Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar).
“Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya.
“Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua.
“Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine.
“Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan menghindari Serangan itu. Kemudian tiba-tiba dia muncul dari depan Iblis Reana dengan sihir pembesar diri dan menendangnya dengan sangat keras. Iblis tersebut menjadi terluka akibat serangan tendangan kakinya yang sudah diberi sihir Enchantment. Dia terlihat sedikit mundur ke belakang setelah menerima serangan.
“Tidak Mungkin, Dia berhasil menendangku...” Reana yang mundur memperbaiki posisinya berkata. Morine hanya berdiri kembali dan menjauhinya.
Akhirnya Reana terlihat mengumpulkan seluruh Mana Iblisnya, Semakin kuat dan semakin kuat.
“Ultimate Demon Whip Magic : Deathly Poison Stringer Rampage,” Kali ini Reana melancarkan serangan Ultimatenya. Seluruh Tanah muncul Cambuk Racun berduri Tanah menyerang dengan sangat dahsyat ke arahnya.
“Sepertinya anda sudah kalah. Size Manipulation : Part Remover.” Saat Cambuk-cambuk iblis mengerikan itu menyerangnya, Morine menggunakan sihir Part Remover dengan menjentikkan tangan kirinya.
>> Size Manipulation : Part Remover -> Sihir pengendali ukuran yang mampu menyusutkan sebuah komponen tertentu. Misalnya dengan sihir ini Anda dapat menyusutkan organ tubuh musuh lawan dalam sekejap. Skill ini bisa aktif ketika pengguna memegang tubuh musuh (seperti tinju/tendangan).
Seketika serangan Cambuk-cambuk itu terhenti di tengah jalan. Cambuk-cambuk itu tampak juga hampir mengenaiya.
“TIDAK MUNGKIN....... SIALAN KAU, AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAM INI SUATU SAAT, TUNGGULAH!”
Detak Jantung Reana menghilang, semua fungsi organ tubuhnya tiba-tiba terhenti. Akhirnya secara perlahan demi perlahan Sihir cambuknya mulai menghilang dan Fase True Awakeningnya juga menghilang. Kemudian dia tergeletak di atas tanah dan mati.
“Matilah sana. Saya tidak peduli. Saya hanya akan mengutamakan keselamatan semua. Meskipun nyawa ini menjadi taruhannya.” Ujar Morine dengan raut wajah tersenyum. Selanjutnya dia mulai mencari Nina yang dikira sudah berada di Pantai Utara.
Di Pusat Kota Gorry, terlihat Popol dibantai/ditinju habis-habisan oleh Nina yang sedang dalam Anger Modenya.
“SIALAN KAU, BERANINYA SEORANG MANUSIA MEMBUAT KU TAK BERDAYA BEGINI. AKAN AKU BUNUH KAU!” Teriak Popol sambil menahan sakit dan meronta-ronta. Melihat lototan tajam darinya, Nina tampak semakin marah. Pada akhirnya dia berhasil mengunci pergerakannya dan mulai mencekik lehernya.
“LIFE OR DIE?” Kalimat terlarang yang diucapkan Nina membuat suasana di sekitar menjadi sangat gelap seketika. Popol melihat bayangan sesosok Makhluk Iblis yang sangat menyeramkan di belakang Tubuh Nina. Membuat bocah kecil itu semakin ketakutan. Dan pada akhirnya, jiwa homiesnya menguap. Seketika dia langsung menarik bayangan Homies dan menelannya. Setelah itu, bocah dengan tanduk iblis itu tiba-tiba tak sadarkan diri dan tergeletak di lantai dengan naas.
Sementara itu Clori tersesat terus berjalan menelusuri hutan yang ada. Saat Clori sedang mencari jalan keluar, seluruh hutan dilahap oleh Api Neraka sehingga membuat awan gendut itu terbang tinggi untuk mencarinya. Beberapa waktu kemudian setelah mencari, awan gendut itu berhasil menemukan Nina. Namun terlihat kondisinya yang begitu seram membuatnya ketakutan.
Meskipun demikan, Clori tetap percaya Nina dapat melakukan sesuatu terhadap Api Neraka yang bertebaran dimana-mana. Hal ini membuat awan gendut itu memberanikan diri untuk mendekatinya. Saat mendekatinya, awan gendut itu memeluknya. Ketika merasakan pelukan hangat dari Clori, Efek Jiwa Iblis/Anger Mode Nina perlahan mulai memudar. Pada akhirnya Nina mulai tersadar kembali dan melihat kondisi sekitar yang begitu mengenaskan.
“Master, saya mohon tolong selamatkan kota ini dari Api Hitam itu.” Pinta Clori dengan nada melemah dan merasa ketakutan.
“Baiklah.” Ucap Nina dan mengelus punggung Clori yang lembut itu..
Tanpa basa basi lagi, Nina membuat lingkaran sihir. Dia berdiri di dalam Lingkaran sihir dan kemudian berdoa.
“Wahai Roh Kudus jiwa yang agung, berikanlah mukjizat kepada Kota ini, kumpulkanlah seluruh api hitam ini menuju suatu kepadatan. Berikanlah kehidupan pada kepadatan, Buatlah menjadi makhluk yang memiliki moral dan Batin. Semoga Makhluk ini selalu berbahagia.” Dengan doa yang dirapalnya, tiba-tiba semua api hitam tersebut terkumpul menjadi suatu bola yang padat dilangit, tiba-tiba energi Homies Nina keluar dan memasuki ke gumpalan Bola panas yang padat, perlahan-lahan Bola semakin terang hingga silau kemudian terbentuk sebuah Matahari mini berwarna Kuning yang imut dan hidup.
“Mulai sekarang, kamu adalah Jiwa Homies yang hidup. Namamu Sirius, Homies elemen Api.” Setelah itu Nina pun pingsan tak sadarkan diri.
“Sirius, sekarang Carilah Master Morine, Lindungi beliau. Saya akan membawa Nijirou, Master Nina dan Gadis Assassin ini untuk menemui Merina dan Smarter.”
“Bisakah anda menjelaskan tentang master Morine? Dan juga sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang?” Tanya Sirius kepada Clori dengan nada kebingungan.
Clori kemudian menjelaskan segalanya kepada Sirius. Dan setelah itu Sirius pergi menuju ke Istana Kerajaan Gorry Kota Selatan. Kemudian awan gendut itu membawa mereka bertiga menuju ke pinggir pantai utara.
Ketika dalam perjalanan, Morine melihat Api Hitam tersedot ke dalam suatu pusaran dilangit dan membentuk sebuah Bola bulat dan padat, melihat hal ini Morine langsung bergegas menuju ke Perbatasan Kota. Disana dia berjumpa dengan homie baru, Sirius.
“Siapa kamu?” Morine terlihat sangat waspada saat melihat Sirius.
“Mohon Tenang Master, jangan panik. Apakah Anda Master Morine?” Tanya Sirius kepada Morine dengan nada meyakinkan.
“Iya, Saya Morine.” Tegas Morine...
Kemudian Homies tersebut menjelaskan semua yang terjadi pada Nina, Nijirou, Assassin Natasha. Setelah mendengar penjelasan dari Morine, Morine langsung menyuruh Sirius untuk pergi bersamanya menuju ke Pantai Utara dari Kota Gorry.
“Mari kita pergi, Kemungkinan ada serangan lain lagi yang akan datang. Clori.” Ucap Morine kepada Sirius yang sedang mengikutinya menuju ke Pantai Utara..
Di sisi pertempuran Nina vs. Popol telah berakhir, Nina menggunakan sisa kekuatannya untuk menyembuhkan Nijirou dan Natasha yang tak sadarkan diri. Setelah itu dia juga ikut tumbang karena kelelahan akibat menggunakan Anger Mode.
Nina tergeletak di atas Nijirou yang sedang pingsan...
<< Comment Author: Waduh... Ada sesuatu ini xD >>
Kemudian Clori memutuskan membawa mereka bertiga ke Pantai Utara.
Di dalam Jalan Rahasia menuju ke Pantai Utara, Sang Raja beserta Pasukannya sampai di dekat Pantai Utara dengan muncul dari sebuah Gua rahasia yang berada di bebatuan dekat Pantai, disitu Raja dan Pasukannya telah melihat para Budak Beastman yang sedang dirawat oleh Merina dan Smarter. “Hancurkan dan Bunuh semua orang yang ada disana!” Raja Gorry yang melihat para budak berada di pesisir Pantai segera memerintahkan para Prajurit untuk menyerang. “Siap Pak!” para Prajurit mengangkat senjata dan mulai menyerbu. Sebagian budak Beastman yang sudah lebih fit bersama dengan beberapa para tahanan melawan serangan para Prajurit itu. Pertempuran telah terjadi. Beberapa menit kemudian, Morine naik ke punggung Api Sirius terbang menuju ke pantai utara. Akhirnya mereka sampai di Pantai Utara yang terlihat penuh dengan pertempuran. Smarter berusaha membawa para Budak yang terluka, Merina terlihat menggunakan sihir penyembuhan jarak jauh melindungi para Tahanan dan Budak yang sedang bertarung. |
Di Pinggir Pantai Utara Kota Gorry... “Sebelum Kita menuju Planet Herby, bisakah kamu memperbaiki Ekosistem Hutan disana?” Tanya Morine kepada Kome sambil menunjuk ke arah Hutan yang berada jauh dari mereka terbakar... “Tentu saja.” Kemudian Kome menuju ke dalam hutan dengan cepat merambat ke dalam tanah. “Wood Art Magic : Forest Restore,” Seketika seluruh area hutan bercahaya hijau. Tanaman yang terbakar oleh api Hitam perlahan mulai sembuh dan hidup Kembali. Morine yang melihat pemandangan yang indah ini bergumam sambil tersenyum, “(Kamu memang hebat Nina, Energi Manamu tiada habisnya).” Kemudian setelah itu, Kome kembali ke hadapan Morine.. “Sudah selesai Master.” Ucap Kome yang tersenyum lebar.. “Terima Kasih.” Morine tampak berterima kasih kepada Kome. “Bukan masalah besar. Kalau begitu aku kembali dulu ya dadah...” Kome pamit dan melambaikan tangannya kepada Morine dan kemudian menghilang. Morine juga melambaikan tangannya dengan tersenyum. Lalu... “Nijirou, Sirius, Clor
Di ruang kemudi Kapal, “Sirius, Apa kamu melihat sesuatu?” Tanya Clori kepada Sirius yang sedang memandang Langit. “Saya hanya melihat pemandangan angkasa. Jadi, benda bercahaya berkedap kedip itu disebut sebagai bintang?” Tanya Sirius kembali kepada Clori. “Ya, itu bintang.” Jawab Clori dengan nada ceria. “Itu sangat Indah. Ini pertama kalinya aku melihat bintang.” Mata Sirius berbintang. Dia terlihat sangat kagum saat melihat pemandangan bintang yang ada melalui jendela kapal. “Tentu.” Clori hanya tersenyum saat melihat ekspresi Sirius. Diruang Dapur Kapal. Nina, Nijirou, Natasha dan Morine terlihat sibuk mempersiapkan menu makanan untuk para Beastman dan Tahanan. “Natasha San, ambilkan Tepung, Garam, dan air. Setelah itu tolong ke ruang pemandian umum untuk mendata jumlah Beastman. Agar kami bisa menyajikan porsi yang sesuai.” Nina meminta Natasha untuk mengambil beberapa Bahan makanan. “Ok.” Terlihat Natasha mengambil Tepung Terigu, Garam dan Air kemudian memberikannya kepa
Setelah itu Nina pergi ke ruang kendali untuk membawa makanan ke Sirius dan Clori. “Clori, Sirius, saatnya makan.” Nina sambil membawa Air segar kepada Clori dan Obor api ke Sirius. “Terima kasih, Master.” Ucap Clori sembari meminum Air tersebut.. “Yummy..” Terlihat Sirius melahap api dari Obor tersebut. “Mengapa Master pergi ke tempat kami untuk membawa makanan?” Tanya Sirius dengan penasaran setelah melahap api dari obor tersebut. “Jangan berkata seperti itu. Meskipun kalian hanya Jiwa Homies, kalian tetaplah hidup dan memiliki hati dan pikiran. Itu membuktikan bahwa kita sebenarnya keluarga. Tak terlepas seperti apa pun bentuknya. Kalian selalu melindungiku dan itu membuat saya sangat Bahagia.” Nina berdiri di satu sisi menatap bintang-bintang dari jendela kaca kapal kendali dengan tenang. Sirius dan Clori yang mendengar Perkataan langsung menangis dan memeluknya. Nijirou yang mengintip dari depan Pintu Ruang kendali hanya tersenyum. “(Syukurlah, tidak ada masalah serius).” P
Setelah mandi, Nina bergegas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. akan tetapi saat ke dapur terlihat disana ada beberapa gadis Beastman yang sedang melihat-lihat bahan makanan di kulkas dan di gudang penyimpanan makanan. Mereka tampak ingin membantu mempersiapkan Sarapan. “Master, Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Gadis Beastman A kepada Nina dengan senyum tipis. “Hari ini kita buat menu Mie Goreng.” Ucap Nina sembari membuka Lemari stok makanan lainnya. “Mohon Maaf, Master. Akan tetapi kita sudah kehabisan Stok makanan, yang tersisa hanya tepung terigu.” Jelas Gadis Beastman B itu setelah memeriksa stok Gudang makanan. Mendengar penjelasan Gadis Beastman B, Nina sambil memegang Koin Golden dan Silver berkata “Jangan khawatir, Kita akan segera mendapatkannya. Terbukalah Gerbang Ratu Flora, Asisten Rumah, Kome, Lala.” seketika muncul Kome dan seorang Gadis berpakaian maid, berambut Pink bersanggul 2, menghadap di satu sisi berdiri. “Ada yang bisa saya bantu Master?” Tanya Kome dan L
Ketika kapal memasuki Wormhole, Seluruh Benda di sekitar bergetar. Gravitasi di dalam kapal tidak stabil. Sebagian benda terhempas ke arah belakang.. Nina yang tidak sempat duduk pun juga ikut terhempas. Saat terhempas, dia terpental ke arah Nijirou yang sedang duduk. Saat Terjun ke arah Nijirou, “Nina Chan...” Lihat Nijirou yang kaget melihatnya yang terhempas ke arahnya. Pria itu segera bersedia untuk menangkap Nina dengan kedua tangannya. Akan tetapi dia memegang bagian tubuhnya yang janggal. “(Benda Empuk apa yang telah kupegang),” Sekali Nijirou melihat, mukanya langsung memerah. “Hentikan itu.. ah..” Wajah Nina menjadi merah dan kadang-kadang mendesah. Dia melemah dan tampak sudah tidak mampu menonjoknya lagi. Nijirou terus menerus memegang dan meremas Dadanya dengan maksud menahan gaya Gravitasi. Di sisi lain, Nina pun tidak sanggup bergerak karena sangking kuatnya Dorongan Gravitasi.. “Yamete...” Ucap Nina yang nafasnya mulai terengah-engah.. Tak terasa 30 menit telah
Di dalam kamar Istana, terlihat disana Clori dan Sirius tertidur di atas ranjang Bersama dengan Nina, Natasha yang sedang duduk di lantai. Nijirou berbaring di Kasur dengan santai... “Nina San, apakah ini disebut dengan Istana?” Tanya Natasha yang terlihat kagum melihat pemandangan pernak-pernik Istana yang sangat mewah.. “Iya, ini adalah Istana.” Ucap Nina yang tersenyum.. “Ini memang sangat Indah. Ini pertama kalinya dalam hidupku melihat pemandangan indah ini.” Ucap Natasha yang bersemangat.. “Ya. ini semua berkat sihir Morine San, Lady Erina dan para pengrajin bangunan.” Ujar Nina dengan ceria. “Nina Chan.. Apakah kamu tinggal di Istana ini?” Tanya Nijirou yang sedang berbaring santai di kasur. “Tidak. Saya tidak tinggal di sini.” Ucap Nina dengan tersenyum. “Kenapa tidak tinggal di sini?” Tanya Natasha dengan penasaran.. “Saya hanya penduduk biasa yang hidup di Planet ini.” Jawab Nina dengan senyuman. “Apakah seorang penduduk biasa tidak diperbolehkan tinggal di sini?” Ta
Di Apartemen Nina, Nina membaca buku aturan Suami-istri. Isi Buku itu secara garis besar : Buku aturan suami Istri, secara poin hal ini wajib anda lakukan saat berada di Planet Herby.1. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk makan bersama.2. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk tidur bersama.3. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk mandi bersama.4. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk belanja bersama.5. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk menjalankan Quest bersama.6. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk selalu berpelukan, bercium.7. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk selalu bergandeng tangan.8. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk melakukan hubungan lebih intim, dsb....... Ketika membaca teks buku itu semakin lama, wajah Nina semakin memerah. Dengan wajah yang penuh rona merah, dia tiba-tiba merobek buku itu dengan sikap yang panik... “(Aku tidak tahan membacanya),” Pikir Nina yang terlihat mulai drop saat membaca buku itu. Disampingnya ada Nijirou yang terus memandanginya ketika membaca buku itu.
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme
Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah
Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t
Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd