Dz 36. Wilayah Utara ( Desa Danau Dewi )Di atas langit Lan Shi dan Di Hou Yen melesat terbang dengan kecepatan tinggi, mereka memasuki wilayah utara, kilatan cahaya membuat semua orang yang melihatnya tidak bisa mengenali siapa yang sedang terbang, Lan Shi dan Hou Yen mendarat di suatu desa."Desa apa ini ya?""Entah…!" "Ayo kita masuk!" Lan Shi dan Di Hou Yen memasukinya gerbang desa, semua penduduk mengalihkan perhatian ke arah dua sosok berjubah putih dengan corak sungai darah."Salam…!" ucap Lan Shi membungkukan badan."Siapa kamu?"Lan Shi tersentak kaget, tidak seperti biasanya penduduk wilayah utara begitulah dingin."Aku Yue Fei, dan ini Hou Yen!"Ibu-ibu muda berjalan mendekati Lan Shi "Anak muda, untuk apa kamu datang kemari?""Kebetulan aku lewat sini dan memutuskan untuk beristirahat!""Beristirahat? Boleh saja, tapi maaf? Kami tidak memiliki makanan untuk menyambut kedatangan kalian?""Ya, siapa juga yang ingin minta makanan… kami juga memilikinya?" sahut Di Hou Yen."
Dz 37. Sekte PegununganDi depan gerbang desa dua sosok berdiri, ketakutan penduduk sudah melampaui batas, mereka mengusir Lan Shi dan Di Hou Yen dari desa, namun Lan Shi tetap bersikeras tidak ingin pergi. Tidak lama kemudian ratusan murid sekte Pegunungan terlihat, Lan Shi dan Di Hou Yen terlihat panik, mereka tidak mungkin melawan musuh sebanyak itu, di tambah lagi ada beberapa tetua sekte."Lan Shi, bagaimana ini… mereka terlalu banyak!""Kita pancing pemimpin mereka!" bisik Lan Shi.Lan Shi melihat ke arah penduduk "apakah kalian ingin terus hidup?"Semua penduduk menganggukkan kepalanya, Lan Shi memunculkan pedang kayu lalu menancapkan di tanah, Di Hou Yen mengerti maksud pemuda di sampingnya."Baiklah, ayo kita berjuang sampai darah penghabisan!""Aku Tapor, pemimpin sekte Pegunungan… yang berani menentang kami harus mati….!"Lan Shi membungkukan badan "Maaf tetua, siapakah yang anda maksud? Aku bukan seorang petarung?" "Apa… ?" Tapor melihat ke arah orang di sampingnya "Cepa
Ep 38. Bertemu Diao YinSatu bulan berlalu.Selama satu bulan banyak penduduk wilayah utara bergabung dengan kelompok sekte Pegunungan, di halaman sekte terlihat banyak orang berkumpul, Lan Shi berencana membawa semua orang untuk pergi ke Aliansi Gerbang Keadilan, setelah itu menunggu respon dari wilayah timur dan tengah, kalau memungkinkan mereka akan menyerang salah satu tempat."Semuanya, ayo kita berangkat?""Baik Tuan Muda!"Lan Shi naik ke punggung singa besar, dan barisan depan semua orang melakukan perjalanan menuju wilayah barat. Sambil melakukan perjalanan, Lan Shi memunculkan pedang kayu, ia melihat retakan di ujung pedang."Guru… bagaimana cara memperbaikinya, sedangkan pedang ini saja dari kayu?" "Lan Shi, sebaiknya kamu tidak gunakan pedang kayu itu dulu… aku takut kerusakan akan bertambah parah!""Iya!""Hoi… keluarkan aku!" ucap Roh kitab."Disini banyak orang!""Tidak apa, mereka tidak bisa melihatku!""Baiklah!"Lan Shi memunculkan sebuah kitab lalu membukanya, soso
Dz 39. Pertemuan sepasang kekasihMatahari menyinari dunia Nirvana, Zhi Xiang berencana turun ke dunia manusia untuk mencari keberadaan ayahnya, sebelum itu Venessa memberitahu kalau ayahnya sudah tiada, tapi Zhi Xiang tetap bersikeras untuk mencari keberadaan ayahnya, di halaman rumah sosok cantik berdiri mengantarkan kepergian anaknya."Ibu, aku pergi dulu…!""Jangan nakal!""Tenang saja, aku hanya menghajar orang yang ingin menghajarku!" Zhi Xiang melesat terbang menuju gerbang dimensi, Venessa kembali masuk kedalam rumah. Lima jam berlalu, Zhi Xiang sudah berada di dunia persilatan, ia melihat ada rombongan banyak orang menuju wilayah barat, merasa penasaran Zhi Xiang menghampiri rombongan penduduk."Berhenti…!" Lan Shi melihat ke arah langit "Untuk apa kamu menghentikan langkah kami!""Mau kemana kalian?" "Wilayah barat, Aliansi Gerbang Keadilan!" sahut Lan Shi."Bukannya penduduk wilayah utara tidak boleh pergi meninggalkan wilayah mereka?""Aku yang mengajak mereka semua, ka
Dz 40. Amarah Istri PertamaDi bawah langit gerhana tanpa akhir, satu keluarga kecil berdiri di kehampaan, semua orang ikut tertawa melihat Lan Shi dimarahi dua orang istrinya, bagaimana bisa seorang lelaki menjalani hubungan tanpa sepengetahuan keduanya, Zhi Xiang memberitahu Putri Sahara kalau dirinya bersedia menjadi anak angkat, saat itulah Putri Shara berhenti melesatkan jurus-jurus mematikan."Oke baiklah, tapi urusan kita belum selesai… Ingat setelah ini kamu harus pulang!" bentak Sahara."I-iya,!" Putri Venessa melihat ke arah Sahara "Aku akan kembali ke Nirvana!"Lan Shi menangkap tangan Venessa "Sayang tunggu, kamu belum menceritakan tentang Nirvana?" Venessa memberikan ciuman di pipi Lan Shi "Putramu Zhi Xiang akan menceritakannya!""Iya ayah!" Putri Sahara menangkap tangan Lan Shi "Mau kemana kamu… urusan kita belum selesai… biarkan Hou Jin mengatur semuanya!""Sayang, aku ingin menyerang salah satu wilayah!""Tidak, nanti saja …!"Sahara melihat ke arah pemuda di sampi
Dz 41. Menyerang Sekte jiwa suci (wilayah timur)Pemimpin pasukan baru memperlihatkan keganasan dalam melatih pasukan, 20000 prajurit terbaring kelelahan akibat pemanasan yang diberikan Diao Yin, selama ini mereka hanya tau menggunakan pedang, semua prajurit baru saja latihan tanding dengan tangan kosong, sekarang hanya tersisa dua orang yang masih tersisa."Kakak… aku akan memenangkan pertarungan ini!""Adik… jangan kecewakan pengorbanan orang tuamu selama ini!"Dua sosok berlari lalu memukul wajah satu sama lain, dua sosok terbanting satu sama lain, Veron langsung berbangun dan memberikan pukulan beruntun ke wajah dan tubuh adiknya, Xon melancarkan tendangan membuat Veron terlempar mundur, saat itu juga ia mengunci kaki Veron dan membalas dengan pukulan beruntun."Yeaaaaaaaaaa!" Veron membenturkan kepalanya dengan kepala adiknya, dua sosok terbaring merasakan pusing. "Bangun!" "Bangun!""Bangun!"Semua orang bersorak memberikan dukungan, bulu tangan Hou Jin berdiri melihat prajur
Dz 42. Menyerang Sekte Jiwa SuciPertempuran besar sudah terjadi, pasukan yang dipimpin Diao Yin berhasil menerobos gerbang sekte, wilayah timur masih tidak memperhatikan adanya ledakan besar, beberapa sekte di wilayah timur masih dalam keadaan tenang, lima tetua sekte jiwa suci mendengus kesal saat kucing besar melesat terbang kesana kemari."Singa gila, apakah kamu cuma bisa lari?" "Aku hanya menghindar!""Dasar kurang ajar!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Diao Yin turun dari kursi, saat itu juga semua pasukan mengangkat tombak dan pedang, sorakan menggema ke seluruh tempat, Zhi Xiang mengangkat pedang."Serang….!""Ayo kita berperang…!"Semua pasukan berlari "Yeaaaaaaaaa!" Diao Yin merubah wujud menjadi seekor kelinci, sedangkan Aninchi berubah wujud menjadi seekor Phoenix, dua sosok melesat terbang sambil menembakan ribuan sayap emas."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Ayo bantu kucing besar!""Em!"Ribuan bulu Phoenix melesat ke arah semua tetua yang mengeroyok kucing besar, ledakan keras t
Dz 43. Badai Perang Pertempuran besar mengguncang setengah dunia persilatan, sudah terjadi antara 20.000 prajurit melawan 70.000 pasukan musuh dari dua gabungan wilayah dan beberapa sekte besar, langit benar-benar bergejolak dengan kekuatan besar sampai mengingatkan semua orang saat perang di masa lalu. Dua hari berlalu, selama dua hari 20.000 pasukan bertempur habis-habisan, sekarang jumlah pasukan hanya tersisa 5.000.Di atas langit kumpulan kabut awan, gabungan lima hewan kuno sudah benar-benar berjuang melawan banyak petarung puluhan pertarungan tingkat tinggi, Zhi Xiang berharap ayah atau ibunya segera tiba, ia masih berdiri dengan luka di sekujur tubuh."Menyerahlah kalian semua.!""Bahkan harus mati hari ini… membunuhku? Aku jamin kalian semua tidak akan selamat setelah kematianku…!" teriak Zhi Xiang."Memangnya siapa kamu hah!"Singa mengaung mengancam semua orang yang ingin mendekati Zhi Xiang, semua musuh mundur saat melihat tatap buas dari singa raksasa.Pemimpin sekte jiw
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m