"Cari wanita itu, sampai ketemu."Theo memerintahkan bawahannya mencari wanita yang menyebabkan Boss besarnya kecelakaan. Elliot Valentino, satu minggu sebelum pernikahannya dia mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa berjalan lagi. Laki-laki berusia 40 tahun itu, sedang terbaring lemah, belum sadarkan diri sejak kecelakaan dua hari yang lalu. Melihat jam di pergelangan tangannya, Theo yang merupakan tangan kanan Elliot itu terlihat sangat khawatir. Tunangan Elliot, Alisa yang harusnya tiba satu jam yang lalu tidak juga terlihat. Sementara orang tua Elliot akan segera tiba. "Maaf Theo, aku tidak bisa. Membayangkan akan mengurus El seumur hidupku. Aku tidak sanggup. Maafkan aku." Isi pesan yang dibaca Theo dari tunangan boss besarnya itu. "Sial, apa yang wanita ini pikirkan. El sangat mencintainya, dan dia meninggalkannya begitu saja?" Ucap Theo marah. Alisa adalah wanita kedua yang dicintai Elliot setelah istri pertamanya yang meninggal akibat kecelakaan. Butuh waktu lama u
"Bersiap-siaplah, aku akan memperlihatkan akibat perbuatanmu." Ucap William tak perduli pada ucapan Filia yang menyalahkan dirinya. Karena tak berdaya, Filia terpaksa menyetujui nya. Dia mandi dan bersiap-siap. dia menggunakan rok mini hitam, tank top dan blazer denim. Di tambah stocking jaring dan sepatu kets miliknya. Filia sengaja menunjukkan penampilan yang tidak serasi dan berantakan. Begitu keluar, William yang melihat penampilan cucunya hanya bisa menggeleng dan memegang kepalanya merasa pusing. "Kenapa?" Tanya Filia menghempaskan tubuhnya di atas sofa di depan kakeknya yang sudah menunggunya. "Gantilah dengan pakaian yang lebih tertutup. Kita Akan ke rumah sakit. Dan kita akan bertemu dengan banyak orang." Ucap William lagi. "Apa aku harus memerintahkan orang untuk menggantikan pakaian mu juga?" Lanjut William kesal karena Filia mengabaikannya. "Okay, fine. Tunggu sebentar." Filia akhirnya mengganti pakaiannya dengan celana panjang kain, blazer hitam dan flat shoes nya.
"Tapi, kamu harus bertanggung jawab dengan menikahi Elliot." Ucap Lucas. Membuat Filia membelalak menatap William dan juga Elliot yang kaget langsung berusaha duduk dan Theo membantunya. "Apa? Apa yang ayah pikirkan?" Ucap Elliot marah. "Benar, saya juga tidak mengerti. Kenapa saya harus menikahi dia. Saya memang membuatnya lumpuh. Tapi kenapa saya harus menikah? Saya bisa masuk penjara, atau buat saya lumpuh jika ingin membuatnya adil." Tanya Filia bingung dan marah. "Gara-gara kamu. Elliot tidak bisa jadi menikah. Dan tunangannya pergi meninggalkannya."ucap Lucas. "Pergi, kenapa? Kenapa tunangannya harus pergi. Apa itunya sudah tidak berfungsi? " Ucap Filia menatap tubuh Elliot. Semua orang di ruangan itu terkejut. Tak mendapat jawaban, Filia bertanya lagi. "Lalu kenapa aku harus, menikah dengannya kalau itunya tidak berfungsi. Apa kalian memintaku menjadi wanita yang hanya merawat suaminya dan tidak mendapatkan nafkah batin?" Ucap Filia kesal. Meskipun sebenarnya dia tidak
"Aku akan menikah 3 hari lagi." Ucap Filia mengabaikan lelucon Chloe dan membuat ketiga temannya tertawa terbahak-bahak.Melihat Filia yang tidak tertawa dan fokus mengaduk-aduk kuenya teman-temannya terdiam. "Seriously?" Ucap Shinta memastikan ucapan Filia. Ketiga sahabatnya menatapnya dengan serius dan ingin mendengar kelanjutan ceritanya. "Kalian ingat, acara kembang api, 4 hari yang lalu?" Tanya Filia. "Iya.. Iya. yang kamu hampir ketabrak. Terus ada kecelakaan." Ucap Zoe. "Laki-laki yang akan ku nikahi adalah salah satu korbannya. Dan sekarang dia sedang lumpuh tak bisa berjalan. Merasa iba, aku menawarkan diri menjadi istrinya dan akan merawatnya sepenuh hati." Ucap Filia dengan gerakan tangan yang berlebihan. "Hahahahhahaa... Kamu, akan merawatnya sepenuh hati? Yang ada kamu akan buat laki-laki itu semakin lumpuh karena tingkah lakumu." Ucap Chloe memukul lengan Filia pelan. Filia menghela nafas kasar. Dan akhirnya di menceritakan hal yang sebenarnya. Dia memang benar-b
Filia langsung pulang ke kediaman Raymond, dan berdiri di depan kamar William. Lama dia berdiri di situ, sampai William membuka pintu kamarnya dan menegur Filia. "Apa alasan sebenarnya Pop, menjodohkan ku dengan Tuan Elliot?" Tanya Filia melihat William, yang sudah mulai sadar dari efek minuman. Lama William menatap Filia. "Aku hanya ingin menyembuhkan dan menjaga mu." Ucap William sedih. Mendengar Itu air mata Filia perlahan keluar. "Menyembuhkan? Aku tidak ingin disembuhkan." Filia mengusap air matanya. "Aku tidak ingin menikah, aku tidak mau. Dan aku bisa menjaga diriku sendiri." Ucap Filia marah dan mendekat pada William."Dan apa pop lupa dengan penyakit ku?, bagaimana bisa menyuruhku menikah?." Tanya Filia menatap William tajam. "Aku, sudah tidak muda lagi, Filia. Mamamu dan kamu membutuhkan orang yang bisa melindungi kalian berdua. Masalah penyakitmu, Lucas sudah mengetahuinya. Dan tentang Elliot, dia tidak akan pernah menyentuh wanita yang tidak dia cintai. Dia masih men
Filia yang tertidur, mulai gatal-gatal dan memerah. Dia terlalu banyak pikiran dan melupakan hal pentingnya. Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi dan menyalakan shower di kamarnya. Dia tak melihat Elliot di kamarnya, dan lalu kembali tidur. Keesokan paginya, pelayan yang masuk membangunkan Filia terkejut melihat keadaan Filia. "NONAAA..... " Teriak pelayan itu, membuat beberapa orang pergi ke kamar dan melihat Filia. "Kenapa sih berisik banget?" Ucap Filia yang bangun. "Wajah Nona, wajah Nona." Ucap Pelayan itu masih terkejut. Filia bangun dan melihat dirinya di cermin. "Aahh, sial. Aku lupa membawa obatku." Ucap Filia yang membongkar tasnya. "Ada apa ini? " Tanya Theo yang ikut melihat ke arah kamar dan melihat kondisi Filia. Wajahnya memar dan bengkak merah, meski tak merasakan sakit Filia sangat membenci reaksi tubuhnya. Sisa lecet semalam membuat tubuh dan wajahnya lebih merah daripada reaksi biasanya. Filia dengan cepat mengambil ponselnya dan langsung mengubungi kak
"Yaaa, jadi ini adalah kejutan untuk pengantin wanita kita." Teriak pembawa acara menunjuk ke arah Filia. Filia membelalakkan matanya dan terkejut, dan menatap pada Elliot. Sementara Elliot hanya tersenyum dan bertepuk tangan dari atas kursi rodanya. "Untuk rekan bisnis Tuan Elliot, kita tahu Tuan Elliot adalah pebisnis yang hebat. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia juga laki-laki yang sangat romantis. Tak mau istrinya yang masih muda ini merasa jenuh, dia menyiapkan lagu yang membuat kita semua terutama istrinya untuk rileks dan lebih menikmati pesta ini." Ucap Pembawa acara langsung meminta DJ menyalakan musik tadi, tapi dengan volume yang tidak memekakkan telinga. Hal ini malah membuat Filia kesal, bagaimana bisa rencananya malah berubah menjadi rencana Elliot dan mengubahnya menjadi pria romantis. Ketika Filia akan pergi, Eliot menarik pergelangan tangan Filia. "lepaskan!!!" Teriak Filia sampai terjatuh, membuat semua pandangan ke arah mereka. "Filia..!! "Teriak Ketiga sah
"Hentikaaaan, menjauh dari istriku." Teriak Eliot dengan suaranya yang menggelegar. membuat para kameramen dan wartawan itu, terdiam. Theo dan pengawal lainnya lalu menyuruh para kameramen itu mundur. "Nona Filia." Ucap Theo pelan. Filia yang penuh air mata mengangkat wajahnya melihat wajah Theo yang familiar langsung memeluknya. Membuat semua orang lagi-lagi terkaget, tak kalah kaget dengan Theo dan Eliot. Tapi Theo dengan sigap menggendong Filia dan meletakkannya di pangkuan Eliot yang sedang duduk di kursi roda."Nona saya akan meletakkan anda dipangkuan Tuan Elliot." Bisik Theo. Filia mengangguk pelan, Dia hanya ingin pergi dari tempat itu secepat mungkin. Dia tak mengangkat wajahnya. Setelah di pangkuan Eliot, Filia balik memeluk leher Eliot. Dia mencium aroma tubuh Eliot. Tidak seperti laki-laki seusianya memiliki aroma nikotin dan bau menyengat dari rokok seperti yang hisap dari aroma tubuh Theo. Filia, tak menyukai aroma rokok tembakau dan sejenisnya, karena itu ia dan