Bab 40. Ujian Membuat PilDi halaman depan Akademi, semua orang berkumpul, jumlah orang yang mengikuti ujian ada sekitar 600 orang, semua lencana di bagikan kepada murid yang berhasil lolos mengikuti acara ujian Alkemis, tapi tidak untuk alkemis tingkat lima dan tingkat enam, sebelum menerima lencana mereka harus melewati satu ujian lagi, yaitu membuat pil dengan kualitas terbaik."Hmmm.. aku kira sudah lolos!" "Bocah, apakah kamu sudah menyiapkan tungku milikmu untuk mengikuti ujian!""Ada… kakek, kamu berencana membuat pil apa!""Pil Naga!""Pil Naga, seperti apa itu?""Pil yang bisa memperkuat pondasi tubuh fisik!" "Apa…. Bolehkah aku memintanya setelah membuatnya!""Eh… tunggu dulu, pil apa yang ingin kamu buat nanti… setelah selesai kita boleh bertukar pil!""Rahasia!""Haha… baiklah anak kecil!" Tidak lama setelah itu langit bergemuruh memperlihatkan satu sosok melesat terbang dengan kecepatan tinggi, semua orang berlutut memberikan hormat, kakek tua menarik tangan An Lan unt
Bab 41. MayaLima hari berlalu di kediaman akademi, An Lan duduk di teras rumah bersama Guru Tin, sambil menikmati makanan, An Lan menceritakan perjalanannya sejak kecil, ia juga memberitahu kalau dirinya bagian murid dari sekte Lembah Nirvana, sosok cantik tidak terlihat garang di hadapan bocah berusia 12 tahun tersebut, semua murid akademi tidak berani memperlihatkan sifat sombong setelah An Lan mendapatkan lencana Alkemis tingkat enam.Dari kejauhan murid wanita mengintip An Lan menikmati makanan."Lihat pria itu, dia keren sekali dengan lencananya!""Kekasihku!""Pasanganku!""Pujaanku!""Keren sekali!" Beberapa murid laki-laki merasa iri melihat semua murid wanita tertarik dengan murid baru yaitu An Lan, mereka berencana meracun bocah yang sedang duduk bersama guru Tin."Bagaimana kalau kita racuni saja!""Boleh, aku sudah sangat membencinya!"Mereka melihat guru Tin meninggalkan An Lan sendiri, berapa murid laki-laki menghampiri An Lan, makanan hangat di bawakan."Adik, aku bar
Bab 42. Pertunjukan Di halaman rumah seorang anak berdiri, ia ingin berangkat menuju kota kura-kura, di pagi itu juga Guru Tin mengantarkan kepergiannya, ia sudah bicara kepada An Lan kalau ingin mengangkat sebagai anak angkat, dengan senang hati An Lan menerima tawaran guru Tin."Bibi? Eh, Ibu… aku pergi dulu!""Hati-hati!" Ucap An Lan memunculkan sepasang sayap, semua orang yang melihat mengusap mata tidak percaya, di kejauhan Maya melihat An Lan terbang di langit, perlahan sosoknya menghilang dari pandangan semua orang.Maya menghela nafas panjang "An Lan, kamu hebat sekali!!' "Bukannya itu sayap dari Pil penguasa langit, apakah dia yang membuat pil itu… sebaiknya aku tanya pemimpin!" gumam Guru Tin menuju kediaman kepala akademi."Sepertinya kamu terkejut!" ucap Jianzhong di belakang."Hehe.. iya tetua… !""Sayapnya memang tidak terlalu besar, tapi apakah kamu tahu berapa pil penguasa langit dia makan?""Berapa!""Aku saja cuma lima pil sudah membuat sayap energiku bergejolak,
Bab 43. Kakek dan cucu MenerobosAn Lan dan An Hui sudah tiba di rumah kecil, sosok tua melihat cucunya mencari barang-barang di cincin ruang, tidak lama setelah itu sebutir pil memiliki energi spiritual diberikan kepada An Hui, sosok tua mengamati pil di tangannya."Cucuku, pil apa ini?" "Yang ini Penguasaan langit, dan yang ini pil Energi murni… itu untuk memulihkan kondisi kakek, setelah menelan pil kakek bisa melakukan kultivasi kembali" "Apa… terimakasih cucuku!" ucap An Hui memeluk An Lan."Sekarang makanlah pil itu, lalu duduk bersila memadatkan energi… satu lagi, sepasang sayap akan muncul nanti, kakek langsung padatkan kembali sayap itu sebelum menjadi liar, kalau tidak sempat gunakan pikiran untuk mengendalikan sayap energi!""Oke!"Sosok tua duduk bersila, ia melihat ke samping."Kamu ingin melakukan apa?""Kakek, ini Pil naga.. aku ingin menembus tubuh fisik ketujuh!""Wah… selamat!" "Ayo kita lakukan!" Dua sosok menelan pil, saat itu juga mereka memfokuskan pikiran,
Ep 44. Lili, Lala, LuluSatu hari berlalu setelah An Lan dan kakeknya berhasil menerobos, semua tetua sekte terlihat senang, di sore itu juga An Lan duduk di samping Jendela, ia melihat riak energi yaitu peri kecil, sosok peri memejamkan mata, energi spiritual berwarna pelangi menyelimuti tubuh, peri kecil dalam keadaan pemadatan energi, inti energi dewa tentu membutuhkan waktu lama agar bisa benar-benar dipadatkan."Peri, sebentar lagi turnamen Nirvana… setelah membebaskan guru Min, mungkin aku ingin pergi meninggalkan Nirvana!" gumam An Lan."Ayah ibu, dimana kalian… aku sudah besar, dan aku juga sudah cukup kuat, aku ingin kalian melihatku… aku yakin kalian masih hidup!" An Lan melihat sebuah kunci, kunci tersebut adalah kunci kedua, sedangkan kunci pertama berada di tangan kaisar Nirvana. An Lan berjalan kehalaman sekte, langkah terhenti di depan aula pertemuan, di sana terlihat pemimpin aliansi gerhana mengobrol bersama tetua lainya."An Lan, ayo kemari!" teriak Hou Tian dari da
Bab 45. Melepaskan sedikit beban pikiranDi halaman sekte, beberapa sosok berdiri, An Lan baru saja memasukan tiga temannya ke sekte lembah Nirvana, wajah tiga anak terlihat senang setelah diterima menjadi murid sekte, An Lan tersenyum melihat kebahagiaan di depan mata."An Lan, sekali lagi aku ucapkan terimakasih… kalau bukan karena kamu, anakku tidak mungkin bisa masuk ke sekte!""Iya bibi, di masa depan mereka pasti menjadi orang hebat… tenang saja mereka juga berada di murid dalam!"Bibi sartini melihat ke arah tiga anaknya "kalian bertiga jangan nakal!""Iya ibu!""Ibu akan kembali!" "Hati-hati di jalan!" Tiga anak melambaikan tangan, An Lan mengajak mereka berkumpul bersama murid lainnya."Sebenarnya aku juga tidak terlalu akrab dengan mereka, cuma aku tahu satu orang… tapi dia sombong sekali!""Siapa?""Kakak senior Sin Sin!""Oh!" "Apakah kalian sudah makan?""Belum!""Ayo ikut aku, aku akan memasak!""Aku juga bisa!" Tetua Si Lu mengelus jenggotnya "Akhirnya An Lan memili
Bab 46. TertidurBurung menari-nari di tengah kota, ibukota sedang ramai pengunjung, semua orang ingin menyaksikan acara pertandingan Nirvana, dalam beberapa ibukota kedatangan ratusan ribu penduduk dari berbagai tempat, beberapa tokoh penting dunia Nirvana juga ikut hadir, dari penjaga perdamaian, sampai pasukan pengacau.Di bawah kendali kaisar Nirvana, tidak ada satu orangpun yang berani berbuat kekacauan, apa lagi melakukan pertarungan, prajurit-prajurit menyebar ke setiap tempat ibukota, bangun-bangun megah mencuci mata semua orang, di tengah kota sebuah istana besar dengan enam menara suci menjulang tinggi kelangit, di sebelah selatan wilayah turnamen.Yun Zhi melihat keramaian semua orang, keluarga bangsawan dan kereta kuda berlalu lalang, di sisi lain An Lan dan Hou Tian pemimpin aliansi gerhana sudah melakukan perjalanan, dua sosok melesat terbang dengan kecepatan tinggi, mereka membutuhkan waktu dua hari untuk tiba di Ibukota."Bocah, aku tidak menyangka kamu memiliki sayap
Bab 47. Turnamen NirvanaSatu hari berlalu.Turnamen besar sudah dimulai, acara sambutan di perlihatkan dengan tarian pedang dan atraksi luar biasa, ratusan ribu penonton berdatangan dari beberapa kota, 30 peserta berbakat dari tiga aliansi sudah menyiapkan semuanya demi memenangkan turnamen Nirvana, Hou Tian dan Jianzhong sudah tiba di ibukota, wajah dua sosok memucat tidak melihat keberadaan An Lan."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" ledakan di langit memperlihatkan satu sosok berjalan.Setiap langkah kaki membuat bumi bergetar, semua orang berlutut ke arah kaisar Nirvana, kaisar Nirvana duduk di kursi khusus, ia tersenyum hangat kepada semua penduduknya."Bangunlah!"Semua orang berbangun, tiga naga muncul di langit, di atas naga tiga sosok berdiri, sosok tersebut adalah Jendral Hin, Jendral Fu su."Lihat, itu Jendral Hin dan Jendral Fu su!""Luar biasa… mereka berdua adalah petarung terbaik Nirvana!""Benar, beberapa tahun sebelumnya mereka berhasil memenangkan turnamen besar!""Diangka
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m