Aila termenung setelah melihat ingatan masa lalu milik Rea. Aila tidak menyangka kehidupan gadis ini sangat menyedihkan. Sebagai seorang Werewolf, Rea tidak bisa berganti shift hingga di cap sebagai She Wolf paling lemah. Dulunya Vali, Matenya begitu menyayangi nya hingga Vali mengetahui jika Rea benar-benar lemah. Vali memutuskan untuk membunuh Matenya karena tidak mau mendapat gelar sebagai Alpha dengan Mate yang lemah. Bahkan orang di pack pun memandang rendah dirinya yang seorang Luna.Tapi sayang Vali harus gigit jari karena kini yang menempati tubuh Rea adalah Aila Atmaja. Gadis yang tidak kenal takut."Mari kita ubah nasib mu Rea. Kini aku bukan Aila lagi tapi aku Rea Phoebe Arshavin""Laila," panggil Rea"Iya nona" jawab Laila yang bereda di luar kamar Rea"Apa kau sudah mengatakan pada mereka jika aku bangun?" Tanya ReaRea sengaja bertanya seperti itu karena tidak ingin ada yang tahu jika dia masih hidup. Rea yakin setelah mereka tahu jika dirinya masih hidup dan terdengar h
Dal buongiorno al pomeriggio..Rubah kecil itu begitu terkejut dengan bau darah Rea, hingga langsung menghisapnya dan segera dia jilat hingga luka itu menutup. Setelah itu timbul lah tato dengan gambar bunga dendalion di tubuh rubah kecil itu dan di pergelangan kaki Rea juga.Rubah kecil itu berubah wujud menjadi pria."Aaaaa~ Gemes. Lucu" ucap Rea sambil memainkan pipi hewan yang kini menjadi pendampingnya."Bisa berhenti sebentar dan beri aku nama" ucap rubah itu mulai jengahRea melepaskan tangannya, "Tunggu sebentar" Rea terdiam memikirkan nama apa yang cocok untuk pendampingnya."Reiki?" Ucap Rea"Reiki? Tidak buruk"Rea tersenyum kecil. Rea terdiam memikirkan kemana dia harus pergi sekarang."Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Reiki duduk di samping Rea"Kemana kita akan pergi? Karena aku benar-benar tidak tahu dunia apa ini" ucap Rea"Apa maksud mu? Kau seorang Werewolf, bagaimana bisa tidak tahu tempat tinggalmu" bingung Reiki"Apa kau percaya jika aku bukan dari sini? Lal
Dal buongiorno al pomeriggio..Rea menarik rambutnya frustasi. Semua rencana nya tidak akan berhasil dan dia 100% pasti akan kembali ke pack itu dan bertemu Matenya.Rea akui jika Vali memang tampan tapi membuat Rea merinding. Tatapan dingin Vali membuatnya tidak ingin berada di sekitar pria itu.“Apa benar tidak ada cara untuk kabur?” Tanya Rea sekali lagi“Tidak ada” jawab Reiki“Kau yakin?” Reiki menghembuskan nafasnya perlahan“Sangat yakin. Matemu sudah pasti bisa merasakan keberadaan mu dan mencium aroma mu”“Menyebalkan!” Kesal ReaReiki memilih pergi dari sana dari pada dirinya yang akan menjadi gila seperti tuannya.***Seperti apa yang di katakan oleh Reiki, Vali mulai mencari keberadaan Matenya. Pria itu sengaja menugaskan Lyan untuk menjaga pack selama dia pergi.Dia menugaskan beberapa Warrior kepercayaannya untuk mencari matenya di sisi selatan dan dia akan mencari di sisi barat. Mengingat tempat yang dekat dengan hutan terlarang hanya ada di selatan dan barat.“Apa ya
Dal buongiorno al pomeriggio..Vali tidak bisa mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini. Lunanya yang murah senyum dan sangat penakut kini terlihat berbeda. Tatapan mata yang tajam dan sudah tidak ada ketakutan di dalamnya. Begitu berani menatap langsung ke arah Vali. Lalu, baru beberapa hari menghilang sudah mendapatkan pendamping yaitu rubah biru yang terkenal langka dan jarang memunculkan diri.Vali terkekeh, “Ini yang akau mau” lalu Vali melihat Rea dengan senyum miring.Rea mengerutkan dahinya bingung. Apa yang di maksud pria di hadapannya. Dengan langkah pasti Vali berjalan kearah Rea berdiri dan langsung menarik pinggang wanita di hadapannya.“Kemana Luna ku yang dulu? Kenapa sekarang berubah menjadi serigala nakal?” Tanya Vali sambil membelai pipi Rea pelanRea terkejut dengan tingkah Vali.Vali yang melihat keterdiaman Rea semakin asik melihat Rea. Kenapa sekarang Vali merasa Matenya begitu cantik. Kenapa semuanya berubah hanya dalam semalam. Haruskah Vali bersyukur
Dal buongiorno al pomeriggio..Sudah sebulan Rea kembali ke pack. Semua orang di pack di buat terkejut dengan perubahannya. Kini semua maid di buat tertunduk takut.Rea memang tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi mereka. Tapi, dia menggunakan mulutnya yang sangat tajam berbicara. Para maid yang awalnya mendongakkan kepala melihatnya langsung di buat menciut.‘Jika kalian masih ingin tinggal di pack ini dan tidak terusir. Jaga tingkah laku kalian. Posisi kalian lebih rendah dari pada diriku. Ingat! Kalian hanya maid yang bekerja melayani ku dan suamiku. Tidak lebih dan kurang. Jadi jangan coba menggigit tuan kalian’ ucap ReaPara maid yang awalnya tertawa dan yakin jika sang Luna akan diam saja, terdiam. Vali yang saat itu melihat dari lantai dua tersenyum miring. Kini dia mulai tertarik dengan Lunanya.“Apa kau merasakan perubahannya, Lyan?” Tanya Vali“Sangat berubah. Apa yang sebenarnya terjadi, Vali? Aku tahu kau meracuninya malam itu” ujar Lyan“Kau benar. Aku memang mer
Dal buongiorno al pomeriggio..“Vali, apa kita bisa berhenti sebentar? Aku lelah, pedang ini lumayan berat” protes ReaVali yang awalnya terus mengacuhkan ucapan Rea, akhirnya menyetejui untuk beristirahat sejenak.“Kenapa kamu sangat lemah?” Ucap ValiRea menyerngit, “Aku memang lemah, maka dari itu biarkan aku pergi dari sini dengan Reiki” ucap ReaJangan kalian kira Rea tidak pernah mengajukan untuk keluar dari pack. Sangat sering dirinya mengatakan hal itu dan hanya di balas dengan tatapan dingin oleh Vali. Hanya memperhatikan sedikit seperti saat latihan seperti ini. Dari pada di bilang Mate, Rea lebih merasa dia seperti murid Vali yang akan mengikuti ajang kejuaraan.***“Sebenarnya apa yang sedang kau coba lakukan?” Tanya Lyan“Apa maksudmu?” Tanya Vali balik“Melatih Luna dengan begitu ketat. Apa yang kau rencanakan?” Lyan sama sekali tidak mengerti dengan bagaimana otak Vali bekerja. Dulu pria di hadapannya ini memperlakukan Matenya seadanya. Tidak menyukai Matenya tapi mem
Dal buongiorno al pomeriggioSetelah mendengar jawaban dari Rea yang mengatakan jika wanita itu tidak tahu kenapa bisa berada di sana dan ingatannya tidak begitu jelas, Sebenarnya apa yang terjadi dengan tuannya? Werewolf sudah pasti memiliki ingatan yang cukup tajam saat kecil dan bagaimana bisa ingatan Rea tidak begitu jelas? Seakan ingatannya di buat seperti itu."Ada apa?" tanya Reiki setengah berteriak saat tahu jika Rea berjalan kearah kamarnya.Rea tanpa mengetuk langsung membuka pintu kamar Reiki. Reiki memang selalu tahu jika Rea datang maka dari itu wanita itu hampir tidak pernah mengetuk pintu karena pasti Reiki akan berdiri di balik pintu atau langsung membuka kan pintu untuknya."Kau mau kemana?""Tentu saja menjalankan tugas yang kau minta satu minggu yang lalu" jawab Reiki"Kau akan berangkat sekarang? Apa aku tidak bisa ikut?" Tanya Rea lagiReiki yang mendengar ucapan Rea hanya mendengus lelah. Bukannya dia sendiri yang mengatakan tidak bisa keluar dari pack, kenapa
Dal buongiorno al pomeriggioSudah hari ketiga sejak Reiki pergi mencari tentang keluarga Rea tetapi pria itu masih belum kembali sampai sekarang. Belum lagi tingkah aneh Vali yang semakin menjadi-jadi. Pria itu dari ke hari semakin suka menempel padanya, Rea yang tidak terbiasa akan hal itu jadi risih sendiri.Di tambah mimpi aneh yang terus datang selama dua hari ini. Mimpi yang membuat Rea tidak bisa tidur dan gilanya adalah dia bisa tidur jika Vali datang dan memeluknya.‘Ikatan Mate yang mengganggu’ gerutu Rea yang lagi dan lagi terbangun di pelukan Vali.Rea melepaskan lengan Vali yang masih bertengger di perutnya dan mulai bangun untuk memulai aktifitasnya.Vali mengatakan jika latihan nya sudah cukup dan tugas Luna sudah lama terbengkalai jadi Rea harus menyelesaikan semuanya.Setelah membersihkan diri dan meminta pada Omega untuk menaruh sarapannya di ruang kerjanya.Mata Rea serasa akan keluar saat mengetahui banyaknya tumpukan kertas disana. Sebenarnya tugas Luna itu sebera
Waktu berjalan dengan cepat, kini si kembar sudah berusia 10 tahun. Vali maupun Rea tidak menyangka jika mereka bisa bertahan selama ini.Si kembar kini juga sudah mulai melakukan pelatihan mereka sejak 3 tahun yang lalu. River yang sudah mulai di gembleng untuk menjadi Alpha penerus dan Rain yang berlatih untuk menjadi oenyihir hebat.Keduanya memang terlahir kembar, namun dengan takdir yang berbeda. Awalnya Rain sempat depresi sast tahu dia tidak akan bisa menjadi Werewolf dan hanya menjadi seorang penyihir. Sekarang dia sudah menerima takdirnya.Awalnya River juga sampai kepikiran, karena takut kembarannya melakukan hal di luar nalar. Tapi, karena dukungan dari orang tuanya, Rain bisa bertahan."Aku harap Rain tidak berkecil hati seperti dulu," harap Rea."Tidak akan. Dia akan menjadi pendamping kakaknya dengan kekuatannya. Mereka akan menjadi duo yang hebat," ujar Vali.Vali tidak masalah jika Rain tidak bisa menjadi Werewolf, takdir putrinya memang unruk menjadi penyihir. Karena
Seperti yang sudah Rea duga, Vali seperti kerasukan semalam. Kini tubuh Rea terasa remuk karena ulah Vali. Wanita itu kini sedang asik tiduran di ranjang. “Dasar. Dia kelewatan sekali setelah di kasih izin.” dengus Rea Berbeda dengan Rea yang sedang tiduran di ranjang karena badannya sakit, Vali malah terlihat begitu semangat seakan energinya telah diisi penuh. Bahkan pria itu sedari tadi tidak melunturkan senyumnya. Ehaan yang berkunjung hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Vali. Dia seperti pria yang baru saja mendapatkan cintanya, padahal kakaknya sudah berada lama di sampng pria itu. “Apa yang di berikan kakakku sampai membuatmu setengah gila?” tanya Ehaan Lyan yang berada di sebelah Ehaan mengangguk setuju. “Apa perlu aku jawab?” ucap Vali dengan senyum bodohnya “Tidak perlu. Sepertinya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Kakakku benar-benar mengubahmu menjadi pria yang bodoh ya sekarang.” tolak Ehaan “Enak saja. Mana ada aku bodoh.” protes Vali “Masih
Vali duduk dengan tidak sabaran. Pria itu merasa jika jalannya pertemuan Alpha ini begitu lama, di tambah bahasan mereka yang sangat ringan. “Apa kita tidak bisa pulang saja?” tanya Vali pada Lyan “Tidak bisa.” jawab Lyan tegas “Kenapa?” “Yang benar saja kau Vali. Sudah, diam saja. Kunci saja mulutmu itu.” ucap Lyan dengan kesal Pria itu sudah tidak mau menjawab segala pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut Vali. Sedari tadi Vali terus-terusan bertanya kapan ini selesai dan Lyan sudah jengah akan itu. Vali memilin ujung bajunya karena mulai bosan. Ini semua di karenakan kedatangan Rea, pria itu jadi tidak ingin pergi kemanapun, dia saja terpaksa datang karena hadiah yang di tawarkan Rea. Lyan yang melihat apa yang di lakukan Vali hanya menggelengkan kepalanya. Biarkan sajalah pikirnya. *** “Alpha Vali, apa tidak ada yang ingin Alpha katakan?” tanya salah satu Alpha Vali yang sedang menundukkan kepalanya seketika mendongak. Dengan wajah malas pria itu berkata, “Tidak
Semuanya sudah di selesaikan Rea dengan kurun waktu 2 minggu. Rea sudah harus segera kembali ke Black Diamond pack. “Seperti yang sudah aku jelaskan, kalian harus bisa saling membantu satu sama lain.” mereka semua mengangguk “Apa nenek akan kembali tinggal disini?” kini Rea beralih pada Wendy Wendy mengangguk. “Semua sudah berakhir. Sudah waktunya aku kembali kle rumah. Lagipula rumah kita meninggalkan banyak keningan indah.” jawab Wendy “Kami akan mengawasi mereka dengan ketat. Lagipula kamu sudah menghentikan mereka kemarin. Aku yakin mereka tidak akan bertingkah ceroboh untuk sementara waktu.” ucap Luci “Baiklah. Aku akan pulang. Suami dan anak-anakku sudah menungguku” Setelah berpamitan pada semua orang yang ada disana, Rea segera membuka portal dan masuk ke dalamnya di ikuti oleh Reiki di belakangnya. *** Begitu keluar dari pintu portal, Rea di sambut dengan suara rengekan Lyan pada suaminya. “Ayolah Val.” “Tidak!” tolak Vali “Minggu lalu sudah kenapa harus lagi?” “Mi
Sesuai dengan kesepakatan, Rea tetap berada di Uhuru. Sudah satu minggu wanita itu disana. Dia mengajari struktur pemerintahan sesuai yang dia ketahui. Nama Kerajaan Utara pun kini di ganti menjadi Uhuru. Para rakyat yang berada di sana pun setuju dengan ide yang di kemukakan oleh Rea. Ada beberapa pihak yang tidak setuju karena bagi mereka darah bangsawan mereka tidak bisa di sama ratakan dengan darah biasa penyihir. Tapi semua itu teratasi karena hampir semua mayoritas menyetujui. Selalu ada pro dan kontra dalam dunia pemerintahan, jadi Rea tidak kaget sama sekali. Reiki pun berada di sana. Dia Rea tugaskan untuk mencari segala informasi dari bangsawan penyihir yang masih kukuh dengan keputusannya. Reiki yang seorang rubah tentu saja sangat mudah mendapatkan semua itu. Dia hanya perlu menyamar menjadi orang yang biasa mereka percaya dan mengorek informasi tanpa perlu ketahuan. *** “Apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya Rea “Mereka tetap ingin membelot. Mereka memang mengatakan
Setelah pembantaian keluarga kerajaan, kini ketua semua klan penyihir berkumpul. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Mengingat kini sudah tidak ada raja yang memimpin mereka dan mereka bebas melakukan apapun. “Kita harus membuat peraturan yang di setujui oleh semua pihak. Jika tidak akan banyak kejahatan, mengingat penyihir saat ini termasuk yang terkuat.” ucap salah satu ketua “Aku setuju. Kita tidak bisa hidup bebas tanpa aturan, karena akan merugikan banyak orang. Para penyihir kuat akan semakin menindas penyihir yang lemah.” Kenyataan itu tidak bisa mereka bantah. Karena kebanyakan yang memiliki mana lemah menjadi pelayan atau hanya sekedar pedagang yang tak jarang di pandang sebelah mata. “Kalau begitu kita angkat saja Raja yang baru. Bukankah anak Floricel cukup kuat, dia bisa menjadi pemimpin kita.” “Aku menolak.” tolak Rea “Kenapa?” “Aku sudah memiliki suami dan lagipula suamiku seorang Alpha Werewolf, kami tidak mungkin tinggal disini dan pack ka
“Sial! Kenapa telepati ku tidak berfungsi.” umpat Phelan “Mungkin mereka sudah tahu, Yang Mulia.” wajah Phelan berubah merah menahan emosi “Kita keluar.” titahnya Begitu sampai di luar, matanya langsungh tertuju pada satu objek, yaitu Rain yang sedang menangis. Phelan merasakan mana yang besar dan suci dari tubuh gadis kecil itu. “Aku akan mengambil gadis kecil itu.” ucapnya “Jangan yang mulia. Bisa saja ini jebakan untuk anda.” ucap orang kepercayaan Phelan “Tidak ada siapa-siapa disini. Aku yakin jika mereka tidak sengaja meninggalkannya disini dan mencari kita.” ucap Phelan sama sekali tidak curiga “Tapi yang mulia…” Phelan segera melangkah cepat kearah Rain yang bercucuran air mata. *** “Now.” Begitu aba-aba sudah keluar dan mereka melihat jika Phelan dan orang-orangnya sudah keluar, De Sade dan Olden keluar dari persembunyian mereka. Phelan dan anak buahnya terkejut saat melihat mereka di serang. Phelan tidak merasakan hawa keberadaan mereka saat keluar tadi. “Apa in
Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini mereka telah bersiap untuk menyerang Phelan.“Kalian sudah siap?” tanya WendySemuanya mengangguk. Luci segera membuat portal penghubung ke istana. Keluarga Olden sudah menunggu mereka di bagian belakang istana. Mereka akan menyerang dari dua sisi agar Phelan dan antek-anteknya tidak bisa kabur.Rea yang menggendong Rain mengepalkan tangannya. Wanita itu masih tidak rela putrinya menjadi umpan. Dengan satu tarikan nafas, Rea masuk ke dalam portal..“Ini istananya?” tanya ValiKayne mengangguk. Mereka berjalan kedalam, yang membingungkan kenapa istana ini begitu sepi? Tidak ada penjaga yang berkeliaran di istana.“Apa Phelan sudah tahu kalau kita akan datang?”“Sepertinya begitu.”“Aceline.”Aceline kemudian memejamkan matanya dan mulai fokus mencari keberadaan orang-orang istana.“Istana benar-benar kosong. Tidak ada satupun yang berada di istana.” ucap Aceline“Bagaimana bisa?”3 jam sebelumnya“Yang mulia, saya merasa akan ada yang menyera
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Kayne“Maksud kakek?” tanya Rea“Rea, aku yakin kamu sudah tahu siapa musuh kita. Jadi, kakek meminta untuk menyelesaikan ini secepatnya” ucap Kayne“Kamu sudah mendapatkan apa yang di perlukan bukan?” Rea mengangguk“Kita lakukan secepatnya” saut Wendy“Rea, sudah tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Phellan semakin bergerak liar dan acak. Pria tua itu mulai menyerang untuk mendapatkan Rain”“Lalu?” tanya Vali“Lalu apa lagi? Tentu Rea harus mulai merapalkan mantra yang di perlukan serta mengontrol mananya agar tetap sama” jawab Wendy“Kita lakukan sekarang nek” Rea berdiri dari duduknya“Jaga si kembar selagi aku melakukan pelatihan singkat” Vali mengangguk***“Pejamkan matamu dan taruh tangan sebelah kananmu di atas buku. Lalu fokuskan pikiranmu dengan apa yang ingin kamu lakukan” ucap WendyRea segera memejamkan mata dan mulai melakukan seperti apa yang di ucapkan Wendy. Wanita itu mulai menaruh telapak tangannya di atas buku, lal