Home / Fantasi / Milky Legends / Chapter 1 : First Meet (Pertemuan Pertama)

Share

Chapter 1 : First Meet (Pertemuan Pertama)

Author: Stevent1679
last update Last Updated: 2021-06-19 16:43:40

Di Planet Mini bernama Herby. Planet Buatan Modern di mana Teknologi dan Sihir menjadi satu kesatuan, Ada banyak jenis kehidupan makhluk yang beragam, dimulai dengan Ras Manusia, Ras Elf, Ras Kurcaci, Ras Raksasa, Ras Beastman, Ras Demon, dll. Hidup berdampingan dengan damai.

Di tengah Kota Glory Herby, dengan pemandangan yang sangat futuristik yang mana semua mengandalkan teknologi AI, Robot, dan dihuni oleh berbagai macam ras yang hidup berdampingan di sebuah Walk Street, Nina Bersama Clori melakukan Olahraga pagi rutinnya...

“Pagi yang sangat Cerah,” Kata Nina sambil memandangi dan menghirup udara pagi yang terasa sangat segar...

“Iya Master, Hari ini Ke mana Kita akan pergi?” Clori yang terbang bersama dengan Nina yang sedang berjalan bertanya dengan nada manja.

“Hari ini kita akan pergi ke Istana. Sepertinya akan ada misi baru yang akan datang. Sebelumnya Maha Master telah memanggil kita.” Jelasnya kepada Clori.

“Ok Master, Kalau begitu Master Silakan naik punggung saya, Kita akan segera terbang.” Clori meminta Nina untuk naik punggung awannya yang lembut. Nina menuruti keinginan Clori dan naik ke punggung Clori, kemudian Clori terbang ke langit menuju ke Istana Glory. Dalam perjalanan terbang Dia merasa kegirangan melihat suasana Kota yang sangat damai dan indah ini.

Beberapa waktu kemudian, Nina dan Clori telah sampai di Pagar Istana yang sangat indah. Pagar tersebut terbuat dari balutan Emas dan Perak dengan corak yang abstrak membuat mereka tertahan di depan Pintu Pagar. Kemudian disana ada sebuah Penjaga Robot yang menghampiri mereka.

“Mohon tunjukkan kartu identitas Anda.” Minta Penjaga Robot itu kepada Nina dengan bahasa yang terkesan agak kaku dan tidak bernada. Nina yang melihat Penjaga Robot segera menunjukkan Kartu Identitasnya. Robot itu mengambil Kartu Identitas dengan tangannya dan memverifikasi kartu itu dengan matanya... Setelah beberapa detik berlalu, Penjaga Robot itu mengizinkan Nina dan Clori untuk memasuki Istana.

“Terima kasih Master Nina, semoga perjalanan Anda menyenangkan.” Terlihat Robot itu melambaikan tangannya saat Nina dan Clori memasuki Istana.

“Terima Kasih.” Nina tersenyum menatap Penjaga Robot dari kejauhan.

Nina memasuki Pintu Gerbang Istana yang terbuka, memasuki dan mencari Maha Master di Ruangan Kerjanya.. Akhirnya setelah berjalan menyelusuri Istana yang mewah itu akhirnya mereka sampai di depan Pintu Ruang Kerja Maha Master. Disana terlihat Maha Master seorang Pria paruh baya berambut Putih Panjang, berjanggut Panjang, berpakaian ala kepala penyihir kerajaan lengkap dengan Topi khas penyihir sedang duduk di Kursi mengerjakan semua dokumen paginya. Nina menghampiri Maha Master dan berkata “Selamat Pagi Maha Master.” Kata Nina sambil memberi Hormat.

“Selamat Pagi, Hari ini memang Pagi yang sangat cerah ya.” Maha Master melihat Nina dan Clori sudah tiba kemudian menghentikan kerjanya dan langsung berdiri menyambut Nina.

“Iya, Maha Master. Semua Penduduk di sini terlihat sangat Ceria.” Terlihat Nina melihat pemandangan Kota dari Jendela yang berada di samping meja kerja Maha Master bersama dengan Clori dan Maha Master.

“Iya. Nina Chan, saya memanggil anda kesini, ada sebuah misi untuk kamu.” Maha Master memulai topik pembicaraan kali ini.

“Misi apa itu, Master?” Tanya Nina kepada Maha Master.

“Ini mengenai misi seminggu yang lalu. Sebelumnya Saya ada memberikan Misi ini kepada Morine, akan tetapi sampai sekarang Morine belum ada kabarnya. Saya khawatir, Morine sepertinya telah tertangkap disana. Misi Kamu, selidiki tentang hubungan antara Raja Kota Selatan Planet Guldish dengan ESDA, Usahakan bawalah dia dengan selamat.” Maha Master mulai menjelaskan detail misinya kepada Nina dan Clori yang sedang berdiri di belakang Nina dan Clori sambil memandangi pemandangan Kota Glory dari Jendelanya.

“Baik, Master. Saya mengerti.” Nina sudah memahami kondisi yang terjadi, Nina melihat Maha Master yang terlihat khawatir.

“Clori, Mari kita segera ke bandara. Tolong antar saya ke sana ya.” Nina meminta Clori untuk mengantarnya ke Bandara Glory.

“Ok, Master!”

“Maha Master, kalau begitu kami pamit dulu ya...” Ucap Nina, kemudian Nina Pamit dengan Maha Master, bersama Clori, Nina menuju ke Bandara untuk pergi ke Planet Guldish...

Suatu hari di sebuah Planet mini Guldish, Tempat yang mengerikan dan terkenal kejam, yang mana penjualan budak disana sana bebas dan tidak terikat hukum. “Nama Saya Anami Nina, Gadis berambut coklat pucat, bermata glowing, berumur 16 tahun. Saya seorang penjelajah angkasa, Saya dengan Clori (Roh Jiwa Awan) pergi menuju ke planet Guldish dengan Kapal Angkasa Mini EDEN. Tujuan Saya menuju Planet ini untuk menyelamatkan Morine yang sudah menghilang sejak seminggu yang lalu Ketika Morine melakukan Quest dari Maha Master...”

Ketika mulai melakukan proses pendaratan Mini Eden di sebuah pantai di daerah sub tropis dekat kutub selatan planet itu, Nina beserta dan Clori akhirnya memutuskan untuk mendarat.

“Akhirnya kita sudah sampai di Planet Guldish.” Jelas Nina dengan sangat gembira kepada Clori yang sedang mengamati Layar Hologram keadaan Planet mini Guldish yang berada di Ruang Kendali Kapal Mini EDEN. Clori hanya tersenyum melihatnya.

Planet Mini Guldish dengan diameter 1.200km ini memiliki Kondisi Geografis yang sangat sederhana, terdiri dari 3 Pulau besar dan memiliki periode Rotasi 24 jam. Kondisi langit Guldish sangat redup (Pencahayaan sinar bintang induknya tidak secerah Herby) dengan kondisi planet yang tidak begitu terang, terlihat remang-remang. Setelah mendarat, Pintu Kapal segera terbuka, Nina dan Clori turun dari Kapal Angkasanya, berjalan-jalan disekitar area sana. Ketika Nina dan Homiesnya berjalan di sekitar area tersebut, Nina menemukan seorang Pria dengan kondisi mengenaskan, Pakaian Compang Camping, tubuh penuh luka.

“Apa anda Baik-baik saja?” Tanya Nina yang menghampiri Pria dengan cepat sambil memegang tangan Pria itu..

Pria itu hanya melihatnya dengan kondisi lesu, kemudian pingsan.

Dengan kondisi yang sangat lemah darinya, membuat Nina meminta Homies Awan Hidup (Clori) untuk mengangkutnya ke Mini EDEN.

Sesampai di Mini EDEN di ruang perawatan, Nina membasuh tubuh pria ini. Dengan Perasaan canggung dan malu Nina perlahan membersihkan Tubuh Pria ini secara perlahan, Kemudian Nina juga memberikan pakaian yang layak kepadanya. Sembari berbaring di Tubuh Awan Homies Clori, Nina mengambil sebuah koin Soul Spirit sambil berdoa dan memanggil Soul Spiritnya dengan kalimat berikut “Bukalah Gerbang Malaikat Penyembuh, Merina.”

Dengan Merapalkan Kalimat, Muncullah di samping Nina seorang Malaikat Cantik berambut Oranye lurus, bermata biru, berpakaian Putih bercorak Emas minimalis dan Sexy.

“Apa yang bisa saya bantu, Master?” Tanya Merina yang menghadap kepada Nina, sambil memberi rasa hormatnya...

“Meri, Tolonglah Sembuhkan Pria ini.” Nina berkata sambil menunjukkan pria yang berbaring tidak berdaya di Punggung Clori yang melebar.

“Baiklah, Akan Saya coba.” Merina menuruti keinginannya. Dia berbalik dan meletakkan kedua telapak tangannya diatas tubuhnya.

“Holy Spell : Holy Heal,” Telapak tangan Merina memancarkan cahaya remang-remang berwarna hijau dan mulai melakukan proses penyembuhan.

“Siapakah Pria ini?” Sembari menyembuhkannya, Sang Malaikat Merina bertanya. Dia melihat masternya yang sedang menatap pria itu dengan ekspresi khawatir.

“Soal itu.. Sebenarnya saya tidak mengenal pria ini. Saya menemukannya di pinggir Pantai Utara dari benua selatan di Planet Guldish ini.” Ujar Nina menjelaskan Asal Pria ini ditemukan dengan nada melemah.

Merina yang melihat ekspresi Nina yang terlihat khawatir menjadi diam sejenak.

“Master tidak perlu khawatir, Pria ini hanya mengalami sedikit cedera dan Kelaparan.” Merina terlihat meyakinkan Nina untuk tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi Pria tersebut.

Setelah Malaikat Merina menyembuhkannya,

“Sebaiknya Master, persiapkan makanan untuk pria ini. Dia sangat membutuhkannya.” Sebelum pamit Merina berkata sambil tersenyum memberi beberapa poin penting yang harus dilakukan oleh Nina.

“Baiklah... Aku paham. Terima Kasih banyak Merina San.” Nina merasa lega dan berterima kasih kepada Merina atas sihir penyembuhan yang telah diberikannya.

“Baiklah, Kalau begitu saya pamit dulu ya. Semoga Pria ini cepat sembuh ya.” Merina akhirnya pamit dengan Nina dan kembali ke dunia spirit.

“Sepertinya aku harus menyiapkan beberapa hidangan. Clori, Kamu tolong jaga pria ini ya.” Pikir Nina sambil beranjak berdiri..

“Baik Master.” Clori mulai menjaga keseimbangannya dan memantau kondisi Pria itu.

Nina pergi ke dapur menyiapkan beberapa makanan untuk besok mengingat di lokasinya saat ini menjelang malam hari.

Keesokan Paginya Si Pria terbangun. Dia membuka matanya secara perlahan-lahan sembari melihat keadaan sekitar. Setelah itu dia mulai beranjak dari punggung Clori yang sedang tertidur. Kemudian dia melihat Nina yang sedang mempersiapkan makanan, Nina yang melihatnya sudah terbangun segera menghampiri sambil membawa makanan.

“Di.. dimana aku?” Terlihat Pria sedang kebingungan dengan apa yang telah dialami.

“Anda ada di Kamar Kapal Saya.” Ucap Nina dengan tersenyum.

Pria itu melihat Nina dan terpana oleh Cinta Pandangan Pertama, dalam Hati Pria itu bergumam “(Astaga, Cantik sekali Gadis ini).”

Nina tampak merasa tidak nyaman saat ditatap olehnya.

“Siapa Nama anda?, Mengapa Anda bisa sampai babak belur?” Tanya Nina dengan penasaran kepada pria itu yang sedang duduk di Punggung Clori yang sedang tertidur.

“Namaku Nijirou, Saya hanya seorang budak di dalam Planet ini. Saya berencana untuk kabur dari Planet ini, Akan tetapi pada saat melarikan diri, saya ketahuan. Saya pun diburu mati-matian hingga di jalan Buntu. Saya kehabisan Sihir, kemudian dihajar habis-habisan.”

“(Kasihan Sekali),” Pikir Nina yang merasa kasihan.

“Tapi Sekarang Anda baik-baik saja bukan?” Nina berkata Sambil Tersenyum.

“Tapi Ngomong-ngomong, Kamu hanya sendiri?” Nina penasaran dengan yang dialami oleh Nijirou

“Ya, dan juga saat ini aku tidak tahu harus ke mana.” Nijirou tampak seperti anak ayam yang tersesat.

“Oh... Tak Apa, Mu boleh kok tinggal di Kapal saya untuk sementara.” Nina menawarkan bantuan.

“Benarkah?” Nijirou kaget mendengar pernyataan Nina.

“Ya, Tentu.” Nina meyakinkan Nijirou untuk tinggal bersamanya untuk sementara waktu.

Nijirou Kegirangan dan tanpa sadar memeluknya. Wajah Gadis berambut pirang emas itu memerah dan akhirnya dia Tsundere “Bruk..” Kepala Nijirou benjol 3 tingkat... xD. Clori yang tertidur tiba-tiba terkejut dan terbangun dari tidurnya.

“Saya Mohon maaf.” Nina memegang Nijirou yang ambruk.

“Tidak apa-apa.” Jawab Nijirou tersenyum.

“(Gadis ini lumayan Polos xD).” Gumam Nijirou dalam hati.

“Kita akan berangkat ke kota besok untuk melakukan Penyelidikan. Sekarang Mari Kita Persiapkan Makanan dan beristirahatlah untuk hari esok.” Nina mengajak Nijirou dengan semangat.

Nijirou Sambil tersenyum berkata “OK BOS.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Milky Legends   Chapter 2 : Mission Start

    Keesokan Paginya, Nina bersiap-siap untuk melaksanakan misi. Akan tetapi, Nijirou masih tertidur di Kasur. Nina melihatnya yang tertidur mencoba membangunkannya dengan lembut.. “Nijirou San, Cepat bangun.” Nina membangunkannya dengan lemah lembut Akan tetapi Nijirou tidak bangun, dan malah mengorok. Nina berusaha membangunkan Nijirou, namun dia tak kunjung bangun dan malah mengigau. Dengan raut wajah sedikit kesal, Nina meminta Clori untuk membangunkannya. Di dalam mimpinya, Nijirou bergumam “(Apa-apaan ini ada sesuatu yang menggerogoti tubuhku),” Nijirou merasa tubuhnya sedang digerogoti oleh sesuatu benda yang lembut dan terasa geli. Perlahan namun pasti dia akhirnya mulai membuka matanya, keluar dari mimpi indahnya... Kemudian dia melihat ke arah sekitarnya. Dia kaget saat melihat Clori dengan tatapan mesumnya membuatnya terbangun dan meloncat dari kasur. Kemudian di depannya ada Nina yang sedang menatapnya dengan senyuman yang seram. “Nijirou Kun, Tolong besok bangun telat lag

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 3 : Penculikan Nina

    Di Jalan Raya Kota Gorry, Benua Selatan Planet Guldish, Nina dan Nijirou sedang berjalan-jalan melihat pemandangan kota yang sedikit suram membuat Nina merasa sedih dalam perasaan hatinya. Disana juga terlihat banyak orang yang sedang memperjual beli budak, tempat casino, Club-club yang tidak benar, dan hal-hal lainnya. Di tengah perjalanan, Nijirou hanya terdiam dan tidak berani memandangnya. Mereka berdua seolah-olah kehilangan arah dan lupa tujuan berjalan entah ke mana dan akhirnya tiba pada sebuah kedai makan. “Atau gak mungkin kita harus memesan makanan dulu kah? Sambil mendengar percakapan orang-orang ini?” Tanya Nina kepada Nijirou sambil menunjukkan banyak kerumunan orang yang sedang berbincang. “Aku rasa itu ide yang cukup bagus, kita harus mencobanya.” Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kedai untuk memesan makanan dan minuman. Di sinilah kejanggalan mulai terjadi. Semenjak Nina keluar jalan-jalan bersama dengan Nijirou, dia merasa seseorang menguntitny

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 4 : Didalam Penjara Bawah Tanah

    Di sisi lain, keadaan kedai makan sudah hancur akibat pertarungan antara Nijirou dan Pengikut ESDA itu. Serangan Lightning Palm Nijirou (Lightning) berhasil membuat musuh terpental. Setelah Pengikut ESDA itu terpental, dia ingin segera menangkapnya. Saat hendak menangkapnya, dia melakukan serangan mendadak. “Rasakan Ini! Fire Hell,” Pengikut ESDA berkata sambil tersenyum jahat, memberikan tinju Api Neraka yang berwarna biru. Nijirou (Lightning) tidak mampu menghindari serangan mendadak Pengikut ESDA itu membuat Nijirou (Lightning) terkena serangan telak dibagian perutnya. Dia mengalami cedera yang serius dan terpental jauh dan terjatuh. Setelah beberapa detik terjatuh, dia berusaha bangkit kembali dan mengambil kuda-kuda gaya serangan... “Element Form : Water Mode. Water Magic : Water Prison,” Nijirou menggunakan sihir Element Form untuk bertransformasi menjadi Pengguna Sihir Element Air. Pada kali ini, Rambutnya berubah menjadi biru cerah yang indah dengan tubuh yang memiliki insa

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 5 : Perisai ESDA Gorry

    Di Pusat Kota Gorry terlihat ratusan pasukan Kerajaan yang sedang menuju ke Penjara Bawah Tanah lengkap dengan seragam tempur mereka. Penduduk yang melihat Para Pasukan Kerajaan yang sedang bergegas itu membuat Penduduk Panik dan terlihat mulai bersembunyi ke dalam bangunan... Di dalam Perjalanan menuju ke Pintu Gerbang Utama Penjara Bawah Tanah. (Lebih tepatnya di Lantai 2 Penjara bawah tanah). Terlihat Nijirou, Clori yang sedang mengangkut Nina yang pingsan, Morine, Smarter, Merina, beserta para tahanan lainnya mulai menerobos Penjara sambil melawan para Pasukan Penjaga Penjara yang ada disana. Nijirou juga ikut berlari bersama dengan Morine dan lainnya. Namun, dia sepertinya merasakan sesuatu hal yang janggal. Saat Dia melihat ke arah belakangnya, Water Prison yang dikunci lepas. “Astaga... Saya lupa..” terlihat Nijirou yang sangat kaget, karena Water Prison yang dibuatnya telah menghilang. “Ada apa?” Tanya Morine dengan keheranan “Tadi saya ada menangkap seorang Pengikut ESDA,

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 6 : Nijiro Bunshin

    Di tengah kota, para tahanan membantu para budak melarikan diri dari Bangsawan Keji. Suasana Kota sangat kacau balau. “Kalian semua, kembalilah ke Kota untuk menghindari Konflik dan bawalah para Budak yang disana.” Smarter yang berada di Luar Penjara mengarahkan para Tahanan untuk segera menuju ke kota menyelamatkan para Budak yang terjerat oleh para Bangsawan yang keji itu. Para Tahanan mengikuti arahan dari Smarter dan segera menuju ke Pusat Kota. Nijirou (Wind) dan Nina ikut Bersama dengan para tahanan. “Morine San, aku dan Nina akan membantu para tahanan. Ayo Nina kita bantu mereka.” Nijirou (Wind) spontan mengajak Nina dan Clori untuk membantu para Tahanan yang bergegas menuju ke pusat kota. Mereka berdua naik punggung Clori keluar dari Gerbang Penjara terbang menuju Pusat Kota. “Baiklah, aku juga akan ke Istana untuk mengalahkan Master G.” Morine juga ikut keluar tetapi melewati rute yang berbeda. Akhirnya Pusat Kota menjadi porak-poranda. para bangsawan menjadi panik dan me

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 7 : Amukan

    Di Reruntuhan Istana Kerajaan Gorry... Terlihat Raja Gorry sedang kewalahan. “Dimana para budak itu bersembunyi?” Tanya Raja Gorry yang sedang berdiri dengan emosi. “Menurut laporan, mereka sepertinya menuju ke pantai utara.” Jelas Prajurit itu dengan nada yang kurang meyakinkan. “Wahai semuanya... Atas perintahku, Mari kita hancurkan dan bantai para budak di Pantai Utara itu. Habisi mereka sampai ke akar-akarnya!” Raja Gorry dipenuhi oleh emosi negatif membuatnya terlihat seperti orang tidak waras yang meluap-luapkan amarahnya dan memerintah para Prajurit tersisa. Para Prajurit Bersorak dan mulai menyerbu ke pantai Utara melalui jalan Rahasia dari Istana. Di Area Pertarungan Nijirou Pusat Kota Gorry, Nijirou (Water) dan Nijirou (Lightning) bertarung melawan Popol dengan sangat sengit. Pertarungan Nijirou (Lightning) cepat akan tetapi Nijirou (Water) memiliki celah yang banyak, Popol mengambil kesempatan itu untuk menyerang celah dan titik lemah Nijirou (Water). “Dasar Lemah, Das

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 8 : Flame Homie

    Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar). “Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya. “Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua. “Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine. “Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan m

    Last Updated : 2021-06-19
  • Milky Legends   Chapter 9 : The Last Hit

    Di dalam Jalan Rahasia menuju ke Pantai Utara, Sang Raja beserta Pasukannya sampai di dekat Pantai Utara dengan muncul dari sebuah Gua rahasia yang berada di bebatuan dekat Pantai, disitu Raja dan Pasukannya telah melihat para Budak Beastman yang sedang dirawat oleh Merina dan Smarter. “Hancurkan dan Bunuh semua orang yang ada disana!” Raja Gorry yang melihat para budak berada di pesisir Pantai segera memerintahkan para Prajurit untuk menyerang. “Siap Pak!” para Prajurit mengangkat senjata dan mulai menyerbu. Sebagian budak Beastman yang sudah lebih fit bersama dengan beberapa para tahanan melawan serangan para Prajurit itu. Pertempuran telah terjadi. Beberapa menit kemudian, Morine naik ke punggung Api Sirius terbang menuju ke pantai utara. Akhirnya mereka sampai di Pantai Utara yang terlihat penuh dengan pertempuran. Smarter berusaha membawa para Budak yang terluka, Merina terlihat menggunakan sihir penyembuhan jarak jauh melindungi para Tahanan dan Budak yang sedang bertarung. |

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Milky Legends   Chapter 228 : Keajaiban Ang Rong La

    Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.

  • Milky Legends   Chapter 227 : Mencari Ang Rong La!

    Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda

  • Milky Legends   Chapter 226 : Sekutu Baru

    Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya

  • Milky Legends   Chapter 225 : Pemurnian Asgardian

    Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?

  • Milky Legends   Chapter 224 : Kalahkan Raja Iblis Paimon!

    Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend

  • Milky Legends   Chapter 223 : Rencana Pembasmian Raja Iblis Paimon

    Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme

  • Milky Legends   Chapter 222 : Amukan Iblis Paimon

    Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah

  • Milky Legends   Chapter 221 : Puncak Kebangkitan

    Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t

  • Milky Legends   Chapter 220 : Tujuan Penyihir Triduka

    Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status