Share

Bab 64.

Bintara berdiri tegang di ruang tamu rumah itu, menatap Serena dan Adi Jaya dengan mata yang penuh amarah dan determinasi. Ruangan tersebut dipenuhi oleh kesunyian yang menegangkan, hanya sesekali terganggu oleh denting jam di dinding.

“Serena, Ayah, aku di sini untuk membawa Rohana kembali ke ibunya,sudah terlalu lama kalian menahan Rohana di sini.” ucap Bintara dengan suara yang tegas. Setiap kata yang keluar dari mulutnya terdengar seperti palu yang menghantam baja.

Serena duduk di sofa, kakinya disilangkan dengan anggun, namun sorot matanya dingin. Dia mengangkat alis dan berkata dengan nada sarkastik, “Benarkah? Dan kau pikir kami akan membiarkan itu terjadi begitu saja?”

Bintara menggertakkan giginya, tangannya mengepal di sisinya. “Rohana membutuhkan ibunya. Ini bukan masalah yang bisa diperdebatkan.”

Adi Jaya, yang berdiri di samping Serena, menghela napas panjang. “Bintara, kau terlalu keras kepala. Serena bisa memberikan kehidupan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status