Share

Kamu Kekanak-kanakan

Rama sangat kalut. Tiba-tiba saja ia mendapat telepon dari Bik Sumi bahwa Ayna diserang oleh ibu-ibu kompleks. Mereka menghakimi Ayna sebagai pelakor, padahal wanita itu tidak pernah sekalipun menggodanya. Rama-lah yang jatuh hati.

“Maafkan saya, Ayna.” Ia sangat malu untuk sekadar duduk di samping Ayna.

Alih-alih marah, Ayna malah memberinya senyum hangat. “Tidak perlu minta maaf. Kamu nggak bersalah.”

Ayna meraih kedua bahunya, lalu menepuk-nepuk tepi ranjang di sampingnya. Rama bangkit dan kembali duduk di samping wanita itu. Dilihatnya wajah Ayna yang terluka. Dahinya tergores, pipi yang memerah bekas tamparan, serta sudut bibir yang sobek.

Hati Rama terasa seperti diremas-remas. Perempuan ini banyak terluka karenanya. Ia mengulurkan tangan, menyapu helaian rambut Ayna yang berantakan seperti habis ditarik habis-habisan.

“Ini bukan apa-apa, Rama.”

Sebab semua ini bukan salah Rama. Nayna yang memulai segalanya, maka semua risiko harus siap ditanggungnya. Dirasakannya jari-jari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status