Share

Bab 22

Jam lima sudah lewat setengah jam, makanan yang terhidang di meja juga sudah dingin dan kehilangan selera. Anjani termenung, menatap layar ponselnya yang masih menunjukkan kolom percakapannya dengan Josep yang centang duanya masih abu-abu.

Entah ke mana Josep sekarang, padahal dia sendiri yang membuat janji, tapi dia juga yang tidak menepati.

"Apa kamu baik-baik saja, Jos?" Gumam Anjani cemas. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi kepada suaminya.

Semilir angin mulai terasa menyentuh kulit dan perlahan menusuk hingga ke tulang. Anjani memutuskan memasuki kamar, tak tahan dengan hawa dingin di sana sebab tak ada Josep yang menghangatkan tubuhnya.

Membaringkan tubuh di atas ranjang, Anjani mencoba menahan amarah yang mulai menerpa hatinya. Namun, sebisa mungkin Anjani berusaha berbaik sangka, sebab bisa saja suaminya tiba-tiba mendapat urusan yang mendesak, 'kan?

Di kediaman Hendra Anggara, para tamu mulai bersiap untuk makan malam setelah Josep tiba di sana. Lelaki yang sejak tadi m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status