Share

Kehamilan Safira

“Dasar perempuan tidak tahu diri kayaknya itu cuma akal-akalan si Safira saja,” gerutu Mirah pada Nala.

“Ya sudahlah, Bu, biarkan saja yang penting cucian dan baju sudah beres,” jawab Nala.

Bagi mereka kesehatan dan kondisi tubuh Safira tidaklah penting, yang penting semua pekerjaan rumah sudah selesai tanpa mereka yang harus mengerjakan. Mereka juga tidak peduli isi dompet Safira asalkan kebutuhan rumah selalu ada bahkan barang-barang pribadi Nala pun kadang Safira yang membayar kalau kakak iparnya itu belanja secara online.

Mirah dan Nala sama sekali tidak membantu Sadam membawa Safira ke dokter untuk periksa. Mereka malah kembali mengobrol seraya menonton televisi.

Sementara itu Safira dan Sadam tiba di klinik dokter yang sudah dipenuhi beberapa pasien. Sadam menuntun istrinya untuk duduk di kursi tunggu sedangkan ia mendaftarkan Safira terlebih dahulu.

Cukup panjang antrean sore itu hingga langit pun sudah mulai gelap dan rintik hujan turun membasahi bumi. Nomor antrean Safira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status