Beranda / Romansa / Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO / Bab 34. Mobilnya Akan Jadi Milikmu

Share

Bab 34. Mobilnya Akan Jadi Milikmu

Penulis: Lafiza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Callie tidak bisa menahan tawanya. Jelas sekali anak-anak tidak menyukai Pricilla. Itu sama saja berkata, ‘Aku ingin kalian putus.’

Pricilla menatap sengit pada Callie “Apa yang kau tertawakan?”

“Eh, aku? Apa kau tidak menonton acaranya?” Callie pura-pura tidak mengerti di mana salahnya. Dia malah menunjuk pada televisi yang tengah menayangkan sebuah film kartun.

Pricilla tidak bisa berkata apa-apa untuk sesaat. Dia yakin, Callie menertawakannya. Kini dia kembali merasa diabaikan. Bahkan Mike yang tadi bertanya padanya kini tak lagi peduli apakah Pricilla akan menjawabnya atau tidak. Dia malah ikut menonton televisi bersama Callie dan Mika.

Posisi canggung Pricilla tertolong saat nyonya Smith datang dan mengajak semuanya makan siang. Dia menolak ajakan itu dengan alasan akan pergi ke perusahaan untuk makan siang dengan Cade.

Callie merasa betapa konyolnya gadis ini, karena masih saja berusaha terlihat bahwa hubungannya dengan Cade baik-baik saja. Tapi anak-anaklah yang cemberut saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Fay ini realistis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 35. Seperti Mengasuh Tiga Bocah Nakal

    “Kalau kau kalah, anak-anak akan tidur denganmu selama mereka suka.”Mike dan Mika bersorak. “Yeay! Aku sayang daddy....” Mika memeluk Cade disusul Mike yang juga sudah duduk di sebelahnya.Fay memandang jijik pada tiga anak beranak itu. “Tidak masalah apa pun yang kau minta. Tetap saja aku yang akan menang. Jangan menangis kalau kau kehilangan mobilmu malam ini.” Fay sudah tidak tahan melihat potongan steak di depannya. “Ayo mulai!”Mika menghitung untuk mereka. Pada angka tiga, Fay makan steak itu langsung dengan tangannya meskipun telah ada pisau garpu. Cade menahan rasa mual melihat cara Fay makan. Dia mengiris daging dalam potongan sedikit lebih besar dari biasanya dan mulai memakannya.Fay makan seperti kerasukan. Seperti ada setan kelaparan yang memasuki dirinya. Bunyi kunyahannya membuat kepala Cade pening.“Peraturannya....” Cade memotong lagi dengan pisau dan menusuk dengan garpu. “Siapa yang menghabiskan potongan terbanyak, dia yang menang.”“Aku tahu,” ujar Fay setelah m

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 36. Dasar Gadis Bodoh!

    Cade mengabaikan tebakan Fay tentang semalam dan meneruskan langkahnya keluar. Fay yang tidak puas dengan reaksi Cade membuntuti hingga ke lift.“Wah, aku tidak mengira tuan Goldwin yang hebat ternyata tidak tahan melihat orang muntah.” Fay mulai mengolok-olok Cade. Waktu lelaki itu masuk ke dalam lift dia ikut serta dan berdiri di sampingnya.“Apa kata orang-orang kalau tahu kau selemah itu? Aku yakin wartawan akan senang menuliskannya. Jarang sekali ada berita lucu tentang anggota keluarga Goldwin, kan?” Fay menganggap hal itu lucu, kalau tidak bisa dikatakan memalukan.Wajah Cade menjadi muram. Tidak ada gadis yang sepandai pengasuh anaknya ini dalam hal mengolok-olok. Lelaki itu menghadapi Fay yang berdiri di sebelahnya, mempersempit jarak di antara mereka. Fay refleks mundur. Cade menopangkan sebelah tangannya ke dinding lift di sisi gadis itu.“Aku tidak tahu apa maksudmu selalu membuat masalah denganku, nona Willmer. Adakah itu salah satu trikmu untuk menarik perhatianku?” Cad

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 37. Makan Siang Gratis

    Tentu saja orang yang menegur mereka adalah Kevin. Siapa lagi? Dan alangkah memalukannya membicarakan seseorang dan didengar langsung oleh yang bersangkutan.“Kevin?!” Callie dan Fay yang terkejut serentak menyeru.Lelaki muda itu, Kevin, tertawa melihat dua gadis yang tampak terkejut dengan kedatangannya. Callie terlihat malu. Sedangkan Fay, ekspresi kagetnya berganti riang. Tak sedikit pun dia merasa sungkan karena terdengar sedang membicarakan Kevin.“Hallo, Kevin. Ternyata benar yang Callie katakan. Kau terlihat lebih keren setelah dua tahun,” sapa Fay pada lelaki muda itu.Callie meringis mendengar ucapan Fay. Kapan dia mengatakan itu?“Benarkah? Bagaimana menurutmu?” Kevin duduk di sebelah Fay. Kevin memang terlihat berbeda dengan jas mahalnya. Dulu Fay hanya melihat lelaki muda ini dengan kaus dan kemeja setiap hari. Ternyata pakaian bisa membuat penampilan seseorang berubah.“Lumayan.” Kevin mengerutkan alis, merasa tidak puas. “Hanya lumayan?”Fay mengangguk cepat serupa ay

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 38. Sepertinya Mommy Punya Pacar

    Fay mengangguk santai sebagai jawaban. Sama sekali tidak peduli dengan cara keduanya memandang.“Apa kalian berpacaran?” Kini Mika yang bertanya. Gadis kecil itu terlihat penasaran.Fay terkekeh mendengar pertanyaan itu. “Tentu saja tidak. Memangnya tidak boleh makan siang bersama dengan seorang teman?”Kedua anak masih merasa tidak puas dengan jawaban Fay. Mereka masih menatap Fay dengan kedua pasang mata yang sesekali berkedip lucu. “Tidak percaya? Terserah.” Fay bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar.Kedua anak saling pandang.“Menurutmu, apa mommy punya pacar?” tanya Mika pada saudaranya.Mike mengerucutkan bibirnya dan tidak menjawab. Dia tampak serius berpikir.“Menurutku orang bernama Kevin itu menyukai mommy. Lihatlah bagaimana dia menelepon untuk memastikan kalau mommy sudah sampai dengan selamat.” Mika memberitahu analisanya.“Menurutku juga begitu.” Mike setuju.“Dan sepertinya mereka punya janji besok lusa. Mike, ayo beritahu daddy. Siapa pun orang itu, kita tidak bole

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 39. Makan Malam

    “Daddy, kau harus melakukan sesuatu untuk membatalkan makan malamnya.” Mike terlihat mengkhawatirkan sesuatu.Di sebelahnya, Mika mengangguk memberikan dukungan.Cade mengangkat alisnya. “Aku sudah bilang untuk tidak ikut campur dengan urusan nona Willmer.”Cade merasa harus menjaga harga dirinya di depan Fay. “Daddy, kau tidak tahu apa yang kau lewatkan. Kau pasti akan menyesalinya.” Mika terlihat kesal. Anak itu berlalu dari ruang kerja Cade sambil menghentakkan kaki.Sementara Mike menatap sengit ayahnya. Dia tidak mengatakan apa-apa saat mengikuti adiknya ke luar. Cade yang tertinggal sendiri hanya tertegun melihat reaksi dari penolakannya. ***Besoknya, satu hari berlalu seperti biasa. Tidak terasa sudah saatnya Fay pergi untuk makan malam dengan Kevin. Sorenya Fay sudah mematut diri di depan cermin. Gaun putih selutut pemberian Kevin terlihat pas di tubuhnya. Modelnya yang sederhana tapi nyaman di pakai membuat Fay terlihat lebih lembut.Setelah merapikan rambutnya dalam sat

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 40. Ayah dan Anak Sama Saja

    Fay pikir, dia sedang berhalusinasi. Jadi, dia mengabaikan suara itu. Tidak berusaha mencari. Meski sempat juga rasa heran singgah di benaknya. Kenapa suara-suara kecil itu terdengar olehnya hingga ke tempat ini?“Mommy!” Sebuah tangan kecil menyentuh lengan Fay.Fay sampai terlonjak saking terkejutnya. Tangannya menyenggol vas bunga. Untungnya benda itu tidak menggelinding jatuh.Di samping meja berdiri dua anak kembar. Wajah mereka tampak riang. Juga lega.“Mike? Mika? Kenapa kalian di sini?” Seruan Fay menarik perhatian pengunjung lain.Kevin mengerutkan kening. Panggilan ‘mommy’ dari sepasang anak yang terlihat mirip ini kepada Fay membuatnya merasa tidak nyaman.“Mommy?” Kevin menatap Fay dengan rasa penasaran.“Mereka....”Sebelum Fay menjawab, Mike dengan gesit mengenalkan diri. “Hallo, Paman. Aku Mike. Dan ini adikku Mika. Kami adalah anak-anak Mommy.”Fay tidak tahu harus mengatakan apa. Dia terlihat salah tingkah. Orang yang mendengar penjelasan Mike akan mengira bahwa Fay t

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 41. Gadis Penipu!

    Bagaimana bisa ada seorang wanita asing di apartemen ini? Apa Cade membawa pulang kekasihnya?Dasar lelaki tidak tahu malu! Fay memaki di dalam hati.Orang itu merasa tengah diawasi. Dia melihat pada Fay sambil menutup pintu kulkas. Kini hanya penerangan dari luar dapur yang masuk lewat pintu yang membuat Fay bisa sedikit melihat orang itu. Hanya sayang, wajahnya tidak terlihat jelas.Sementara orang itu juga tidak bisa melihat wajah Fay karena posisi gadis itu yang membelakangi cahaya.“Siapa kau?” Suara seorang gadis. Terdengar tidak asing di telinga Fay. Dia mengenalinya. Tapi bagaimana mungkin dia ada di sini?Fay menjangkau sakelar dan menyalakan lampu. Ruangan dapur terang-benderang seketika.“Fay?!”“Callie?!”“Kenapa kau di sini?!” Kedua gadis itu menyeru bersamaan dalam rasa terkejut luar biasa.Mereka saling tunjuk dengan mata terbelalak.“Apa kau kekasih Cade Goldwin?!” Fay menebak dengan tidak percaya. Hanya hal itu yang melintas di kepalanya.“Jangan katakan kalau kau ad

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 42. Percakapan di Tengah Malam

    Cade yang juga mendengar keributan di dapur apartemennya, melihat Fay dan Callie yang sedang berbicara. Dia sempat mendengar perkataan Fay dan wajahnya menjadi muram.Memanfaatkan anak-anaknya, ya?Namun, Cade tidak mengatakan apa pun. Dia melangkah masuk dan mengambil sekaleng soda dari dalam kulkas lalu melewati semua orang tanpa menoleh sedikit pun. Waktu tiba di kamarnya sendiri, Cade meletakkan kaleng soda ke atas nakas. Alisnya mengerut tajam.Dua gadis. Yang satu adalah pengasuh bertabiat buruk. Satunya lagi seorang saudari yang suka ikut campur urusan orang. Kedua gadis ini tampaknya telah saling kenal sejak lama. Rasanya Cade lebih baik berurusan dengan penjahat sebenarnya daripada harus menghadapi keduanya bersamaan.Sementara di dapur. Empat orang mengelilingi meja persegi dan berbicara serius. Setidaknya begitulah anggapan beberapa kepala. “Kurasa, Cade mendengar ucapanmu,” ujar Callie dengan nada bicara menyalahkan.“Syukurlah.” Fay menyahut acuh.“Kau benar-benar Fay ya

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 2. Penerus Baru

    Hari kelima bulan madu.Matahari telah mulai naik hingga seperempatnya. Di dalam kamar tidur yang luas dan mewah suasananya terasa hening. Suara hiasan gantung di balkon yang tertiup angin bergemerincing samar menjadi satu-satunya yang terdengar.Di lantai kamar, berserakan pakaian pria dan wanita. Pemandangannya sedikit kacau dan ambigu. Sementara di tempat tidur lebih berantakan lagi. Seakan sebuah badai pernah datang di kamar ini kemarin malam lalu pergi setelah puas memorak-porandakan semuanya.Kelopak mata Fay bergerak-gerak sebelum kemudian membuka. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah otot-otot dada yang terbuka. Dan aroma keintiman semalam segera memasuki indera penciumannya. Dia menjadi linglung sejenak.Setiap terbangun selama beberapa pagi, dia masih merasa asing dengan pemandangan ini. Lelaki yang memeluknya, bau tubuhnya, seisi ruangan, semua baru dan asing. Fay ingin menolak percaya bahwa ini nyata, tapi dia tidak berdaya. Dirinya telah menjadi milik Cade Goldwin, l

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 1. Pesta Pernikahan dan Sebuah Drama

    Pesta pernikahan Cade Goldwin dan Fay Willmer berlangsung tertutup untuk umum. Itu diadakan di sebuah pulau pribadi dengan hanya tidak lebih dari seratus orang undangan. Para wartawan dari berbagai media massa hanya bisa menunggu di sekitar garis pantai dan pelabuhan saat puluhan helikopter secara bergantian menjemput tamu. Keluarga Goldwin bahkan melarang peliputan langsung dan tidak memberikan ijin kepada satu pun media. Mereka hanya akan membuat sebuah berita di halaman website resmi Goldwin Group.Orang yang paling lega akan hal itu adalah Fay Willmer. Dia memang tidak peduli dengan status dan pandangan orang terhadapnya. Tapi nama Goldwin terlalu berat untuk dibawa. Dia merasa akan merepotkan jika harus kemana-mana dengan identitas istimewa itu. Dengan adanya pernikahan yang tertutup seperti ini, identitasnya hanya diketahui segelintir orang.Selain beberapa kerabat dan sahabat dekat, ada juga pejabat dari pemerintahan dan rekan bisnis serta beberapa keluarga kelas atas yang juml

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Hallo semuaaa...

    Akhirnya cerita ini selesai juga. Terima kasih untuk semua pembaca yang setia mengikuti kisah Fay, Cade dan duo M hingga bab ini. Maaf, jika harus sering membuat semua menunggu. Sekali lagi, terima kasih atas semua dukungannya dengan memberi komentar, rate, ulasan, like dan gem. Karena dukungan kalian semua lah cerita ini beberapa kali mendapat promosi dari pihak platform. Terima kasih juga kalau ada yang sudah rekomendasiin cerita ini ke teman-teman. Ini ada ngga, ya? 🤔Tapi, eits tunggu dulu! Akan ada bab tambahan setelah ini ya....Akhirnya, seperti biasa, author doakan semoga semua pembaca selalu sehat, bahagia, dan lancar rejekinya. Aamiin.Salam

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 104. Menikah

    Callie memutar bola matanya. “Bodoh. Apa aku terlihat seperti calon pengantin?”Alis nyonya Goldwin berkerut. Apa Fay lupa kalau dirinya yang akan menikah? Semalam Cade memberitahu bahwa Fay telah setuju untuk menikah dengannya. Jadi, dia menyuruh keluarga Goldwin untuk datang menghadiri formalitas pernikahan. Sedangkan perayaannya sendiri akan diatur kemudian. Cade khawatir gadis ini akan berubah pikiran. Jadi dia berencana untuk mendapatkan buku nikah terlebih dahulu.Fay menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung. “Menurutku kau memang tampak seperti pengantin wanita—““Bicara omong kosong lagi? Bukankah hari ini kalian akan menikah? Jangan katakan kalau kau tidak ingat.” Callie sedikit kesal dengan kelambanan Fay dalam menggunakan otaknya.“Hah? A-aku—“ Fay melihat pada anak-anak meminta seseorang memberi penjelasan.“Mommy, daddy sudah selesai bersiap-siap. Tapi kau bahkan belum mandi. Cepatlah.” Mika juga terlihat tidak sabar.Fay seketika panik. “Siapa yang mengatakan aku akan

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 103. Kau Terlihat Baik-baik Saja

    Alis Fay mengernyit. “Bicarakan nanti saja. Ayo, bangun. Aku bantu.” Cade menahan tangan Fay, dia memeganginya dengan erat. “Dengar dulu. Jika nanti hasil pemeriksaannya buruk, aku ingin kau berjanji padaku untuk menjaga anak-anak. Mungkin saja aku akan mati. Siapa tahu?”“Jangan bicara sembarangan!” Fay tiba-tiba merasa tenggorokannya tersekat. Itu mengingatkannya pada Audrey sebelum kematiannya. “Kau tidak akan mati.”“Semua orang akan mati.” Cade mengingatkan.“Setidaknya kau tidak akan mati secepat itu.” Fay merasa airmatanya akan jatuh. “Ayo bangun!”“Berjanjilah dulu—““Berjanji apa?” Suara Fay nyaris pecah. “Kau tidak akan mati. Jadi aku tidak perlu menjaga dua anak menjengkelkan itu.”Cade diam-diam melirik pada mata yang mulai berkabut. Astaga! Ini memang sedikit berlebihan. Dia cukup sadar bahwa Fay mungkin akan mengamuk jika tahu dirinya telah dikerjai.Tangan gemetar Fay diraihnya. “Berjanjilah untuk menikah denganku jika memang ini baik-baik saja.” Cade mengucapkan kali

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 102. Sebuah Drama

    Fay tidak ingin melihat Cade, tapi anak-anak merengek dan terus mendesak. Dia tidak tahan mendengar rengekan anak kecil. Dengan enggan dia pergi juga ke kamar lelaki itu dengan dua pasang tangan mungil menyeretnya.“Aku harap kalian tidak menipuku.” Fay memperingatkan.Tiba di kamar yang tidak asing lagi bagi Fay karena pernah semalaman terjebak di dalamnya, dia melihat Cade yang terbaring pucat di bawah selimut. Matanya terpejam rapat. “Badan daddy panas. Sepertinya demam. Mommy periksa saja.” Mika tahu kalau Fay curiga mereka telah berbohong.Tadi malam Mika dan Mike tidur di kamar ayahnya. Pagi sekali Mike terbangun karena merasakan kulit ayahnya yang seperti terbakar. Waktu Mike mencoba membangunkan dan menanyakan keadaan ayahnya, dia hanya mendapatkan jawaban berupa keluhan. Mata ayahnya sempat membuka sedikit, tapi lalu kembali terpejam dan tidak membuka lagi.Dengan enggan Fay menyentuh dahi lelaki itu. Hanya sebentar, dia langsung menarik tangannya lagi. Benar-benar panas. Bu

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 101. Pemandangan Seru

    Mike dan Mika sesungguhnya masih terjaga. Mereka menguping pembicaraan nenek dan ayahnya tadi siang, menjadi penasaran kapan ayah mereka berbicara serius dengan mommy.Mike menekuk bibirnya, mempertahankan harga dirinya. “Aku tidak penasaran. Aku bisa memastikan kalau daddy akan membicarakan tentang rencana pernikahan mereka.”“Tapi aku penasaran. Aku ingin tahu apa mommy akan tersipu saat mengatakan setuju menikah dengan daddy.” Mika terkikik pelan saat membayangkannya. Itu terdengar menarik. Mike tidak bisa menahan godaan untuk mengintip.“Baiklah, kita pergi.” Akhirnya Mike setuju.Mika mengacungkan jempolnya, memuji keputusan saudara laki-lakinya. Keduanya berjalan beriringan, mengendap-endap mengikuti arah kepergian dua orang dewasa tadi.Pintu ke arah balkon terbuka, menandakan kalau ada orang di luar sana. Angin dingin berhembus masuk, menyapu dua wajah kecil yang menyembul diam-diam dari balik daun pintu.Hanya ada kursi panjang di luar. Tak ada bayangan seorang pun. Kedua

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 100. Fay Mendadak Jadi Pemalu

    “Berhenti menyuapiku. Aku bisa melakukannya sendiri.” Fay terus mengatakan itu, tapi Cade juga terus mengarahkan sendok berisi bubur ke mulut gadis itu. Fay ingin mengelak, tapi Cade telah membuat sebuah ancaman yang membuat telinganya memerah.Setengah jam yang lalu dia terbangun oleh sebuah sentuhan hangat di bibirnya. Waktu Fay membuka mata, sebuah wajah menawan berada sangat dekat dengannya.Fay mendorong. Hanya dengan sebelah tangannya. Sementara tangannya yang lain yang ternyata tengah memakai jarum infus ditahan Cade .“Apa--yang kau lakukan?” Fay tergagap.Napas Cade menerpa wajahnya, membuat Fay tidak berani menghirup udara. Dia teringat aroma ini suatu ketika.“Menurutmu apa?” Cade tersenyum menggoda.Fay kalang kabut. “Menjauh dariku. Kau—kau jangan kurang ajar!” Dia lalu teringat pengakuannya di depan makam Audrey. Cade Goldwin pasti telah mendengarnya dan menjadi sangat berani.“Meskipun aku menyukaimu, bukan berarti kau boleh bertindak kurang ajar.”“Meskipun pada calon

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 99. Mengunjungi Trixie

    Fay Willmer tiba di Trixie menjelang makan siang. Suami istri yang ramah itu menawarinya singgah di rumah mereka untuk makan siang, tapi Fay segera menolak. Dia teringat sebuah kafe di dekat taman dan berencana untuk mengunjunginya.Setelah makan siang yang terlambat, cuaca mendadak muram. Fay mendatangi bekas rumah yang dulu ditinggalinya bersama orangtuanya. Rumah itu telah diambil alih oleh seorang paman dengan alasan ayahnya berhutang pada keluarga mereka. Dia berdiri lama di depan rumah kecil dengan sepetak kebun di sebelahnya, mengenang beberapa hal sebentar lalu pergi dari sana.Menjelang malam, Fay merasa sangat lelah dan bermaksud mencari sebuah penginapan. Dia mengingat jelas beberapa tempat dan memilih berjalan kaki menuju sebuah penginapan kecil. Serelah mandi, dia teringat ponselnya dan mendapati baterainya yang kehabisan daya. Sempat terpikir bahwa mungkin dia telah mengakibatkan keributan besar di Flyod karena pergi tanpa memberitahu siapa pun. Sementara ponselnya tida

DMCA.com Protection Status