Share

6. Regina Meyer

last update Last Updated: 2023-03-30 12:07:02

Suara itu bagaikan mimpi buruk bagi Valerie di masa lalu. Gadis itu berjengit sesaat kala namanya dipanggil, reaksi tubuhnya jauh lebih jujur ketimbang kata hatinya.

“Kelayapan ke mana saja kau ini?? Aku sudah menunggu lama di depan apartemen bobrokmu!!” keluh Regina, dia menyilangkan kedua lengan di depan dada seraya memberi Valerie sebuah tatapan yang bersifat ancaman.

Regina Meyer, kakak perempuan Valerie yang berbeda ibu dengannya adalah anak perempuan kesayangan Tuan Meyer. Apabila dibandingkan dengan Valerie, maka Regina adalah buah hati yang begitu disayang dan dimanja dalam Keluarga Meyer, karena itulah sifat Regina menjadi sangat angkuh dan semena-mena, menganggap dirinya yang paling berkuasa dan yang lainnya harus tunduk padanya.

Walaupun Regina memiliki sifat yang buruk, di mata Tuan Meyer dan Keluarga Meyer lainnya gadis itu tidak lebih dari anak kecil yang manis. Regina memiliki wajah cantik yang imut, kemudian dia juga pandai mengambil hati orang lain dengan tingkahnya yang manja tetapi tidak menyebalkan, karena itulah Regina bisa menjadi kesayangan dan favorit banyak orang di Keluarga Meyer.

“Kenapa tidak menjawab, apa mulutmu itu bisu?!” Regina terlihat tidak sabaran, nadanya begitu ketus ketika menghardik Valerie.

Ketusnya Regina dan diamnya Valerie adalah sesuatu yang wajar dilihat ketika keduanya bersama. Hubungan Regina dan Valerie tidak bisa dikatakan baik. Regina membenci Valerie karena gadis itu merupakan anak haram ayahnya, ditambah lagi dengan pengaruh Madam Meyer membuat kebencian Regina kepada Valerie semakin menjadi-jadi.

Ketika keduanya masih kecil, Regina selalu membuat Valerie menderita, bahkan tak jarang dia melukai gadis itu tetapi orang lain masih membela Regina layaknya semua hal yang buruk adalah salah Valerie sendiri.

Perlakuan buruk Regina kepada Valerie terus berlanjut sampai keduanya tumbuh dewasa, terutama setelah ayah keduanya membawa Valerie ke kediaman utama. Berbeda ketika mereka masih anak-anak, Regina yang sudah beranjak dewasa memiliki cara yang lebih kejam dan bisa menutupinya dengan baik dari pandangan mata orang lain.

Reputasi Valerie yang buruk di mata banyak orang juga tidak luput dari campur tangan Regina, gadis itu tidak pernah melewatkan kesempatan untuk membuat Valerie menjadi semakin buruk. Bagi Regina, kehadiran Valerie tidak lebih dari sebuah lalat yang sangat mengganggu.

“Mengapa kau kemari, Regina?” tanya Valerie setelah dia mengambil napas dalam-dalam. Valerie mencoba untuk mengendalikan rasa panik yang tadinya menjalari tubuhnya karena kehadiran Regina.

Karena apa yang Valerie terima di masa lalu, tidak heran kalau tubuhnya bereaksi ingin menghindar ketika Regina memanggil namanya. Meskipun Valerie telah berubah banyak dan masa hidupnya di dua dunia terdahulu jauh lebih lama ketimbang di dunia asalnya, trauma yang Valerie miliki masih membekas dalam hati gadis itu.

Tingkah Regina begitu arogan, memandang rendah Valerie layaknya gadis itu tidak lebih dari seekor semut kecil yang bisa dia injak sesuka hati. Anak haram seperti Valerie tidak seharusnya hidup dan menampakkan dirinya di depan Regina.

Jantung Valerie masih berdebar kencang, dia pun secara tidak sadar juga mengepalkan kedua tangan sebelum kemudian menyembunyikannya di belakang punggung. Pengaruh Regina kepada dirinya jauh lebih besar dari perkiraan Valerie sebelumnya, tetapi Valerie harus bisa mengakhirinya agar dia tidak terus-terusan terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya. Dia bukanlah seorang pecundang seperti di masa lalu, dan Regina yang ada di depan Valerie ini tidak lebih dari seorang gadis manja yang mengandalkan statusnya untuk menekan Valerie.

Degup jantung Valerie perlahan-lahan kembali normal, hatinya yang beberapa waktu lalu terasa gundah kini sudah menjadi tenang, seperti ekspresi wajahnya yang mulai dari awal sampai sekarang tidak berubah sama sekali, masih begitu tenang.

Regina yang tidak menyadari perubahan emosi dalam diri Valerie pun tidak berhenti di situ saja.

“Aku mendengar beberapa hari yang lalu kau bermalam di kamar hotel dengan seorang pria tua. Apa sekarang kau mulai berkencan dengan orang yang usianya sama seperti Papa?” Sebuah senyum muncul di bibir Regina, nadanya juga terdengar mencemooh ketika menanyakan hal itu kepada Valerie.

Regina melanjutkan perkataannya lagi. “Valerie, apa keberanianmu itu berasal karena kau sudah menemukan seseorang yang bisa mendukungmu dari belakang? Meskipun itu artinya kau harus menjual dirimu kepada seorang pria tua.”

Apa yang Regina ucapkan itu sebenarnya sangat menusuk hati seseorang yang mendengarnya. Regina ingin melihat wajah Valerie menjadi merah padam karena rasa marah yang dia miliki, sayangnya keinginan Regina tersebut tidak lebih dari sebuah keinginan saja, wajah Valerie masih kalem dan tenang seperti biasanya.

Tidak perlu menjadi seorang yang pintar untuk menerka arti tatapan yang Regina berikan kepada Valerie. Semua itu tidak jauh dari rasa jijik dan juga meremehkan yang Regina miliki untuknya.

“Regina, sebelum mengucapkan sebuah kebohongan, kau harus memikirkannya terlebih dahulu apakah kebohongan yang kau ucapkan itu masuk akal atau tidak. Aku tidak meladeni seseorang yang bicaranya melantur,” ujar Valerie dengan kalem, seolah-olah orang yang barusan diejek oleh Regina bukanlah dirinya.

Regina yang mengharapkan kemarahan Valerie setelah diejeknya merasakan kedua matanya terbelalak lebar. Dia merasa ragu dan berpikir kalau ucapan yang terlontar dari mulut Valerie tersebut tidak lebih dari khayalannya semata, mata mungkin seorang pengecut yang tidak berani melawan ketika Regina menindasnya selama ini mengucapkan sesuatu seperti itu kepadanya?

“Apa?” tanya Regina, masih tidak yakin.

Valerie tersenyum kecil, rasa panik yang tadi dia rasakan karena kemunculan Regina di tempat pertama sudah menghilang, hanya menyisakan rasa kebas dalam hati Valerie.

“Aku bertanya mengapa kau ke sini,” lontar Valerie, berbeda dengan yang dia ucapkan tadi.

“Bukan itu yang kau katakan tadi!!” tunjuk Regina.

Bukannya Valerie yang seharusnya marah karena diejek oleh kata-kata pedas dari Regina, rupanya Regina lah yang duluan naik pitam karena ucapan kecil yang terlontar dari mulut Valerie. Situasi keduanya berbanding terbalik, Valerie menikmati pemandangan bagaimana wajah putih Regina mulai menjadi merah padam.

“Apa kau mengatakan kalau aku tuli dan bodoh?!!” seru Regina dengan wajah yang masih merah karena amarah, sadar kalau Valerie mencemoohnya.

Valerie mengedipkan mata, terlihat lugu seperti orang yang tidak mengerti apa-apa.

“Apa aku mengatakan kau bodoh dan tuli?” tanya Valerie, kilatan kecil di kedua mata biru langit itu mengkhianati ekspresi lugunya. “Kau salah dengar dan tidak mengerti.”

“Tetapi ucapanmu menuduhku seperti itu secara tidak langsung!!” tunjuk Regina.

“Aku tidak mengatakan apa-apa, namun kalau kau merasa ucapanku itu mengatakan dirimu bodoh dan tuli, itu bukanlah salahku karena kau sangat sensitif dengan kenyataan yang kau akui,” sahut Valerie, ada sebuah nada sarkatis tipis yang terdeteksi dalam ucapan Valerie.

Kemarahan yang dirasakan oleh Regina terlihat dengan jelas pada wajah cantiknya, warna merah di wajahnya berubah menjadi sedikit keunguan dan amarahnya ingin meledak-ledak. Regina merasa ucapan sarkatis yang Valerie katakan tersebut ditunjukkan terhadap dirinya, mencemooh gadis itu sebagai seorang bodoh dan juga tuli.

“Jalang, apa sayapmu terlalu keras hanya karena sudah menemukan seseorang yang bisa mendukungmu?! Jangan sombong!” seru Regina.

Valerie mengambil satu langkah ke belakang ketika Regina datang menghampirinya, dia juga dengan cekatan menangkap tangan Regina yang ingin menampar pipinya. Tanpa mengucapkan apapun lagi maupun mengindahkan bagaimana ekspresi Regina menjadi sangat buruk, Valerie langsung memiting tangan gadis itu sebelum kemudian mendorongnya pergi menjauh darinya.

Bagaimana mungkin Regina menjadi tandingan Valerie ketika berurusan dengan adu fisik sekarang ini. Karena dorongan yang Valerie lakukan, Regina yang tidak bisa mengontrol keseimbangannya pun langsung terjatuh dan terduduk di atas lantai. Rasa sakit mulai menjalari area pantat Regina yang bertemu dengan kerasnya lantai dingin tersebut.

“Akkh…. Kurang ajar!!!” umpat Regina, dia meringis kesakitan.

Jangankan merasa kasihan melihat ekspresi kesakitan Regina, Valerie yang menjadi tersangka pendorongan tersebut hanya menatap sosok saudara kandungnya tersebut dari atas, tidak tampak seperti orang yang ingin membantu Regina.

Tatapan sepasang manik biru langit tersebut begitu dingin, seperti dia melihat barang mati yang tidak penting di hadapannya.

“Tidak hanya IQ-nya yang kurang, mulutnya pun juga bau,” gumam Valerie, sindiran kecil itu ditunjukkan kepada Regina.

Valerie melihat Regina masih ingin melakukan perhitungan terhadap dirinya, terutama setelah ejekan itu keluar dari mulutnya.

Dalam hati Valerie berpikir, apa yang Valerie lakukan hari ini sampai dia bisa bertemu dengan petasan lokal semacam Regina Meyer? Valerie tidak ingat dirinya melakukan sesuatu yang berlebihan sampai menarik perhatian Keluarga Meyer akhir-akhir ini, tetapi nyatanya serendah apapun Valerie mencoba untuk menyembunyikan profilnya, Regina tetap datang berkunjung dan mencari masalah dengannya.

Sepertinya horoskop Valerie tidak cocok dengan Keluarga Meyer, tanpa ada alasan yang jelas anggota keluarga ini selalu datang untuk mencari masalah dengannya. Dalam hati Valerie ingin sekali menghela napas panjang, dia merasa lelah.

“Katakan padaku apa yang membuatmu sampai datang ke tempat ini!” pinta Valerie.

Gadis itu menghiraukan tatapan penuh kemarahan yang Regina berikan padanya, Valerie hanya ingin tahu mengapa tiba-tiba Regina datang ke apartemen ini. Valerie tidak bertanya alasan Regina menyerangnya secara verbal ketika bertemu, pada dasarnya Regina sudah sering melakukan itu setiap kali keduanya bertemu, sehingga Valerie tidak merasa terkejut lagi.

Apabila biasanya Valerie hanya ingin menyembunyikan diri dari pandangan Regina dan langsung menundukkan kepala seraya ingin menghilang saat bertemu dengan gadis itu, kini Valerie melakukan hal yang tidak biasa. Tidak hanya Valerie terlihat tenang ketika melihat Regina menghampirinya, dia juga bisa membalas ucapan Regina dengan penuh percaya diri.

Dalam hati Regina berpikir kalau Valerie benar-benar tidur dengan Bos Walker dan percaya kalau dirinya bisa melawan Regina dengan dukungan Bos Walker. Walaupun Regina masih merasa marah karena kelancangan Valerie kepada dirinya, tetapi Regina merasa senang setelah tahu Valerie mengkhianati tubuhnya sendiri demi sebuah dukungan.

Bibir Regina berkedut sesaat, begitu pula dengan kilat penuh cemooh yang terpancar dari kedua maniknya.

“Heh… sepertinya setelah melayani pria tua yang sudah bau tanah, rasa kepercayaan dirimu semakin tinggi. Kau sama saja seperti pelacur yang kau sebut sebagai ibu, dua-duanya sama-sama seorang jalang,” tuduh Regina.

Regina berkacak pinggang, tingkah angkuhnya terlihat, begitu pula dengan cemooh yang begitu kentara pada matanya. Dia memandang rendah Valerie.

“Yang dikatakan orang-orang benar. Apabila darah kotor mengalir dalam tubuh seseorang, mereka akan menjadi orang kotor. Ibumu seorang pelacur yang tidak keberatan menggoda suami orang, tidak kusangka kau yang merupakan anaknya juga melakukan hal yang sama,” hina Regina.

Sebelum Valerie mengatakan sesuatu untuk menangkis serangan verbal Regina, Glory yang tinggal dalam kesadaran Valerie terlebih dahulu merasa marah.

[Valerie, jangan menghalangi sistem ini! Sistem ini ingin membuat perhitungan dengan Regina!!!]

Related chapters

  • Miss Villainess Is Wealthy   7. Senyum Kemenangan

    “Akkkh!!!!” Suara teriakan yang melengking tinggi terdengar, menyuarakan kepanikan yang berasal dari mulut Regina. Wajah Regina pucat pasi, keringat dingin mengucur deras di punggung, dan kedua matanya terbuka lebar seraya menatap Valerie dengan penuh horor. Mulutnya yang tadi mengucapkan sindiran tajam dan menusuk ke arah Valerie, kini hanya bisa terbuka sebelum menutup layaknya seekor ikan. Regina tidak bisa mengatakan apa-apa karena rasa takut yang masih menyelimuti dirinya. “Kau… kau….” Ucapan penuh getar itu terbata-bata, tidak bisa menyusun kalimat yang lengkap. Regina mengangkat dagu, melihat ke arah Valerie dengan tatapan penuh ketidakpercayaan. Sesaat setelah Regina menghina mendiang ibu kandung Valerie, entah karena kerasukan apa Valerie melemparkan sepatu hak tinggi yang dikenakannya ke arah Regina. Andaikata Regina tidak segera menghindar, bisa dipastikan ujung runcing hak tinggi dari sepatu yang Valerie lempar akan mengenai kepalanya. Celakanya lagi, Regina yang mela

    Last Updated : 2023-05-02
  • Miss Villainess Is Wealthy   8. Penolakan

    “Tidak ada banyak barang yang harus dibereskan, sehingga proses pindahan kali ini jauh lebih sederhana dari yang kukira sebelumnya,” ujar Valerie kepada diri sendiri. Gadis itu melirik ke arah jendela kamar dan menemukan matahari sudah mulai condong ke barat, tidak terasa waktu berputar begitu cepat ketika dia melakukan pekerjaan singkat yang bernama membereskan barang. Valerie menarik kedua tangan ke atas, melepas penat yang menyelimuti dirinya sejak tadi. Setelah dia merasa tubuhnya rileks, barulah Valerie merasa sedikit lapar, makanan terakhir yang dia lahap adalah waktu sarapan tadi dan itu semua sudah berlalu berjam-jam yang lalu. “Glory, apa kau ada rekomendasi restoran yang bagus untuk makan malam hari ini?” tanya Valerie kepada sistemnya yang begitu multifungsi. [Ada banyak restoran yang terdaftar di Milford, mulai dari restoran dengan cita rasa autentik sampai mancanegara, dari yang kaki lima sampai restoran sekelas Michelin berbintang.] Valerie menyentuh dagunya, berpiki

    Last Updated : 2023-05-10
  • Miss Villainess Is Wealthy   9. Kompensasi Dari Cedric

    Apa yang kamu lakukan ketika bertemu dengan orang asing yang dulu pernah tidur denganmu dan kamu anggap pula sebagai seorang gigolo? Pertanyaan itu langsung terngiang dalam kepala Valerie. Dia merasa kikuk, sedikit bersalah, dan juga malu pada saat yang sama. Rasa malu yang Valerie miliki sedikit bertambah saat dia mendapati sepasang mata kelabu dari wajah tampan itu mengamatinya dengan lekat, dan apakah itu sebuah keterkesanan yang Valerie lihat di kedua mata itu? Valerie mengedipkan mata, dia berdehem sesaat sebelum keteguhan hatinya membuat perasaan malu yang tadi memuncak kembali tertarik ke belakang. Untuk apa Valerie merasa malu, pada dasarnya pergulatan di atas ranjang saat itu tidak hanya dirinya saja yang berpartisipasi, pemuda di depan Valerie ini juga sangat antusias sampai hampir membunuhnya waktu itu. Mengingat hal itu sebenarnya membuat Valerie sedikit merasa marah. “Kau tidak perlu takut aku akan menculikmu, aku hanya ingin berbicara denganmu mengenai waktu itu,” kata

    Last Updated : 2023-05-15
  • Miss Villainess Is Wealthy   10. 'Ide' Tuan Meyer

    “Bagaimana kalau aku menikahi Nona Meyer?” Kalimat itu kembali terngiang-ngiang dalam benak Valerie dan membuat pandangannya sedari tadi menerawang. Valerie tidak tahu bagaimana dirinya keluar dari mobil Cedric dan kemudian pergi dengan taksi yang kini dinaikinya, tanpa mengucapkan apapun seperti orang yang ingin kabur dari kenyataan. Gadis itu merasa pikirannya begitu kosong, terformat bersih hanya karena bom kecil yang berdampak besar dari Cedric. Ini bukanlah kali pertama Valerie mendapatkan pernyataan dari seorang laki-laki yang ingin menikahinya, tetapi dari semua pernyataan yang pernah dia terima, barulah pernyataan dari Cedric tersebut membuat Valerie serasa jiwanya melayang. Bukan karena gadis itu merasa senang, tetapi lebih karena terkejut sampai dirinya tidak tahu harus melakukan apa. [Valerie, kau membuat sistem ini merasa malu. Di dua dunia terdahulu kau pantang mundur dan tidak takut untuk mengorbankan nyawa di medan peperangan, tetapi kau menjadi pengecut hanya karen

    Last Updated : 2023-05-20
  • Miss Villainess Is Wealthy   11. Lord God, Bos Bandit Dalam Hidup Valerie

    [Selamat pagi, Valerie. Cuaca hari ini dipastikan sangat cerah sesuai ramalam cuaca. Apabila ke luar rumah jangan lupa untuk mengenakan sunblock agar kulitmu tidak terbakar.] [Hari yang cerah, saatnya untuk melakukan misi dan menambah waktu hidup yang semakin menipis. Ayo semangat!!] Dua kalimat penyemangat yang mirip seperti kata-kata motivasi dari seorang host di sebuah acara televisi membuat Valerie tersenyum. Setelah tiba di dunia asal Valerie sejak satu bulan lalu, sepertinya Glory memiliki obsesi dengan acara-acara hiburan yang ada di tempat ini, bahkan berita ramalam cuaca yang terdengar sangat membosankan pun tidak terlewatkan. Akibatnya, dalam beberapa hari terakhir Glory selalu mengumandangkan dua kalimat itu di setiap paginya, memberitahu Valerie mengenai kondisi cuaca dan juga mengatakan kalimat penuh kepositifan. Namun, yang paling Glory sukai di sini adalah sang sistem tidak pernah lelah untuk mengingatkan Valerie menjalankan misi. “Selamat pagi, Glory. Apakah Glenda

    Last Updated : 2023-05-26
  • Miss Villainess Is Wealthy   12. Pernikahan Kontrak

    Valerie merasa lelah, dia tidak ingin bermain-main lebih lama lagi dengan pemuda yang bernama Cedric Wyatt ini.Status pemuda yang berdiri di hadapan Valerie ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan dirinya, akan tetapi hal itu tidak mengatakan kalau Cedric bisa mempermainkan Valerie begitu saja. Valerie bukanlah gadis naif seperti dirinya di masa lalu, dia tidak akan terbuai oleh kata-kata manis dari seorang laki-laki lagi, apalagi bila itu menyangkut masa depannya.Valerie berkaca pada dirinya di masa lalu, di mana dirinya yang bodoh tertipu oleh kata-kata manis dari Andy. Akibatnya, Valerie harus mengakhiri hidupnya sendiri dengan melompat dari gedung tinggi untuk mempertahankan kesuciannya pada waktu itu.Andy dan Cedric adalah dua individual yang berbeda, namun Valerie tidak bisa menurunkan tingkat kewaspadaan yang dimilikinya, tetutama ketika orang itu mencoba mendekatinya dengan kata-kata manis seperti ini.Melihat kecurigaan yang begitu tinggi pada manik biru langit gadi

    Last Updated : 2023-05-31
  • Miss Villainess Is Wealthy   13. Passion Heart, Ketidakpuasan Valerie

    Valerie Meyer hanya bisa mengerjapkan mata, mencoba berpikir apakah dia mengenal sosok pria yang berkelakuan sopan di depannya ini. Berapa lama pun Valerie mencoba mengingat, dia sangat yakin kalau dirinya tidak pernah bertemu dengan sosok itu sebelumnya. Kalau begitu siapa sosok pria yang bertamu di rumah Valerie ini?Sebelum Valerie bisa bertanya, si pria seperti mengerti akan apa yang dipikirkan oleh Valerie. Wajah ramah pria paruh baya tersebut terlihat semakin sumringah dengan senyuman tipis terulas di wajah, kedua mata yang dibalut oleh keriput tipis di ujungnya membentuk bulan sabit ketika dia tersenyum.“Saya Richard, kepala pelayan yang bekerja di rumah Tuan Cedric. Saya ke sini atas perintah Tuan Cedric untuk menyerahkan undangan ini kepada Anda, Nona Meyer,” ujarnya dengan begitu sopan dan juga lugas.Di tangan Richard adalah sebuah undangan berwarna krem dengan balutan huruf bercat emas yang ditulis begitu elegan. Di bagian bawah tertulis nama Valerie sebagai orang yang di

    Last Updated : 2023-06-05
  • Miss Villainess Is Wealthy   14. Apa Kau Bisa Membayarnya?

    “Aku tidak menyangka kalau kau berani datang ke tempat seperti Siren’s Pearl. Apa kau tidak khawatir kalau harus mengambil empat kerja paruh waktu lagi untuk membayar cicilan perhiasan yang akan kau beli, Valerie Meyer?”Seorang gadis cantik yang mengenakan kaos merah dengan rok pendek mencemooh Valerie. Tatapannya begitu angkuh, bibirnya pun tersenyum miring yang mengucapkan kebanggaan diri yang dimilikinya. Gadis itu terlihat superior dan juga berkelas andaikata kesombongannya tidak terlampau tinggi.“Tunggu, setahuku Siren’s Pearl tidak melayani cicilan pembelian perhiasan. Kusarankan kau segera pergi dan mencari toko lainnya yang sekelas denganmu, aku melakukan ini semuanya demi kebaikanmu,” tutur gadis sombong itu lagi.Di belakang gadis yang terlihat begitu angkuh tersebut juga berdiri seorang gadis yang bertubuh tinggi. Berbeda dengan gadis sombong tersebut, rekannya yang jauh terlihat cantik dan anggun layaknya seorang gadis bangsawan tersebut tidak mengucapkan apapun, dia han

    Last Updated : 2023-06-08

Latest chapter

  • Miss Villainess Is Wealthy   67. Kontrak Seumur Hidup (END)

    “Cedric, apa kau tahu siapa sopir di mobil box yang mencoba membunuh kita pada waktu itu?” Pada akhirnya Valerie melontarkan pertanyaan itu kepada Cedric, berharap sang pemuda bisa memberinya jawaban.Walaupun sebenarnya Valerie tahu identitas dan motif sang sopir mobil box yang mencoba membunuh mereka —terutama dirinya— pada waktu itu, Valerie ingin tahu jawabannya dari mulut Cedric sendiri. Mengingat Cedric memiliki koneksi yang kuat dan dia bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dirinya, Valerie memutuskan untuk menanyakan hal itu pada suaminya. Dugaan Valerie tepat, Cedric tidak membuatnya menunggu lama, pemuda itu menganggukkan kepala sebagai jawaban positif.“Aku sudah mengurus semuanya. Orang yang berniat membunuh kita pada waktu itu adalah Bryan Mort, dan motifnya melakukan percobaan pembunuhan adalah uang. William Meyer, kakakmu, menyuruh Mort untuk membunuhmu dengan memberikan imbalan 200.000 dollar. Setelah polisi menangkap Mort di kediaman

  • Miss Villainess Is Wealthy   66. Terbangun

    “Nggh…”Erangan kecil yang tertahan terdengar dalam ruangan itu. Si pemilik suara yang telah tertidur sejak beberapa hari lalu pun mulai tersadar. Kedua matanya yang tertutup bergerak beberapa saat, kemudian mereka terbuka sedikit demi sedikit dan memperlihatkan sepasang mata biru langit yang begitu cemerlang. Si pemilik mata itu, Valerie, mengerjapkan matanya untuk beberapa saat untuk mengusir rasa lelah yang ia miliki.Pandangannya sedikit buram, membuatnya tidak bisa melihat dalam beberapa detik ke depannya. Hal ini tidak membuat Valerie panik, gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, dan kurang dari dua menit kemudian perlahan-lahan penglihatannya pulih.Hal pertama yang bisa Valerie lihat adalah warna putih. Warna itu mendominasi tempat di mana Valerie berada, bahkan perabotannya pun juga didominasi oleh warna putih. Aroma alkohol yang Valerie cium membuatnya tahu ada di mana dirinya sekarang. Gadis itu mengangkat tangan kiri, di sana ia menemukan adanya selang IV terhubung

  • Miss Villainess Is Wealthy   65. Usaha Penyelamatan Diri

    Dalam waktu singkat, luka toreh di kening Cedric yang tadinya masih mengucurkan darah segar kini mulai tersegel, dan tidak menunggu waktu lama luka tersebut mengering —hanya meninggalkan bekas darah. Selain itu, wajah Cedric kembali berseri, suhu tubuhnya juga kembali normal, dengan begini Valerie harap trauma di kepalanya pulih setelah pemuda itu mengonsumsi setengah waktu kehidupan yang Valerie berikan padanya.[Analisa yang sistem ini lakukan sudah selesai. Kesehatan Cedric bertambah dan mencapai 80% setelah mengonsumsi waktu kehidupanmu. Trauma di kepalanya juga berangsur-angsur pulih, begitu pula dengan pendarahan di otaknya mulai menghilang. Kita tinggal menunggu waktu saja sampai dia bangun.]Valerie mengembuskan napas lega, gadis itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan singkat atas informasi yang Glory berikan padanya. Kondisi Cedric sudah stabil dan tidak lagi berada dalam bahaya seperti sebelumnya, kali ini Valerie benar-benar merasa puas karena memiliki waktu kehidupan

  • Miss Villainess Is Wealthy   64. Di Dasar Sungai

    Setelah keningnya menghantam dashbor dengan keras saat mobil terjun ke sungai, pandangan Valerie menggelap, kesadaran gadis itu menghilang selama tiga menit lamanya. Dalam kurun waktu yang singkat itu, mobil yang ditumpangi oleh Cedric dan Valerie tenggelam ke dasar sungai. Bagian body mobil penyok, area depan—belakang juga ringsek dan hampir tidak berbentuk. Beruntungnya kaca jendela mobil yang telah digantikan dengan kaca anti-peluru tidak pecah, sehingga air dari sungai tidak masuk ke dalam dan masih memberikan udara bagi kedua penumpang yang berada di dalamnya.[Valerie…]Sebuah suara memanggil nama Valerie. Suara itu terdengar panik dan terburu-buru, kepanikan yang dimiliki oleh sang sistem tersebut membuat kesadaran Valerie perlahan-lahan kembali pada tubuhnya.[Valerie, ayo bangun! Valerie!!]Lagi-lagi namanya dipanggil. Valerie mengernyitkan kening, kemudian desisan kecil ikut keluar dari bibirnya. Kedua mata Valerie tertutup mulai bergerak, lalu perlahan-lahan terbuka setelah

  • Miss Villainess Is Wealthy   63. Dalam Bahaya

    “Orang ini benar-benar nekat. Bagaimana mungkin ada orang yang berani melakukan percobaan pembunuhan di tempat ramai seperti ini?!!” Valerie mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.Mobil yang mereka tumpangi berusaha untuk menghindari hantaman dari mobil box yang kini melaju di sebelah mereka. Beberapa kali Cedric memutar kemudi dan membantingnya, selain itu dia juga dengan cekatan menghandel gigi perseneling serta rem untuk menopang laju mobil. Melihat keahlian Cedric yang tengah mengemudikan mobil untuk bertahan hidup, Valerie bisa melihat kalau pemuda itu benar-benar ahli, bahkan tidak mustahil juga sebelum ini Cedric pernah melaju dalam trek balapan mobil ketika ia masih remaja.Tubuh gadis itu hampir terbanting kembali kalau bukan karena sabuk pengaman yang dikenakannya. Hantaman yang diberikan oleh mobil box itu diterima telak oleh mobil yang mereka tumpangi, Cedric tidak bisa menghindarinya, akan tetapi ia cukup cerdik untuk menambah laju kecepatan sehingga mobil mereka tidak

  • Miss Villainess Is Wealthy   62. Ancaman Tidak Terduga

    Ketika bulan Desember datang, musim dingin juga ikut datang bersamanya. Hampir tiap hari salju turun dari langit, butiran putih salju yang turun membuat warna Kota Milford menjadi lebih monoton dari biasanya, udara dingin pun juga terus menyerang sampai membuat orang enggan untuk keluar rumah atau sekedar menjalankan aktivitas mereka. Meskipun orang-orang ingin sekali meringkuk di bawah selimut untuk mencari kehangatan, di akhir bulan Desember terdapat perayaan akhir tahun dan juga menyambut pergantian tahun yang dinantikan. Banyak orang merasa antusias dengan hal itu.“Tidak terasa pergantian tahun akan segera terjadi,” gumam Valerie. Napasnya menghembuskan kabut tipis di depan, gadis itu beberapa kali bermain-main membuat kabut tipis tersebut, seperti seorang anak kecil yang menemukan mainan baru. “Tahun baru ada di depan mata.”Dengan tubuh yang dibalut oleh jaket tebal warna lavender dan syal hangat terikat di leher, Valerie menjulurkan kedua tangan ke depan. Butiran salju jatuh d

  • Miss Villainess Is Wealthy   61. Kehancuran Keluarga Meyer

    “A-apa?” Mulut Valerie terbuka, begitu pula dengan kedua matanya yang membulat sempurna. Apakah yang barusan didengarnya sebuah halusinasi? Valerie tadi mendengar kalau Joseph Meyer akan berurusan dengan polisi, apakah itu benar?Cedric yang melihat istrinya hampir terjungkal akibat keterkejutan yang diterima pun dengan segera menangkap tubuh gadis itu. Satu lengan memeluk pinggang Valerie, lalu dengan cekatan Cedric menarik gadis itu ke arahnya sampai tubuh keduanya menempel pada satu sama lainnya. Napas lega terdengar dari sang pemuda kemudian, matanya yang sedikit menggelap itu berkilau penuh akan kepasrahan. Pemuda itu tidak pernah membayangkan kalau Valerie memiliki kecerobohan seperti ini.Apabila Cedric tidak segera menangkap Valerie dan membantunya, pastinya sekarang ini gadis itu akan jatuh tersungkur di atas tanah berumput yang tumbuh terawat di area taman. Walaupun rumput di sana bisa mengurangi rasa sakit, tetap saja rasa sakit dan bahkan luka akan muncul ketika terjatuh.

  • Miss Villainess Is Wealthy   60. Makan Malam

    Cerita Valerie mengenai Joseph Meyer yang meneleponnya tadi siang dan bagaimana telepon tersebut berjalan hampir satu jam lamanya meluncur begitu saja dari mulut Valerie. Bukan hal umum lagi kalau Joseph tidak menyukai Valerie yang dikiranya adalah anak haramnya, bahkan sebelum ini dia juga tidak memiliki inisiatif untuk menghubungi gadis itu. Namun, ketika dirinya sudah berada di ujung tanduk, hal pertama yang Joseph lakukan setelah hal lainnya tidak berhasil dilakukan adalah mencari Valerie, dan lucunya juga panggilan yang dilakukan pria itu berlangsung cukup lama.“Dan kau tahu, hampir satu jam lamanya dia menyuarakan komplain terus-menerus mengenai Bowen, lalu dia juga mengatakan kalau seharusnya dirinya mendepak Bowen dari perusahaan sejak lama.” Valerie menceritakan kembali apa yang dia tangkap dari telepon Joseph tadi siang. Ia cukup bersemangat ketika melakukannya —berbagi gosip dengan Cedric, terutama dengan Cedric sendiri yang memilih untuk menjadi pendengar setia ceritanya,

  • Miss Villainess Is Wealthy   59. Interlude

    [Kakak? Jangan bercanda. Valerie tidak memiliki kakak, terutama setelah fakta mengatakan dia bukanlah bagian dari Keluarga Meyer.]Sebelum Valerie bisa memberikan komentar mengenai hal itu, Glory terlebih dahulu menyuarakan hatinya. Valerie tersenyum kecil, hatinya tidak berombak sedikit pun, bahkan dirinya bisa dikatakan sangat senang serta menunggu untuk melihat sebuah drama terulas di depan matanya. Ia tidak perlu menjadi orang pintar untuk menebak identitas orang yang mengaku sebagai kakaknya, kelihatannya Regina terlalu bodoh sampai dia berlari lagi ke tempat Valerie dan meneriakkan keberadaannya di sana.Apakah gadis itu sudah lupa dengan jebakan gagal yang dirancangnya untuk Valerie tempo hari? Bahkan karena itu Regina harus mengorbankan bidak catur yang telah bersusah payah ia letakkan di samping Valerie. Tidak hanya gagal sebagai hasilnya, Keluarga Meyer pun harus berhadapan dengan Cedric yang ingin membalaskan dendam istrinya.Dan tidak lama setelah hal itu berlalu, Regina t

DMCA.com Protection Status