Share

67. Niat Frans.

Kulihat Frans sudah berjalan menuju ke ruamahku kemballi. Rumah yang belum lunas masa pembelianku itu sudah mampu menghasilkan sebuah ekonomi yang lancar. Aku sangat bersyukur, tetapi sekarang tubuh Andin terlihat lemah, untuk itulah aku beranikan diri memgajak Frans masuk rumah agar dia bisa memeriksa kondisi Andin.

"Aku sudah siap, Ann. Di mana pasien pertamaku?" tanya Frans.

Tanpa bicara aku langsung balik kanan dan Frans mengikuti langkahku dari balakang. Sampai depan kamar dimana Andin terbaring aku berhenti. Frans menatapku sambil memberi kode agar aku lebih dulu masuk. Aku pun melangkah memasuki kamar yang sudah terbuka.

"Nah ini adalah karyawanku, tadi dia pingsan, suhu tubuhnya masih dingin," ujarku.

Frans segera membuka tas prakteknya, lelaki itu terlihat serius dalam memeriksa keadaan Andin. Wajahnya yang tampan akan semakin terlihat tampan bila sedang serius memeriksa pasien. Hal ini sudah aku akui sejak pertama kali melihatnya memeriksa Amel.

Aku masih memandang wajah ted
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status