Share

Cicit Pertama

Dalam kasus ini, semua orang bisa dengan jelas melihat motif Axel. Meski motifnya terlalu jelas, wajah Axel dan keteguhannya membuat siapa pun meragukan motifnya tersebut.

“Kau yakin tentang ini? Dia kan, putri dari orang yang membunuh ibumu. Begitu pula Selena... aku tidak yakin Selena bisa menerimanya,” gumam Kakek sambil menggeleng ragu.

“Aku bisa menerimanya. Tentang reaksiku barusan, sebenarnya aku hanya kaget jika Axel mengatakannya malam ini juga. Kami baru membicarakan hal ini hari ini,” jelas Selena.

“Kau yakin, Selena?” Nenek menatapi Selena, terlihat jelas jika dia hanya khawatir.

Selena menganggukkan kepalanya. Dia yakin akan keputusannya menerima Arsella. Toh, dia hanya memikirkan kalau Arsella tidak bersalah, terlepas dari Arsella berusaha menyakitinya.

Sementara itu, Kakek menatap Axel dengan tatapan skeptis, mengenai apa sebenarnya niat Axel. Dia tidak tahu apakah Selena mengetahui atau tidak. Yang jelas, Kakek tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status