Share

Bab 48

Deg! Deg! Deg!

Jantung Arisha berdetak riuh, menyamai tabuhan genderang perang.

Keringat membanjiri punggungnya di tengah dinginnya cuaca dan embusan angin malam.

Bagaimana kalau mereka menemukannya? Akankah dia mengucapkan selamat tinggal pada dunia setelah kehilangan mahkota paling berharga, yang selama ini ia jaga?

Berbagai pikiran buruk berkecamuk dalam kepala Arisha.

'Tidak! Aku tidak boleh berpikir yang buruk-buruk.' Arisha geleng-geleng kepala, mengusir bayangan buruk yang berkelebat di benaknya. Dia pun menegur diri, 'Ingat Arisha! Allah tergantung prasangka hamba-Nya.'

Akhirnya Arisha memasrahkan jiwa pada Sang Pemilik semesta. Ia tetap diam sambil komat-kamit membaca Ayat Kursi.

Entah berapa lama Arisha terpaksa merelakan darahnya menjadi santapan nyamuk-nyamuk nakal.

"Ba!" teriak si cungkring, menyibak serumpun tanaman perdu, yang hanya berjarak dua langkah dari tempat Arisha bersembunyi.

Detak jantung Arisha makin menggila, seiring dengan rasa takut yang kian mendera. Bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status