Di Pinggir Pantai Utara Kota Gorry...
“Sebelum Kita menuju Planet Herby, bisakah kamu memperbaiki Ekosistem Hutan disana?” Tanya Morine kepada Kome sambil menunjuk ke arah Hutan yang berada jauh dari mereka terbakar...
“Tentu saja.” Kemudian Kome menuju ke dalam hutan dengan cepat merambat ke dalam tanah.
“Wood Art Magic : Forest Restore,” Seketika seluruh area hutan bercahaya hijau. Tanaman yang terbakar oleh api Hitam perlahan mulai sembuh dan hidup Kembali.
Morine yang melihat pemandangan yang indah ini bergumam sambil tersenyum, “(Kamu memang hebat Nina, Energi Manamu tiada habisnya).”
Kemudian setelah itu, Kome kembali ke hadapan Morine..
“Sudah selesai Master.” Ucap Kome yang tersenyum lebar..
“Terima Kasih.” Morine tampak berterima kasih kepada Kome.
“Bukan masalah besar. Kalau begitu aku kembali dulu ya dadah...” Kome pamit dan melambaikan tangannya kepada Morine dan kemudian menghilang. Morine juga melambaikan tangannya dengan tersenyum. Lalu...
“Nijirou, Sirius, Clori. Bawalah orang yang terluka Ke kapal Nina.” Morine menjadi tukang perintah (:v). Dia Meminta Nijirou, Sirius dan Clori untuk membawa Tahanan dan Budak Beastman menuju ke kapal.
“Tapi Mor, apakah itu muat? Kapal terbang Nina kekecilan, Tidak mungkin sanggup menampung banyak orang.” Nijirou menyangkal pernyataan Morine dengan berkata bahwa Kapal Nina kekecilan...
“Tenang Saja, Akan kuperbesar Kapal ini. Size Manipulation : Mass Reconstruction,” Seketika Kapal Mini Pink EDEN Nina berubah menjadi sebuah Kapal Perang Raksasa dengan Kekuatan Manipulasi ukuran Morine. Nijirou menjadi tercengang saat melihatnya. “NANI....”
“Bawa semuanya masuk ke dalam Kapal, Kita akan berangkat!” Ucap Morine dengan bangganya.
“Siap!!” Akhirnya para Tahanan dan Beastman memasuki Kapal raksasa..
Ketika semua orang sudah masuk, mesin Kapal dinyalakan. Pada Ruang Kendali Kapal, Morine sedang menyetir. Dia tampak sedang mengaktifkan sistem pelepasan Tenaga, mengaktifkan Mode Anti Gravitasi, kemudian mengontrol gerakan Kapal Angkasa itu terbang ke luar Angkasa. Perlahan namun pasti Kapal Angkasa mulai meninggalkan Permukaan dan terbang ke atas.
Akhirnya mereka sudah berada di luar angkasa dan meninggalkan Planet Guldish. para Beastman dan Tahanan melihat dari Ruang Aula khusus.. Semuanya kagum dengan pemandangan Angkasa yang hampa, penuh dengan bintang-bintang yang berkedap-kedip. Morine yang juga berada di ruang kendali berhasil menyetel arah tujuan Kapal tersebut yang menuju ke Planet Herby dengan jarak 4.250 tahun cahaya dari Planet Guldish.. Kapal sekarang dalam proses pengumpulan Energi untuk melakukan perjalanan Wormhole.
“Akhirnya aku bisa bersantai..” Terlihat Morine meregangkan ototnya, beranjak dari kursi kemudi dan menuju ke Kamar Kapal.
Di dalam Kamar Kapal 1, Nina yang terbaring di kasur, dan Nijirou terlihat duduk disamping kasur Nina, Nijirou terus menerus menatap Nina bersama dengan Clori dan Sirius yang sedang tertidur.
Di kamar Kapal 2, Terlihat Natasha sedang berbaring di kasur. Disana terlihat Natasha terbangun dan membuka matanya. Saat Natasha membuka matanya, Natasha melihat sekeliling.
“(Dimana aku?),” Pikir Natasha sambil beranjak dari kasurnya. Kemudian Pintu Kamar 2 terbuka, disana terlihat Morine datang dan menghampirinya.
“Apakah anda baik-baik saja?” Tanya Morine. Saat melihat wajah Morine, Natasha terkejut. Secara spontan dia langsung beranjak dan menjauh darinya.
“Jangan Takut, aku di sini bukan untuk menyerangmu.” Ucap Morine dengan nada datar,,
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Natasha terlihat sangat ketakutan saat menatap Morine.
“Tidak ada, Saya hanya ingin bertanya saja.” Jawab Morine dengan tenang. Saat melihat Ekspresi tenangnya, Natasha tampak juga mulai lebih tenang.
“Kembalilah dulu ke kasur dulu, ada hal yang ingin kutanyakan.” Pinta Morine kepadanya untuk duduk di kasur. Natasha yang tidak memiliki pilihan lain terpaksa menuruti perkataannya.
“Bisakah kamu jelaskan apa yang sudah terjadi? Aku dengar kamu telah menculik Nina? Dan apa hubungan antara Raja Guldish dengan ESDA?” Morine lebih terlihat menginterogasinya.
Natasha yang tidak mempunyai pilihan akhirnya menceritakannya.
“Namaku Natasha, saya sebenarnya seorang Assassin dari Kerajaan Gorry. Saya menjalankan misi sebagai seorang Thief. Saya memang telah menculik Nina, pada waktu itu saya hanya diperintahkan oleh Raja Gorry. Raja Gorry merupakan Master G. Master G merupakan bawahan dari Grand Master Worns salah satu dari 10 Warlord Milky Way.” Natasha mengumbar segalanya tentang dirinya dan Asal usul kelompok Master G.
“Ini sungguh berita yang mengejutkan.” Morine kaget.
“Tapi pada akhirnya aku dibuang oleh mereka. Aku sudah tidak punya harapan lagi, semua telah sirna. Jujur saja, seharusnya orang seperti aku tidak perlu diselamatkan.” Natasha berkata dengan frustasi,
“Tapi..” dari kalimat ini Natasha mulai meneteskan air matanya,
“Dia telah menyelamatkanku. Padahal aku berusaha membunuhnya... Kenapa bisa dia sebaik itu?” Natasha berkata dengan raut wajah yang sangat sedih..
“Sudahlah, Biarlah berlalu. Mulai sekarang, bukalah lembaran baru. Bantulah Lindungi Nina untuk sementara waktu ini. Saya yakin beliau akan memberimu jalan yang baik ke depannya.” Ucap Morine yang memegang pundak Natasha dan menenangkannya. Akhirnya Natasha mengeluarkan semua unek-uneknya.
Beberapa menit kemudian,
“Rehatlah dulu, Kamu masih belum fit. Disini ada makanan, Makanlah dulu ya.” Kata Morine sembari membawa makanan.
“Terima Kasih.” Ucap Natasha yang merasa lebih baik.
Di kamar Kapal 1, Nijirou mengingat sesuatu hal yang disampaikan oleh Morine mengenai kutukan yang di alami Nina,
“(Apakah aku harus memberinya Cairan Kehidupan itu? Tapi Kondisinya saat ini sangat lemah. Mungkin aku harus segera memberikannya?).” Nijirou berpikir di dalam hatinya. Semakin melihat Nina, Libidonya terus melonjak. Karena sudah tidak tahan lagi memikirkan hal itu, akhirnya dia melakukannya,
“Uh... <3 Ah... <3 uh... <3 ah... <3” Nijirou mendesah ketika merangsang juniornya dengan pikiran ecchi membayangkan dirinya melakukan hubungan wow. Beberapa saat kemudian, Dia akhirnya mengeluarkan Cairan Kehidupan. Terlihat cairan tersebut ditampung dalam gelas kecil. Kemudian dia menuangkan gelas tersebut ke dalam mulut nya. Seketika, cairan tersebut bereaksi. Cairan ajaib itu membuat lukanya berangsur-angsur pulih. Pada akhirnya Nina mulai tersadar.
“Uu... dimana aku?” Tanya Nina yang setengah sadar.
“Kita berada di dalam kapal.” Jawab Nijirou dengan lembut.
“Kapal? Maksudmu Mini EDEN?... Loh, Kok Kapalnya berbeda?” sambil bangun dari tempat tidur dan melihat-lihat keadaan sekitar.
“Kapal ini sudah direkonstruksi oleh Morine.” Kata Nijirou.
“Eeeeeee............” Nina kaget.. Nijirou melihat ekspresi kagetnya yang lucu hanya tersenyum saja.
Beberapa waktu kemudian Pintu Kamar 1 terbuka. Terlihat di depan pintu Morine datang menjenguk Nina.
“Morine San?” Panggil Nina.
“Kok kamu mengubah bentuk kapal saya?” Tanya Nina dengan wajah seram.
“Soal itu.. Sebenarnya misi saya membawa pulang para Beastman ke Planet Herby atas misi yang diberikan maha Master. Akan tetapi selama misi, saya melakukan kesalahan. Terus saya dipenjara dan disiksa. Kapal pribadi saya sudah dihancurkan.” Jawab Morine yang tidak berani menatap Nina dengan wajah berkeringat.
“Mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur.” Nina menghela nafasnya.
“Maafkan saya, Nina Chan. Saya tidak memberitahu kamu tentang ini.” Terlihat Morine meminta maaf.
“Tidak apa-apa. Yang penting semuanya aman dan selamat.” Pikir Nina menjawab Pernyataan maaf Morine.
“Iya.” Morine ikut terbawa suasana...
Lalu Natasha San juga menjenguk Nina dari kamar sebelah.
“Natasha San..” Nina memanggil Natasha..
Saat melihat Nina, Natasha segera menghampirinya. Tiba-tiba dia berlutut.
“Saya mohon maaf, sudah menculik anda....” Natasha meminta maaf kepada Nina.
“Mengapa Anda minta maaf?, janganlah berlutut, berdirilah..” sambil mengangkat Natasha berdiri, Nina menjawab.
“Lalu mengapa kamu mau menyelamatin saya waktu itu?”
“Saya yakin kamu bukan orang jahat. Nyatanya saya melihat mu dikhianati oleh orang ESDA itu bukan.”
“Iya.” Jawab Natasha dengan ekspresi yang menyedihkan.
“Janganlah bersedih. Meskipun ini pahit, akan tetapi anda harus membuka lembaran baru. Janganlah terikat dengan masa lalu. Anda harus melangkah maju. Saya yakin suatu saat Anda akan menemukan orang yang anda percayai.”
“Iya.. Terima kasih...” Terlihat Natasha mendapatkan harapan baru.
“(Astaga, imut banget Nina Qu),” Pikir Nijirou dengan sedikit mesum, Morine hanya tersenyum melihat tingkah mereka.
“Mari kita ke dapur persiapkan makanan untuk semua orang.” Semua menjawab “Ok!”
Di ruang kemudi Kapal, “Sirius, Apa kamu melihat sesuatu?” Tanya Clori kepada Sirius yang sedang memandang Langit. “Saya hanya melihat pemandangan angkasa. Jadi, benda bercahaya berkedap kedip itu disebut sebagai bintang?” Tanya Sirius kembali kepada Clori. “Ya, itu bintang.” Jawab Clori dengan nada ceria. “Itu sangat Indah. Ini pertama kalinya aku melihat bintang.” Mata Sirius berbintang. Dia terlihat sangat kagum saat melihat pemandangan bintang yang ada melalui jendela kapal. “Tentu.” Clori hanya tersenyum saat melihat ekspresi Sirius. Diruang Dapur Kapal. Nina, Nijirou, Natasha dan Morine terlihat sibuk mempersiapkan menu makanan untuk para Beastman dan Tahanan. “Natasha San, ambilkan Tepung, Garam, dan air. Setelah itu tolong ke ruang pemandian umum untuk mendata jumlah Beastman. Agar kami bisa menyajikan porsi yang sesuai.” Nina meminta Natasha untuk mengambil beberapa Bahan makanan. “Ok.” Terlihat Natasha mengambil Tepung Terigu, Garam dan Air kemudian memberikannya kepa
Setelah itu Nina pergi ke ruang kendali untuk membawa makanan ke Sirius dan Clori. “Clori, Sirius, saatnya makan.” Nina sambil membawa Air segar kepada Clori dan Obor api ke Sirius. “Terima kasih, Master.” Ucap Clori sembari meminum Air tersebut.. “Yummy..” Terlihat Sirius melahap api dari Obor tersebut. “Mengapa Master pergi ke tempat kami untuk membawa makanan?” Tanya Sirius dengan penasaran setelah melahap api dari obor tersebut. “Jangan berkata seperti itu. Meskipun kalian hanya Jiwa Homies, kalian tetaplah hidup dan memiliki hati dan pikiran. Itu membuktikan bahwa kita sebenarnya keluarga. Tak terlepas seperti apa pun bentuknya. Kalian selalu melindungiku dan itu membuat saya sangat Bahagia.” Nina berdiri di satu sisi menatap bintang-bintang dari jendela kaca kapal kendali dengan tenang. Sirius dan Clori yang mendengar Perkataan langsung menangis dan memeluknya. Nijirou yang mengintip dari depan Pintu Ruang kendali hanya tersenyum. “(Syukurlah, tidak ada masalah serius).” P
Setelah mandi, Nina bergegas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. akan tetapi saat ke dapur terlihat disana ada beberapa gadis Beastman yang sedang melihat-lihat bahan makanan di kulkas dan di gudang penyimpanan makanan. Mereka tampak ingin membantu mempersiapkan Sarapan. “Master, Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Gadis Beastman A kepada Nina dengan senyum tipis. “Hari ini kita buat menu Mie Goreng.” Ucap Nina sembari membuka Lemari stok makanan lainnya. “Mohon Maaf, Master. Akan tetapi kita sudah kehabisan Stok makanan, yang tersisa hanya tepung terigu.” Jelas Gadis Beastman B itu setelah memeriksa stok Gudang makanan. Mendengar penjelasan Gadis Beastman B, Nina sambil memegang Koin Golden dan Silver berkata “Jangan khawatir, Kita akan segera mendapatkannya. Terbukalah Gerbang Ratu Flora, Asisten Rumah, Kome, Lala.” seketika muncul Kome dan seorang Gadis berpakaian maid, berambut Pink bersanggul 2, menghadap di satu sisi berdiri. “Ada yang bisa saya bantu Master?” Tanya Kome dan L
Ketika kapal memasuki Wormhole, Seluruh Benda di sekitar bergetar. Gravitasi di dalam kapal tidak stabil. Sebagian benda terhempas ke arah belakang.. Nina yang tidak sempat duduk pun juga ikut terhempas. Saat terhempas, dia terpental ke arah Nijirou yang sedang duduk. Saat Terjun ke arah Nijirou, “Nina Chan...” Lihat Nijirou yang kaget melihatnya yang terhempas ke arahnya. Pria itu segera bersedia untuk menangkap Nina dengan kedua tangannya. Akan tetapi dia memegang bagian tubuhnya yang janggal. “(Benda Empuk apa yang telah kupegang),” Sekali Nijirou melihat, mukanya langsung memerah. “Hentikan itu.. ah..” Wajah Nina menjadi merah dan kadang-kadang mendesah. Dia melemah dan tampak sudah tidak mampu menonjoknya lagi. Nijirou terus menerus memegang dan meremas Dadanya dengan maksud menahan gaya Gravitasi. Di sisi lain, Nina pun tidak sanggup bergerak karena sangking kuatnya Dorongan Gravitasi.. “Yamete...” Ucap Nina yang nafasnya mulai terengah-engah.. Tak terasa 30 menit telah
Di dalam kamar Istana, terlihat disana Clori dan Sirius tertidur di atas ranjang Bersama dengan Nina, Natasha yang sedang duduk di lantai. Nijirou berbaring di Kasur dengan santai... “Nina San, apakah ini disebut dengan Istana?” Tanya Natasha yang terlihat kagum melihat pemandangan pernak-pernik Istana yang sangat mewah.. “Iya, ini adalah Istana.” Ucap Nina yang tersenyum.. “Ini memang sangat Indah. Ini pertama kalinya dalam hidupku melihat pemandangan indah ini.” Ucap Natasha yang bersemangat.. “Ya. ini semua berkat sihir Morine San, Lady Erina dan para pengrajin bangunan.” Ujar Nina dengan ceria. “Nina Chan.. Apakah kamu tinggal di Istana ini?” Tanya Nijirou yang sedang berbaring santai di kasur. “Tidak. Saya tidak tinggal di sini.” Ucap Nina dengan tersenyum. “Kenapa tidak tinggal di sini?” Tanya Natasha dengan penasaran.. “Saya hanya penduduk biasa yang hidup di Planet ini.” Jawab Nina dengan senyuman. “Apakah seorang penduduk biasa tidak diperbolehkan tinggal di sini?” Ta
Di Apartemen Nina, Nina membaca buku aturan Suami-istri. Isi Buku itu secara garis besar : Buku aturan suami Istri, secara poin hal ini wajib anda lakukan saat berada di Planet Herby.1. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk makan bersama.2. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk tidur bersama.3. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk mandi bersama.4. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk belanja bersama.5. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk menjalankan Quest bersama.6. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk selalu berpelukan, bercium.7. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk selalu bergandeng tangan.8. Sebagai Pasutri, diwajibkan untuk melakukan hubungan lebih intim, dsb....... Ketika membaca teks buku itu semakin lama, wajah Nina semakin memerah. Dengan wajah yang penuh rona merah, dia tiba-tiba merobek buku itu dengan sikap yang panik... “(Aku tidak tahan membacanya),” Pikir Nina yang terlihat mulai drop saat membaca buku itu. Disampingnya ada Nijirou yang terus memandanginya ketika membaca buku itu.
Di dalam Istana Salah satu prajurit Robot berlari ke ruang kerja Maha Master dan berkata, “Maha Master, ini sangat gawat. Ada penyusup ESDA. Sekarang langit dipenuhi oleh sihir air!! Tampaknya dia akan melancarkan serangan bom air.” Mendengar perkataan dari Prajurit robot itu, Maha Master langsung berdiri dari tempat duduknya, kemudian berkata, “Ungsikan semua penduduk ke lantai bawah tanah kerajaan.” “Baiklah.” Kata Prajurit Robot itu, kemudian mengirim signal ke seluruh prajurit Robot lainnya untuk melakukan evakuasi penduduk... “Ini benar Maha Master, di langit ada air seperti lautan yang melayang.” Ucap Ria yang sedang melihat langit dari Jendela. “Kita harus segera menindaklanjuti hal ini, Ini sangat berbahaya.” Kata Maha Master dengan wajah yang sangat serius. Kemudian Maha Master dan Ria menuju keluar untuk melihat Keadaan, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat di atas langit Herby yang dipenuhi oleh lautan air. “Bagaimana ini, Master? Apa yang harus kita lakukan?” Ta
Pada Ruang kerja Istana, seluruh orang penting telah terkumpul. Terlihat ada seorang Gadis berambut Orange long side braided, memakai kacamata terlihat duduk di sofa berama dengan Morine dan lainnya. Maha Master yang duduk di kursi tamu ruang kerja berkata, “Terima kasih, Semuanya sudah hadir disini. Ada beberapa hal penting yang ingin kita diskusikan.” Kemudian Maha Master mengambil sebuah Tablet dan menampilkan sebuah presentasi dalam bentuk hologram. “Ini tentang penyusupan ESDA. Ini membuktikan bahwa mereka sudah mengetahui Lokasi keberadaan kita.” Ucap Master sambil menunjukkan penampakan Penyusup bertopeng itu yang menyerang Kota Glory. “Jika mereka sudah mengetahui Lokasi ini, cepat atau lambat akan ada serangan mendadak lagi seperti kejadian tadi.” Ucap Morine dengan nada sedikit khawatir. “Iya, dan juga banyak sekali kemungkinan buruk yang akan terjadi. Untuk sekarang, saya sudah membuat sebuah keputusan. Saya ingin membentuk 12 Master Legends pelindung Planet ini. Ke-12
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme
Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah
Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t
Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd