Share

Bab 28.

“Ehmm ... makasih.”

Aku terkejut ketika seseorang datang serta berdiri di sebelahku. Aku memang sedang menikmati pagi dengan meminum air hangat sambil mengawasi Pak Didin mengurus taman belakang rumah ini. Apalagi, beberapa tanaman hias yang cukup langka baru saja tiba.

Aku sama sekali tak menyangka akan kehadiran Boby. Ini kali pertama pemuda ini berbicara padaku, meski masih irit serta kaku.

“Untuk? Kenapa berterima kasih?”

“Karena sudah membantuku menyelesaikan masalah,” jawabnya masih dingin. Aku menoleh, menatap putra sambungku yang fokus ke depan.

“Tak masalah. Itu memang tugasku. Aku hanya membantu Mas Azzam agar bebannya tak begitu berat.”

“Memangnya kamu benar-benar cinta kepada Papi? Bukannya kau masuk ke rumah ini ingin balas dendam?” imbuh Boby membuatku seketika menelengkan kepala.

“Bingung, ya? Kenapa aku bisa tahu tujuanmu datang ke sini? Bukannya ada hubungannya dengan Kak Nindy dan Danang?” lanjutnya kembali. Aku meneguk ludah dengan kasar, tak menyangka ada yang bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status