Home / Pernikahan / Merebut Hati Suamiku / SEASON 2 || Membalik Rencana

Share

SEASON 2 || Membalik Rencana

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Larissa hidup di sebuah rumah terpencil yang dekat dengan hutan, rumah berlantai dia itu dijaga ketat oleh beberapa anak buah Arsen. Ia tidak bisa ke mana-mana, bahkan ingin jalan-jalan ke halaman depan saja harus diikuti tiga pengawal.

Ia berusaha menikmati hidup penuh tekanan ini, sambil menjalankan perintah Kinara untuk memeras uang Arsen. Ia akan mendapat bayaran dari wanita paruh baya itu, ditambah uang dari Arsen yang semakin membuatnya bergelimang harta.

Tangannya mengelus perutnya yang mulai membesar memasuki usia kandungan lima bulan, tiga minggu sekali Dokter kandungan sewaan Arsen akan datang untuk memeriksa Larissa. Ia senang karena mengira Arsen perhatian padanya dan calon anak mereka, tanpa tahu rencana yang disiapkan Arsen untuk melenyapkannya nanti.

"Maaf, ya, Nak. Kita harus berjauhan dengan Ayahmu, tapi Mama janji akan membawamu ke hadapan Ayahmu, dan memperjuangkan semua hak mu. Kamu akan mendapatkan harta yang banyak, begitu juga kehidupan mu akan terjamin," gumamn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Permintaan Arsen

    Bruno dan Melati benar-benar berlakon layaknya sepasang kekasih, berangkat dan pulang bersama, makan siang bersama di kantin, bahkan keduanya terang-terangan mengatakan kalau mereka dulu LDR dan baru sekarang bisa satu kantor. Dua minggu terakhir ini Ryon dibuat bingung, ia tidak menyangka kalau Melati berpacaran dengan Bruno. "Lalu, kenapa dia sering terekam kamera sedang bersama Kaindra?" gumam Ryon.Ia langsung mengabarkan hal ini kepada Aaraf, pria paruh baya itu tidak kalah bingung dengan laporan Ryon. Tanpa keduanya sadari, mereka sudah masuk dalam jebakan Bruno dan Melati. Entah Melati dan Bruno yang terlalu pintar, atau Aaraf dan Ryon yang kurang strategi dalam menguak kedok Melati. "Baiklah, saat Kaindra pulang nanti aku akan langsung bertanya padanya," ucap Aaraf kepada Ryon yang berada di seberang telepon."Baik, Pak," sahut Ryon."Yeah, terima kasih sudah atas penyelidikanmu ini. Aku tutup dulu teleponnya.""Sama-sama, Pak. Sudah menjadi tugas saya untuk menjalankan pe

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Bimbang

    "Aaargh ...!"Arsen memekik seraya memegangi kepalanya, pria itu langsung bangun dan berlari menuju kamar mandi. Menutup pintu kamar mandi dengan kencang dan meninggalkan Shaynala yang hanya mampu menatap datar dari ranjang.Gadis itu tersenyum kecut, hatinya memanjatkan rasa syukur saat Arsen tidak jadi menyentuhnya. Sementara di dalam kamar mandi, Arsen langsung berdiri di bawah shower dan menyalakan kerannya.Guyuran air dingin perlahan mulai meredakan rasa pusingnya, denyut ngilu di pelipisnya mulai hilang seiring seluruh tubuhnya yang sudah basah.'Kenapa aku tidak bisa menghapus bayangan Larissa di kamar hotel itu? Kenapa teriakannya masih sering menghantui pikiranku?!' makinya dalam hati.Arsen menghantam dinding marmer itu dengan kepalan tangannya, napasnya memburu naik-turun saat gendang telinganya berdenging seiring dengan suara Larissa yang tidak mau pergi dari kepalanya.'Apa aku sudah gila?!' batinnya.Yeah! Selama lima bulan ini ia tidak pernah bisa menghilangkan gangguan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kenyataan Pahit

    Hari ini adalah acara pengembalian lamaran, keluarga Ilham sampai di pesantren tepat pada pukul sembilan pagi. Seperti biasa acara akan dibuka dengan doa dan beberapa sambutan, kemudian dilanjutkan penentuan tanggal pernikahan.Ilham memutuskan untuk menggelar pernikahan enam bulan dari hari ini, hal itu langsung disetujui oleh semua pihak. Semuanya yang hadir memanjatkan rasa syukur, senyum bahagia terukir jelas di bibir semua orang.Namun, tidak dengan Kaindra. Pria itu hanya diam seraya menundukkan kepala. Sesekali ia akan tersenyum saat ada yang mengajaknya berbicara, selebihnya ia kembali diam seakan tidak bersemangat."Enam bulan lagi, Kang. Bukan waktu yang lama, setelah itu kamu bisa selalu dekat dengan gadis pujaanmu itu," bisik Farraz — sahabat Kaindra sekaligus kang ndalem yang mengabdi di pesantren ini."Apa, sih, Kang." Kaindra menatap Farraz dengan sorot mata tidak suka."Lah itu, dari tadi kamu diam saja seperti orang murung. Pasti kamu sedih karena tidak bisa melihat R

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Perasaan Seperti Apa Ini?

    "Eugh ...." Lenguhan tipis terdengar begitu lemah dari bibir Shaynala, membuat Arsen langsung berlari mendekat ke ranjang."Sayang? Bagaimana? Masih pusing rasanya?" tanya Arsen dengan suara lembut.Shaynala melihat wajah tampan itu, raut khawatir jelas sekali tergambar di sana dan itu membuat Shaynala tanpa sadar mengeluarkan air matanya."Kenapa menangis? Ada yang sakit, hmm ...." Arsen membawa tangannya untuk mengusap bulir air mata itu.Gadis itu menggeleng. Berusaha menyembunyikan hatinya yang masih terasa nyeri karena tahu suaminya sempat bermain gila dengan wanita lain.Arsen mendudukkan dirinya di ranjang, membaringkan tubuhnya di samping Shaynala kemudian memeluk hangat istrinya itu."Sudah, ya ...," ucap Arsen seraya mengelus lembut punggung sang istri.Shaynala terus terisak, ia menggigit bibir bagian dalamnya agar tidak terlalu terdengar. Demi apapun ini rasanya sangat sakit, ia bahkan bingung harus bagaimana sekarang. Toh, tidak mungkin akan jujur. Ini bukan waktu yang te

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Dugaan Rashita kepada Kaindra

    Hari demi hari terus berlalu dan tanpa terasa sudah berganti minggu, Shaynala menjalani semuanya dengan tenang, meskipun rasa sesak saat mengingat fakta menyakitkan itu membuatnya hampir limbung.Satu minggu setelah menerima kabar dari Karin, Shaynala tahu perasaannya kala itu adalah rasa syok karena tidak terima. Rasa kecewa lantaran kebohongan dan pengkhianatan yang dilakukan Arsen dalam ikatan pernikahan mereka, bukan perasaan cinta yang memberatkan jikalau harus berpisah.Pagi ini gadis itu datang ke kantor Karin, menceritakan semua kebingungannya selama beberapa bulan terakhir ini."Bagaimana kalau kamu pasang alat penyadap di ponsel suamimu? Itu bisa melacak keberadaannya, juga setiap pesan dan panggilan yang masuk. Jadi kamu tahu apa saja yang Arsen dan wanita itu bicarakan," ujar Karin seusai mendengarkan penjelasan panjang Shaynala."Kalau dia tahu bagaimana? Itu sejenis aplikasi begitu 'kan?"Karin menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Kalau kamu mau, aku akan pasangkan y

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Menjalankan Rencana

    Setelah mengantarkan Rashita ke butik, Kaindra langsung menancap gas mobilnya menuju kantor, hingga setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit akhirnya ia sampai di gedung pencakar langit bertuliskan Perusahaan Starlight itu.Kaindra membawa langkah masuk setelah memarkirkan mobil di parkiran khusus, ia berjalan cepat untuk sampai di ruangannya, tidak sabar ingin segera makan sambal cumi buatan Bibinya yang terkenal enak."Wah ... pas banget aku lagi lapar," ucapnya seraya membuka kotak makan berbahan stainless steel itu.Ia makan dengan nikmat, lidahnya bergoyang ketika merasakan perpaduan nasi dan sambal cumi pedas gurih yang terasa sangat pas. Sampai akhirnya makanannya tandas, bertepatan dengan pintu kaca ruangannya diketuk dari luar."Masuk!" teriaknya seraya menaruh kotak bekal ke laci meja.Pintu terbuka, Melati masuk dengan mengulas senyum lebar."Maaf, Pak. Saya ingin mengantarkan berkas laporan keuangan selama satu bulan kemarin," ucapnya."Iya."Gadis itu berjalan m

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Bertanya kepada Diego

    Mobil mewah yang dikendarai Alex berhenti di halaman luas kediaman Jamal tepat pada jam tiga pagi, ketiga orang itu keluar dari mobil dan langsung disambut oleh Jamal yang baru saja membuka pintu kediamannya."Kakek belum tidur?" tanya Melati, ia kini berdiri di hadapan Jamal, sementara Bruno dan Alex berdiri di belakang gadis itu."Belum, Mel. Sengaja, karena menunggu kalian."Melati menghela napas kasar. "Seharusnya jangan seperti ini, Kek. Nanti kalau perawat tahu jadwal tidur Kakek kurang, terus marah bagaimana?"Pria senja itu terkekeh saat Melati memperhatikannya. "Makanya jangan bilang-bilang." Lagi, Melati hanya mampu mendengus kesal saat sang Kakek tidak mau mendengarkan kata-katanya. Mungkin benar kata orang, sejahat apapun manusia, tetapi hatinya masih ada setitik kelembutan.Seperti interaksi Jamal dan Melati barusan, perhatian cucu pada Kakeknya membuat orang lain tersenyum saat melihat interaksi mereka."Sudah, nggak usah cemberut. Kakek janji malam ini terakhir kalinya

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kalut

    "Maaf, aku tidak bisa menjelaskan semuanya secara gamblang. Tapi, yang harus kau ingat adalah ... tetap lah percaya pada suamimu, Na. Apapun yang terjadi, jangan percaya pada orang lain kecuali suamimu sendiri," ucap Diego yang sontak mengundang seringai senyum di ujung bibir Shaynala.Shaynala tertawa sumbang mendengar perkataan Diego, tawa yang sebenarnya menjadi penutup luka kekecewaannya."Mana bisa aku percaya padanya, Kak. Sedangkan dia lah yang sedari awal dengan sengaja mempertahankan kebohongannya." Gadis itu bangkit, menatap ke arah Diego dengan pandangan tajam. "Terima kasih atas waktunya. Aku pamit dulu!" Tanpa menunggu jawaban dari Diego, Shaynala melenggang pergi keluar dari ruangan itu. Berjalan cepat menuju parkiran dan lekas masuk ke dalam mobil.Tangannya mencengkram erat setir bundar itu, kemudian menancap gas dengan kecepatan tinggi menuju rumah Karin. Ia berencana menemui Kakak temannya itu yang seorang pengacara, meminta tolong untuk mengurus berkas perceraian y

Latest chapter

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status