Share

7. Senyum Kemenangan

Penulis: Skyler Artemis
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-02 11:22:11

“Akkkh!!!!”

Suara teriakan yang melengking tinggi terdengar, menyuarakan kepanikan yang berasal dari mulut Regina.

Wajah Regina pucat pasi, keringat dingin mengucur deras di punggung, dan kedua matanya terbuka lebar seraya menatap Valerie dengan penuh horor.

Mulutnya yang tadi mengucapkan sindiran tajam dan menusuk ke arah Valerie, kini hanya bisa terbuka sebelum menutup layaknya seekor ikan. Regina tidak bisa mengatakan apa-apa karena rasa takut yang masih menyelimuti dirinya.

“Kau… kau….” Ucapan penuh getar itu terbata-bata, tidak bisa menyusun kalimat yang lengkap.

Regina mengangkat dagu, melihat ke arah Valerie dengan tatapan penuh ketidakpercayaan. Sesaat setelah Regina menghina mendiang ibu kandung Valerie, entah karena kerasukan apa Valerie melemparkan sepatu hak tinggi yang dikenakannya ke arah Regina. Andaikata Regina tidak segera menghindar, bisa dipastikan ujung runcing hak tinggi dari sepatu yang Valerie lempar akan mengenai kepalanya.

Celakanya lagi, Regina yang melakukan gerakan tiba-tiba langsung kehilangan keseimbangannya, membuat gadis itu jatuh terduduk di lantai dingin dan terlihat sangat memalukan.

Tidak ada yang menyangka kalau Valerie bisa melakukan sesuatu yang gila seperti ini, bahkan Regina sendiri juga tidak pernah membayangkannya.

“Regina, aku kecewa sekali denganmu,” tukas Valerie, sepasang mata biru langit itu menatap sosok Regina dari atas seperti seorang predator tengah mengintai seekor binatang pengerat yang menjijikkan.

Valerie pun melanjutkan perkataannya. “Ucapanmu itu sangat tidak mengenakkan untuk didengar. Apabila orang-orang tahu dirimu mengatakan hal itu, mereka akan berpikir kalau Keluarga Meyer tidak pernah mendidik putri mereka, ucapannya tidak lebih seperti ucapan wanita kelas bawah yang hanya bisa mengucapkan sumpah serapah. ”

Menghiraukan tatapan penuh kemarahan yang Regina berikan padanya, Valerie yang belum selesai berbicara pun kembali melanjutkan perkataannya. Sepasang mata biru langitnya menyipit sesaat, bibir merah muda miliknya menyunggingkan sebuah senyum miring, mencemooh sosok Regina secara tidak langsung.

“Tidak ada yang menyangka kalau Nona Regina Meyer yang namanya begitu dielu-elukan oleh banyak tuan muda di Milford adalah tipe gadis yang mulutnya sangat kotor. Kalau mereka mengetahuinya, kekaguman mereka padamu akan langsung menghilang, Regina.”

Valerie melepaskan satu-satunya sepatu yang masih terpasang di kakinya, dia memegang benda itu tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok Regina yang kini bersusah payah untuk berdiri.

Kali ini Regina tidak berani mengucapkan sesuatu yang mampu menyulut api amarah seperti tadi. Sosok Valerie terlihat aneh di matanya, gadis muda yang selalu pengecut dan tidak berani berkata-kata padanya kini memiliki mulut beracun, tidak segan menusuk Regina menggunakan kata-kata serta tindakan.

Apakah Regina merasa takut? Dia takut kalau Valerie menghantamkan sepatu hak tinggi yang dipegang gadis itu ke arahnya apabila Regina menghinanya lagi.

Dada Regina bergerak naik dan turun, napasnya pun juga memburu seirama dengan sorot mata penuh kebencian. Walaupun Regina tidak berani menyulut emosi Valerie sekali lagi, bukan berarti kemarahannya meredup, Regina masih tidak terima dengan perlakuan yang diterimanya.

Sepatu hak tinggi yang Valerie pegang diacungkan ke arah Regina, di mana bagian hak tingginya yang sedikit runcing dan setinggi tiga inchi mengarah padanya.

“Aku bukan tipe orang yang memiliki kesabaran tinggi. Sebelum kesabaranku habis, kusarankan kau segera katakan tujuanmu ke sini, Regina. Jangan bertele-tele lagi untuk menguji kesabaranku lagi,” kata Valerie lagi. “Aku tidak bisa menjamin benda ini tidak melayang ke arahmu bila kau melakukan hal itu lagi.”

Sebuah ultimatum dilayangkan. Secara tidak langsung Valerie juga memberi ancaman kalau Regina masih bertele-tele lagi dan membuat drama di depannya, Valerie tidak akan segan untuk melemparkan sepatu hak tinggi di tangannya pada Regina. Dia terlihat begitu serius.

Sejak kapan Valerie menjadi sebrutal ini??

“Jangan sombong hanya karena kau memiliki Bos Walker di belakangmu!!” kilah Regina. Bibirnya berdecak kesal sebelum kemudian melanjutkan ucapannya lagi. “Papa menyuruhmu untuk pulang hari ini. Aku sudah berbaik hati dan menawarkan diri untuk membawa pesan dari Papa padamu, kau seharusnya berterima kasih padaku tetapi kenyataannya kau itu sama dengan ibumu yang tidak tahu terima kasih!”

Regina terlihat begitu bangga, cukup arogan dengan tatapan mata yang mengatakan Valerie harus segera berterima kasih padanya. Dia lupa kalau Valerie bukanlah seorang pengecut seperti Valerie di masa lalu.

Berbeda dengan bayangan Regina, Valerie masih berdiri di depannya tanpa ada ekspresi yang bermakna di wajah cantiknya. Rona dingin masih menyelimuti sepasang mata biru langit miliknya, seolah-olah yang Regina katakan barusan sama sekali tidak menyentuh hatinya.

“Oh....” Valerie hanya mengutakan kata ‘oh’ dan tidak menjelaskan maksudnya.

Gadis cantik bermata biru langit itu menatap Regina, senyum miring yang cukup datar tersungging di bibirnya, terlihat pasif-agresif tetapi cukup membuat bulu kuduk Regina berdiri.

“Kau bisa pergi sekarang,” sahut Valerie lagi, menganggap Regina tidak lebih dari seekor burung pengantar pesan.

Mata Regina membulat, bibirnya terbuka sedikit lebar, mengutarakan keterkejutan yang dia rasakan.

“Apa itu yang bisa kau ucapkan, Valerie?!” pekik Regina. “Papa menyuruhmu untuk pulang ke rumah, tidakkah kau merasa senang?!”

Satu alis mata Valerie terangkat, kilatan kecil di manik sebening biru langit tersebut menggelap, mengucapkan satu emosi yang artinya tidak bisa terbaca, seperti sebuah buku terkunci dari dalam.

“Apakah aku harus merasa senang ketika mendengar Papa menyuruhku untuk pulang?” tanya Valerie balik.

Regina tidak pernah menyukai gadis yang disebut-sebut sebagai saudarinya tersebut, bahkan ketika Tuan Meyer membawa Valerie kecil ke dalam rumah mereka untuk pertama kalinya bertahun-tahun yang lalu. Dia berharap Valerie pergi dari kehidupannya, dia tidak ingin cinta ayahnya yang seharusnya untuk Regina terbagi dan diberikan kepada Valerie.

Regina adalah putri kesayangan Keluarga Meyer, dia tidak akan membiarkan orang lain untuk merebut semua itu darinya.

Andai saja Valerie tahu apa yang tengah Regina pikirkan dan alasan dari kecemburuannya tersebut, dia pasti akan bertanya apakah Regina memiliki akal sehat sampai berpikiran seperti itu. Jangankan ingin mendapatkan cinta dari Tuan Meyer, Valerie malah berharap Keluarga Meyer bisa menjauh darinya.

“Walaupun aku tidak suka kau berada di Keluarga Meyer, tetapi Papa menyuruhmu pulang dan kau harus mematuhi perintah Papa!” tunjuk Regina dengan suara keras.

Valerie menggeleng kepala. Dia terlalu malas untuk beradu mulut dengan Regina di sini.

“Aku mengerti, kalau begitu kau bisa pergi sekarang,” suruh Valerie, secara tidak langsung nadanya memerintahkan Regina untuk pergi dari hadapannya dan tidak pernah kembali lagi.

“Kau memerintahku?!!” sahut Regina, merasa tidak terima karena Valerie menyuruhnya untuk pergi begitu saja.

Valerie mengedipkan mata, tatapan datar ditujukan kepada Regina.

“Go away, allez-vous en, vada via,” ulang Valerie kepada Regina. “Aku bisa menggunakan bahasa lain yang bisa kau mengerti dengan mudah.”

Wajah Regina kembali memerah, Valerie menghinanya secara tidak langsung. Walaupun Regina tidak mengerti dengan bahasa asing yang Valerie ucapkan, tetapi Regina memiliki insting kalau gadis itu menginginkannya untuk segera pergi.

Regina menahan keinginannya untuk menghentakkan kaki, melampiaskan kekesalan yang masih bersarang dalam hati. Meskipun Regina merasa tidak terima dengan pengusiran sepihak yang Valerie lakukan padanya, dia sendiri juga tidak ingin berada di satu tempat dengan gadis jalang yang menjijikkan ini.

“Lihat saja apa kau masih bisa sombong nanti!!” gertak Regina.

Valerie tidak menanggapi, dia melihat sosok Regina mendengus keras seraya pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah kesal. Valerie bisa menebak kalau level kebencian yang Regina miliki terhadap dirinya semakin naik, tetapi hal itu dihiraukan Valerie karena dia tidak pernah menganggap urusan Regina sebagai hal yang penting.

Mata Valerie melihat ke atas, di sana terdapat sebuah kamera CCTV yang terpasang di langit-langit koridor apartemen.

“Glory, apa kau bisa menghapus apa yang terekam barusan dari kamera?” tanya Valerie.

[Tenang saja, Valerie, sistem ini akan menghapus semua rekaman yang berkaitan dengan apa yang terjadi barusan.]

Menghapus rekaman dari database kamera CCTV bukanlah hal yang sulit bagi sistem secanggih Glory, tetapi sang sistem merasa sayang apabila rekaman menarik seperti kejadian di mana Valerie memberikan pelajaran kepada Regina terhapus begitu saja. Oleh karena itu, Glory memutuskan untuk mengopi rekaman tersebut diam-diam sebelum menghapusnya dari database kamera CCTV.

Valerie tidak tahu rencana Glory, dia menyerahkan sepenuhnya kepada sang sistem dan kemudian memutuskan untuk masuk ke apartemennya.

Karena Valerie sudah menemukan tempat tinggal baru di Gardenia seharga 888 juta dollar, dia merasa tidak ada gunanya terlalu lama tinggal di tempat ini lagi. Karena itulah sesampainya Valerie di apartemen, dia segera membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke koper.

Hanya ada dua koper besar, masing-masing berisi dokumen-dokumen penting dan pakaian milk Valerie. Di kehidupan pertamanya Valerie tidak memiliki banyak uang, sehingga barang-barang yang dia miliki sangat terbatas. Hanya laptop bekas dan sebuah smartphone lama merupakan benda paling berharga di tangan Valerie.

Berbeda dengan sekarang di mana dia memiliki banyak uang yang bebas untuk dihabiskan, dan sebenarnya wajib untuk dihabiskan demi keberlangsungan hidup. Selain karena alasan untuk mendapatkan waktu hidup, Valerie sendiri juga tidak akan membuat hidupnya menjadi sulit seperti di masa lalu.

[Valerie, sistem ini tidak pernah menyangka kalau kau adalah orang yang sangat menyedihkan.]

Komentar yang Glory utarakan tersebut membuat Valerie mengangkat kepala, sedikit tercengang dan bertanya-tanya dari mana dia terlihat menyedihkan.

Tanpa menunggu balasan dari Valerie, Glory pun melanjutkan perkataannya.

[Sebagai seorang tyrant yang membuat teror di dua dunia terdahulu, rupanya kau adalah orang yang dibuang oleh keluargamu di dunia asalmu. Sistem ini barusan mencari informasi melalui koneksi di kota ini dan mengetahui kalau keluargamu memberikan peringatan kepada semua perusahaan untuk tidak menerimamu.]

[Tidak hanya tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena Keluarga Meyer, kekasihmu bermain dengan teman baikmu di belakang. Dan ironinya lagi mereka berdua juga memberikanmu kepada Bos Walker, walaupun keduanya tidak lebih dari kaki-tangan pelaku yang sebenarnya. Namun, di mata sistem ini kau sangat menyedihkan, Valerie.]

Tanpa ada rasa belas kasihan, Glory membuka semua catatan hitam yang tidak lebih dari luka menganga pada tubuh Valerie. Tidak hanya memaparkannya secara gamblang, Glory juga mengatakannya dengan dingin dan tidak peduli kalau ucapannya akan membuat Valerie terluka.

Gadis cantik itu menumpu dagu menggunakan satu tangan, sepasang mata biru langitnya berkilat sesaat ketika sinar matahari dari arah luar menimpa sosoknya. Ekspresi wajahnya masih terkesan kalem, dia tidak terlihat seperti orang yang sedih karena aibnya dibuka, bahkan bibirnya masih sempat-sempatnya menyunggingkan sebuah senyuman.

Valerie menghela napas panjang. Tanpa terduga suara tawa yang cukup renyah keluar dari bibirnya, seolah-olah dia tertawa karena sebuah humor yang lucu baru saja didengarnya.

“Apa aku semenyedihkan itu di matamu, Glory?” tanya Valerie yang setengah menggoda sang sistem.

Dalam benak Valerie, dia melihat Glory yang seperti bola kapas lembut dengan dua titik mata kartun mengangguk layaknya anak ayam yang tengah mematuk biji beras. Sangat lucu dan menggemaskan.

[Sangat menyedihkan, Valerie, sistem ini begitu bersimpati padamu. Untuk ukuran orang yang biasanya menindas orang lain dan membuat yang lainnya menderita, rupanya kau itu sangat menyedihkan.]

Bibir Valerie berkedut, setengah menahan tawa dan sama sekali tidak tersinggung dengan komentar pedas itu.

“Kalau begitu kau harus lebih melindungiku di dunia ini. Aku ini lemah, tidak memiliki kekuatan untuk melawan, dan juga sangat rapuh,” ucap Valerie tanpa mengedipkan matanya, dia mengatakan hal yang memalukan itu dengan wajah yang datar, seolah-olah dia adalah sosok lemah seperti yang dikatakannya.

[Tenang saja, dengan adanya sistem ini di sampingmu, sistem ini akan melindungimu dan tidak akan ada orang jahat yang bisa melukaimu.]

“En… aku mengandalkanmu kalau begitu,” balas Valerie.

Senyuman di bibir Valerie merekah, bagaikan bunga mekar pertama kali di musim semi dan membuat dunia yang awalnya dingin melumer karena kehangatan yang terpancarkan oleh senyuman itu.

Kedua sistem dan pemiliknya terlihat begitu harmonis, berada dalam situasi yang begitu nyaman, hal ini benar-benar berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Regina Meyer.

Setelah Regina mendapat perlakuan yang begitu dingin dari Valerie dan juga pengusiran secara tidak langsung dari gadis itu, Regina berada dalam mood yang begitu buruk. Wajah cantiknya yang rupawan begitu gelap akibat ekspresi jengkelnya, sepasang mata hazel miliknya pun juga berkabut, diselimuti oleh awan badai yang tengah bergemuruh tidak menentu.

Regina selalu memberikan kesan terbaik di mata banyak orang, sehingga dia tidak terlalu menampakkan kekesalannya ketika dia bersama dengan banyak orang, seperti dia berada di rumah. Regina ingin memberikan kesan kalau dia adalah gadis yang ceria dengan perilaku yang baik di hadapan kedua orang tuanya.

Begitu Regina tiba di rumah, dirinya yang sebenarnya masih diliputi oleh perasaan kesal langsung bergegas menuju kamarnya di lantai dua. Namun, sebelum Regina bisa masuk dalam kamar, dari ruang kerja sang ayah dia melihat sosok seorang pemuda bertubuh tinggi dan berwajah tampan keluar.

“Regina,” panggil si pemuda tampan itu.

Langkah kaki Regina berhenti, dia menoleh ke samping dan melihat ke arah pemuda itu.

Regina menggigit bibir bawah, kedua mata besarnya berkaca-kaca seperti tengah membendung air mata yang ingin keluar dari pelupuk mata. Ekspresi wajah cantik Regina terlihat begitu menyedihkan, membuat si pemuda yang awalnya berwajah dingin langsung melembut.

“Apa yang terjadi? Siapa yang membuatmu sedih seperti ini?” Si pemuda bertanya seraya berjalan menghampiri Regini, hatinya tergugah dan merasa kasihan kepada gadis cantik itu.

“Kakak,” ucap Regina dengan suara yang lirih.

Begitu sosok William Meyer berada dalam jangkauan, secara otomatis Regina langsung menghambur dan menabrakkan diri dalam pelukan pemuda tampan itu. Suara isak tangis yang tertahan mulai terdengar, membuat William yang khawatir semakin merasa cemas.

Sepasang tangan kekar William memeluk tubuh mungil Regina, mendekapnya dengan erat seperti dia ingin menyatukan tubuh keduanya sehingga tidak ada sesuatu yang bisa menyakiti gadis itu lagi.

“Katakan pada Kakak, siapa yang berani membuat adik kesayangan Kakak sedih seperti ini?” tanya William dengan nada yang lembut, mencoba untuk membujuk Regina untuk membeberkan semuanya.

Regina menggeleng kepala, buliran air mata yang hangat jatuh dan membasahi kemeja depan yang William kenakan, membuat pemuda tampan itu merengut dan merasa kesal pada siapa saja yang membuat adik kesayangannya sedih seperti ini.

“Regina sayang, kau terlalu baik hati sehingga ada orang yang memiliki niatan jahat di luar sana selalu ingin membully-mu. Apabila ada sesuatu yang mengganggumu, jangan kau pendam sendirian, kakak tidak ingin kau terluka,” bujuk William sekali lagi.

Pelukan keduanya mengendur, Regina meletakkan kedua tangannya di dada William lalu melihat sosok pemuda tampan bertubuh tinggi itu. Di sana Regina melihat sepasang mata sang kakak yang memancarkan perasaan cinta dan kekhawatiran, membuat jantung gadis itu berdegup sedikit kencang.

Dia menggigit bibir bawah, tetapi sebuah jari menyentuh bibir yang tergigit tersebut, membuat Regina menghentikan perbuatan kecilnya itu.

“Ini semua salahku,” gumam Regina, pada akhirnya dia bersuara walaupun suaranya masih sedikit bercampur dengan isak tangis. “Kakak jangan marah pada Valerie.”

Buliran hangat air mata kembali turun dari sepasang pelupuk mata indah itu, menatap William dengan sorot mata yang memancarkan sebuah kesedihan mendalam, seolah-olah yang membuat Regina memperlihatkan ekspresi sedih seperti ini adalah seekor binatang yang berdosa besar. William pun berpikir demikian.

“Kalau aku tidak mengatakan sesuatu kepada Valerie hari ini, dia tidak akan marah kepadaku. Aku… aku… merasa seperti orang jahat.” Dan tidak lama setelahnya air mata Regina kembali mengalir deras.

Regina terlihat begitu sedih, seperti orang yang sangat menyedihkan dan membuat siapa saja yang melihatnya merasa kasihan kepada gadis itu. Mereka tidak akan berpikir kalau gadis ini adalah sosok orang yang begitu sombong beberapa waktu yang lalu, melainkan sosok gadis yang rapuh dan juga lemah. Siapa saja yang membuat Regina menangis adalah orang yang sangat jahat.

Ekspresi di wajah tampan William berubah menjadi dingin, seperti air yang membeku di kutub utara dan selatan bumi, dia terlihat marah. William tidak marah kepada Regina, tetapi dia marah kepada Valerie. Rasa ketidaksukaannya kepada Valerie semakin bertambah, berani-beraninya gadis itu membuat adik kesayangan William menangis dan bersedih seperti ini.

“Regina, kau tidak salah. Kau tidak perlu memikirkan hal itu lagi. Valerie berhati kecil sehingga dia tidak bisa menerima apa yang kau katakan, apabila ada yang patut disalahkan di sini maka orang itu adalah Valerie,” kata William. Pemuda itu membelai rambut lembut milik Regina.

William terus membisikkan kata-kata manis yang bertujuan untuk menghibur Regina, mencoba untuk membuat gadis itu tidak lagi bersedih. Tanpa sepengetahuan William, Regina yang masih menenggelamkan wajahnya pada dada pemuda itu memiliki sebuah senyum penuh kemenangan.

Skyler Artemis

Akhirnya buku ketiga Sky yang berjudul "Miss Villainess Is Wealthy" terbit di Goodnovel. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah menyempatkan diri untuk mampir dan membaca kisah Valerie dalam seri ini. Karena sekarang masih dalam suasana lebaran, Sky mau mengucapkan minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Sampai bertemu di chapter selanjutnya.

| Sukai

Bab terkait

  • Miss Villainess Is Wealthy   8. Penolakan

    “Tidak ada banyak barang yang harus dibereskan, sehingga proses pindahan kali ini jauh lebih sederhana dari yang kukira sebelumnya,” ujar Valerie kepada diri sendiri. Gadis itu melirik ke arah jendela kamar dan menemukan matahari sudah mulai condong ke barat, tidak terasa waktu berputar begitu cepat ketika dia melakukan pekerjaan singkat yang bernama membereskan barang. Valerie menarik kedua tangan ke atas, melepas penat yang menyelimuti dirinya sejak tadi. Setelah dia merasa tubuhnya rileks, barulah Valerie merasa sedikit lapar, makanan terakhir yang dia lahap adalah waktu sarapan tadi dan itu semua sudah berlalu berjam-jam yang lalu. “Glory, apa kau ada rekomendasi restoran yang bagus untuk makan malam hari ini?” tanya Valerie kepada sistemnya yang begitu multifungsi. [Ada banyak restoran yang terdaftar di Milford, mulai dari restoran dengan cita rasa autentik sampai mancanegara, dari yang kaki lima sampai restoran sekelas Michelin berbintang.] Valerie menyentuh dagunya, berpiki

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Miss Villainess Is Wealthy   9. Kompensasi Dari Cedric

    Apa yang kamu lakukan ketika bertemu dengan orang asing yang dulu pernah tidur denganmu dan kamu anggap pula sebagai seorang gigolo? Pertanyaan itu langsung terngiang dalam kepala Valerie. Dia merasa kikuk, sedikit bersalah, dan juga malu pada saat yang sama. Rasa malu yang Valerie miliki sedikit bertambah saat dia mendapati sepasang mata kelabu dari wajah tampan itu mengamatinya dengan lekat, dan apakah itu sebuah keterkesanan yang Valerie lihat di kedua mata itu? Valerie mengedipkan mata, dia berdehem sesaat sebelum keteguhan hatinya membuat perasaan malu yang tadi memuncak kembali tertarik ke belakang. Untuk apa Valerie merasa malu, pada dasarnya pergulatan di atas ranjang saat itu tidak hanya dirinya saja yang berpartisipasi, pemuda di depan Valerie ini juga sangat antusias sampai hampir membunuhnya waktu itu. Mengingat hal itu sebenarnya membuat Valerie sedikit merasa marah. “Kau tidak perlu takut aku akan menculikmu, aku hanya ingin berbicara denganmu mengenai waktu itu,” kata

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Miss Villainess Is Wealthy   10. 'Ide' Tuan Meyer

    “Bagaimana kalau aku menikahi Nona Meyer?” Kalimat itu kembali terngiang-ngiang dalam benak Valerie dan membuat pandangannya sedari tadi menerawang. Valerie tidak tahu bagaimana dirinya keluar dari mobil Cedric dan kemudian pergi dengan taksi yang kini dinaikinya, tanpa mengucapkan apapun seperti orang yang ingin kabur dari kenyataan. Gadis itu merasa pikirannya begitu kosong, terformat bersih hanya karena bom kecil yang berdampak besar dari Cedric. Ini bukanlah kali pertama Valerie mendapatkan pernyataan dari seorang laki-laki yang ingin menikahinya, tetapi dari semua pernyataan yang pernah dia terima, barulah pernyataan dari Cedric tersebut membuat Valerie serasa jiwanya melayang. Bukan karena gadis itu merasa senang, tetapi lebih karena terkejut sampai dirinya tidak tahu harus melakukan apa. [Valerie, kau membuat sistem ini merasa malu. Di dua dunia terdahulu kau pantang mundur dan tidak takut untuk mengorbankan nyawa di medan peperangan, tetapi kau menjadi pengecut hanya karen

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Miss Villainess Is Wealthy   11. Lord God, Bos Bandit Dalam Hidup Valerie

    [Selamat pagi, Valerie. Cuaca hari ini dipastikan sangat cerah sesuai ramalam cuaca. Apabila ke luar rumah jangan lupa untuk mengenakan sunblock agar kulitmu tidak terbakar.] [Hari yang cerah, saatnya untuk melakukan misi dan menambah waktu hidup yang semakin menipis. Ayo semangat!!] Dua kalimat penyemangat yang mirip seperti kata-kata motivasi dari seorang host di sebuah acara televisi membuat Valerie tersenyum. Setelah tiba di dunia asal Valerie sejak satu bulan lalu, sepertinya Glory memiliki obsesi dengan acara-acara hiburan yang ada di tempat ini, bahkan berita ramalam cuaca yang terdengar sangat membosankan pun tidak terlewatkan. Akibatnya, dalam beberapa hari terakhir Glory selalu mengumandangkan dua kalimat itu di setiap paginya, memberitahu Valerie mengenai kondisi cuaca dan juga mengatakan kalimat penuh kepositifan. Namun, yang paling Glory sukai di sini adalah sang sistem tidak pernah lelah untuk mengingatkan Valerie menjalankan misi. “Selamat pagi, Glory. Apakah Glenda

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • Miss Villainess Is Wealthy   12. Pernikahan Kontrak

    Valerie merasa lelah, dia tidak ingin bermain-main lebih lama lagi dengan pemuda yang bernama Cedric Wyatt ini.Status pemuda yang berdiri di hadapan Valerie ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan dirinya, akan tetapi hal itu tidak mengatakan kalau Cedric bisa mempermainkan Valerie begitu saja. Valerie bukanlah gadis naif seperti dirinya di masa lalu, dia tidak akan terbuai oleh kata-kata manis dari seorang laki-laki lagi, apalagi bila itu menyangkut masa depannya.Valerie berkaca pada dirinya di masa lalu, di mana dirinya yang bodoh tertipu oleh kata-kata manis dari Andy. Akibatnya, Valerie harus mengakhiri hidupnya sendiri dengan melompat dari gedung tinggi untuk mempertahankan kesuciannya pada waktu itu.Andy dan Cedric adalah dua individual yang berbeda, namun Valerie tidak bisa menurunkan tingkat kewaspadaan yang dimilikinya, tetutama ketika orang itu mencoba mendekatinya dengan kata-kata manis seperti ini.Melihat kecurigaan yang begitu tinggi pada manik biru langit gadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Miss Villainess Is Wealthy   13. Passion Heart, Ketidakpuasan Valerie

    Valerie Meyer hanya bisa mengerjapkan mata, mencoba berpikir apakah dia mengenal sosok pria yang berkelakuan sopan di depannya ini. Berapa lama pun Valerie mencoba mengingat, dia sangat yakin kalau dirinya tidak pernah bertemu dengan sosok itu sebelumnya. Kalau begitu siapa sosok pria yang bertamu di rumah Valerie ini?Sebelum Valerie bisa bertanya, si pria seperti mengerti akan apa yang dipikirkan oleh Valerie. Wajah ramah pria paruh baya tersebut terlihat semakin sumringah dengan senyuman tipis terulas di wajah, kedua mata yang dibalut oleh keriput tipis di ujungnya membentuk bulan sabit ketika dia tersenyum.“Saya Richard, kepala pelayan yang bekerja di rumah Tuan Cedric. Saya ke sini atas perintah Tuan Cedric untuk menyerahkan undangan ini kepada Anda, Nona Meyer,” ujarnya dengan begitu sopan dan juga lugas.Di tangan Richard adalah sebuah undangan berwarna krem dengan balutan huruf bercat emas yang ditulis begitu elegan. Di bagian bawah tertulis nama Valerie sebagai orang yang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • Miss Villainess Is Wealthy   14. Apa Kau Bisa Membayarnya?

    “Aku tidak menyangka kalau kau berani datang ke tempat seperti Siren’s Pearl. Apa kau tidak khawatir kalau harus mengambil empat kerja paruh waktu lagi untuk membayar cicilan perhiasan yang akan kau beli, Valerie Meyer?”Seorang gadis cantik yang mengenakan kaos merah dengan rok pendek mencemooh Valerie. Tatapannya begitu angkuh, bibirnya pun tersenyum miring yang mengucapkan kebanggaan diri yang dimilikinya. Gadis itu terlihat superior dan juga berkelas andaikata kesombongannya tidak terlampau tinggi.“Tunggu, setahuku Siren’s Pearl tidak melayani cicilan pembelian perhiasan. Kusarankan kau segera pergi dan mencari toko lainnya yang sekelas denganmu, aku melakukan ini semuanya demi kebaikanmu,” tutur gadis sombong itu lagi.Di belakang gadis yang terlihat begitu angkuh tersebut juga berdiri seorang gadis yang bertubuh tinggi. Berbeda dengan gadis sombong tersebut, rekannya yang jauh terlihat cantik dan anggun layaknya seorang gadis bangsawan tersebut tidak mengucapkan apapun, dia han

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Miss Villainess Is Wealthy   15. Menampar Pipi Menggunakan Uang

    [Ding! Waktu misi utama yang diberikan telah berakhir!][Ding! Misi menghabiskan sepuluh juta dollar berhasil diselesaikan. Host mendapatkan dua minggu waktu hidup sebagai hadiah penyelesaian misi.]Dua pemberitahuan yang terdengar begitu dingin dan mirip seperti mesin penjawab search engine di internet muncul dalam benak Valerie. Bersamaan dengan itu, hati Valerie yang sedari tadi tegang setelah mendapatkan misi beberapa waktu lalu pun langsung menjadi lega. Semua ini karena setengah waktu hidup yang sebelumnya Valerie dapatkan tidak jadi hangus, gadis itu telah berhasil menyelesaikan misi.Suara pemberitahuan yang begitu dingin itu, menurut Valerie kini terdengar sangat manis di telinganya. Sesuatu yang membawa hasil positif dan baik bagi gadis itu pasti akan dianggap sebagai hal yang manis.“Sebelas juta dollar habis untuk membeli perhiasan di Siren’s Pearl. Gadis ini pasti anak dari seorang konglomerat.” Seorang pengunjung yang mengamati kejadian itu pun pada akhirnya berkomentar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29

Bab terbaru

  • Miss Villainess Is Wealthy   67. Kontrak Seumur Hidup (END)

    “Cedric, apa kau tahu siapa sopir di mobil box yang mencoba membunuh kita pada waktu itu?” Pada akhirnya Valerie melontarkan pertanyaan itu kepada Cedric, berharap sang pemuda bisa memberinya jawaban.Walaupun sebenarnya Valerie tahu identitas dan motif sang sopir mobil box yang mencoba membunuh mereka —terutama dirinya— pada waktu itu, Valerie ingin tahu jawabannya dari mulut Cedric sendiri. Mengingat Cedric memiliki koneksi yang kuat dan dia bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dirinya, Valerie memutuskan untuk menanyakan hal itu pada suaminya. Dugaan Valerie tepat, Cedric tidak membuatnya menunggu lama, pemuda itu menganggukkan kepala sebagai jawaban positif.“Aku sudah mengurus semuanya. Orang yang berniat membunuh kita pada waktu itu adalah Bryan Mort, dan motifnya melakukan percobaan pembunuhan adalah uang. William Meyer, kakakmu, menyuruh Mort untuk membunuhmu dengan memberikan imbalan 200.000 dollar. Setelah polisi menangkap Mort di kediaman

  • Miss Villainess Is Wealthy   66. Terbangun

    “Nggh…”Erangan kecil yang tertahan terdengar dalam ruangan itu. Si pemilik suara yang telah tertidur sejak beberapa hari lalu pun mulai tersadar. Kedua matanya yang tertutup bergerak beberapa saat, kemudian mereka terbuka sedikit demi sedikit dan memperlihatkan sepasang mata biru langit yang begitu cemerlang. Si pemilik mata itu, Valerie, mengerjapkan matanya untuk beberapa saat untuk mengusir rasa lelah yang ia miliki.Pandangannya sedikit buram, membuatnya tidak bisa melihat dalam beberapa detik ke depannya. Hal ini tidak membuat Valerie panik, gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, dan kurang dari dua menit kemudian perlahan-lahan penglihatannya pulih.Hal pertama yang bisa Valerie lihat adalah warna putih. Warna itu mendominasi tempat di mana Valerie berada, bahkan perabotannya pun juga didominasi oleh warna putih. Aroma alkohol yang Valerie cium membuatnya tahu ada di mana dirinya sekarang. Gadis itu mengangkat tangan kiri, di sana ia menemukan adanya selang IV terhubung

  • Miss Villainess Is Wealthy   65. Usaha Penyelamatan Diri

    Dalam waktu singkat, luka toreh di kening Cedric yang tadinya masih mengucurkan darah segar kini mulai tersegel, dan tidak menunggu waktu lama luka tersebut mengering —hanya meninggalkan bekas darah. Selain itu, wajah Cedric kembali berseri, suhu tubuhnya juga kembali normal, dengan begini Valerie harap trauma di kepalanya pulih setelah pemuda itu mengonsumsi setengah waktu kehidupan yang Valerie berikan padanya.[Analisa yang sistem ini lakukan sudah selesai. Kesehatan Cedric bertambah dan mencapai 80% setelah mengonsumsi waktu kehidupanmu. Trauma di kepalanya juga berangsur-angsur pulih, begitu pula dengan pendarahan di otaknya mulai menghilang. Kita tinggal menunggu waktu saja sampai dia bangun.]Valerie mengembuskan napas lega, gadis itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan singkat atas informasi yang Glory berikan padanya. Kondisi Cedric sudah stabil dan tidak lagi berada dalam bahaya seperti sebelumnya, kali ini Valerie benar-benar merasa puas karena memiliki waktu kehidupan

  • Miss Villainess Is Wealthy   64. Di Dasar Sungai

    Setelah keningnya menghantam dashbor dengan keras saat mobil terjun ke sungai, pandangan Valerie menggelap, kesadaran gadis itu menghilang selama tiga menit lamanya. Dalam kurun waktu yang singkat itu, mobil yang ditumpangi oleh Cedric dan Valerie tenggelam ke dasar sungai. Bagian body mobil penyok, area depan—belakang juga ringsek dan hampir tidak berbentuk. Beruntungnya kaca jendela mobil yang telah digantikan dengan kaca anti-peluru tidak pecah, sehingga air dari sungai tidak masuk ke dalam dan masih memberikan udara bagi kedua penumpang yang berada di dalamnya.[Valerie…]Sebuah suara memanggil nama Valerie. Suara itu terdengar panik dan terburu-buru, kepanikan yang dimiliki oleh sang sistem tersebut membuat kesadaran Valerie perlahan-lahan kembali pada tubuhnya.[Valerie, ayo bangun! Valerie!!]Lagi-lagi namanya dipanggil. Valerie mengernyitkan kening, kemudian desisan kecil ikut keluar dari bibirnya. Kedua mata Valerie tertutup mulai bergerak, lalu perlahan-lahan terbuka setelah

  • Miss Villainess Is Wealthy   63. Dalam Bahaya

    “Orang ini benar-benar nekat. Bagaimana mungkin ada orang yang berani melakukan percobaan pembunuhan di tempat ramai seperti ini?!!” Valerie mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.Mobil yang mereka tumpangi berusaha untuk menghindari hantaman dari mobil box yang kini melaju di sebelah mereka. Beberapa kali Cedric memutar kemudi dan membantingnya, selain itu dia juga dengan cekatan menghandel gigi perseneling serta rem untuk menopang laju mobil. Melihat keahlian Cedric yang tengah mengemudikan mobil untuk bertahan hidup, Valerie bisa melihat kalau pemuda itu benar-benar ahli, bahkan tidak mustahil juga sebelum ini Cedric pernah melaju dalam trek balapan mobil ketika ia masih remaja.Tubuh gadis itu hampir terbanting kembali kalau bukan karena sabuk pengaman yang dikenakannya. Hantaman yang diberikan oleh mobil box itu diterima telak oleh mobil yang mereka tumpangi, Cedric tidak bisa menghindarinya, akan tetapi ia cukup cerdik untuk menambah laju kecepatan sehingga mobil mereka tidak

  • Miss Villainess Is Wealthy   62. Ancaman Tidak Terduga

    Ketika bulan Desember datang, musim dingin juga ikut datang bersamanya. Hampir tiap hari salju turun dari langit, butiran putih salju yang turun membuat warna Kota Milford menjadi lebih monoton dari biasanya, udara dingin pun juga terus menyerang sampai membuat orang enggan untuk keluar rumah atau sekedar menjalankan aktivitas mereka. Meskipun orang-orang ingin sekali meringkuk di bawah selimut untuk mencari kehangatan, di akhir bulan Desember terdapat perayaan akhir tahun dan juga menyambut pergantian tahun yang dinantikan. Banyak orang merasa antusias dengan hal itu.“Tidak terasa pergantian tahun akan segera terjadi,” gumam Valerie. Napasnya menghembuskan kabut tipis di depan, gadis itu beberapa kali bermain-main membuat kabut tipis tersebut, seperti seorang anak kecil yang menemukan mainan baru. “Tahun baru ada di depan mata.”Dengan tubuh yang dibalut oleh jaket tebal warna lavender dan syal hangat terikat di leher, Valerie menjulurkan kedua tangan ke depan. Butiran salju jatuh d

  • Miss Villainess Is Wealthy   61. Kehancuran Keluarga Meyer

    “A-apa?” Mulut Valerie terbuka, begitu pula dengan kedua matanya yang membulat sempurna. Apakah yang barusan didengarnya sebuah halusinasi? Valerie tadi mendengar kalau Joseph Meyer akan berurusan dengan polisi, apakah itu benar?Cedric yang melihat istrinya hampir terjungkal akibat keterkejutan yang diterima pun dengan segera menangkap tubuh gadis itu. Satu lengan memeluk pinggang Valerie, lalu dengan cekatan Cedric menarik gadis itu ke arahnya sampai tubuh keduanya menempel pada satu sama lainnya. Napas lega terdengar dari sang pemuda kemudian, matanya yang sedikit menggelap itu berkilau penuh akan kepasrahan. Pemuda itu tidak pernah membayangkan kalau Valerie memiliki kecerobohan seperti ini.Apabila Cedric tidak segera menangkap Valerie dan membantunya, pastinya sekarang ini gadis itu akan jatuh tersungkur di atas tanah berumput yang tumbuh terawat di area taman. Walaupun rumput di sana bisa mengurangi rasa sakit, tetap saja rasa sakit dan bahkan luka akan muncul ketika terjatuh.

  • Miss Villainess Is Wealthy   60. Makan Malam

    Cerita Valerie mengenai Joseph Meyer yang meneleponnya tadi siang dan bagaimana telepon tersebut berjalan hampir satu jam lamanya meluncur begitu saja dari mulut Valerie. Bukan hal umum lagi kalau Joseph tidak menyukai Valerie yang dikiranya adalah anak haramnya, bahkan sebelum ini dia juga tidak memiliki inisiatif untuk menghubungi gadis itu. Namun, ketika dirinya sudah berada di ujung tanduk, hal pertama yang Joseph lakukan setelah hal lainnya tidak berhasil dilakukan adalah mencari Valerie, dan lucunya juga panggilan yang dilakukan pria itu berlangsung cukup lama.“Dan kau tahu, hampir satu jam lamanya dia menyuarakan komplain terus-menerus mengenai Bowen, lalu dia juga mengatakan kalau seharusnya dirinya mendepak Bowen dari perusahaan sejak lama.” Valerie menceritakan kembali apa yang dia tangkap dari telepon Joseph tadi siang. Ia cukup bersemangat ketika melakukannya —berbagi gosip dengan Cedric, terutama dengan Cedric sendiri yang memilih untuk menjadi pendengar setia ceritanya,

  • Miss Villainess Is Wealthy   59. Interlude

    [Kakak? Jangan bercanda. Valerie tidak memiliki kakak, terutama setelah fakta mengatakan dia bukanlah bagian dari Keluarga Meyer.]Sebelum Valerie bisa memberikan komentar mengenai hal itu, Glory terlebih dahulu menyuarakan hatinya. Valerie tersenyum kecil, hatinya tidak berombak sedikit pun, bahkan dirinya bisa dikatakan sangat senang serta menunggu untuk melihat sebuah drama terulas di depan matanya. Ia tidak perlu menjadi orang pintar untuk menebak identitas orang yang mengaku sebagai kakaknya, kelihatannya Regina terlalu bodoh sampai dia berlari lagi ke tempat Valerie dan meneriakkan keberadaannya di sana.Apakah gadis itu sudah lupa dengan jebakan gagal yang dirancangnya untuk Valerie tempo hari? Bahkan karena itu Regina harus mengorbankan bidak catur yang telah bersusah payah ia letakkan di samping Valerie. Tidak hanya gagal sebagai hasilnya, Keluarga Meyer pun harus berhadapan dengan Cedric yang ingin membalaskan dendam istrinya.Dan tidak lama setelah hal itu berlalu, Regina t

DMCA.com Protection Status