Home / CEO / Menjadi Istri Antagonis / Pt. 03 - The Devil's House

Share

Pt. 03 - The Devil's House

Author: Nrhsnh006
last update Last Updated: 2024-01-23 17:56:46

"Hentikan pencarian. Aku sudah menemukannya. Katakan pada Bibi Marry untuk menyiapkan kamar dan panggil seorang dokter."

Kayasaka menutup telponnya. Kini menatap gadis di sampingnya yang pingsan dalam keadaan basah kuyup dengan luka-luka goresan di kakinya.

Setelah bertemu dengannya. Gadis yang berstatus sebagai istrinya itu malah pingsan di jalanan yang basah, membuat Kayasaka mau tak mau membiarkan gadis itu masuk ke dalam mobil lamborgini hitamnya dalam keadaan kotor.

Menyusahkan sekali, sudah dia duga kalau anak gadis yang berasal dari anak orang kaya memang menyusahkan.

Setengah jam mengemudi. Kayasaka tiba di Mansion mewahnya dengan menggendong Naya yang masih pingsan. Entah apa yang membuatnya terkejut sampai pingsan atau memang tubuhnya lemah saja di dera derasnya hujan yang turun dari langit, Kayasaka tidak tau dan tidak ingin peduli.

"Tuan, apa yang terjadi?! Apa Nyonya baik-baik saja?" Wanita paruh baya dengan netra coklatnya tergopoh-gopoh mengikuti langkah tegas Kayasaka. Setelan Jas yang disetrikanya beberapa jam lalu sudah kusut dan berantakan di tubuh atletis lelaki itu.

"Apa dokternya sudah datang?" Tanya Kayasaka tepat setelah dirinya memasuki area rumah, masih diikuti pelayan terlamanya Bibi Marry yang khawatir.

"Sudah Tuan."

Wanita tua itu menjawab pelan, sesekali melirik Naya dalam gendongan Kayasaka, gadis yang masih setia menutup mata. Wanita tua itu tak bisa membayangkan apa yang sudah terjadi. Apa Tuannya itu kambuh lagi? Bibi Marry tak tau.

"Di kamar mana?"

"Kamar tamu nomor 1"

"Tidak. Di kamarku saja," Bibi Marry terkejut ketika Kayasaka memutar langkahnya, menuju kamar utama miliknya di lantai tiga. Kamar ini letaknya tersembunyi, ada lift khusus untuk menuju ke sana, "suruh dokternya datang ke sana setelah Bibi mengganti bajunya. Pastikan semuanya aman sebelum dia meninggalkan rumah ini."

Wanita tua itu mengangguk, "Tapi tidak apa membiarkan Nyonya di kamar utama?" Tanyanya jadi tak yakin. Selama ini, tak ada yang Kayasaka biarkan memasuki kamarnya itu. Kecuali tiga pelayan khusus dan dirinya. Itupun hanya untuk membersihkan kamar yang bahkan tak kotor dan nyaris tak tersentuh sama sekali.

"Tentu saja. Karena aku akan menginterogasi istriku semalaman. Siapkan saja keperluannya, Bibi."

"Baik Tuan." Bibi Marry mengangguk patuh. Kini Kayasaka sudah meletakan Naya di kasurnya. Membiarkan kepala pelayan, sekaligus pengasuhnya Bibi Marry yang melakukan sisanya.

Kayasaka sendiri, kini pergi ke ruang kerjanya setelah berganti baju, karena bajunya juga basah kuyup akibat menggendong Naya yang pingsan di tengah hujan.

Di ruang kerjanya itu, Kayasaka berkutat dengan semua dokumen yang di dapatkannya dari agen rahasia yang dia miliki. Semua dokumen itu menunjukan identitas musuhnya, Emilio Fernandes yang kini sudah menarik perhatian Faniya terlalu jauh.

Kayasaka menggeram kesal, mengetahui satu fakta menggelikan tentang Emilio. Fakta gila yang membuatnya mulai hari ini, membenci Emilio sampai ke sumsum tulang belakang. Ini bukan hanya soal Faniya tapi juga kehidupannya. Emilio, dia tak akan membiarkan lelaki itu lolos.

"Lihat saja. Berapa lama kau akan bertahan dengan bisnis rintisanmu." Satu gelas berhasil diantarkan pada kehancuran oleh tangan kekar itu. Kayasaka tak peduli kepingan tajam dari gelas itu akan melukai telapak tangannya juga, yang terpenting, untuk sementara amarahnya sudah tersalurkan.

***

"Kak Lio, apa yang sedang kakak lakukan?" Seorang gadis berambut pendek menyambangi kakaknya yang sedang asik menatap keluar jendela ruang baca. Tangannya memangku segelas americano dingin dicuaca yang juga sama dinginnya. Katakanlah seleranya aneh, tapi seperti itulah sosok Emilio. Lelaki berahang tegas nan tampan yang kini sedang menatap hujan di luar jendela.

"Aku tidak sedang melakukan apapun, Emily. Aku hanya merasa aneh pada sesuatu." Ungkapnya jujur pada sang adik.

Emily, gadis cantik pemilik surai coklat pendek yang indah menoleh, ingin melihat ekspresi kakaknya lebih jauh.

"Tentang apa? Biasanya Kak Lio tidak pernah mencemaskan apapun bukan? Apa yang membuat kakak gelisah seperti ini?"

Emilio, lelaki berusia 29 tahun yang kerap dipanggil Lio itu menoleh. Menatap adiknya tak yakin. Kegundahan tak sirna dari mata birunya yang sedalam lautan.

"Tadi, sepulang dari kantor menuju rumah. Aku melihat Alyssa."

Wajah antusias Emily langsung berubah. Jelas sekali tak suka dengan bahasan kali ini. Emily bahkan sudah muak mendengar nama gadis itu.

Alyssa Keyandra.

Gadis yang menyakiti kakaknya dengan luka paling dalam yang bisa Emily bayangkan. Alyssa, gadis itu berhasil membuat Emilio berpaling darinya. Namun yang lebih jahat, gadis itu juga yang meninggalkan Kakaknya tepat sehari sebelum pesta pertunangan. Emily tak suka gadis itu, Emily membenci dan merutukinya sampai rasanya mau mati.

Mengenal Alyssa dihidupnya adalah kesalahan. Menemuinya sebagai calon kakak ipar adalah luka yang disengaja.

Alyssa bahkan berhasil merubah total kepribadian Emilio dan membuatnya menjadi sosok yang tertutup dan sulit di dekati. Alyssa merubah segalanya dalam hidup Emily, terutama kakaknya Emilio. Intinya, Emily membenci gadis itu.

"Kenapa kakak masih membicarakannya? Dia wanita yang tak pantas kakak harapkan lagi. Aku bahkan muak mendengar namanya."

Dengan kesal Emily berlalu, meninggalkan Emilio yang menatapnya dengan sendu.

Emily benar, Alyssa adalah gadis yang tak pantas lagi Emilio harapkan. Alyssa sudah tenang disana, lalu kenapa Emilio masih mengharapkannya?

Emilio sendiri mewajarkan kekesalan Emily, dia tau jauh di dalam lubuk hati adiknya itu, dia juga kehilangan sosok Alyssa. Sosok kakak perempuan manis yang akan menemaninya berbelanja di akhir pekan. Sosok kakak perempuan yang akan mendengar curhatannya sampai jam 12 malam.

Hanya saja, sampai hari ini Emily bahkan tak tau, kalau Alyssa telah pergi selama-lamanya ke tempat yang tak bisa dijangkau oleh Emilio. Tepat sehari sebelum pertunangan itu, Emily tak tau kalau Alyssa pergi bukan atas dasar kemauannya sendiri. Tapi karena takdir Tuhan.

Sebab, jauh sebelum kenal dengan Emilio, Alyssa sudah didiagnosis kanker hati stadium akhir. Hidupnya sudah berantakan dan nyaris pasrah menunggu kematian. Tapi hari itu, Emilio hadir membawa sejuta warna baru bagi Alyssa. Mereka jatuh cinta, lalu Emilio berkali-kali meyakinkan gadis itu kalau mereka bisa hidup bersama.

Alyssa tau itu tak mungkin. Tapi karena bujukan dari Emilio dan semua rasa cintanya. Alyssa mantap mengadakan pertunangan. Namun sehari sebelum hari bahagia itu datang. Tuhan berkehendak lain, kondisi Alyssa mendadak drop. Semua pengobatan di kerahkan untuk menyelamatkan gadis itu. Namun ... sekali lagi Tuhan lebih menyayangi gadis itu.

Alyssa pergi. Pergi untuk selama-lamanya dan meninggalkan luka besar di hati Emilio.

Di kesadaran terakhirnya, Alyssa mengatakan kalau dia tak ingin Emily juga tau tentang kematiannya. Dia tak masalah Emily akan membencinya, tapi Alyssa tak ingin gadis itu bersedih. Alyssa terlalu menyayangi Emily, yang selalu antusias membahas Emilio di depannya. Alyssa tak ingin membiarkan ada luka pada diri Emily. Gadis itu sudah Alyssa anggap seperti adiknya sendiri jadi Alysaa tak ingin mengecewakannya.

"Semoga tenang di sana, lyss. Jika gadis yang tadi itu kamu, aku harap kita segera bertemu lagi."

***

"Di mana aku?"

"Nyonya? Anda sudah sadar?"

Naya mengamati wanita paruh baya di samping kasurnya, Naya menyadari kalau infus kini kembali menusuk tangannya. Apa dia kembali ke rumah sakit?

"Nyonya apa anda baik-baik saja?" Naya merasa dejavú, dia pernah ditanyai begini oleh Louis, asisten pribadi Kayasaka.

Kayasaka?!

Tunggu, Naya merasa otaknya seperti kaset rusak. Kini memorinya menampilkan segala kejadian yang dia alami saat hujan, tepat setelah dia memutuskan untuk pergi dari rumah sakit.

Lelaki berpayung itu di sana. Lelaki dengan rahang tegas dan mata hazel yang menyorot tajam. Naya ingat jelas tatapan itu. Apa dia benar-benar Kayasaka dalam novel?

"Aku di mana?" Tanya Naya memastikan.

"Anda di rumah Tuan Kayasaka, Nyonya. Rumah yang akan anda tinggali mulai sekarang."

Kepalanya sakit. Jadi ini bukan ilusi, dan yang mengantarkannya sampai ke neraka ini adalah iblis pemilik rumah ini sendiri. Kayasaka Alexio Elakhsi yang kini menatapnya tajam diambang pintu.

Tuhan, bisakah Naya meminta menghilang sekarang?

Related chapters

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 04 - First Love

    "Tuan ... " Bibi Marry menatap Kayasaka yang masih berdiri diambang pintu. Lelaki itu lebih mirip seperti seorang model yang berpose angkuh. Naya bahkan heran, mengapa tokoh antagonis sepertinya dibuat sebegitu menawan? Bagaimana dengan tokoh utamanya?"Aku butuh privasi, Bibi. Terima kasih atas kerja kerasmu."Orang yang Kayasaka panggil Bibi itu mengangguk. Naya menggigit bibir bawahnya kasar menyadari jika Bibi ini pergi, dia hanya akan berduaan dengan Kayasaka di kamar mewah ini. Situasi yang jelas Naya hindari. KlikPintu di kunci, Bibi Marry pergi tanpa bisa Naya cegah. Kayasaka mendekat perlahan membuat Naya beringsut mundur menarik selimutnya kuat-kuat. Bayangan dialog gila Kayasaka dan Arranaya asli terbayang jelas di otaknya. Seingatnya, Kayasaka tak pernah bersikap manis pada orang-orang yang menentangnya. Dan Naya baru saja menjadi orang yang menantang Kayasaka beberapa saat lalu. Kepergiannya dari rumah sakit tentu saja bukan hal yang bisa Kayasaka maafkan dengan mudah.

    Last Updated : 2024-01-23
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 05 - Maid the Angels

    Pagi harinya, pintu kamar Naya terbuka, menampilkan Bibi Marry dan salah satu pelayan muda di sana. Naya langsung melompat dari tempat tidur, seolah menunggu momentum ini. "Nyonya, selamat pagi. Perkenalkan saya Bibi Marry kepala pelayan di rumah ini. Jika ada yang ingin nyonya ketahui, tanyakan saja pada saya. Dan ini Lusi, dia yang akan melayani anda mulai sekarang."Naya mengerjapkan mata. Melirik dua orang di depannya. Seumur-umur dirinya tak pernah dilayani, lampu putus sampai selang air bocor saja Naya terbiasa memperbaikinya sendiri. Maklum, setelah jadi anak kos, dia memang dituntut lebih mandiri dari siapapun. Jadi sekarang, dia bingung harus memperlakukan dua orang ini bagaimana. "Hmm baiklah, Bibi. Apa ada hal khusus yang harus aku ingat atau lakukan setelah tinggal di sini?"Bibi Marry terkejut, Naya sudah menduga respon itu. Di novel, memang sedikit diceritakan kalau Kayasaka punya aturan sendiri untuk semua penghuni rumahnya, termasuk kebiasaan, hal-hal yang boleh dilaku

    Last Updated : 2024-01-23
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 06 - Perfect Stranger

    "Tuan, Nyonya sudah siap." Kayasaka terdiam di tempat, untuk beberapa detik dia terpesona akan kecantikan istrinya. Ah, sifat kekanakannya mungkin tidak hilang, tapi rumor soal kecantikannya tak bisa dibantah. Gadis dengan dress navy itu terlihat segar dan cantik. Dengan pita putih yang mengikat rambutnya dengan ikatan pita. "Bolehkah aku berganti baju?" Naya bertanya dengan takut-takut, berulang kali menarik ujung dress renda selututnya yang terasa tidak nyaman. Seumur-umur dia tidak pernah memakai dress sependek ini. Saat wisuda pun dia memakai rok panjang dengan kebaya longgar. Tapi dress ini sepertinya terlalu ketat, Naya rasa sebentar lagi tulang-tulangnya akan remuk terhimpit dress sempit ini. "Kenapa harus ganti baju? Apa menurutmu dressnya kurang mahal? Aku tau, kau pasti tidak pernah memakai dress sederhana bukan?" Naya mencibik kesal, menatap Kayasaka garang. "Ini bukan soal harga tau. Aku hanya tidak nyaman karena dress ini terlalu pendek. Bisakah ganti hoodie atau

    Last Updated : 2024-01-31
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 07 - Tsunderella

    "Kita pergi ke kantor, hubungi John untuk melacak lokasi Faniya." Ujar Kayasaka setelah dirinya memastikan kalau Faniya tidak ada di kost-annya. Sekretarisnya itu seolah lenyap dalam semalam. Membuat Kayasaka sedikit gusar karena Faniya kali ini tidak main-main. Louis hanya mengangguk, lalu dia dan Kayasaka pergi ke perusahaannya yaitu K'Yeast Group yang bergerak di bidang perbankan dan wirausaha mandiri. Kayasaka menggeluti bidang ini hampir 10 tahun lamanya. Dari awal merintis karir dia mengerjakannya hampir seorang diri. Kayasaka terlalu riskan meminta bantuan orang lain. Dia terbiasa hidup dengan aturan dan caranya sendiri. Bisa dibilang, rasa empatinya sudah mati, egoisme sudah menyelimutinya sampai ke pangkal nadi. Menjadikannya sosok dingin dan keras kepala yang tak suka dengan bantahan dan kekalahan. Hanya Faniya orang pertama yang bisa melewati batas-batas egoisme itu. Sosoknya yang mirip seseorang dihidup Kayasaka membuat lelaki itu tak sungkan menerima semua bantuan

    Last Updated : 2024-02-01
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 08 - Alter Ego

    Di suatu tempat, Faniya baru selesai mengatur barangnya. Saat ini dia ada di desa terpencil yang tak mungkin ditemukan oleh Kayasaka. Faniya lari, karena dia tau ini yang terbaik untuknya dan mantan Boss nya itu. Di rumah sederhana peninggalan orang tuanya ini, Faniya akan memulai hidup baru. Meski dia harus merelakan sebagian perasaannya pada Emilio yang dia kenal beberapa bulan ini. "Sepertinya aku harus membeli bahan makanan, aku juga harus mulai menemukan pekerjaan baru untuk bertahan hidup." Faniya bergumam, hidupnya memang tak mudah. Dia adalah gadis yatim piatu yang terlahir dari keluarga sederhana. Setelah orang tuanya meninggal, Faniya memutuskan untuk merantau dan berhasil mendapatkan pekerjaan. Namun kali ini dia terpaksa merelakan semuanya karena dia rasa ini adalah hal yang memang harus terjadi. Tak apa, mungkin Tuhan punya takdir lain untuknya. "Sepertinya besok aku harus mulai berbelanja." Faniya bergumam sebelum mematikan lampu kamarnya dan memilih tidur. Se

    Last Updated : 2024-02-02
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 09 - Fan Meeting

    "Alyssa?" Emilio menarik tangan Naya, memeluknya tanpa kata. Kayasaka, Geraldine dan orang-orang yang ada di meja itu terkejut. Termasuk Naya, orang yang ditarik oleh Emil ke dalam pelukannya. "Aku merindukanmu, Lyss." Naya merasa terkejut. Siapa pria ini? Kenapa dia memanggilnya dengan nama lain? "Emilio! Jaga sikapmu!" Geraldine sang bibi menegur. Emilio melepaskan pelukannya pada Naya, namun dia tak berhenti menatap wanita itu intens. Mata biru Emilio terlihat penuh akan kerinduan, tangannya bahkan tak lepas dari bahu Naya, seolah meyakinkan kalau gadis di depannya ini nyata dan bukan ilusi yang selalu pikirannya ciptakan. Naya malah kian terkejut dengan nama yang baru saja Geraldine katakan. Emilio? Diakah si pemeran utama cerita ini?! Kenapa dia ada di sini?! "Kenapa tak mengabariku, sayang? Tahukah kau aku merindukanmu." Sekali lagi, Emilio seperti kehilangan akal di tengah desas desus yang dengan cepat menyebar ke seisi ruangan. Emilio dengan beraninya malah membelai

    Last Updated : 2024-02-03
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 10 - The Idol

    "Apa kau tak akan berhenti menatapnya?" Tanya Kayasaka judes. Sedari tadi memperhatikan Naya yang sibuk menatap wajah tampan Zavier tanpa henti. Gadis itu seakan baru bertemu Dewa Yunani yang ketampanannya tak tertandingi di muka bumi. "Lihatkan Noona? Hyung memang sensi sekali? Noona harus bersabar hidup dengan manusia seperti ini. Katakan saja jika suatu hari Noona bosan. Noona bisa tinggal bersamaku." Jawab Zavier malah nyengir. Memandang Naya yang jelas terpesona. Satu bantal sofa terlempar tepat mengenai wajah tampan Zavier. Membuat pemuda itu merutuk kesal menatap Kayasaka sang pelaku pelemparan dengan sengit. "Hey kenapa melemparnya? Kau ini tempramennya buruk sekali ya? Zaza pasti sakit." Kayasaka mendelik mendengar panggilan menjijikan itu. Panggilan yang Naya berikan pada Zavier beberapa menit yang lalu. Zavier sendiri tersenyum merasa ada yang membela. Lelaki itu lalu mendatangi Naya yang semula duduk tepat di sebrangnya. Dia mulai mengeluh manja pada Noona barunya

    Last Updated : 2024-02-04
  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 11 - Female Lead

    Faniya membuka matanya setelah seseorang memanggilnya dan menepuk pundaknya lumayan kencang. "Nona! Kau tertidur di bus ku!? Aku bisa dimarahi jika atasanku tau kalau aku tak suka mengecek bus malam hari. Cepatlah pergi Nona! Kau ini ada-ada saja!" Lelaki yang diduga sopir Bus itu terlihat marah-marah. Memaki Faniya yang tertidur di Busnya semalaman. Bukan hanya sopir bus itu, nyatanya Faniya saat ini juga terkejut. Semalam, dia hanya berniat pergi ke terminal depan untuk menyerahkan lamaran pekerjaannya. Tanpa diduga, Faniya nyatanya malah sampai ke kota ini lagi. Kota yang ingin dia tinggalkan. Bagaimana ini? Dia bahkan tak punya uang untuk kembali? Apa yang harus dia lakukan? Setelah berpikir, Faniya akhirnya memilih berjalan keluar dari Bus. Berjalan tak tentu arah dari terminal, mungkin Faniya bisa mencari tumpangan gratis untuk pulang kembali ke desanya. Sebelum dia bertemu dengan Kayasaka atau orang-orang yang mengenalnya. Di lampu merah, Faniya langsung menyebrang, ta

    Last Updated : 2024-02-05

Latest chapter

  • Menjadi Istri Antagonis   EPILOG 2

    "Noona benar-benar akan pulang?" Tanya Zavier masih tak mengerti. Setelah dia dan Emily saling mengejar di koridor keduanya kembali dengan Naya yang sudah sibuk berkemas. "Hm, iya." Jawab Naya tanpa ragu, dia melirik Kayasaka yang tadi marah karena tak rela ditinggal pergi olehnya. Semua bujuk rayu lelaki itu bahkan tak mempan pada Naya yang tetap ingin pulang. Naya sendiri bersikukuh pulang dan tak bisa tinggal lebih lama di sini, karena bagaimanapun dia tidak mau menghilang tepat di depan orang-orang yang dia sayangi. "Padahal Kakak juga pulang besok 'kan? Kenapa kak Naya tidak menginap saja?" Itu Emily, ikut memerotes keputusan Naya. "Aku harus pulang karena harus menyiapkan sesuatu Lily. Aku ingin menyiapkan untuk menyambut kepulangan kakakmu." Jawab Naya dengan kerlingan jahilnya. Bohong. Naya bahkan tak tau masih bisa melihat Kayasaka hingga besok pagi atau tidak. "Biarkan saja. Kakak iparmu memang keras kepala. Toh besok aku tak akan pulang." Kayasaka berkomentar k

  • Menjadi Istri Antagonis   EPILOG 1

    "Jadi apa yang kau inginkan Naya? Misimu sudah berhasil dan Novelnya sudah selesai." Naya yang masih tak percaya ditarik ke dimensi aneh ini hanya diam. Wanita itu belum menjawab apa pun, dia hanya tertunduk sembari mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Di mana dia menghadiri pemakaman Zavier. Iya, Zavier. Tumbal novel ini ternyata bukan Kayasaka tapi Zavier. Malam itu, saat Kayasaka kecelakaan, Naya langsung menghubungi Emily karena Kayasaka membutuhkan donor darah secepatnya. Emily yang sedang bersama Zavier langsung bergegas menuju rumah sakit. Tapi di jalan mereka berdua dijegat oleh orang-orang suruhan Amretha. Orang yang sama yang merusak mobil Kayasaka dan membuatnya kecelakaan. Di tengah kekalutan itu, Zavier tertembak dan motornya kecelakaan tapi Emily selamat. Naya yang was-was karena Emily tak kunjung datang untungnya mendapat bantuan dari Emilio dan Alares yang ternyata mau mendonorkan darahnya untuk Kayasaka. Setelahnya, Emily datang ke rumah sakit dengan ber

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 66 - The Fault in Our Stars

    Pagi harinya, Naya, Kayasaka, Zavier dan Emily sudah sarapan bersama di meja makan. Setelah pertemuan mengharukan kedua adik kakak itu, semalamam Emily dan Kayasaka bercerita, entah untuk meluruskan kesalahpahaman atau mengenang kebersamaan mereka. Akhirnya, Zavier dan Emily memilih menginap malam itu. Sehingga pagi ini mereka bisa sarapan bersama. Sarapan sederhana yang Naya buat dengan senang hati. "Bagaimana Hyung? Kau bisa cuti satu hari ini 'kan?" Tanya Zavier sebelum menyendokkan penuh sereal coklat ke dalam mulutnya. Pemuda itu sekali lagi membahas rencananya untuk mengajak ketiga orang di sekitarnya ini untuk ke taman hiburan bersama. Katanya, untuk merayakan keutuhan keluarga ini. "Aku bisa, tapi tanya dulu pada Noonamu, apa kondisinya memungkinkan untuk pergi ke taman hiburan. Dia pasti kelelahan karena kegiatan kami malam tadi." Na

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 65 - True Love

    Zavier menarik topinya lebih dalam. Masuk ke area kafe yang lumayan ramai siang itu. Setelah suasana hatinya sedikit membaik, pemuda itu memutuskan untuk pergi ke kafe mencari makanan karena di apartemennya tak ada apa-apa selain air dingin.Biasanya, Zavier akan pergi ke mansion Kayasaka dan memakan masakan bibi Marry atau mencoba pasta dan kue buatan Naya. Tapi saat ini dia ingin menikmati kesendiriannya. Zavier sudah tak membenci Kayasaka tapi dia juga masih canggung jika harus langsung bertemu lelaki itu. "Apa yang ingin anda pesan?" Tanya pelayan yang menghampiri Zavier di mejanya. Zavier melihat menu di tangannya, ada deretan makanan yang terlihat enak di sana. Tapi tatapannya terpaku pada pasta yang mengingatkannya pada sosok Emily. Ingatannya menerawang jauh saat dia dan gadis itu tinggal bersama untuk beberapa hari. Zavier ingat pernah mencuri pasta yang dimasak gadis itu, juga mencuri rasa manis dari bibir ra

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 64 - Everything Will be Fine

    "Kayasaka," panggil Naya pelan, wanita itu berdiri ketika suaminya baru saja membuka pintu setelah dari ruangan rapat. Naya memang sudah menunggu Kayasaka sedari tadi. Setelah menjamu Emilio dan Alares sebentar, Naya langsung ke sini menemui Kayasaka yang sekali lagi terlihat berantakan. Bagaimana tidak, luka terbesarnya kembali. Siapa yang bisa baik-baik saja? "Aku tidak memintamu ke sini. Kau seharusnya beristirahat saja di rumah." Kayasaka berkata dingin, Naya tersenyum maklum.Dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, wanita itu menghampiri Kayasaka di kursi kerjanya. Naya berdiri di belakang suaminya itu, memeluk leher Kayasaka dari belakang, lalu mengelus pundak suaminya pelan, sembari menenggelamkan kepalanya di sana. "Yaya kalau marah memang selalu berubah jadi kulkas ya?" Tanya Naya jenaka berusaha mencairkan suasana. Melihat suaminya masih tak merespons membuat Naya semakin ingin berusaha.

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 63 - Bruises (2)

    Seorang pemuda masih meringkuk dalam selimut. Mengabaikan dering ponselnya. Zavier, pemuda itu bahkan enggan membuka gorden, dia hanya membiarkan dirinya meringkuk dalam gelap. Dia tak ingin menemui siapa pun. Dia tak ingin mendengar apapun. Kepalanya masih berdenyut sakit akibat pengakuan Kayasaka semalam. Fakta gila yang menyangkut orang tuanya juga masih tak bisa dia percaya. Kamarnya ini menjadi saksi betapa kacau dan hancurnya Zavier. Remuk, Zavier benar-benar tak berdaya. Matanya melirik botol wine yang kosong di ujung karpet, setelahnya netranya berpendar menyusuri figura foto yang sudah menjadi kepingan di lantai kamarnya. Semestanya benar-benar sedang berantakan. Begitu juga dengan seisi kamarnya. Drrrrttt ... drrrtttt ....Ponsel Zavier bergetar lagi. Kali ini pemuda itu bergerak melihatnya, dia yakin itu pesan dari Noonanya karena wanita itu memang tak henti-henti meneleponnya d

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 62 - Bruises

    Naya membuka matanya, tersenyum mendapati Kayasaka masih terlelap sembari memeluknya. Lelaki itu terlihat sangat tampan bahkan saat memejamkan mata. Bulu matanya lentik untuk ukuran seorang pria. Sedangkan itu rahangnya tegas dengan hidung mancung dan alis yang lebat. Naya mencintai pria ini, sangat. Terlepas dari seberapa tampan ia atau sekelam apa masa lalunya. "Misimu ..." "Misimu ... " "Misimu Naya ... " Naya memejamkan matanya. Kepalanya mendadak sakit dan pusing, ditambah suara-suara aneh yang mulai berdengung di telinganya, semacam panggilan peringatan. "Ke sini ... " "Ke sini ... " "Akh!" Naya meringis ketika suara itu seolah menekan kepalanya. Membuat rasa sakit di sana semakin membuatnya merintih. Kayasaka terbangun karena pergerakan tak nyaman dari Naya. Melihat istrinya merintih kesa

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 61 - The Truth Untold

    "Jadi bagaimana semuanya dimulai?" Tanya Naya penasaran. "Apa kau tau ini tanggal berapa?" tanya Kayasaka balik, membuat Naya meraih ponsel di meja kecil yang ada di depan mereka. Tubuhnya syok kecil, saat ponselnya menunjukkan tanggal 14. "Jadi selama ini ... setiap tanggal 14 kau menyembunyikan ke datangan Amretha Fernandes ke rumah ini dari semua orang?" Kayasaka senang istrinya cepat tanggap, tapi bukan begitu awal mulanya. "Bukan dia. Lebih tepatnya, kedatangan lelaki brengsek yang jadi suaminya. Ayahku." Kening Naya berkedut tak mengerti, Kayasaka melanjutkan, "setiap tanggal 14 ayahku itu selalu datang ke rumah ini untuk memberikan uang supaya aku bisa bertahan hidup. Tapi dari setahun yang lalu dia tak pernah datang dan malah Amretha Fernandes yang selalu datang ke sini mencarinya. Kesimpulan yang bisa aku tarik, lelaki itu menghilang. Walaupun sedikit rumit berhadapan dengan Amretha Fenandes tapi aku bersyukur, aku tak perlu menemui lelaki brengsek itu lagi." Kata

  • Menjadi Istri Antagonis   Pt. 60 - Broken Fate

    Kayasaka menatap Naya yang tertidur dalam pelukannya. Setelah makan malam, wanita itu terlelap begitu saja sembari terus memeluknya. Kayasaka menarik tangannya perlahan. Turun dari kasur dan menarik selimut untuk menutupi tubuh istrinya. Naya mengulet sebentar sebelum tertidur lagi dengan mencari posisi nyaman yang baru. Kayasaka sendiri memerhatikan itu dan mulai beranjak pergi ke ruang kerjanya sendiri yang ada di sebelah kamar tidur luasnya. Kayasaka merogoh kunci, membuka nakas di bawah meja kerjanya. Lelaki itu mulai mengeluarkan sesuatu dari sana. Sebuah dokumen. Dokumen-dokumen yang selama ini dia simpan dengan sangat rapat. Kedatangan Amretha Fernandes memaksanya untuk kembali teringat dokumen-dokumen lama itu. Dokumen yang menjadikan Kayasaka lelaki brengsek yang tak pantas mendapatkan sebuah pengampunan atau kata maaf. Kehidupan normalnya bersama Naya, sering kali membuatnya lupa kalau dia adalah monster penghancur. Monster yang bersedia melakukan apa pun agar am

DMCA.com Protection Status