Beranda / CEO / Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda / S3 - Harapan Selalu Ada

Share

S3 - Harapan Selalu Ada

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa maksudmu kau sedang meragukan aku?” tanya Kane dan menaikkan sebelah alisnya.

“Sikapmu yang membuatku merasa seperti itu,” jawab Auriel merengut.

Makan siang itu pun berlangsung tidak seperti yang Auriel bayangkan. Mereka bahkan tidak kembali berbaikan dan mesra seperti yang biasanya terjadi. Kane dan Auriel tidak pernah berselisih sampai selama itu biasanya.

“Apa kau ingin ke suatu tempat siang ini? Kita masih punya waktu sampai sore untuk bersama,” ucap Kane memberikan penawaran pada kekasihnya itu.

“Sepertinya tidak! Aku ingin pulang saja ke rumah orang tuaku. Ada hal yang harus aku kerjakan di sana dan sepertinya malam ini aku juga tidak akan kembali ke apartemenmu,” ungkap Auriel tanpa memandang ke arah Kane sedikit pun.

“Kau marah?”

“Tidak! Untuk apa aku marah padamu? Aku tidak bisa melakukan hal itu.”

“Tidak biasanya kau bersikap seperti itu padaku.”

“Kau juga tidak biasanya bersikap aneh seperti ini. Aku yang seharusnya mengatakan itu pertama kali,” omel Auriel kepada Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengobat Rindu

    “Sayang, minta koki dan para cheff untuk membuat menu yang paling spesial dan enak untuk nanti malam. Kita akan kedatangan seorang tamu penting!” titah Albert kepada Olivia begitu dia sampai di rumah, pukul tiga sore ini.“Siapa? Tumben sekali ada yang akan datang ke rumah ini,” ucap Olivia dan bertanya dengan nada heran.“Ada seorang pria sekitar usia tiga puluhan tahun.” Albert berkata sambil melepaskan jas kerjanya dibantu oleh Olivia.Sejenak tangan Olivia menggantung di udara, ia masih memegangi kedua ujung jas kerja Albert dan seperti ada hembusan angin yang datang ke dalam hatinya. Memberikan harapan dan oksigen yang berlimpah ruah kepadanya. Namun, sepersekian detik ia kembali tersadar dari lamunannya itu.“Oh, ya? Siapa dia memangnya? Kau tidak pernah mengundang orang asing ke mansion ini. Bahkan sejak pertama kali kita menikah,” ungkap Olivia dan menggantung jas itu pada tempatnya.Albert langsung mengikuti langkah Olivia dan memeluk istrinya itu dari belakang. Pinggang wani

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pernah Ada Di Sini

    Kane sudah mengantarkan Auriel ke rumah orang tuanya dan sekarang ia berkendara sendirian di jalanan kota yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Ia bisa memastikan bahwa dia baru pertama kalinya datang ke tempat ini. Dan ia sama sekali tidak pernah atau tidak mengenal siapa pun di sini kecuali Auriel yang memang ia kenal saat Auriel masih menuntut ilmu di negaranya berada.“Aku masih tidak mengerti mengapa aku merasa tidak asing dengan tempat-tempat dan jalanan di kota ini,” ucap Kane yang terus melajukan kendaraannya dan kemudian memasuki pusat pertokoan buku ternama di kota itu.Kane berkeliling di sepanjang rak buku dan tidak menemukan buku yang dia cari. Sebenarnya, Kane sendiri tidak tahu alasan dia datang ke toko buku ini. Hanya saja, dia teringat dengan ucapan Albert saat tadi pagi mereka bertemu.Bahwa Albert memiliki seorang cucu laki-laki dan Kane menebak bahwa cucunya itu pasti suka membaca buku. Anak atau cucu dari seorang pebisnis ternama dan hebat seperti Albert, sudah

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Zacky-ku Kembali!

    Kane sudah berada dalam mobilnya dan justru ia tidak tahu harus pergi ke mana sekarang. Ia sama sekali tidak tahu di mana alamat Albert dan ia juga tidak ingat untuk meminta alamatnya saat mereka bertemu tadi pagi.Namun, dengan kecanggihan teknologi pada ponselnya tentu saja Kane bisa menemukan di mana alamat Albert. Apalagi, Albert adalah orang nomor satu di negara ini. Tidak mungkin datanya zonk pada layanan internet.“Apa tidak masalah jika aku datang sekarang? Masih terlalu sore,” gumam Kane dan melirik jam tangannya.Saat ini masih jam lima sore tapi Kane sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan keluarga Albert yang disebut-sebut oleh kasir toko buku tadi. Ia begitu penasaran ingin bertemu langsung dengan anggota keluarga Albert, terutama dengan Brian dan Bianca yang namanya seolah tidak asing bagi Kane.Sebenarnya, semua nama yang disebut oleh kasir toko buku tadi terasa sangat familiar di telinga Kane. Namun, ia tidak tahu apakah itu karena memang dia memiliki teman-teman y

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Perasaan yang Pernah Ada

    Mendengar kegaduhan dari dalam kamar Bianca, tentu saja Olivia tidak bisa tenang. Menantunya itu sudah sangat lama sekali tidak mengamuk. Hanya saat awal-awal ia mengalami depresi berat dulu saja yang sampai mengamuk dan mengatakan bahwa Zacky akan pulang.Setelah itu, Bianca lebih banyak diam saja seperti mayat hidup yang tetap segar dan berdandan dengan cantik setiap harinya. Olivia berlari dengan sisa tenaganya sebagai orang yang sudah berusia setengah abad lebih.“Ada apa? Kenapa Bian menjerit?” tanya Olivia langsung pada Maria.“Tidak tahu, Nyonya. Tiba-tiba saja berteriak dan menunjuk ke arah bawah dengan kalimat ...,” jawaban Maria terhenti karena ia juga takut menghadirkan kesedihan pada Olivia yang jelas juga sangat merindukan putranya itu.“Kalimat apa?” tanya Olivia dengan hardikan dan tetap berusaha mendekati Bianca yang sekarang ditahan oleh Maria.“Sayang ... tenang, Sayang. Ini Mami, Bian. Ada apa? Coba jelaskan dengan tenang, oke?”Olivia berusaha membujuk Bianca dan m

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Ikatan Batin

    “Kejutan, Kane! Kau datang terlalu awal dari yang kita janjikan. Aku khawatir koki dan cheff di rumahku belum selesai membuat hidangan sambutan untukmu,” ungkap Albert saat ia menyambut kedatangan Kane di depan pintu.“Maafkan aku, Paman. Aku terlalu cepat datang karena aku tidak sabar ingin bertemu dengan jagoanmu itu,” sahut Kane dengan berterus terang.“Jagoanku? Siapa yang kau maksud?” tanya Albert dan mengernyitkan keningnya.“Cucumu yang sangat jenius itu – Brian!” jawab Kane tegas dan seakan sudah kenal dekat dengan Brian.Sejenak Albert tertegun mendengar jawaban dari Kane itu dan mengira bahwa Kane memang sudah lama mengenal Brian. Dari cara bicaranya seperti seorang yang sudah sangat merindukan cucunya kesayangannya itu. Namun, lagi-lagi Albert harus menepis perasaannya itu dan percaya bahwa Kane baru pertama kali datang ke negaranya ini.Mana mungkin orang yang baru pertama kali datang ke negara ini bisa mengenal dan pernah bertemu dengan keluarganya. Meski pun insiden kece

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Bolehkah Bertemu?

    “Kau memanggilku apa tadi?” tanya Olivia dengan dada yang terasa sesak.Bagaimana suara pria itu terlalu mirip dengan suara putranya yang sudah lama hilang. Meski wajahnya tidak mirip, tapi Olivia juga merasakan ikatan yang tidak bisa ia ungkapkan saat pertama melihat punggung Kane tadi.“Maafkan aku, Nyonya. Aku ... aku tidak bermaksud kurang ajar,” ucap Kane segera agar tidak terjadi selisih paham antara dia, Olivia dan Albert juga tentunya.“Tidak mengapa, Nak. Kau ... kau memang seumuran dengan putriku,” kata Olivia dengan nada sedih yang bisa ditangkap oleh Albert.Olivia sengaja menyebutkan putri karena ia tidak sanggup jika menyebut putra di depan Albert. Albert sudah lama tidak lagi pernah ingin membahas tentang Zacky di depan siapa pun. Mau pun di depan Olivia dan anak menantu dan cucunya sekali pun.Albert seperti sengaja menganggap bahwa Zacky tidak pernah ada di kehidupan mereka dan Olivia tahu itu dilakukan suaminya karena ia ingin mengubur rasa sedih dan rasa bersalahnya

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Jangan Memberinya Harapan

    “Apa tidak masalah?” tanya Olivia kepada Albert dengan perasaan ragu.“Apa masalahnya? Menantu kita sehat dan tidak ada yang ditakutkan dengan hal itu.” Albert menjawab dengan santai.“Tapi ... kalau nanti dia mengamuk begitu bertemu dengan Kane bagaimana?” tanya Olivia yang mulai cemas.“Semoga itu tidak pernah terjadi. Berdoa saja semoga ini adalah awal kesembuhan Bianca. Siapa tahu saja kehadiran Kane bisa membuat Bianca kembali pulih seperti dulu.”“Bagaimana kalau dia jatuh hati pada Kane? Apa itu artinya kita harus merelakan dia bersama Kane?”“Kane belum tentu mempunyai perasaan kepada Bian. Bagaimana pun Kane tahu bahwa Bian sudah punya suami dan seorang putra. Apa menurutmu itu pantas dilakukan oleh seorang pria berkelas seperti Kane, Sayang?” tanya Albert seolah tidak sedikit pun meragukan Kane.Olivia dan Albert meminta waktu untuk berbicara empat mata kepada Kane, dan sekarang mereka sedang berada di kamar tamu yang tidak jauh berada dari ruang keluarga tempat mereka menin

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Kau Kembali, Sayang?

    “Aku bahkan tidak mengenalnya, Paman. Bagaimana kau bisa langsung berpikir sejauh itu,” ucap Kane berusaha tetap tenang dan tidak menanggapinya dengan emosi.“Ya ... kau benar juga. Aku hanya berjaga-jaga,” sahut Albert dengan sedikit merasa bersalah pada Kane.“Kau membuatku hampir kehilangan muka, Al!” omel Olivia dan berjalan duluan meninggalkan Albert di sana bersama Kane.“Hah! Begitu lah wanita, Kane! Selalu benar dan pria yang selalu saja salah,” keluh Albert dan memberikan isyarat kepada Kane agar berjalan mengikuti langkah Olivia menaiki anak tangga.Meski sebenarnya rumah itu sudah memiliki lift khusus untuk naik ke lantai atas, tapi Albert dan Olivia lebih senang menaiki dan menuruni anak tangga di usianya yang beranjak tua. Selain itu baik sebagai pengganti olah raga bagi mereka, mereka juga suka menikmati berjalan berdua dengan berpegangan tangan di anak tangga yang mewah itu.Olivia sudah tiba di anak tangga teratas, dan di pertengahan masih ada Kane bersama Albert yang

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status