Share

Bab 22. Tekad Sassy

Penulis: Seruling Emas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sassy memberi senyuman lebar nan menggoda. Tangannya menyelusup dari pinggang, ke punggung suaminya lalu berkata, “Kita udah lama enggak liburan berdua. Dan karena sangat sibuk serta kamar direnovasi, gak ada salahnya kan kalau kita kemping di halaman saja? Ya ....”

Nouval melihat tenda yang sudah dipasang istrinya, serta beberapa lentera kecil di atara sedikit pot dan mesin cuci. Alisnya jadi terangkat. Teras belakang itu sehari-hari dipakai sebagai ruang terbuka yang biasa jadi tempat menjemur pakaian. Lalu teras kecil menghadap halaman berumput serta pot-pot tanaman, biasanya dimanfaatkan untuk acara barbeque agar asap tidak memenuhi rumah. Sekarang ada tenda di atas halaman berumput itu.

“Ya sudah, ayo tidur,” ujarnya sambil melangkah ke arah tenda. Dia sudah sangat lelah dan benar-benar ingin istirahat.

Sassy kegirangan, karena Nouval tidak keberatan sama sekali dengan pengaturanya. Langkah kakinya ringan saat ikut masuk ke dalam tenda. DIa ingin malam ini menjadi saat yang tepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 23. Trik Sassy

    Nouval menatap dengan tak senang ke arah Sassy. Sekejap, emosinya naik. Kemudian dia menghela napas panjang dan mendorong Sassy pergi dari sana.“Jangan membuat keributan yang akan kau sesali nanti. Dan biar kuluruskan satu hal padamu. Tak ada wanita manapun yang merebutku darimu. Keputusanmulah yang membuat keluarga kita jadi seperti ini!” Nauval berkata dengan dingin.Sassy masih menentang mata suaminya yang menatap tajam, meskipun kata-kata yang didengarnya barusan telah begitu merobek hatinya. Matanya yang berkaca-kaca membuat dia tak bisa bertahan tetap di sana seperti tujuannya semula.“Aku membencimu!” desisnya marah dan berbalik pergi, menyembunyikan tetesan air mata yang mulai jatuh.Nouval tertegun dan menekan dadanya sendiri. Kata-kata yang tadi diucapkannya telah melukai hatinya sendiri juga. Ada nyeri yang tak terkatakan di hatinya saat melihat mata Sassy yang berembun. Dia bahkan bisa lihat ujung garis bibir istri pertamanya yang mulai turun, menadakan dia akan segera me

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 24. Kehamilan Seruni

    Dengan perasaan bersalah yang dalam, Nouval membawa Seruni memeriksakan diri ke IGD rumah sakit dekat kediaman orang tuanya. Sudah seminggu istrinya itu merasa tidak enak badan, pucat, juga tidak terlalu suka makan, hingga bobotnya turun. Tubuhnya yang sintal berisi jadi seperti istri yang teramat sengsara setelah menikah.Menunggu hasil tes yang dilakukan petugas UGD, membuat Nouval menjadi sangat cemas. Terutama karena istri keduanya itu terus menyandarkan kepala ke pundaknya. Begitu pucat dan lemah.“Semoga hasil pemeriksaan nanti bukan hal yang bahaya.” Kata-kata itu lebih ditujukan untuk menenangkan dirinya yang penuh rasa bersalah, ketimbang menenangkan Seruni. Nouva merengkuh wanita muda itu ke dalam pelukannya untuk mengusir dinginnya ac ruangan.“Bapak Nouval,” panggil seorang petugas berpakaian putih.“Ya!” sahut Nouval.“Bisa bertemu dengan dokter, Pak!”Nouval mengangguk dan membantu Seruni berdiri. Perlahan-lahan mereka berjalan menuju ruangan dokter yang sudah dibukakan

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 25. Rencana Perdamaian

    Bulan-bulan yang berat, dirasakan oleh tiga orang yang berada dalam kerumitan jalinan rumah tangga poligami mereka.Bagi Sassy, dia sudah merasa ragu tentang keputusannya menerima pernikahan kedua suaminya. Meskipun sudah diusahakannya, tetap saja, rasa egois dan kecemburuan besar di hatinya, menciptakan lubang besar antara dirinya dngan Nouval, yang hari demi hari makin dalam. Membuatnya makin takut dan gamang untuk terus berusaha mendekati suaminya lagi. Dia tengah berada di sebentang tali atas lubang jurang yang teramat dalam itu.Sementara bagi Nouval sendiri, dia tak mampu lagi memenuhi daftar persyaratan yang dibuat Sassy selama kehamilan awal Seruni. Takdir membuat kehamilan istri keduanya itu tidaklah semudah yang dia kira.“Tolong, bersabarlah .... Kehamilan Seruni tidak mudah. Tidak semua calon ibu bisa melewati kehamilan yang ringan dan menyenangkan.”Berkali-kali Nouval meminta pengertian Sassy setiap kali istri pertamanya itu mendebat dan mempertanyakan ketidak hadiranny

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 26. Sakitnya Sassy

    Nauval sangat sibuk malam itu. Orang tua Seruni tiba dari luar kota. Jadi, meskipun hari ini adalah jadwalnya untuk tidur di rumah, Nouval memilih untuk pulang ke rumah orang tuanya, sebagai bentuk penghormatan pada mertuanya itu. Dia akan mengganti waktu Sassy besok atau lusa.“Ibu senang karena akhirnya kau hamil. Kami semua bahagia mendengarnya,” ujar ibunya Seruni. Wanita muda itu hanya tersenyum senang. Dia tak mau jauh dari pelukan ibunya.Nouval membiarkan saja. Dianggapnya itu sebagai ekspresi rindu sang istri yang sudah berbulan-bulan tak bertemu kedua orang tuanya. DIa merasa sedikit bersalah dalam hati. Baru menyadari bahwa tak sekalipun dia mengajak sang istri untuk pergi mengunjungi kedua mertuanya di kampung, sejak pernikahan itu.Malam itu Seruni ingin tidur dengan ibunya. Nouval mengijinkan. Karena hal itu pula akhirnya Nouval memutuskan untuk pulang ke rumahnya meskipun waktu sudah sangat larut.Saat dia tiba di rumah, rumahnya itu sduah gelap. Menurutnya, Sassy past

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 27. Perasaan Seruni

    Sementara di rumah sakit, Sassy merenungi kehidupan rumah tangganya setengah tahun ke belakang. Di kantor, Nouval sedikit merasa tidak enak karena harus meninggalkan Seruni disaat kedua mertuanya datang berkunjung.Meskipun istri keduanya itu mengatakan tidak apa-apa dan dia harus mengurusi Sassy yang tengah sakit, tetap saja Nouval jd terpikir akan pandangan dua mertuanya itu.“Pak, ada pertemuan nanti sore dengan klien,” kata sekretarisnya memberi tahu.“Jam berapa?” tanya Nouval. Dia takboleh berlama-lama di kantor, karena Sassy masih di rumah sakit.“Jam lima, Pak,” jawab si sekretaris cepat.Nouval mengangguk. “Katakan padanya untuk tepat waktu. Karena hari ini saya harus menjaga Sassy yang sedang dirawat di rumah sakit!”“Akan saya sampaikan.” Sekretarisnya mengangguk dan segera keluar dari ruangan Nouval.Pukul lima kurang, sekretarisnya mengabarkan kalau calon klien itu batal hadir karena suatu hal. Maka, segera pria itu membereskan mejanya dan keluar dari kantor. Dia akan m

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 28. Kembali Akur

    Hari itu, hati Sassy sangat bahagia. Bunga di hatinya kembali mekar. Dia senang Nouval bersikap seperti dulu lagi. Lembut dan sangat pengertian. Dia ingin Nouval terus seperti itu. Jadi, dia juga menunjukkan sikap yang sangat pengertian pada suaminya.Nouval sendiri juga ikut bahagia melihat wajah Sassy yang kmbali cerah. Baginya, kesalahpahaman mereka sudah diselesaikan semalam. DIa sudah kembali tenang. Smeua akan baik-baik saja.“Apa enggak berangkat kerja?” tanyanya saat Nouval yang tadi pergi justru balik lagi dengan membawa bungkusan makanan di tangan.“Mari sarapan dulu. Dugaanku, kau tak akan menyukai makanan rumah sakit!”Sassy ikut tersenyum melihat senyum memikay suaminya pagi itu. Wajah Nouval yang cerah, mengirim efek posisif ke dalam hatinya pagi itu. Dia jadi lebih bersemangat.Sesekali Nouval menyuapi istrinya dengan sarapan yang dia pesan di kantin rumah sakit. Itu jauh lebih enak dari pada bubur yang disiapkan rumah sakit pagi itu.“Aku akan ke kantor setelah ini.

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 29. Tekanan Batin

    Dengan memiliki seorang anak lelaki, berarti tujuan utama pernikahan itu tercapai. Kelangsungan nama keluarga Ariobimo bisa dilanjutkan. Selain itu, dengan memiliki seorang putra, maka kedudukannya sebagai istri akan lebih kuat lagi di keluarga besar suaminya.Dua pernikahan Nouval kembali tenang. Badai besar sepertinya mulai menjauh. Dua istrinya sepertinya mulai saling menahan diri dari cemburu dan desakan ingin selalu di dekatnya.Satu bulan pertama, Nouval sangat senang. Dia merasa tenang dan tenteram. Pekerjaannya bisa lebih fokus dan satu kasus berat kembali dapat diselesaikannya dengan gemilang. Memasuki bulan kedua, hatinya sepertinya mulai merasakan ketidak nyamanan.Dia mulai merindukan rengekan Sassy ataupun kemanjaan dan bujukan halus Seruni. Baginya, kehidupan rumah tangganya jadi terasa monoton dan membosankan. Bagaimana dia merasa kehilangan percikan api dalam hubungannya dengan Seruni yang baru seumur jagung?Bukan berarti istri-isrinya menolak melayani kebutuhannya,

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 30. Perubahan sikap Seruni

    Sudah dua minggu sejak persalinan Seruni. Suaminya tidak pernah lagi tidur di rumah. Nouval selalu punya alasan untuk tidak pulang. Kejengkelan Sassy kembali muncul. Dia merasa Seruni mulai ingin meggunakan anaknya sebagai alat untuk merebut Nouval darinya.“Sekarang dia merampas waktu dan perhatian Nouval dariku. Besok lusa apa lagi yang mau dirampasnya!” geram Sassy. Kebenciannya mulai tumbuh.Meskipun jengkel, saat perayaan pemberian nama, Sassy tetap tak ingin menunjukkan wajahnya di kediaman sang mertua. Dia yakin hanya akan menjadi cibiran orang saja di saja. Dia telah dicap sebagai menantu jahat dan paling bertanggung jawab atas apa yang menimpa ayah mertuanya yang tak juga pulih hingga saat ini.“Jangan mengira aku akan mendiamkan hal ini terlalu lama!” ujarnya sinis. Kilatan matanya terlihat berbahaya. Sebuah rencana cerdas sudah berkelebat di otaknya. Sassy tak akan mengalah lagi kali ini.“Aku mau kita berbulan madu di ulang tahun pernikahan kita.” Sassy mengirimkan pesa

Bab terbaru

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 44. Hai, Seruni

    Seruni dan Nouval disibukkan dengan rencana ulang tahun putra pertama mereka. Sudah sejak seminggu yang lalu, istri kedua Nouval itu mengingatan suaminy tentang segala keperluan acara tersebut. Arimbi, mama mertuanya juga ikut mendukung. Mereka akan mengundang semua keluarga di kampung untuk merayakannya.Nouval hanya setuju saja dengan semua rencana yang dibeberkan istrinya. Pikirannya sangat fokus pada kasus yang sedang dia tangani. Itu bukan kasus biasa, karena menyangkut seorang pejabat negara.“Jadi, sehari sebelumnya Mas harus anterin untuk beli keperluan ulang tahun Baskoro, ya!” Sekali lagi Seruni mengingatkan sang suami.“Iya,” sahut Nouval tanpa engalihkan pandangan dari laptopnya. Dia sedang sibuk mengetik untuk keperluan sidang besok pagi.Seruni mengangguk puas. Selama ini, sang suami tidak pernah mengeewakannya. Maka dia tak mengganggu lagi. Wanita itu pergi untuk memeriksa bayinya yang hampir berusia setahun. Bayi montok dan menggemaskan yang sedang tidak mau diam. Memb

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 43. Tikus Pengerat

    Nouval yang sangat sibuk dengan kasus yang sedang dia tangani, tidak terlalu memperhatikan perubahan pada diri Sassy. Pria itu justru merasa bersyukur dan mengira bahwa istri pertamanya itu sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Seruni, hingga tidak terlalu sering lagi menimbulkan pertengkaran di antara mereka berdua. Rumah tangganya sedikit lebih tenang sekarang.Sementara itu, keadaan Sassy tidaklah sebaik yang dia tampilkan di depan semua orang. Rasa takut bahwa apa yang terjadi malam itu akan diketahui sang suami, membuat hatinya tidak tenang. Tanpa sadar, dia bahkan menolak ajakan Nouval dan selalu memberi alasan sangat lelah. Kemudian tidur membelakangi sang suami sambil menjerit dalam hati. Dia sangat menyadari bahwa yang terjadi itu adalah dosa. Namun, dia tak sanggup meminta ampunan dari suaminya. Karena dia harus menjelaskan hal itu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mendetail. Sassy sungguh tak dapat membayangkan apa tindakan Nouval jika mengetahui hal itu.

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 42. Satu Kesalahan

    “Dear, penjelasanku mungkin tidak akan memuaskanmu. Namun, ini bukan salahku. Kau bisa periksa tubuhmu, apakah ada tanda-tanda kekerasan yang kulakukan untuk menguatkan tuduhanmu itu,” ujar Jordhy lembut.Sassy memeriksa seluruh tubuhnya. Tak ada bekas dan tanda pemaksaan memang. Tubuhnya baik-baik saja. Dia menggeleng bingung dan keraguan menghampiri.“Entah apakah itu pengaruh kau mabuk atau apa. Tapi aku tak kuasa melawan kehendakmu. Aku hanya melakukan tugas dan memenuhi keinginanmu semata.Tapi jangan khawatir, aku akan tutup mulut dan tidak akan menuntut untuk pemaksaanmu tadi malam.”“Apa?” Sassy tak dapat mempercayai pendengarannya. “Aku yang memaksanya?”Matanya memandang bayangan tubuhnya di cermin. Ada banyak tanda kecupan di area-area sensitif yang memang sangat disukainya. Matanya tak mungkin berbohong tentang tanda itu. Dia bahkan jadi bisa membayangkan sepanas apa kejadian tadi malam.“Ini gila!”Dengan tergesa, wanita itu mengenakan seluruh pakaiannya hingga semua tanda

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 41. Obsesi Tuan Bennet

    “Oh, maafkan saya. Saya belum terlalu memahami etika di negara Anda. Maksud saya adalah, ingin menunjukkkan penghormatan pada Anda,” ujar pria itu. Tubuhnya kembali berdiri tegak dan tangan Sassy telah dilepaskannya. Wajahnya menunjukkan rasa bersalah yang sangat dalam.Melihat hal itu, Sassy tak memperpajang lagi. Dia berusaha memaklumi bahwa kultur di negara tiap orang memang sangat beragam. Tak heran jika pria itu belum memahami aturan di Indonesia.“Tak masalah. Sampai jumpa lagi, Tuan Bennet!” Sassy melambai dan mulai melajukan mobilnya meninggal pria itu dan tempat parkir hotel. Musik lembut dan manis menemaninya di perjalanan macet menuju kantor.Di tempat parkir, sebuah seringai puas terlihat di wajah Jordhy Bennet. Hidungnya menghidu aroma manis dari tangan yang tadi digunakan untuk memegang jemari Sassy. Dia dapat menemukan aroma lembut yang tertinggal di sana. Wajahnya tampak sangat puas.“Masih panjang perjalanan

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 40. My Sweet Heart

    Mata Jorghy Bennet terbuka dengan cepat saat ponselnya memberi tanda bahwa ada pesan penting masuk. Dilihatnya jam berbentuk kotak di atas nakas dan segera bangkit saat melihat angka 5 berwarna merah terang di keremangan ruangan. Tangannya menjangkau ponsel dan membuka pesan masuk.“Jika ingin informasi itu, kirim sisanya sekarang. Lewat 15 menit tanpa bayaran, data akan kuhapus. Berbahaya bagiku menyimpan data pihak lain secara illegal terlalu lama!”Jorghy Bennet mencibir saat membaca pesan tersebut. Dia tahu betul kalau pria itu menyimpan banyak data rahasia orang-orang penting dunia! Tangan Jorghy menekan tombol panggilan cepat agar tersambung dengan pria itu.“Aku belum melihat perubahan pada akunku, Tuan Bennet!” kata orang di seberang, begitu panggilan mereka tersambung.“Aku hanya ingin memastikan bahwa kau masih ada di sana dan tidak menipuku! Kau pasti sangat tahu segila apa aku pada para pengkhianat!” Jorghy balik mengeluarkan kata ancaman.Waktumu tinggal sepuluh menit, Tu

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 39. Jorghy Bennet

    “Kau sudah pulang? Jam berapa ini?” Nouval terbangun dari tidurnya di sofa ruang tamu, saat istrinya Sassy membuka pintu rumah.Wanita cantik itu terkejut mendapat teguran begitu masuk rumah. Dilihatnya wajah sang suami yang masih sedikit linglung dan mata berkedip-kedip bingung. Kemudian, ketenangan kembali menguasainya. Sassy melanjutkan langkah ke dalam rumah sambil berkata datar.“Aku ada makan malam dengan klien baru. Sekarang sudah lewat tengah malam!”Wanita itu masih ingin melanjutkan ucapan sinis dan dinginnya, saat melihat bungkusan hadiah cantik di atas meja ruang makan. Mulutnya kembali mengatup dan mengabaikan hadiah itu, lalu naik ke lantai dua. Dia sudah letih dan sangat mengantuk.Nouval menyusul istrinya dan sedikit kecewa karena hadiahnya tidak digubris oleh Sassy. Dengan cepat dia menyambar hadiah itu dan mengejar Sassy ke kamar. “Aku tidak mendengar suara mobilmu masuk garasi!” cecarnya segera.“Kutinggalkan di hotel tempat kami mengadakan makan malam, karena sudah

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 38. Klien Asing

    Bab 38. Klien AsingSassy yang tak menemukan teman untuk berbincang, akhirnya memutuskan untuk bangkit dari tepat tidur dan membersihkan diri agar pikirannya bisa tenang setelah diguyur air.Satu jam kemudian seorang wanita cantik dengan makeup serasi, meluncur di mobilnya membelah kepadatan kota. Tak terlihat lagi jejak tangis di matanya. Tangannya piawai menggunakan makeup untuk menutupi kekurangan penampilannya dalam setiap situasi. Dan dia merasa sangat puas dengan penampilannya hari ini.***“Tak saya sangka jika pemimpin perusahaan ini adalah seorang wanita cerdas, muda dan sangat cantik!” Sassy tersenyum ke arah pria muda asing yang menjadi calon klien perusahaannya. Tangan mereka saling berjabat cukup lama. Pria itu seakan tidak ingin melepaskan genggaman tangannya dari Sassy.“Terima kasih pujiannya, Tuan Jorghy Bennet,” balas Sassy santai. Dia sudah biasa menerima pujian semacam itu dari semua klien pria perusahaan. Tak bisa dipungkiri kalau kecantikan dan keramahannya adal

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 37. Saling Bertemu

    Nouval tak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan Sassy. Istrinya itu makin lama terasa makin tidak masuk akal. Dia tak dapat memahami kecemburuan yang sudah tak logis begini.Tangannya mengetik pesan pada Sassy saat itu juga. “Apa yang kau lakukan? Sikapmu makin tidak masuk akal!”“Ada apa, Mas?” tanya Seruni.Nouval meletakkan ponsel dan memaksakan senyum pada istri keduanya. “Balas pesan Mama,” ujarnya lembut.Seruni tidak menanyakan lebih lanjut tentang itu. Dia meletakkan bayinya di tengah tempat tidur. Seharian itu mereka telah berkeliling dan sangat melelahkan.“Kalau Mas masih sibuk, saya mau istirahat lebih dulu.” Seruni membaringkan tubuhnya di samping Baskoro yang sudah tidur pulas.Nouval bisa melihat kelelahan yang nyata di wajah istrinya. Jadi dia mengangguk. “Mas juga sangat lelah. Lebih baik kita segera istirahat agar besok bisa berkeliling lagi.”Seruni tersenyum samar. Suara suaminya sudah hampir tak terdengar lagi. Wanita muda itu benar-benar mengantuk dan lelah

  • Menolak Childfree, Suami Pilih Poligami   Bab 36. Aksi Sassy

    Berbeda dengan Sassy yang kesal, Nouval merasakan ketenangan saat berada di dekat Seruni dan Baskoro. Mamanya memang benar ketika mendesaknya untuk segera punya anak. Kebahagiaan memiliki putra memang sangat berbeda. Terlebih lagi, Baskoro seperti dapat mengenali Nouval dan cenderung gelisah jika ayahnya terlalu lama tak ada. Bayi mungil itu bersorak-sorak gembira saat Nouval mengajaknya bicara entah apa. Demamnya segera mereda dan kerewelannya hilang. “Aku bukan mengada-ada saat bilang Baskoro demam,” kata Seruni gugup. Dia mengkhawatirkan pandangan Nouval berubah padanya karena hal ini. Nouval memeluk istri keduanya dan mengecup dahi Seruni untuk menenangkan. “Bukankah bagus kalau dia segera sembuh dari demamnya?” Seruni mengangguk dan merasa lega dengan kebijaksanaan suaminya. Nouval memang sangat pengertian dan lembut. Itulah yang akhirnya membuat Seruni jatuh cinta padanya. Kehadiran Baskoro benar-benar telah merekatkan mereka berdua jadi pasangan yang seutuhnya. Seruni menga

DMCA.com Protection Status