Share

75. Akhirnya Dahlia Ikut Terjun

"Jangan khawatir jika order membludak, Mbak. Kan masih ada Dahlia!" ucap Dahlia yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangku.

"Kamu masih kecil, Sayang. Jangan ikut turun, ya!" pintaku lembut.

"Tetapi Dahlia juga ingin memiliki kesibukan agar trauma itu tidak sering datang, Mbak Ann," ungkap Dahlia.

"Benar apa yang dikatakan olah Dahlia. Lagian selama ini gadis kecil ini sudab sering membantu ibu mmebuat kue dan pisang goreng. Jadi sedikit banyak dia sudah terbiasa, Mbak," ucap Andin yang secara langsung ikut mendukung niat adiknya tersebut.

Aku memandang ketiga insan yang ada di depanku secara bergantian dan ketiganya satu suara yaitu iya. Aku pun menarik napas panjang lalu kuhempas dengan kasar. Damar tersenyum melihat aku, begitupun dengan Andin. Hanya Dahlia yang menatapku oenuh harap.

"Baiklah, asal tidak boleh meninggalkan sekolah kamu saja, Dahlia!" putusku oada akhirnya.

Memang jika aku pikir ulang, jika kita memiliki kegiatan yang cukup sibuk maka segala masalah dan rasa traum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status