Share

140. Tekat Jasen

Aku tidak terkejut dengan cengkraman tangan kekar yang memegang kuat pergelangan tanganku. Iya Jasen, lelaki itu seakan belum puas dengan kejadian di dalam.

"Lepaskan!" Hentakku.

Namun, Jensen tidak segera melepaskannya. Dia justru menarikku yang otomatis juga membuat Amelia ikut tertarik bersamaan. Reflek aku menghentakkan lengan hingga genggamannya bayang memang tidak begitu kuat itu bisa terlepas.

''Aku harus membicarakan sesuatu denganmu!'' Ucapan Jensen terdengar seperti perintah bagiku dari pada sebuah permintaan.

Aku mengangkat sebelah telapak tangan, memberitahukan padanya untuk berhenti berbicara ataupun bertindak lebih jauh. Aku merasakan genggaman Amelia mengeras, dia jelaslah cemas melihat kejadian ini, tampak dia bergerak mundur selangkah, seakan merasa terancam.

''Amelia, kamu mau menunggu sejenak dengan Om Jupri? Bunda harus berbicara sedikit dengan Ayah.'' Aku memberikan senyuman terbaik pada Amelia.

''Kamu mau menghindar?'' celetuk Jensen ketika melihatku hendak membi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status