"Tapi, kamu harus bertanggung jawab dengan menikahi Elliot." Ucap Lucas.
Membuat Filia membelalak menatap William dan juga Elliot yang kaget langsung berusaha duduk dan Theo membantunya."Apa? Apa yang ayah pikirkan?" Ucap Elliot marah."Benar, saya juga tidak mengerti. Kenapa saya harus menikahi dia. Saya memang membuatnya lumpuh. Tapi kenapa saya harus menikah? Saya bisa masuk penjara, atau buat saya lumpuh jika ingin membuatnya adil." Tanya Filia bingung dan marah."Gara-gara kamu. Elliot tidak bisa jadi menikah. Dan tunangannya pergi meninggalkannya."ucap Lucas."Pergi, kenapa? Kenapa tunangannya harus pergi. Apa itunya sudah tidak berfungsi? " Ucap Filia menatap tubuh Elliot.Semua orang di ruangan itu terkejut.Tak mendapat jawaban, Filia bertanya lagi."Lalu kenapa aku harus, menikah dengannya kalau itunya tidak berfungsi. Apa kalian memintaku menjadi wanita yang hanya merawat suaminya dan tidak mendapatkan nafkah batin?" Ucap Filia kesal. Meskipun sebenarnya dia tidak membutuhkan hal itu."Apa kamu sudah gila?" Ucap Elliot."Milikku masih berfungsi dengan baik. Dan tunanganku pergi bukan karena milikku yang tidak berfungsi, dia hanya. Dia Hanya butuh menenangkan dirinya dengan kondisi ini. Dan wanita mana yang mau menikahi laki-laki yang sudah lumpuh tak bisa berjalan." Lanjut Elliot marah."Saya yakin, suatu saat anda pasti akan bertemu dengan wanita yang mau menikahi laki-laki seperti anda. Dan kalau aku di suruh menikah karena hanya untuk merawat dia. Aku bisa mencarikan perawat yang lebih mumpuni dan menjaga Tuan Elliot lebih handal. Ya kan Pop?" Ucap Filia melihat ke arah kakeknya berharap dibela.Tapi, William hanya memijat dahinya, berpura-pura tak mendengar Filia."Kamu juga harus melahirkan keturunan untuk Elliot." Ucap Lucas, lagi-lagi membuat Filia terkejut dan Elliot terkejut."Sudah cukup, aku keluar. Aku tidak akan setuju dengan hal ini. Lebih baik aku masuk penjara atau buat kakiku lumpuh seperti Tuan Elliot. " Ucap Filia kesal dan berjalan keluar.Tapi langkahnya di hadang pengawal Lucas dan William."Bagaimana aku melahirkan keturunan, sementara dia lumpuh, apa sudah pernah dicoba?Meskipun dia mengatakan kalau itu masih berfungsi." Ucap Filia melihat keadaan Elliot.Elliot merasa terhina dan marah."Suruh dia bersiap-siap. Tiga hari lagi aku akan menikahinya." Ucap Elliot, Membuat semua orang di ruangan itu lebih terkejut."Aaapaaa? Aku tidak mau dan aku tidak akan setuju." Ucap Filia marah."Kenapa? Apa kamu tidak mau membuktikannya?" Tanya Elliot menantang.Filia menggeleng, Filia tidak akan pernah bisa melakukannya. Melihat adegan orang, dia selalu merasa mual. Apalagi membayangkan dirinya melakukan hal itu.Sudah cukup baginya di lecehkan oleh teman ayahnya ketika kecil, membuat dia trauma dengan hal seperti itu.Filia adalah gadis yang menunjukkan dirinya cukup gila di luar, tapi dia sangat trauma dengan hal seperti itu.William sudah menjelaskan hal itu pada Lucas, bahwa Filia mengidap Ghenophobia (phobia takut berhubungan s*ks), bahwa Lucas tidak bisa berharap mendapatkan keturunan dari Filia.Tapi Lucas tetap ingin menyuruh Elliot dan Filia menikah."Aku setuju dengan gadis ini, tidak ada yang menjamin bahwa mereka akan bisa punya keturunan bersama." Ucap Vanesa yang tetap tidak setuju."Meskipun dengan menikah kamu bisa menunjukkan pada Alisa bahwa kamu tidak memerlukan dia untuk terus hidup." Vanesa menyetujui perjodohan itu, berharap Alisa melihat dan mendengar kabar bahwa Elliot sudah menikah dengan wanita lain.Theo juga heran, kenapa Lucas menyuruh Filia untuk mengandung keturunan Valentino, padahal dia tau kalau Filia adalah gadis liar yang hobi bergonta ganti pasangan, menurut informasi yang dia dapatkan.Mendengar cerita Filia dari William kemarin, Lucas tau kalau Filia bukan wanita murahan seperti yang dikabarkan.Lucas meyakinkan William, jika penyakit Filia akan sembuh dengan orang yang tepat. Dan mengatakan penyakit Filia akan bisa di sembuhkan. Berharap anak-anak mereka saling menyembuhkan. Karena Akan semakin berbahaya jika membiarkan Filia dengan penyakitnya. Selamanya dia akan menjadi wanita yang hidup sendirian.Melihat William dengan marah, Filia mulai menangis agar membiarkannya pergi."Aku dengar, sahabatmu Chloe bekerja di perusahaan ku." Ucap Lucas membuat Filia mengusap air matanya.Wajah Filia langsung berubah datar.Chloe adalah salah satu sahabat Filia yang sangat dia sayangi."Atau dengan sahabatmu Zoe? " Lanjut Lucas."Apa yang ingin kamu lakukan pada mereka?" Filia berjalan mendekat pada Lucas."Membuat mereka hidup di jalanan. Membuat orang tua mereka bangkrut. Mana yang kamu pilih? Menikah dengan Elliot atau merelakan sahabatmu? Kedua-duanya membuatmu menderita bukan?itulah yang aku inginkan." Ucap Lucas tersenyum."Dasar tua bangka. Bagaimana Bisa aku mengorbankan sahabatku? Tapi Menikah?aku tidak mau menikah selamanya. " Batin Filia lalu menatap Elliot.Elliot memelototinya."Kalau aku menikah dengannya, aku tidak perlu melayaninya sebagai istri. Cukup biarkan dia tidur atau duduk di kursi roda. dan aku tetap bisa menikmati hidupku. Ini cuma pernikahan di atas kertas. Tidak akan ada masalah." Filia merasa cemerlang dengan idenya."Baiklah, aku akan menikah dengan Elliot."ucap Filia tersenyum.Lucas mengajak Filia berjabat tangan.Selain Lucas dan William yang senang, semua orang lain merasa bingung, tertekan dan marah dengan keputusan itu." Ingat 3 hari lagi kamu akan menikah. 2 hari lagi, kamu harus sudah tinggal dikediaman Valentino, dan kamu akan menikah di hari ketiganya." Ucap Lucas mengingatkan.Filia mengangguk, dan keluar dari ruangan itu Dan William menyusul Filia."Aku akan menelepon mu." Ucap William yang bersalaman dengan Lucas dan pamit pada yang lain."Grandpop. Kenapa diam saja? Apa Tidak lihat cucumu dijodohkan dengan paksa?" Ucap Filia marah."Aku sudah menyetujuinya. Aku pikir daripada kamu bertingkah liar dan tak terjaga. Aku Lebih memilih kamu dilindungi oleh mereka.""Aku, masih punya banyak hal yang aku lakukan."ucap Filia kesal."Hentikan balas dendammu, dan fokus dengan kebahagiaanmu. Dendam hanya akan menggiring mu kepada dendam lainnya."Filia terkejut, William tahu apa yang dilakukannya selama dua tahun terakhir.Filia dan teman-temannya mengganggu kehidupan teman-teman Jhon yang dulu pernah merusak hidup Filia, dan Filia ingin menghancurkan hidup mereka."Pop tau, dan tidak. Melakukan apapun?" Tanya Filia terkejut dan marah. Filia lalu turun dari mobil dan berjalan mencari taksi."Apakah kita harus mengejar Nona Filia, Tuan? " Tanya seorang pengawal."Biarkan saja, dia adalah gadis yang menepati janjinya." William langsung pulang ke rumahnya.Filia lalu bertemu dengan teman-temannya di apartemen milik Shinta, salah satu dari 3 sahabatnya."Kamu baik baik aja? Aku dengar kamu di bawa tiba-tiba sama kakekmu. Coba saja aku melihatnya. Pasti lucu." Ucap Chloe yang menyantap cheesecake didepannya."Aku akan menikah 3 hari lagi." Ucap Filia mengabaikan lelucon Chloe dan membuat ketiga temannya tertawa terbahak-bahak.*bersambung..."Aku akan menikah 3 hari lagi." Ucap Filia mengabaikan lelucon Chloe dan membuat ketiga temannya tertawa terbahak-bahak.Melihat Filia yang tidak tertawa dan fokus mengaduk-aduk kuenya teman-temannya terdiam. "Seriously?" Ucap Shinta memastikan ucapan Filia. Ketiga sahabatnya menatapnya dengan serius dan ingin mendengar kelanjutan ceritanya. "Kalian ingat, acara kembang api, 4 hari yang lalu?" Tanya Filia. "Iya.. Iya. yang kamu hampir ketabrak. Terus ada kecelakaan." Ucap Zoe. "Laki-laki yang akan ku nikahi adalah salah satu korbannya. Dan sekarang dia sedang lumpuh tak bisa berjalan. Merasa iba, aku menawarkan diri menjadi istrinya dan akan merawatnya sepenuh hati." Ucap Filia dengan gerakan tangan yang berlebihan. "Hahahahhahaa... Kamu, akan merawatnya sepenuh hati? Yang ada kamu akan buat laki-laki itu semakin lumpuh karena tingkah lakumu." Ucap Chloe memukul lengan Filia pelan. Filia menghela nafas kasar. Dan akhirnya di menceritakan hal yang sebenarnya. Dia memang benar-b
Filia langsung pulang ke kediaman Raymond, dan berdiri di depan kamar William. Lama dia berdiri di situ, sampai William membuka pintu kamarnya dan menegur Filia. "Apa alasan sebenarnya Pop, menjodohkan ku dengan Tuan Elliot?" Tanya Filia melihat William, yang sudah mulai sadar dari efek minuman. Lama William menatap Filia. "Aku hanya ingin menyembuhkan dan menjaga mu." Ucap William sedih. Mendengar Itu air mata Filia perlahan keluar. "Menyembuhkan? Aku tidak ingin disembuhkan." Filia mengusap air matanya. "Aku tidak ingin menikah, aku tidak mau. Dan aku bisa menjaga diriku sendiri." Ucap Filia marah dan mendekat pada William."Dan apa pop lupa dengan penyakit ku?, bagaimana bisa menyuruhku menikah?." Tanya Filia menatap William tajam. "Aku, sudah tidak muda lagi, Filia. Mamamu dan kamu membutuhkan orang yang bisa melindungi kalian berdua. Masalah penyakitmu, Lucas sudah mengetahuinya. Dan tentang Elliot, dia tidak akan pernah menyentuh wanita yang tidak dia cintai. Dia masih men
Filia yang tertidur, mulai gatal-gatal dan memerah. Dia terlalu banyak pikiran dan melupakan hal pentingnya. Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi dan menyalakan shower di kamarnya. Dia tak melihat Elliot di kamarnya, dan lalu kembali tidur. Keesokan paginya, pelayan yang masuk membangunkan Filia terkejut melihat keadaan Filia. "NONAAA..... " Teriak pelayan itu, membuat beberapa orang pergi ke kamar dan melihat Filia. "Kenapa sih berisik banget?" Ucap Filia yang bangun. "Wajah Nona, wajah Nona." Ucap Pelayan itu masih terkejut. Filia bangun dan melihat dirinya di cermin. "Aahh, sial. Aku lupa membawa obatku." Ucap Filia yang membongkar tasnya. "Ada apa ini? " Tanya Theo yang ikut melihat ke arah kamar dan melihat kondisi Filia. Wajahnya memar dan bengkak merah, meski tak merasakan sakit Filia sangat membenci reaksi tubuhnya. Sisa lecet semalam membuat tubuh dan wajahnya lebih merah daripada reaksi biasanya. Filia dengan cepat mengambil ponselnya dan langsung mengubungi kak
"Yaaa, jadi ini adalah kejutan untuk pengantin wanita kita." Teriak pembawa acara menunjuk ke arah Filia. Filia membelalakkan matanya dan terkejut, dan menatap pada Elliot. Sementara Elliot hanya tersenyum dan bertepuk tangan dari atas kursi rodanya. "Untuk rekan bisnis Tuan Elliot, kita tahu Tuan Elliot adalah pebisnis yang hebat. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia juga laki-laki yang sangat romantis. Tak mau istrinya yang masih muda ini merasa jenuh, dia menyiapkan lagu yang membuat kita semua terutama istrinya untuk rileks dan lebih menikmati pesta ini." Ucap Pembawa acara langsung meminta DJ menyalakan musik tadi, tapi dengan volume yang tidak memekakkan telinga. Hal ini malah membuat Filia kesal, bagaimana bisa rencananya malah berubah menjadi rencana Elliot dan mengubahnya menjadi pria romantis. Ketika Filia akan pergi, Eliot menarik pergelangan tangan Filia. "lepaskan!!!" Teriak Filia sampai terjatuh, membuat semua pandangan ke arah mereka. "Filia..!! "Teriak Ketiga sah
"Hentikaaaan, menjauh dari istriku." Teriak Eliot dengan suaranya yang menggelegar. membuat para kameramen dan wartawan itu, terdiam. Theo dan pengawal lainnya lalu menyuruh para kameramen itu mundur. "Nona Filia." Ucap Theo pelan. Filia yang penuh air mata mengangkat wajahnya melihat wajah Theo yang familiar langsung memeluknya. Membuat semua orang lagi-lagi terkaget, tak kalah kaget dengan Theo dan Eliot. Tapi Theo dengan sigap menggendong Filia dan meletakkannya di pangkuan Eliot yang sedang duduk di kursi roda."Nona saya akan meletakkan anda dipangkuan Tuan Elliot." Bisik Theo. Filia mengangguk pelan, Dia hanya ingin pergi dari tempat itu secepat mungkin. Dia tak mengangkat wajahnya. Setelah di pangkuan Eliot, Filia balik memeluk leher Eliot. Dia mencium aroma tubuh Eliot. Tidak seperti laki-laki seusianya memiliki aroma nikotin dan bau menyengat dari rokok seperti yang hisap dari aroma tubuh Theo. Filia, tak menyukai aroma rokok tembakau dan sejenisnya, karena itu ia dan
"Filiiiaaaaa!!! " Teriak ketiga sahabat itu melihat Filia di atas lantai dan langsung memburu masuk. Mata Zoe langsung tertuju pada layar besar yang menampilkan laki-laki yang menjadi target balas dendam mereka. Dan dengan cepat dia menutup tirai kamar. Shinta dengan cepat mengeluarkan obat Filia. Otot-otot Filia yang sudah menegang mulai melemas setelah beberapa menit, reaksi obat itu. Sementara Elliot juga tak kalah khawatir. "Tuan, wajah anda." Ucap Theo. Elliot menggeleng, menyuruh Theo membantu gadis-gadis di hadapannya. "Apa dia tak apa-apa?" Tanya Elliot menatap ketiga sahabat Filia. "Sekarang sudah tak apa-apa." Ucap Chloe lega. "Tolong, pindahkan dia atas tem.." Shinta menghentikan ucapannya. "Filia tidur dimana?" Tanya Shinta melihat sofa dan tempat tidur bergantian lalu menatap Elliot. "Biarkan dia di atas tempat tidur. Aku akan tidur di sofa." Ucap Elliot. Lalu Chloe meminta bantuan Theo untuk mengendong Filia. Dan Theo memanggil pengawal lain, membantu Elliot
"Saat itu, ketika beberapa orang menyerang keluarga kita, mamamu sudah terluka parah saat mengandung mu. Tapi, Kak Will dengan sekuat tenaganya membawa ibumu melewati semua orang-orang itu dan membawa ibumu ke rumah sakit, ibumu yang kehilangan banyak darah, hampir kehilangan nyawanya, lagi-lagi dia mendonorkan darahnya untuk Mamamu. Kalau bukan karena kak Will, aku mungkin akan kehilangan kalian berdua." Ucap Lucas meremas pelan bahu Elliot. "Tapi, tidak perlu menikah. Jika melindungi anak dan cucu Tuan William yang ayah mau." Tegas Elliot lagi. "William ingin kita mewarisi setengah dari harta miliknya, dengan janji melindungi Sena dan Filia selamanya. Dan hanya dengan menikah, akan mempermudah segalanya." Lanjut Lucas menjelaskan. "Ayah, ini semua sangat tidak masuk akal." Elliot hendak pergi. "Hanya beberapa bulan, tidak sampai setahun. Kamu bahkan tidak perlu melayaninya sebagai seorang suami. Karena gadis itu juga tidak membutuhkannya." Ucap Lucas membuat Elliot bertanya. El
"Aaaaarrrkk" Teriak Filia yang cepat menutup mulutnya. "Apa yang kamu lakukan di sini?" Teriak Elliot. "Kan kamu sendiri yang bilang, gak mau dikira ditinggalkan istri di malam pertama." Jawab Filia reflek. "Hah??" Elliot bingung. "Bagaimana kalau besok, kamu keluar dari hotel, dan aku gak ada. Nanti dikira istrimu kabur." Ucap Filia cuek lalu berjalan ke arah sofa. "Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik.?" Tanya Elliot menatap Filia, dan melihat jam. "Sekarang baru jam 3 pagi, Apa efek obatnya sudah bekerja?" Tanya Elliot. Filia hanya mengangguk dan merebahkan dirinya di atas sofa. "Lebih baik, kamu tidur di sini." Ucap Elliot menunjuk tempat tidur. "Sudahlah, aku tidur di sini saja." Ucap Filia tak menghiraukan Elliot. Elliot, memang agak susah untuk naik atau turun dari kursi rodanya. Tadi saja, dia menghabiskan waktu sekitar 15 menit, untuk naik ke kursi roda dan hampir mengompol. Karena dia juga tak ingin terus-terusan meminta Theo atau pengawal lainnya membantunya
Dan Theo pun mengerti kalau Alisa selalu mendapatkan kabar tentang keadaan di rumah Elliot, karena tidak ada yang mengetahui hal ini selain rumah inti. Theo terpaksa mengabaikan kehadiran Alisa untuk sementara. Karena dia harus mengantarkan Lucas dan Vanesa terlebih dahulu. Sementara itu, Jack hanya berdiri dalam ruangan di dekat pintu, menatap wajah Filia yang menatap sedih dan penuh kasih sayang pada Elliot. Tak menyadari Alisa yang masih menatap dalam ruangan Elliot. "Kamu kembali temani Elli dan Filia. Kami akan baik-baik saja." Ucap Lucas tegas, dan membiarkan Theo kembali ke ruangan Elliot. Setelah menunduk dan melihat kepergian Lucas dan Vanesa. Theodengan langkah cepat ingin bicara dengan Alisa. Theo menarik tangan Alisa agar menjauh dari ruangan Elliot. "Lepaskan. Apa yang kamu lakukan?" Ucap Alisa dengan marah, dan menahan suaranya tak ingin menarik perhatian. "Seharusnya saya yang menanyakan hal itu. Bukankah Tuan Elliot sudah dengan tegas, mengakhiri hubungan kalian
"Bukankah lebih mudah kalau aku mati? Kamu dengan mudah kembali ke pelukan Alisa dan aku tak perlu merasa sakit hati karena kamu bersama orang yang kamu cintai." Lanjut Filia pelan. "Tidak ada yang mudah setelah kematian seseorang."ucap Elliot menatap Filia dengan kesal. " Apa semudah itu, kamu menganggap nyawamu? Apa kamu hanya memikirkan dirimu sendiri? Bagaimana dengan kakekmu? Sahabat-sahabatmu? Apa kamu tidak memikirkan perasaan mereka kalau kamu mati?" Ucap Elliot kesal. "Bagaimana dengan kamu? Apa yang kamu rasakan kalau aku mati?" Tanya Filia. "Bagaimana denganku?" Batin Elliot. Elliot lalu membalikkan kursi rodanya dan pergi mengganti pakaiannya yang basah tak menjawab pertanyaan Filia. Sampai dalam ruang gantinya, tangannya mulai gemetar. Dia mengertakkan giginya menahan marah dan sedihnya. Kembali mengingat perasaannya ketika kehilangan istri dan juga calon anaknya. Theo yang masuk bersama dokter melihat Filia dan mencari keberadaan Elliot yang sudah pingsan di dalam
Lucas yang terkejut lalu mengambil foto-foto itu dengan tenang. Dia sedikit terkejut, melihat Filia bisa mendapatkan gambar sebanyak itu, untuk dirinya dan Daniel.Mata Filia masih berharap, Lucas akan menjelaskan semuanya. "Apa yang perlu di jelaskan? Ini hanya gambarku dengan Daniel. Apa yang istimewa?" Tanya Lucas. "Ayah bilang, akan membantuku membalas dendam, tapi ayah sendiri memiliki hubungan yang dalam dengan dia." Ucap Filia sedih. Lucas menghela kasar dan menggosok wajahnya dengan kasar. "Apa kamu pikir akan semudah itu menyingkirkan Daniel. Jika semudah itu, maka Daniel sudah lama menghilang dari muka bumi ini." Ucap Lucas berdiri dan mengajak Filia duduk di sofa. "Dengar, kamu mungkin terlalu muda untuk mengerti hal ini. Untuk mencapai posisi ini, aku melakukan banyak hal, yang tidak bisa ku banggakan. Dan dia memiliki bukti dari masa lalu itu." Ucap Lucas terlihat sedih. "Tapi, aku yakin ayah pasti juga memiliki rahasia tentang mereka." Ucap Filia. "Tentu saja. T
"Filia....!!! " Panggil Elliot tapi Filia tak menghiraukannya dan langsung pergi di temani Jack. "Ciiihhh.... Aku akan mengabaikanmu, sperti kamu mengabaikanku." Gumam Filia kesal pada Elliot. "Nyonya, anda akan ke mana?" Tanya Jack tak tahu ke mana majikannya itu akan mengajaknya. Ketika turun dari mobil, Jack menarik bahu Filia dengan pelan. "Maaf, saya ingin menanyakan sesuatu." Ucap Jack terhenti menatap Filia. Filia juga menatap Jack, bingung kenapa tiba-tiba menghentikannya. "Apa?" Tanya Filia tak sabar, melihat Jack ragu menanyakan sesuatu. Jack menggeleng. Dan Filia mengabaikan Jack dan pergi menuju ruang hotel. "Apa yang akan kita lakukan di sini?" Tanya Jack. "Kamu gak usah banyak bicara. Ikut saja." Ucap Filia langsung menuju kamar hotel yang sudah dia janjikan. Jack merasa khawatir Filia akan melakukan hal-hal yang tidak ingin dia bayangkan. Apalagi setelah ciuman hari itu, Jack tidak bisa melupakannya, meskipun dia tahu apa yang dilakukan Filia hanya untuk membua
"Apa-apaan tadi? Ayah?" Tanya Elliot menatap Filia ketika dia masuk dalam mobil. "Kenapa? Dia memang ayah mertuaku kan? Kamu tidak lupa kan? Aku adalah istrimu. Jangan karena kamu sudah menemukan Alisa kamu lupa sudah punya istri?" Ucap Filia tersenyum jahil. Elliot menggelengkan kepalanya. Dia tahu dia tak akan bisa menang berdebat dengan Filia. "Kenapa? Seperti yang kamu bilang. Kita adalah sepasang suami istri kita bahkan sudah melakukan hubungan yang lebih jauh." Filia mendekatkan tubuhnya pada Elliot, dan menyentuh dagu dan menggerakkannya ke dada Elliot dengan jari telunjuknya. "Hentikan Filia." Ucap Elliot menggenggam tangan Filia agar tak bergerak menyentuh tubuhnya, karena dia merasa geli. "Akkhh... Kamu gak asik" Filia menarik tangannya dan duduk menghadap depan lalu mengeluarkan ponselnya. Meskipun sebenarnya, dia merasa sangat sedih dan kecewa, dia berusaha keras menutupi itu semua dengan sikapnya yang terlihat seperti baik-baik saja. "Oh yah, aku baru saja mendapa
Dalam keadaan kaget, Filia mengahalangi jalan Lucas dan bertanya. "Anda tau kan? Sekarang anak anda sedang pergi menemui Alisa?" Tanya Filia heran. "Ya, aku tau. Tapi, sampai kapanpun, aku tidak akan bisa menerima wanita ular itu dalam rumahku. Dia sangat berbeda dengan kakaknya. Karena itu, aku akan membuatmu menjadi istri Elliot selamanya" jawab Lucas. "Maksud anda apa?" Filia masih merasa bingung dengan jawaban Lucas. "Ikuti aku." Lucas lalu mengajak Filia menuju ruang kerjanya. "Sebenarnya, Alisa akan meninggalkan Elliot di hari pernikahannya. Tapi karena kecelakaan itu dia memajukan rencananya. Dia ingin membuat Elliot terluka dan terpukul. Dia ingin melihat, sejauh mana Elliot akan bersedih karena kepergiannya. Jujur, aku tidak menyangka jika penyebab kecelakaan itu, adalah kamu. Cucu dari kak William." Ucap Lucas. Lucas mengetahui sebuah rahasia kematian menantu pertamanya, Anisa dan juga calon cucunya. Saat itu, Elliot kesulitan melepaskan kepergian Anisa sehingga Lucas
Begitu mendapat pesan Alisa, Elliot langsung bergegas mengganti pakaiannya. Filia yang berada dalam kamar, melihat Elliot yang dibantu Theo buru-buru. "Kamu mau ke mana jam segini?" Tanya Filia khawatir. "Apa ada masalah? Atau terjadi sesuatu?" Filia bertanya tapi Elliot tak menjawabnya, dan hanya fokus bersiap-siap. Sementara Theo hanya diam karena melihat Elliot yang juga diam. Filia yang kesal, langsung berdiri di hadapan Elliot dan menyenggol Theo agar dia bisa berdiri tepat dihadapan Elliot. "Apa susahnya menjawab pertanyaanku?" Bentak Filia. Elliot berhenti dan menatap Filia. "Aku akan pergi menemui seseorang. Ini adalah hal yang sangat penting." Jawab Elliot tak memberitahu siapa yang dia temui. "Alisa?" Tanya Filia pelan dan melangkah mundur perlahan. "Baiklah, jika kamu bebas menemui siapapun, maka aku juga akan melakukan hal yang sama." Ucap Filia tersenyum. Elliot terhenti lalu menatap Filia. "Kamu tahu, sejak awal bahwa pernikahan kita tidak akan pernah menjadi
"Mau ke mana?" Tanya Filia bingung. "Ke rumah Shinta." Ucap Chloe. "Dia hari ini ada acara dengan pacarnya.""Apa pacarnya lebih penting dari kita?""Tapi Chloe, aku gak mau. Kamu tau, aku belakangan ini, merasa seperti bukan diriku. Aku hanya ingin cerita ke seseorang, dan itu kamu. Aku belum mau, Zoe dan Shinta tau ceritaku dulu. Meskipun Shinta sudah menghukum kakak tirinya, tapi dia masih harus bertemu dan berurusan dengan mereka. Dan Zoe, harus masih hidup seperti gadis bodoh di hadapan keluarganya. Dan kamu juga.. Emm.." Filia bingung, mencari kesibukan Chloe. "Yah.. Yah... Hanya aku yang tidak sibuk dan tidak punya masalah. Tapi, aku harusnya bersyukur." Ucap Chloe tersenyum dan memeluk Filia. "Jadi, sekarang kamu mau ngapain?" Tanya Chloe melepaskan pelukannya dan menatap Filia. "Aku juga lelah, terus menghindar. Aku bahkan tidak menghadiri acara penting perusahaan Elliot dengan alasan sakit. Karena takut bertemu dengan laki-laki itu. Dan juga, masalahku dengan Elliot. Se
"Apa?" Teriak Chloe kaget dan membelalakkan matanya. "Melakukan? Benar-benar masuk?" Tanya Chloe sambil memasukkan telunjuknya kanannya ke dalam lingkaran yang ia buat dengan telunjuk dan ibu jari kirinya. Filia mengangguk sedih. "Terus, kamu gak kenapa-kenapa?" Tanya Chloe yang sangat khawatir. Itu bukan pertama kalinya dia mencoba hal itu, bahkan membayangkan berciuman dengan orang saja dia langsung muntah dan tak tahan tubuhnya di sentuh oleh orang lain.Filia mengangguk. "Dia menyentuhku dengan sangat lembut. Awalnya aku merasa geli, dan itu buat aku merasa aneh. Aku sama sekali gak merasa jijik seperti biasanya." Ucap Filia heran. "Apa mungkin karena dia sangat tampan?" Tanya Chloe. Membuat Filia mengerutkan alisnya dan berpikir. "Emmmm... Mungkin?" Tapi Filia menggeleng. "Bukan, aku akui dia sangat tampan dan sangat berbeda dengan pria seumurannya. Tapi, dia sangat lembut dan juga perhatian." Filia tersenyum malu dan memerah mengingat apa yang dia lakukan bersama Elliot.