Share

81. Pertengkaran

Ma, Amel masih mau ngobrol sama Bunda." Suara Amel yang memohon menyapu telingaku.

Gedebug turut menggiring teriakan Rowena yang marah. Jantungku mencelos, yang kupikirkan sekarang penuh Amel. Tidak akan membayangkan ada tangan menyentuh permukaan kulit anakku dengan kasar.

"Kamu ngapain sih pake segala nelepon dia?!" tanya Rowena masih menggebu-gebu.

Aku menutup mulut sembari mendengar dengan seksama, beruntung panggilan belum ditutup. Jadi aku masih bisa mendengar dengan jelas bagaimana siksaan yang dilakukan oleh Rowena. Gegas aku merekam semua suara melalui ponselku.

"Biarkan sajalah, Ma. Dia juga ibunya Amel," ujar laki-laki yang suaranya tidak asing. Dia pasti Yoga, Kakak Amel.

Suara dengkus yang keras menusuk gendang telingaku. "Terus! Bela saja dia," hentak Rowena.

Giliran aku mendengkus, bila saja aku di sana sudah kuapakan wanita itu. Walau begitu aku bersyukur, masih ada Yoga di dekat Amel yang akan selalu menolongnya entah dalam keadaan apa.

"Ma, balikin hapenya," pinta Am
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status