Share

Bumil mager

Penulis: JheNhy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-29 22:41:32

Pagi ini Via sengaja hanya masak nasi goreng untuk Aryo dan kini telah siap di atas meja makannya tinggal menunggu suaminya keluar kamar.

Tak lama kemudian Aryo pun keluar kamar sambil mengancing lengan bajunya, ia pun terlihat sudah sangat rapi. Karena hari ini ia kemabali masuk kerja. Via secara diam-diam menatap suaminya.

 

'Tampan sekali, tapi sayangnya hatimu tak seindah parasmu, Mas'

 

"Selamat pagi, Mas," sapa Via.

 

"Pagi sayang!" Ucap Aryo yang segera duduk

 

"Mas, maaf ya hanya nasi goreng. Soalnya aku merasa sangat malas bergerak," ucap Via saat mereka sedang sarapan

 

"Nggak apa-apa kok, nasi gorengnya juga enak 

."

 

Via tersenyum mendengar, "Mas, sepertinya kita butuh pembantu untuk membantuku mengerjakan pekerjaan rumah."

 

"Oh, iya nanti akan aku carikan ya." jawab Aryo tanpa protes karena ia merasa Via benar, mereka memang butuh pembantu apalagi saat ini Via sedang hamil.

 

Usai makan Via mengantarkan suaminya kedepannya, "Hati-hati ya mas, jangan lupa makan siangnya." 

Aryo menghadap ke arah istrinya seketika satu ciuman mendarat di keningnya.

 

"Kamu dirumah juga hati-hati ya, jangan terlalu capek," ucap Aryo sembari mengusap pipi kanan istrinya, Via hanya mengangguk melihat tingkah suaminya karena sejak Aryo berselingkuh ia sangat mengabaikan Via, tapi sekarang ia kembali seperti Aryo yang dulu.

 

"Aku jangan gampang tertipu, mungkin saja mas Aryo sedang merencanakan sesuatu untukku." Via bicara sendiri saat mobil Aryo sudah tidak kelihatan.

 

Via kembali masuk ke dalam rumahnya, dengan cepat ia mengirimkan pesan singkat kepada Intan untuk mengajaknya jalan-jalan. 

 

@Intan

[Sebelumnya aku minta maaf Via, soalnya hari ini aku udah janji nama temanku untuk menemaninya mencari pekerjaan. Besok ya] 

 

@Via

[Oh, iya nggak apa-apa. Tapi, ngomong-ngomong temanmu butuh pekerjaan apa? Dan temanmu cewek apa cowok?]

. Secara kan gue lagi hamil.] Balas Via lagi diakhiri dengan emoji ngakak

 

@Intan

[Hamil gadungan haha, bdw dia pasti mau soalnya Nuri lagi sangat membutuhkan pekerjaan. Nanti aku langsung antar kerumahmu ya.]

 

@Via 

[Oke! Ditunggu.] Balas Via lalu tersenyum.

 

*

Aryo yang baru saja tiba di kantornya, dengan santai ia berjalan menuju ruangan, dengan perlahan Aryo membuka pintunya dan seketika ia terkejut melihat Salsha yang duduk santai di kursinya.

 

"Sal—sha," ucap Aryo gugup.

 

"Masih ingat kamu mas, aku pikir kamu sudah lupa sama aku," jawab Salsha berjalan ke arah Aryo yang masih berdiri mematung

 

"Aku bisa jelasin, Sha." Aryo hendak memegang tangannya namun segera ditepis oleh Salsha.

 

"Jelasin apa? Kamu sekarang sudah berubah mas, kamu nggak punya waktu untukku lagi."

 

Aryo menghela napas, "Ya udah maumu apa sekarang? Aku mau jelasin kamu nggak mau dengar."

 

"Aku mau kamu ceraikan istrimu dan nikahin aku sekarang."

 

Aryo membulatkan matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Salsha.

 

"Kenapa? Kamu nggak mau nikahin aku? Jadi habis manis sempah dibuang nih?"

 

"B—bukan begitu Sha, tapi ...."

 

"Tapi apa?"

 

"Via sekarang hamil, Sha. Tapi aku mohon dengarin penjelasan aku dulu."

 

"Apa! Hamil?" Salsha menjatuhkan bobotnya di atas sofa dengan air matanya yang mulai menetes

 

"Iya Sha, makanya kamu harus dengar penjelasan aku dulu."

 

Tanpa menghiraukan Salsha yang masih diam, Aryo langsung menjelaskan apa yang terjadi kenapa Via bisa sampai hamil. Aryo meminta maaf dan berusaha membujuk Salsha, karena ia tahu bagaimana kecewanya Salsha.

Awalnya Salsha marah-marah, vas bunga yang ada di meja Aryo pun pecah Salsha banting. 

 

Seketika Salsha menyeka air matanya, karena menemukan ide yang cemerlang.

 

"Aku maafkan kamu mas, tapi ada syaratnya."

 

"Apa?" tanya Aryo 

 

 "Aku mau tinggal bersama kamu, aku capek diabaikan terus."

 

"Tidak mungkin, Sha. Bagaimana dengan Via?"

 

"Jadi kamu lebih memikirkan perasaan wanita itu daripada aku?" 

 

"Bukan begitu, Sha—" ucapan Aryo terpotong karena ketukan pintu dari luar. Setelah diizinkan masuk oleh Aryo ternyata sekertaris.

 

"Maaf pak, ada apa ya bapak meminta saya kesini?" ucap sekertaris Aryo

 

"Oh, tolong hubungi yayasan asisten rumah tangga, agar mengirimkan satu orang untuk bekerja dirumah saya." pintah Aryo pada sekertarisnya

 

'Pembantu?' batin Salsha sambil berpikir sejenak

 

"Baik pak! Saya permisi dulu." ucap sekertaris itu lalu berjalan keluar

 

"Tunggu!" cegat Salsha ketika sekertaris itu berjalan beberapa langkah

 

"Batalkan saja," kata Salsha membuat sekertaris itu mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Aryo.

 

"Salsha, apa maksudmu?" tanya Aryo yang juga tidak mengerti

 

"Batalkan saja saja mas, nanti aku jelasin." jawab Salsha tersenyum

 

"Ya sudah, tidak jadi." ucap Aryo kepada sekretarisnya yang hanya bisa mengangguk tak mengerti.

 

"Itu cara satu-satunya mas," ujar Salsha sembari tersenyum

 

"Sha, aku masih tidak mengerti maksudmu." Aryo menggaruk kepalanya yang tidak gatal

 

"Aku akan berperan sebagai pembantu dirumahmu, Mas." 

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
di BANTAI langsung
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
dasarnya KEGATELAN coba aja muncul di daerah kekuasaan Via habis lo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Pembantu baru

    "Aku yang akan berperan sebagai pembantu dirumahmu, Mas.""Sha, semua itu tidak semudah apa yang kamu pikirin, emangnya kamu bisa bekerja sebagai pembantu? Semuanya hanya akan membuat Via curiga sama kita, Sha.""Ya ... Aku bisa kok, tapi kalau seandainya hubungan kita ketauan malah bagus dong, kita nggak perlu rahasia-rahasia lagi sama istrimu itu.""Salsha, tolong ngerti sedikit aja, aku akan menikahi kamu, aku juga sangat mencintaimu. Tapi kalau sekarang waktunya belum tepat, Sha.""Iya aku mengerti mas, tapi izinkan aku tinggal bersamamu.""Aku nggak yakin, kamu bisa mengerjakan semuanya, Sha.""Kamu percaya sama aku mas, demi kamu dan hubungan kita aku pasti bisa," ucap Salsha lalu memberi kecupan dipipi Aryo."Ya sudah terserah kamu aja. Tapi ingat jangan sampai membuat Via c

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tumbuh kasih sayang

    Pagi ini Via sengaja bangun telat karena tidak perlu menyiapkan sarapan untuk Aryo karena mereka sudah ada pembantu baru dirumahnya. Tapi Via selalu bersikap waspada dengan kehadiran Salsha dirumanya. Via yang masih terpejam seketika menjadi kaget ketika sentuhan yang terasa sangat dingin diperutnya. Ia membulatkan matanya saat mendapatkan Aryo yang sedang bertelanjang dada dan hanya mengunakan handuk sebatas pinggang tengah tersenyum kepadanya dengan tangan masih menempel di perutnya. "Mas Aryo," ucap Via pelan "Maafkan aku, Sayang. Aku hanya ingin membangunkan baby," jawabnya. lalu mencium perut Via yang masih rata. Via merasa sangat geli dengan perlakuan suaminya. Via tersenyum, "Nggak apa-apa. Mas." Via memegang tangan membuang muka "Iya enak," jawab Aryo lalu menoleh ke arah Salsha "Ini siapa yang masak?" tanya Via menatap Salsha "Aku Non," ucap dengan sangat pelan. Prokk, prok. "Amboi ... Amboi, enaknya mengaku masakan orang." Suara Nuri

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kedatangan Andre

    Pukul 4.00 sore Via pulang kerumah, ia sedikit kaget melihat mobil suaminya sudah ada digarasi.'Tumben mas Aryo pulang jam segini, pasti tuh cewek ngadu. Ah, sudah ku duga.' batin Via lalu melangkah masuk kedalam rumahnya melihat suaminya yang telah menunggunya di ruang tamu."Assalamualaikum," ucap Via pelan sembari tersenyum."Waalaikumussalam, dari mana aja? Jadi gini kelakuan kamu selama aku nggak ada dirumah." ucap Aryo to the point.'Wow, baru kali ini aku dibentak oleh mas Aryo, pasti ini semua gara-gara termakan omongannya si wanita j*lang itu. Awas aja akan ku balas lebih dari ini.' grutu Via dalam hati."Maaf mas, sebenarnya tadi pagi tiba-tiba perutku merasa keram, jadi aku ajak Intan untuk periksa ke dokter. Karena sebelumnya kan aku belum periksa," jelas Via pelanMendengar penjelasan Via,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Ide gila lagi

    Pagi-pagi sekali Via sudah sibuk dengan ponselnya saat suaminya masih tertidur dengan pulas. Via berbalas chat dengan Intan tentang apa yang mereka rencanakan kemarin, Via akan membeli sebuah Kedai Kopi yang jauh dari tempat tinggal mereka, rencananya kedai itu akan dikelola oleh Intan dan tentunya rencana itu semua tanpa diketahui oleh Aryo.[Via, nanti siang pemilik kedai ingin bertemu dengan kita. Kamu bisa nggak?] kata Intan dipesan singkatnya[Oke! Nanti aku usahakan.][Yakin kamu nggak akan dicurigai keluar rumah terus?][Ya, nanti aku akan cari cara.]Setelah sepakat dengan Intan, Via berniat untuk mandi, namun ia urungkan kerena ia ingin membaca apa saja percakapan Aryo dan Salsha karena semalam ia melihat suaminya tidur sudah larut malam. Via langsung membuka WhatsApp milik Aryo.[Mas, aku minta

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Ide gila lagi 2

    "Ya sudah kamu tunggu disini," ucap Aryo lalu melangkah untuk mengambil mobil diparkiran. Namun, tiba-tiba....."Aww!" Salsha tersungkur"Copet!" teriak Salsha, seseorang telah membawa lari belanjaannya. Aryo tetap berlalu karena pikir istrinya sedang bergurauBanyaknya orang disana tak dapat mengejar copet itu, karena copet dengan cepat naik ke atas motor teman yang telah menunggunya.Setelah mengeluarkan mobil dari parkiran, Aryo pun melajukan mobilnya dan berhenti di depan Salsha."Hu....hu...""Kamu kenapa sayang? Apa yang terjadi?" Aryo membantu Salsha berdiri"Mas copet itu membawa lari semua belanjaan dan tas aku.""Apa! Di dalam tas kamu ada ATM ku, semua uang berada di sana, bagaimana bisa kamu hilangkan begitu saja." Aryo meninggikan suaranya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Obat kuat balsem

    "Dubrarakkk!" Aryo membuka pintu kamarnya dengan kencang lalu berlari ke kamar mandi.Mendengar Aryo yang tengah sibuk di kamar mandi seperti sedang menyiram sesuatu yang pasti bukan mandi.'Aduh! Pasti panas banget tuh!' gumam Via pelan sambil menahan tawanya yang hampir lepas.Via tersenyum mengernyitkan bibirnya kala mengingat apa yang telah lakukan tadi sore.*Setelah membaca percakapan Aryo dan Salsha, Via membawa hati yang terasa panas keluar kamar. Di lihatnya Salsha sedang senyum-senyum sendiri duduk santai di sofa sambil menggoyang-goyangkan kakinya.Via sangat geram dengan tingkah Salsha yabg berlagak seperti bos dirumahnya, ia pun menghembus napas kasar lalu berjalan perlahan menghampiri Salsha, " Sha!"Seketika Salsha gelagapan. Dengan cepat ia berdiri, "I—iya Non."&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Ketegangan Via

    Tidak ada makanan dirumah, Via sengaja mengajak Aryo sarapan diluar, karena ia tahu kalau Salsha tidak bisa masak dan tidak punya uang.Setelah makan ia pun ikut Aryo ke kantor.Sudah hampir magrib, Aryo dan Via pun tiba dirumahnya. Setelah menghabiskan seharian waktu diluar."Kok sunyi, Mas?" tanya Via saat membuka pintu"Salsha!" teriak Aryo langsung masuk"Sha!""Mungkin Salsha sedang tidru mas, aku langsung cek ke kamarnya ya," lanjut Via. Lalu berjalan setelah Aryo mengangguk"Kemana perginya perempuan itu?" gumam Via setelah melihat kamar dan lemari yang Salsha tempati kosong."Apa mungkin dia pergi karena kelaparan atau takut ketahuan kalau nggak bisa masak?" tebak Via.Via pun keluar dari kamar itu dan&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Misteri handuk basah di atas kasur   Aryo dilema

    Diperjalanan lagi-lagi Aryo merasa sangat bersalah karena telah membohongi Via lagi, sebenarnya ia mendapatkan telpon dari Salsha bukan dari kantor.Didalam telponnya Salsha mengabarkan kalau ia sakit di apartemen yang dulu ia tempati.Padahal Aryo sangat ingin tahu perkembangan janin dikandungnya istrinya, awalnya ia tidak suka dengan kehamilan istrinya, namun entah kenapa seiring berjalannya waktu tumbuh rasa kasih sayang yang sangat besar untuk calon anaknya itu.Tidak dapat dipungkiri, Aryo merasakan kalau sekarang ia menjadi takut jika harus kehilangan sosok wanita polosnya, wanita yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka."Aku tidak mau kehilangan kamu, Via." gumamnya lalu menelan ludahnya dengan kasar."Aku harus melepaskan Salsha secepatnya. Jujur aku sudah tidak tahan dengan sikap ego-nya yang selalu ingin menang sendiri, s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05

Bab terbaru

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Memulai kehidupan baru

    Enam bulan kemudianHari ini Via kembali ke Indonesia. Setelah enam bulan berada di negara asing untuk bersembunyi dari Aryo sekaligus menenangkan hatinya yang telah tergores luka.Disana Via bisa melupakan semuanya, melepaskan bebannya yang sangat berat. Via tahu selama ini Aryo mencarinya dengan segala usaha, akan tetapi tetap saja tidak bisa menemukan keberadaannya. Perna dalam persidangan Aryo meminta agar kiasa hukum menghadirkan Via disana, namun Via tetap saja menolak. Tidak membutuhkan waktu lama proses perceraian berjalan dengan lancar walaupun tanpa kehadiran Via, karena Via mengandalkan pengacara yang sangat handal dan sudah biasa menangani kasus seperti itu. Alasan Via kembali ke Jakarta karena ia tidak mungkin meninggalkan kota kelahirannya selamanya, selain itu di Jakarta juga ia mempunyai usaha sendiri yang dikelola oleh Intan sedang berkembang pesat, Kedai kopi dan sekarang sudah ada toko kue juga.Seandainya nanti ia bertemu kembali dengan Aryo, ia tidak akan menghi

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, se

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kejutan yang tak diharapkan

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang dikantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru mereka kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga ia menjadi jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apaladaya pekerjaannya masih menumpuk.

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tidak ada kesempatan kedua

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih meno

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Good bye Salsha

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank,

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan.[Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-e

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tamu tak terduga

    Sekarang Aryo benar-benar sibuk dengan Salsha, karena sejak hamil Salsha jadi banyak menuntut. Tapi semua itu justru membuat Via santai-santai saja, ia sengaja biarkan dulu Salsha menikmatinya sedikit lagi, sampai-sampai bukti-bukti dapat ia kumpulkan.Via juga bosan dirumah sendirian, ia pun memilih untuk menghabiskan waktunya di kedai bersama Intan.Semakin hari kedai semakin ramai, Evan juga sedang melakukan tugas khusus dari Via. Intan terpaksa mengambil 2 orang untuk bantu-bantu di kedai.Sedari tadi Via juga ikut turun tangan karena sudah merasa sedikit capek, Via istirahat diruangan khusus, sedangkan Intan masih melayani pembeli.Saat ia selesai mengantarkan minuman serta cemilan pesanan pelanggan, matanya tertuju pada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan kedai mereka.Tak lama kemudian supir membukakan pintu mobil, keluarlah seorang pria berseragam rapi dengan jasnya dan terliha

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kedai kopi VITAN

    Jam 1 dini hari Via belum juga memejamkan matanya, ia masih asyik dengan ponselnya berbalas chat denga Intan.[Tadi pas kamu ikutin mas Aryo, kamu nggak meninggalkan jejak kan?] tulis Via di pesan singkatnya untuk Intan[Ya enggaklah! Emangnya lo meragukan kemampuan gue?] Balas Intan langsung.[Bukan begitu, kan kali aja. Hehe, kamu emang sahabat yang bisa diandalkan.][Iya dong! Tapi lain kali lo nya jangan kasih tugas mendadak gitu. Baru hari pertama buka kedai pelangan juga lumayan. Eh, malah disuruh ngikutin Aryo. Untung aja Evan mau jagain kedai.][Soalnya aku juga dapat idenya mendadak Tan, maafin aku ya.][Eh, jangan baperan dong. Kan gue bercanda.] Balas Intan lagi[Nggak Tan, aku udah lama kenal kamu.][Hehe! Bumil tidur gih, jaga kesehatan deb

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Aryo dilema

    Diperjalanan lagi-lagi Aryo merasa sangat bersalah karena telah membohongi Via lagi, sebenarnya ia mendapatkan telpon dari Salsha bukan dari kantor.Didalam telponnya Salsha mengabarkan kalau ia sakit di apartemen yang dulu ia tempati.Padahal Aryo sangat ingin tahu perkembangan janin dikandungnya istrinya, awalnya ia tidak suka dengan kehamilan istrinya, namun entah kenapa seiring berjalannya waktu tumbuh rasa kasih sayang yang sangat besar untuk calon anaknya itu.Tidak dapat dipungkiri, Aryo merasakan kalau sekarang ia menjadi takut jika harus kehilangan sosok wanita polosnya, wanita yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka."Aku tidak mau kehilangan kamu, Via." gumamnya lalu menelan ludahnya dengan kasar."Aku harus melepaskan Salsha secepatnya. Jujur aku sudah tidak tahan dengan sikap ego-nya yang selalu ingin menang sendiri, s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status