Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 176. RACCEL STORY-Raccel Gagal Lagi, Raccel tak Seberuntung Cassel

Share

BAB 176. RACCEL STORY-Raccel Gagal Lagi, Raccel tak Seberuntung Cassel

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-15 09:34:37

Siang ini di sekolahnya, Raccel dipanggil oleh kepala sekolah untuk menghadap. Gadis itu harap-harap tak sabar, apakah dirinya lolos, atau tidak?

Sampai akhirnya Raccel masuk ke dalam ruangan kepala sekolah dan berhadapan langsung dengan gurunya.

"Siang Madam," sapa Raccel tersenyum.

Wanita itu tersenyum. "Selamat siang, Raccelia... Mari masuk," ajaknya.

Raccel pun segera masuk ke dalam ruangan itu. Ia duduk berhadapan dengan kepala sekolah, di sampingnya ada Revvan, teman seangkatannya yang sangat populer karena tampan dan pintarnya.

"Hai," sapa Revvan berbisik.

"Hai Van," balas Raccel tersenyum ceria.

"Semoga kau beruntung, Raccel," bisik laki-laki muda itu.

Dengan antusias, Raccel menganggukkan kepalanya. Ia masih memperhatikan kepala sekolahnya yang kini mendekati mereka membawa sebuah berkas di tangannya.

"Raccel, Revvan, hari ini penilaian untuk uji coba perlombaan internasional sudah final nilainya, jadi salah satu dari kalian bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Subaida
berilah Raccel kesempatan tuk meraih Nilai yg tggi atau Berilah Ayahnya Raccel Pelajaran Bahawa Semua Anak2 x kan Sama Dri segi kepintaran geram Betul sama Damien ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 177. RACCEL STORY-Kekecewaan yang Raccel Rasakan

    Nicholas berlari menuju roof top gedung sekolah itu. Dia sendirian dan berjalan mencari-cari sampai akhirnya laki-laki itu melihat seorang gadis yang duduk diam di sana memeluk tas sekolahnya. Tanpa ditanya pun Nicholas tahu siapa gadis itu. Ia berjalan mendekati Raccel yang nampak diam melamun. "Raccel..," panggil Nicholas dengan sangat pelan. Gadis itu langsung mengangkat wajahnya menatap Nicholas penuh dengan keterkejutan. Namun Raccel buru-buru menyeka air matanya, meskipun wajah itu tidak bisa berbohong kalau dia menangis. Nicholas menekuk kedua lututnya dan duduk di hadapan gadis itu. "Kenapa? Kenapa tidak pulang?" tanya Nicholas menyentuh kepala Raccel. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Wajah Raccel benar-benar sembab, entah berapa jam lamanya dia berada di sana. "Ini sudah malam, ayo pulang... Kasihan Mommy-mu mencarimu," bujuk Nicholas dengan sabar. "Pulanglah sendiri," jawab Raccel menyembunyikan wajahnya. Nicholas menghela na

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 178. RACCEL STORY-Kasih Sayang dari Cassel, untuk Raccel

    Cassel tidak bisa tidur sama sekali, ia juga tidak berani menemui Raccel di kamarnya. Kini Cassel duduk di sebuah sofa di depan pintu kamar Raccel, saat jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Setelah Nicholas menceritakan semuanya pada Cassel dan Dalena, di sana Cassel merasa sangat sedih atas apa yang terjadi pada sang adik. "Huhhh... Kenapa malah jadi begini?" gumam Cassel lirih. Pemuda itu beranjak dari duduknya dan mendekati kamar sang adik. Cassel perlahan-lahan membuka pintu kamar Raccel. Saat kamar terbuka, Cassel melihat kekacauan di kamar bernuansa merah muda tersebut. "Raccel..." Cassel menatap Raccel yang masih belum tidur. "Kakak," lirih Raccel, gadis itu duduk di atas ranjang memeluk bonekanya. "Kenapa belum tidur?" tanya Cassel masuk ke dalam sana mendekati Raccel. Adik kembarannya itu langsung berdiri dengan lutut, mengulurkan kedua tangannya pada Cassel. Dan Cassel langsung memberikan pelukan pada Raccel. Ia mengusap kepala sang adik dengan penuh kasih sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 179. RACCEL STORY-Antara Penasaran dan Cemburu

    Sejak kejadian di ruang makan satu jam yang lalu, Raccel pun kini duduk di ruang keluarga bersama anjing kecilnya. Di ruang tamu seberang, ada Nicholas dengan Damien dan Cassel. Mereka nampak membicarakan hal-hal penting. Sampai tiba-tiba saja ada yang datang dan seseorang berdiri di depan pintu rumah. "Permisi..." Salam seseorang bersuara laki-laki. Di sana, Cassel langsung beranjak dari duduknya. Dia melihat pemuda berseragam sekolah seperti seragam milik Raccel. "Oh, temannya Raccel?" tanya Cassel. "Iya. Saya Revvan, teman sekelas Raccel," jawab pemuda itu. Dan Cassel pun menganggukkan kepalanya, kini dia paham jadi anak laki-laki ini bernama Revvan yang berhasil mendapatkan beasiswa, kabarnya dia adalah seorang kapten basket, dan salah satu murid unggulan yang terkenal. "Oh sebentar ya, aku panggilkan adikku," ujar Cassel. "Iya Kak," jawab Revvan, dia tidak tahu kalau Cassel adalah kembaran Raccel. Dari arah ruang tamu, Nicholas terus menatap anak sekolah yang kemarin men

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 180. RACCEL STORY-Cemburunya Nicholas itu, Menyebalkan!

    Saat Nicholas mengantarkan Cassel pulang setelah dari kantor bersama, Nicholas melihat ada Raccel bersama teman laki-lakinya bernama Revvan, di teras. Nicholas pun ikut turun sembari membawa beberapa berkas-berkas di tangannya. "Yuk! Main billiard di belakang!" ajak Cassel berjalan sembari menepuk pundak Nicholas. Mereka berdua melewati Raccel dan Revvan. Di sana nampak Raccel yang tengah membuka-buka beberapa kertas pelajaran. Gadis itu mendongak menatap Nicholas yang meliriknya dan Reevan, dan tidak menyapa Raccel sama sekali. "Oh ya Raccel, ngomong-ngomong kau nanti ingin kuliah di mana? Kita bareng saja, bagaimana?" ajak Revvan. "Emm, Raccel tidak tahu. Masih bingung... Tapi kan Revvan sudah dapat beasiswa, kenapa tidak dimanfaatkan?" tanya Raccel bingung."Aku tidak ingin menjadi dokter, aku ingin jadi arsitek," jawab Revvan tersenyum tipis. "Emmm, begitu ya. Kalau Raccel ingin kuliah mengambil kelas musik," jawab gadis itu. Mereka berdua mengobrol dan bercanda, di balik

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 181. RACCEL STORY-Nicholas dan Kekasih Barunya

    Keesokan harinya Raccel sudah kembali bersekolah, teman-temannya memberikan semangat untuk Raccel, dan hal itu yang membuat Raccel kembali bersemangat menjalani hari-harinya lagi.Raccel kini sedang berada di kelasnya bersama dengan Revvan, anak laki-laki itu sibuk mengerjakan tugas di bangku Raccel. "Raccel..." "Hem? Ada apa?" "Kalau aku boleh tahu, apa kemarin itu kakakmu juga, ya? Yang mengantarkan camilan ke depan, sekaligus mengusirku secara halu!" seru Revvan. Raccel menghentikan menulisnya, gadis itu menoleh pada Revvan. "Itu Kak Nicholas, dia anak teman Daddy-ku. Dia juga temanku sejak kecil," jawab Raccel kembali menoleh. "Sepertinya tidak suka denganku, apa dia menyukaimu?" tanya Revvan tiba-tiba. Sontak Raccel menatap temannya itu. "Emmm, kalau suka denganku sih... Sepertinya bisa dikatakan, tidak mungkin..." Raccel langsung memasang wajah sedih. "Kenapa begitu? Seenaknya saja memutuskan. Padahal dia belum mengatakan perasaannya padamu, kan? Kemarin saja dia terli

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 182. RACCEL STORY-Tumbuh Dewasa Dengan Banyak Kesedihan

    Setelah kejadian kemarin saat Raccel melihat Nicholas bersama kekasihnya, Raccel pun tidak keluar kamar sekalipun dia mendengar suara Nicholas saat ada di rumahnya. Raccel menjadi sangat sedih, seperti ada kekecewaan besar dalam hidupnya yang membuatnya merasa selama ini apa dia usahakan adalah hal yang sia-sia. "Semua hal yang aku inginkan benar-benar tidak bisa aku wujudkan, dari beasiswa, hingga... Kak Nicho," gumam Raccel menatap ke arah luar jendela kamarnya. "Apa ini memang bukan yang terbaik buat Raccel?" Di tengah lamunannya, tiba-tiba pintu kamar gadis itu terketuk, Raccel pun langsung menoleh ke depan. Dia berjalan membuka pintu kamarnya. Muncul Dalena di depannya kini. "Sayang, kok tidak keluar sama sekali? Raccel tidak makan, ya?" tanya Dalena memasang wajah cemas. "Kenapa? Raccel sakit?" "Tidak papa kok Mom, belum lapar saja. Ini juga mau keluar," jawab Raccel. Dalena mengulurkan tangannya mengusap pipi Raccel."Ya sudah, ayo turun ke bawa, makan yang banyak biar t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 183. RACCEL STORY-Hanya Kau Anggap Adik

    Atas permintaan Dalena, akhirnya Nicholas membawa Raccel ke apartemennya. Sepanjang jalan gadis itu terus menangis dan meminta maaf entah pada siapa, mengatakan kalau dia tidak bermaksud membuat adiknya meninggal.Bahkan sesampainya di apartemen milik Nicholas, Raccel masih menangis. "Sudah, jangan menangis lagi. Di sini sudah tidak ada Daddy-mu, Raccel..." Nicholas memeluknya. Gadis itu duduk di tepi ranjang dan memeluk tubuh Nicholas dengan erat. "Besok pagi antarkan Raccel ke tempat Oma, Kak," pintanya dengan wajah kacau dan sedih tak berujung. Nicholas mengusap satu pipi Raccel, ia menyadari betapa pedih dan beratnya hidup gadis yang ia sayangi ini. Setelah kematian adik bayinya, Raccel menderita penyakit yang bahkan dia obati sampai saat ini karena kecelakaan waktu itu. Dan menyedihkannya lagi, dia harus kehilangan kasih sayang Papanya, padahal Nicholas yakin, kalau Raccel adalah gadis yang sangat baik. "Raccel, Kakak sangat percaya padamu. Kakak tahu kau adalah gadis yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 184. RACCEL STORY- Putriku Lebih Berarti dari Segalanya

    "Nicho, terima kasih sudah menjaga Raccel di sini ya, kalau tidak ada dirimu, Tante tidak tahu harus bagaimana..." Dalena mengucapkan itu dengan sangat tulus sembari mendekap Raccel yang kini memeluknya. "Iya Tante, sama-sama. Tidak masalah... Raccel sudah seperti adik saya sendiri," jawab Nicholas mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Raccel. Gadis itu tidak mau melepaskan pelukannya pada sang Mama. Rasa sedih yang Raccel rasakan hanya akan semakin bertumpuk-tumpuk. "Sayang, sudah yuk... Ayo pulang," ajak Dalena menangkup kedua pipi Raccel. "Raccel mau pulang ke rumah Oma," pintanya. "Kalau Raccel pulang ke rumah Oma, nanti Mommy sendirian. Raccel kan tahu, Kakak sangat sibuk dan Daddy juga sama sibuknya, Sayang..." Dalena menangkup kedua pipi Raccel. Gadis itu masih berkaca-kaca kedua matanya. Sesekali dia sesenggukan dan menundukkan kepalanya. Sedangkan Cassel hanya duduk di samping sang Mama dan diam memperhatikan Raccel. Sesungguhnya Cassel kesal karena Raccel sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status