Share

Bab 97

"A–apa maksudmu, Mas?" tanyaku tergagap.

"Bunuh aku sekarang juga," ulangnya lagi. "Aku lebih baik mati daripada kita berpisah, Tsania. Cepat, bunuh aku. Bunuh aku sekarang juga!!"

Aku memejamkan mata saat Mas Rendra berteriak dengan lantang di depan wajahku.

Jantung berdebar tak karuan seiiring dengan rasa takut yang muncul di dalam diri ini.

Melihat tatapan Mas Rendra yang begitu tajam padaku, juga perintah dia yang sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat, membuat nyaliku menciut.

Aku bingung harus bagaimana. Pergi pun sepertinya tidak bisa, karena jalanku dihalanginya.

"M–mas," ucapku tertahan.

Ludah aku telan dengan kasar, lalu memberanikan diri untuk menatap mata Mas Rendra dengan tenang. Meskipun hati sangatlah risau.

"Aku lebih senang kau menghilangkan nyawaku daripada pergi meninggalkanku, Tsania." Mas Rendra kembali berujar.

Aku menarik napas, kemudian mengembuskannya seraya memaksakan tersenyum.

"Aku tahu ini berat untukmu, Mas. Untukku juga. Tapi ... aku sudah t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status