"Tuan, kita sudah mendarat di Thurad."James membangunkan Gavin setelah penerbangan selama 8 jam. Negara Thurad terletak cukup jauh dari Albain.Di Thurad sekarang sudah pukul 9 pagi, seluruh aktivitas warganya baru saja dimulai. Sedangkan di Albain sekarang baru pukul 6 pagi."Oke, kita langsung menuju kantor cabang saja!" perintah Gavin.Kantor cabang saat ini sedang ramai pendemo. Para pendemo itu berasal dari keluarga pekerja yang terluka dan juga tewas tertimpa proyek bangunan. Mereka tidak puas akan ganti rugi yang diberikan perusahaan Welbert.Masing-masing dari mereka hanya menerima uang senilai ratusan ribu rupiah. Hal itu tidak sebanding dengan biaya perawatan di rumah sakit dan juga biaya proses pemakaman. Belum lagi untuk kerugian moril yang dialami keluarga yang ditinggalkan."BERIKAN GANTI RUGI! PENJARAKAN PARA KONTRAKTOR DAN ARSITEK PROYEK! NYAWA PEKERJA YANG MENINGGAL HARUS DIHARGAI!" teriak para pendemo itu lengkap dengan atribut dan spanduk."Tuan, lebih baik kita me
"Sepertinya sudah oke," Alice memandangi pantulan dirinya di cermin, dia saat ini terlihat seperti seorang pria.Dia dengan sigap memasuki toilet pria tanpa ada orang yang melihat dan segera mengganti seluruh pakaiannya. Rambutnya digelung dan dia mengenakan rambut palsu pendek."Oke, sekarang aku bisa pergi dengan leluasa. Orang-orang itu pasti disuruh Gavin untuk mengawasiku. Huh!"Alice merasa gerah, karena sejak dia sampai di pusat perbelanjaan ada beberapa orang yang mengikutinya. Untung saja dia sudah mempersiapkan semuanya.Alice memanggil Jake dan juga seorang bawahannya yang sekilas mirip dengannya untuk berdandan seperti dia untuk segera ke pusat perbelanjaan. Alice keluar dari toilet dan menemui Jake."Dimana Wella?" tanya Alice."Oh, dia saat ini sedang berbelanja di sebuah pertokoan, orang-orang yang mengawasi anda tadi telah beralih mengikuti dia.""Bagus! Berikan kunci mobilnya, Jake!""Ini, Bos!" Jake membawakan Alice mobil cadangan untuk digunakannya pergi dari pusat
"Ugh, ternyata luka goresannya cukup dalam," gumam Alice ketika sedang mengemudi dan melihat bahunya yang mengeluarkan darah terus menerus.Alice berhenti di sebuah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan di bahunya."Kenapa bisa terluka?" tanya dokter wanita yang berusia sekitar 40an."Saya tidak sengaja terjatuh, Dok."Dokter menangani bahu Alice yang terluka, "Lukanya hanya perlu dijahit sedikit. Setelah dua minggu pergilah ke dokter kecantikan, kamu minta resep obat dan salep untuk menghilangkan bekas lukanya. Wanita akan merasa kurang percaya diri dengan bekas luka di tubuhnya."Dokter tahu Alice adalah seorang wanita, karena dia harus membuka bajunya untuk mendapatkan perawatan."Terimakasih Dokter," ujar Alice kemudian beranjak pergi.* * *Sesampainya di pusat perbelanjaan hari sudah sangat sore."Bos, apa kamu baik-baik saja?" Jake menatap khawatir pada Alice yang di bajunya terdapat noda darah."Ya, aku baik-baik saja. Apa bawahan kita sudah berada di rumah lamaku? Cepat s
Gerard sedang mencari petunjuk tentang segel keluarga Rayes. Dia telah lama menantikan, kemungkinan seseorang kembali untuk mencari segel keluarga Rayes. Jika segel itu jatuh ke tangannya, Alice dan Gavin tidak akan mampu mengambil alih saham 25 persen milik Roland Rayes.Selama ini, Gerard tidak mendapatkan petunjuk apapun tentang segel itu. Satu-satunya rencana yang tersisa adalah melenyapkan Gavin dan Alice suatu saat nanti, sebelum Gavin dipastikan menjadi kepala keluarga Welbert secara resmi.Gerard mendapat informasi dari orang-orang yang diperintahkannya untuk mengawasi rumah keluarga Rayes, bahwa seorang pria dan wanita masuk ke dalam rumah itu. Mereka dihadang oleh sekelompok pembunuh bayaran yang disewanya, tapi pria muda itu membunuh habis mereka semua seorang diri."Sialan, bagaimana bisa seorang pria muda mengalahkan 10 pembunuh profesional sekaligus? Atau sebenarnya kalian hanya memerintahkan orang-orang dengan kemampuan pemula?""Tuan Gerard, bahkan seorang pemula dari
"Sebenarnya ini apa?"Alice menatap bingung kepada benda kecil berbentuk kunci sebesar sepertiga ukuran kelingkingnya."Benda ini pasti penting, hingga harus disembunyikan di dalam sebuah vas bunga," gumam Alice.Benda itu terlempar keluar dari dalam vas bunga yang digunakan Milea memukul kepala pembunuh bayaran kemarin."Aku pasti akan segera mengetahui kunci ini untuk apa!" gumamnya sambil memasukkan kunci berukuran kecil itu ke dalam saku celananya.Alice teringat informasi dari Jake tentang kamera pengawas tersembunyi yang ditemukan di rumah lama keluarga Rayes. Dia juga kemudian teringat akan Milea."Milea..jika mereka mengetahui wajahnya, pasti gadis itu sekarang terancam bahaya. Paling tidak aku harus memperingatkannya."Alice kemudian mengambil tas dan perlengkapannya, dia bergegas pergi dan memacu mobilnya menuju dermaga.Alice menutup wajahnya dengan masker dan menggunakan wig rambut pendek, dan juga topi di pertengahan jalan sebelum sampai di dermaga.Alice sampai di dermag
"James, bagaimana keadaan terakhir di lapangan?" tanya Gavin sambil disibukkan dengan lembaran laporan yang bertumpuk di mejanya."Tuan, sejauh ini semua sudah terakomodir dengan baik. Kita sudah menandatangani perjanjian jual beli dengan pemasok bahan material yang terpercaya. Kontraktor dan arsitek yang melanjutkan juga sudah diserahkan kepada orang-orang kepercayaan anda.""Bagus. Semuanya berjalan dengan baik," ujar Gavin mendengar laporan James sambil membaca lembaran laporan yang lebih terperinci di tangannya"Dalam dua atau tiga hari lagi, aku pikir kita sudah bisa kembali ke Albain," sambung Gavin lagi dengan penuh senyuman di wajahnya.Semua masalah yang terjadi pada proyek Thurad sudah ditangani dengan baik, para pekerja dan anggota keluarga dari pekerja yang mengalami kecelakaan dan berdemo juga sudah puas dengan ganti rugi yang diberikan.Berita tentang kegagalan proyek juga telah ditangani, sehingga tidak sampai ke media massa dan juga tidak diketahui oleh dewan direksi p
"Argh, sampai saat ini tidak ada apapun yang kutemukan!" ujar Alice sambil merebahkan dirinya di sofa ruang perpustakaan di rumah utama. Hari ini dia mencoba menyelidiki setiap sudut di ruang perpustakaan rumah utama."Milea juga tampaknya aman dan baik-baik saja. Mungkin dia telah kembali ke negara Filepi. Syukurlah kalau memang seperti itu," gumamnya sambil membolak balik halaman buku tentang strategi perang.Beberapa hari telah berlalu, dan penyelidikan Alice tidak membuahkan hasil sedikitpun. Keadaan sangat tenang. Gavin masih belum kembali dari Thurad. Laura dan Selena juga tidak mencari masalah dengannya. Aktivitas Alice sehari-hari kebanyakkan di perpustakaan rumah, sesekali ke rumahnya untuk menjenguk Elisa, dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan segel keluarga Rayes dan juga mencari ibunya.Drrrttt drrrtttSuara telepon Alice membuyarkan lamunannya.Matanya membelalak seketika melihat itu adalah alarm yang berasal dari gelang tangan milik Milea.'Ada apa ini? Apa dia d
"Aku tidak pernah mencari masalah dengan kalian. Aku membunuh anggota kalian karena mereka menyerangku duluan," jawab Alice membela diri."Hmmm..bagaimana jika kamu mengalahkan Hulman, Dias dan juga aku terlebih dahulu. Kurasa aku akan mempertimbangkannya," ujar Lukas."Kita bertarung satu persatu, dan jika kamu kalah, nyawa wanita ini saja taruhannya. Bagaimana? Aku rasa itu cukup adil sebagai pembalasan untuk anggota kami yang kamu bunuh," sambung Lukas lagi sambil mengarahkan pisau tajam ke leher Milea dan membuat sedikit luka disana.Alice tahu, mereka tidak akan keluar dengan mudah dari tempat itu."HENTIKAN! Jangan sakiti dia lagi, aku akan terima tantangan darimu!" jawab Alice cepat."Hahaha, bagus-bagus. Kami ingin tahu sejauh mana kemampuan kamu.""Jangan banyak bicara, ayo kita selesaikan secepatnya!" ujar Alice tidak sabar."Kamu terlalu sombong!" jawab Hulman yang kemudian maju dengan tidak sabaran menerjang ke arah Alice.Hulman mengayunkan tinjunya dan tendangan kepada Al