofa dengan santai, tak peduli pada roman muka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status