Share

Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO
Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO
Author: Lafiza

Bab 1. Bertemu Daddy

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2023-05-17 15:59:39

Mike dan Mika berlari menghindari kejaran karyawan supermarket. Mereka menyelinap di antara pengunjung mall tanpa menunjukkan wajah ketakutan. Di tangan masing-masing anak berusia lima tahun itu tergenggam sebatang coklat besar.

Serombongan orang bergerak berlawanan dengan dua bocah kembar itu. Di depan memimpin seorang lelaki bertubuh tinggi tegap dengan wajah menawan dan ekspresi yang dingin. Mengikutinya, sekelompok lelaki dengan wajah-wajah tidak tenang.

Pada satu titik mereka bertemu. Dua anak menabrak si lelaki pemimpin rombongan lalu bersembunyi di belakang sambil memegang ujung jasnya.

"Daddy, mereka mengejar kami!" Mike berseru sambil menunjuk dua karyawan supermarket yang muka mereka segera pucat.

Si lelaki bukan orang sembarangan. Semua penduduk mengenalnya. Dia adalah Cade Goldwin, pengusaha terkaya di kota Axton.

Lelaki itu tidak suka dengan sentuhan asing. Jadi wajahnya mendadak muram ketika dirasakannya tangan-tangan kecil yang memegang ujung jas. Dia menghentikan langkah dan menunduk.

Semula Cade hendak mengatakan sesuatu yang dingin dan tajam untuk mengusir kedua bocah, tapi melihat senyum di wajah imut itu, mendadak dia mengurungkan niatnya. Segala sesuatu dari bocah itu dia seperti pernah melihatnya.

"Daddy." Mika menarik dan mengguncang lengan besar itu. "Apa kau tidak mengenali kami?"

Cade adalah seorang yang fasih dalam berkata-kata. Dia tidak pernah kehilangan kemampuannya berbicara seperti saat melihat dua anak ini. Setelah sesaat dia tahu dia melihat dirinya sendiri pada keduanya. Terlebih yang lelaki, Cade melihat gambaran dirinya di waktu kecil.

"Tu… Tuan. Anak itu, mereka…." Salah satu karyawan berkata terbata-bata. Tuan Goldwin diketahui adalah bujangan paling diimpikan wanita kota Axton. Tidak pernah ada berita yang menyebutkan jika dia memiliki anak di luar nikah. Namun barangkali dia baru saja mengadopsi beberapa anak. Siapa tahu.

"Ada masalah apa?" Cade berujar dingin hingga membuat kedua karyawan yang mengejar Mike dan Mika merasakan lutut mereka gemetar.

"Me… mereka baru saja mencuri…."

Kebenaran tetap harus diungkapkan, bukan? Karyawan bertubuh kurus memutuskan berkata jujur meski harus berujar dengan kalimat yang terputus-putus.

"Kau mendengar sendiri mereka memanggilku apa. Tempat ini milikku. Mereka bebas mengambil apa pun." Meski tak mendengar komentar apa pun di sekelilingnya karena semua orang begitu takut membuat kesalahan, Cade tahu kalau semua sedang keheranan.

Cade sendiri terkejut dengan keputusannya melindungi kedua anak ini. Dia tidak pernah mentolerir kecurangan meskipun itu dilakukan oleh seorang anak kecil.

Di belakangnya, sang anak mendongak pada Cade dengan senyum puas. Mereka telah berhasil di langkah pertama mengambil hati lelaki hebat ini.

Landon, asisten Cade menatap tuannya dengan rasa penasaran. Dia tahu tuannya tengah berspekulasi tentang sesuatu.

Tapi memang kedua bocah ini sangat mirip dengan Cade Goldwin. Tak ada yang akan menyangkalnya.

"Daddy, kami tidak akan mengganggu lagi. Kami pergi dulu." Mike melepas pegangan pada ujung jas Cade.

Hampir bersamaan, di sisi lainnya Mika melepaskan tangan Cade dengan enggan.

Mike sudah berbalik hendak pergi, ketika kemudian dia menghentikan gerakannya. "O ya, aku punya sesuatu untuk Daddy."

Semua orang melihat anak itu mengeluarkan sebuah kertas terlipat dari saku jaketnya dan mengulurkannya pada Cade. Lelaki itu sempat ragu sebelum menggerakkan tangannya menerima.

Sebelum kertas dibuka, kedua anak telah membalikkan badan dan berlari pergi tanpa menoleh lagi.

Cade membuka lipatan kertas yang ternyata selembar foto. Ada tampilan dirinya tengah terlelap di atas tempat tidur.

Jantung Cade seperti berhenti, tapi ekspresinya sangat tenang.

Ternyata ini ada hubungannya dengan malam di enam tahun yang lalu itu.

Semua mata melihat dengan penasaran pada Cade. Meski mereka tahu rasa penasaran itu tidak akan tertuntaskan.

Cade membalik lembar foto dan menemukan tulisan tangan yang sederhana.

'Jika foto ini tiba di tanganmu, itu hanya berarti anak-anak ini telah kehilangan ibu mereka.'

"Landon, suruh orang menyelidiki anak-anak tadi." Cade berujar cepat seraya memasukkan foto itu ke dalam saku jasnya. Dia tidak percaya dengan kebetulan seperti ini.

"Baik, Tuan." Landon mengangguk hormat dan memanggil seorang yang berdiri paling belakang dari rombongan. Berbicara dalam suara rendah dengan orang tersebut hingga tidak bisa didengar dengan jelas oleh orang-orang di sekeliling mereka.

Cade mengangkat wajahnya menatap lurus ke depan. Saat ini dia tidak punya waktu untuk mengingat-ingat kejadian itu. Jadi dia meneruskan langkahnya dan melanjutkan kunjungannya di mall.

Untungnya tak ada wartawan yang melihat. Kota Axton pasti akan gempar saat bagian dari masa lalu Cade terungkap dan diumbar di media.

***

Di bagian mall yang lain.

Fay menatap cemas sekeliling. Untuk beberapa menit itu jantungnya terasa tidak berada di tempatnya.

Mereka bertiga sedang melihat-lihat di sekitar taman bermain. Hanya melihat-lihat. Karena mereka tidak memiliki uang untuk membeli tiket masuk. Lalu tiba-tiba dua anak itu menghilang.

Semula Fay mengira dia akan menemukannya di salah satu alat bermain. Nyatanya Mike dan Mika tidak bisa ditemukan di mana pun di tempat bermain itu.

Kepanikan mencengkeram hati Fay. Dia mulai memaki kedua anak itu yang tidak bisa diam sejenak dan mengutuk dirinya sendiri yang bisa-bisanya lengah mengawasi kedua anak itu. Padahal dia tahu sejal awal, Mike dan Mika bukan anak yang mudah ditangani

Untunglah saat kepanikan itu mencapai titik tertinggi, Fay melihat bayangan dua bocah itu berlari masuk ke tempat bermain. Rasanya seluruh tulang di tubuh Fay seakan dilolosi. Dia mendadak seperti jelly yang lunak dan hampir jatuh karena lemas. Kelegaan ternyata bisa membuat seseorang kehilangan tenaga.

"Mommy!" Mike dan Mika serentak berseru.

"Kami bertemu Daddy." Mike terengah-engah di sela bicaranya.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sefriana Dyah
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Nurlia Fadillah
jadi pingin tau caranya menuli novel
goodnovel comment avatar
Lafiza
Hehe .... Semangat juga, Kakak ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 2. Daddy Si Kembar Adalah Cade Goldwin?

    ""Mommy, kami bertemu daddy. Dia memberi kami coklat." Mika mengacungkan sebatang coklat berukuran besar di tangannya.Itu tidak sepenuhnya benar. Namun juga tidak bisa dikatakan salah. Coklat itu mereka ambil di sebuah supermarket untuk memancing keributan ke arah sebuah rombongan yang lewat. Mereka mencari informasi tentang Cade Goldwin di internet begitu mendapatkan rahasia itu. Sebelum meninggal Ibu mereka memberikannya dan berpesan agar menyimpannya dari Fay Wilmer, gadis yang sekarang mereka panggil mommy."Mommy akan mengamuk." Begitu selalu Mike mengingatkan setiap Mika pikir Fay harus diberitahu. Mungkin dia akan mendatangi Cade karena telah membuat Audrey, ibu si kembar menderita lalu membunuhnya. Namun yang akan terbunuh pasti bukan Cade Goldwin. Dia lelaki yang tidak bisa disentuh. Penguasa kota Axton itulah yang mungkin akan membunuh Fay.Jadi mereka harus menahan diri untuk tidak memberitahu Fay demi keselamatan mommy mereka itu."Sudahlah. Berhenti bermain-main. Aku h

    Last Updated : 2023-05-17
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 3. Kami Akan Patuh

    "Tidak pernah ada yang menolak kami. Bahkan mommy pun tidak bisa." Mike tersenyum jahil. Anak itu tahu kalau Fay tidak menyukai mereka tapi terpaksa membawa mereka bersamanya.Fay cemberut. "Itu hal yang berbeda. Tuan Goldwin tidak bisa dipaksa begitu saja menerima kalian.""Dia tidak bisa menolak jimat keberuntungannya." Mata Mika berkedip-kedip lucu. "Dia sudah beruntung sejak lahir. Tidak perlu jimat keberuntungan. Lagipula kudengar sekarang dia sedang menjalin hubungan dengan nona muda dari keluarga Haines. Aku tidak yakin ada gadis muda yang mau menjadi ibu tiri kalian." Fay mencoba mengingat nama gadis itu, tapi gagal. Cade Goldwin memang selalu menjadi berita utama. Bahkan jika dia meludah pun, para wartawan akan dengan senang hati menjadikannya headline.Yaik! Fay jijik sendiri dengan permisalan yang dibuatnya. Oke, dia memang berlebihan. Tapi memang Cade selalu membuat kehebohan jika dia berganti pacar. Sudah berapa banyak? Sepuluh? Sebelas? Fay mengetuk kepalanya sendiri ka

    Last Updated : 2023-05-17
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 4. Imajinasi Fay

    "Cade, aku…." Pricilla ingin mengulur waktu. Sudah seminggu mereka tak bertemu. Cade bahkan tidak pernah menelponnya. Adakah lelaki ini mulai bosan padanya? Padahal mereka baru menjalin hubungan sebulan ini. Pricilla merasa cemas. Dia tidak rela jika harus putus dengan cepat. Impiannya adalah impian para gadis Axton, menjadi nyonya Goldwin.Cade mengabaikan gadis itu. Dia melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Hingga kemudian karena pengabaiannya, dengan tak berdaya Pricilla pergi dari kantornya. Barulah setelah itu Cade melemparkan lembaran dokumen di tangannya ke atas meja.Baginya, Pricilla hanyalah alat. Dia menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya agar nyonya besar Goldwin kesal. Pricilla bukan tipe menantu yang diinginkan ibunya, Cade tahu. Namun Cade mendadak pusing waktu sang ibu mendesaknya menikahi Pricilla. 'Pricilla atau gadis yang lainnya. Ibu tidak peduli.' Begitu ultimatum dari wanita keras kepala yang sudah melahirkan Cade. *** "Jangan bicara sembarangan!"

    Last Updated : 2023-05-18
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 5. Tamu di Pagi Hari

    "Mommy, kau terlalu banyak membaca novel." Mike akhirnya bicara saat tawanya telah reda. Sudut matanya bahkan berair. "Kami tidak sehebat itu."Yah, tidak sehebat imajinasinya memang, tapi tetap saja kalian anak-anak luar biasa.Fay cuma menggumamkannya di dalam hati. Bisa besar kepala kalau mereka mendengarnya.Gadis itu kemudian melanjutkan niatnya untuk mandi. Saat itu tiba-tiba saja perasaannya menjadi tidak nyaman. Jadi, apakah kedua bocah itu akan segera pergi? Kenapa dia merasa sedih? Bukankah harusnya dia senang karena tidak harus menghidupi anak-anak itu lebih lama lagi?*** Pagi menjelang sarapan, dua hari kemudian, Fay lebih banyak diam. Dia tidak bereaksi pada setiap ocehan Mike dan Mika yang mencoba memancing keributan dengannya. "Berhenti bicara omong kosong!" Fay meletakkan dua piring berisi sereal untuk sarapan si kembar pagi itu dengan kasar. Dia sendiri hanya minum segelas susu. Uang mereka menipis. Dia harus menghematnya setidaknya untuk dua hari ini."Mommy tidak

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 6. Kompensasi Satu Juta Dollar.

    Ada gerakan-gerakan dari dalam dapur. Setelahnya Mike dan Mika terlihat melangkah ke luar dengan perlahan.“Bilang hallo pada daddy kalian.” Fay berkata seraya masuk ke dalam kamar. “Aku akan mengemasi barang-barang kalian.”Mike melihat pada Fay yang sudah menghilang ke balik pintu kamar. Ekspresinya terlihat rumit.“Hallo, Daddy. Akhirnya kau datang juga.” Mika menyapa lebih dulu sambil memberikan senyum terbaiknya.Mike malah diam. Anak itu terlihat tengah sibuk berpikir.Cade merasa terpesona sebentar. Sebelumnya dia tidak menyadari betapa cantik dan imutnya anak perempuan ini.Lelaki hebat Axton itu merendahkan tubuhnya, membungkuk pada Mika yang berada lebih dekat dari jangkauannya. Tangannya bergerak menyentuh rambut gelap ikal itu.Ini terasa ajaib. Tiba-tiba saja dia menjadi seorang ayah dari sepasang anak kembar. Tanpa sebuah tes pun, dia tidak akan membantah darah yang mengalir di tubuh keduanya adalah darahnya. Dia malah khawatir kalau mereka ternyata tidak memiliki hubun

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 7. Mommy keren, tapi tetap saja payah!

    Cek itu dirobek menjadi beberapa bagian dan dibiarkan jatuh ke lantai begitu saja.Langdon tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut dari wajahnya. Cade mendadak muram demi melihat bagaimana gadis itu telah menamparnya sekali lagi dengan cara yang begitu dramatis. Sedangkan Mike dan Mika hanya bisa meringis melihat api permusuhan yang mulai menyala di antara keduanya.Sebenarnya mereka ingin bersorak begitu melihat yang dilakukan Fay pada cek itu. Terlihat keren. Mereka yakin, mommy tidak pernah melihat uang sebanyak itu apalagi memilikinya. Tapi tetap saja menurut mereka payah. Daddy mereka bukan orang yang mudah diprovokasi. Fay tak ubahnya laron yang mencoba memadamkan api “Kau pikir semua orang sama, bisa kau beli. Jangan mimpi. Kalau perlu aku akan terus mengungkit kejahatanmu dan betapa aku telah ikut kesulitan karenanya. Aku akan terus bicara sampai kau berharap lebih baik mati saja dari pada harus mendengarnya....”Mungkin hanya Langdon yang merasakan bagaimana hawa di ruangan

    Last Updated : 2023-05-23
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 8. Bukankah Daddy Sangat Berpengalaman?

    “Aku yakin kalian akan betah tinggal di rumah daddy kalian.” Fay membalas ucapan Mike. Dia menutup pintu mobil dengan segera agar tak perlu lagi mendengar ocehan anak itu. Setelahnya dia berbalik kembali ke apartemennya.Cade sendiri merasa tidak perlu melihat lagi pada gadis itu. Waktu dia memberi isyarat pada Langdon yang menyetir untuk segera menjalankan mobil, kendaraan itu pun bergerak perlahan meninggalkan tempat itu.Mika sudah menangis sejak masuk ke mobil. Namun anak itu tidak mengatakan apa pun. Dia kesal pada semua orang. Menurutnya, tak seorang pun mendukung keinginannya untuk mengajak mommy tinggal bersama mereka. Tidak juga Mike, kakaknya.Cade mencoba mengajak gadis kecil itu bicara, tapi Mika benar-benar merajuk dan marah. Hanya Mike yang menyahut sesekali dengan jawaban-jawaban pendek hingga membuat Cade belum apa-apa sudah berpikir betapa lebih sulit menghadapi seorang anak dibandingkan orang dewasa.Setelah berkendara selama dua puluh lima menit, mereka tiba di depa

    Last Updated : 2023-05-23
  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 9. Langdon diinterogasi

    “Apa Daddy bisa memasak?” Mike akhirnya ikut bicara.Cade tertawa mendengar pertanyaan anak itu hingga Mike pikir itu berarti ayahnya tidak pandai memasak.“Aku akan memasak untuk kalian kalau ada waktu senggang. Percayalah, masakan daddy tidak akan kalah dengan masakan chef hotel bintang lima.” Cade berujar sombong.Tanggapan Mika datar saja. “Sebaiknya begitu. Setidaknya ada sesuatu yang bisa kau perlihatkan pada kami.”Cade hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia kehabisan akal untuk membuat dua anak ini kagum padanya. Mungkin dia akan memikirkan cara lain nanti.Ketika makanan yang dipesan tiba, ada dua pelayan yang melayani mereka makan. Mereka menata hidangan di atas meja dan membereskan semuanya saat selesai makan.“Aku akan ke perusahaan sebentar. Ada sedikit urusan. Langdon akan menemani kalian di rumah sampai sore.” Cade mengganti bajunya dengan yang lebih formal. “Apa Daddy akan membawa mommy pulang nanti?” tanya Mika sambil membuntuti Cade ke kamar.Cade meng

    Last Updated : 2023-05-23

Latest chapter

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 2. Penerus Baru

    Hari kelima bulan madu.Matahari telah mulai naik hingga seperempatnya. Di dalam kamar tidur yang luas dan mewah suasananya terasa hening. Suara hiasan gantung di balkon yang tertiup angin bergemerincing samar menjadi satu-satunya yang terdengar.Di lantai kamar, berserakan pakaian pria dan wanita. Pemandangannya sedikit kacau dan ambigu. Sementara di tempat tidur lebih berantakan lagi. Seakan sebuah badai pernah datang di kamar ini kemarin malam lalu pergi setelah puas memorak-porandakan semuanya.Kelopak mata Fay bergerak-gerak sebelum kemudian membuka. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah otot-otot dada yang terbuka. Dan aroma keintiman semalam segera memasuki indera penciumannya. Dia menjadi linglung sejenak.Setiap terbangun selama beberapa pagi, dia masih merasa asing dengan pemandangan ini. Lelaki yang memeluknya, bau tubuhnya, seisi ruangan, semua baru dan asing. Fay ingin menolak percaya bahwa ini nyata, tapi dia tidak berdaya. Dirinya telah menjadi milik Cade Goldwin, l

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 1. Pesta Pernikahan dan Sebuah Drama

    Pesta pernikahan Cade Goldwin dan Fay Willmer berlangsung tertutup untuk umum. Itu diadakan di sebuah pulau pribadi dengan hanya tidak lebih dari seratus orang undangan. Para wartawan dari berbagai media massa hanya bisa menunggu di sekitar garis pantai dan pelabuhan saat puluhan helikopter secara bergantian menjemput tamu. Keluarga Goldwin bahkan melarang peliputan langsung dan tidak memberikan ijin kepada satu pun media. Mereka hanya akan membuat sebuah berita di halaman website resmi Goldwin Group.Orang yang paling lega akan hal itu adalah Fay Willmer. Dia memang tidak peduli dengan status dan pandangan orang terhadapnya. Tapi nama Goldwin terlalu berat untuk dibawa. Dia merasa akan merepotkan jika harus kemana-mana dengan identitas istimewa itu. Dengan adanya pernikahan yang tertutup seperti ini, identitasnya hanya diketahui segelintir orang.Selain beberapa kerabat dan sahabat dekat, ada juga pejabat dari pemerintahan dan rekan bisnis serta beberapa keluarga kelas atas yang juml

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Hallo semuaaa...

    Akhirnya cerita ini selesai juga. Terima kasih untuk semua pembaca yang setia mengikuti kisah Fay, Cade dan duo M hingga bab ini. Maaf, jika harus sering membuat semua menunggu. Sekali lagi, terima kasih atas semua dukungannya dengan memberi komentar, rate, ulasan, like dan gem. Karena dukungan kalian semua lah cerita ini beberapa kali mendapat promosi dari pihak platform. Terima kasih juga kalau ada yang sudah rekomendasiin cerita ini ke teman-teman. Ini ada ngga, ya? 🤔Tapi, eits tunggu dulu! Akan ada bab tambahan setelah ini ya....Akhirnya, seperti biasa, author doakan semoga semua pembaca selalu sehat, bahagia, dan lancar rejekinya. Aamiin.Salam

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 104. Menikah

    Callie memutar bola matanya. “Bodoh. Apa aku terlihat seperti calon pengantin?”Alis nyonya Goldwin berkerut. Apa Fay lupa kalau dirinya yang akan menikah? Semalam Cade memberitahu bahwa Fay telah setuju untuk menikah dengannya. Jadi, dia menyuruh keluarga Goldwin untuk datang menghadiri formalitas pernikahan. Sedangkan perayaannya sendiri akan diatur kemudian. Cade khawatir gadis ini akan berubah pikiran. Jadi dia berencana untuk mendapatkan buku nikah terlebih dahulu.Fay menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung. “Menurutku kau memang tampak seperti pengantin wanita—““Bicara omong kosong lagi? Bukankah hari ini kalian akan menikah? Jangan katakan kalau kau tidak ingat.” Callie sedikit kesal dengan kelambanan Fay dalam menggunakan otaknya.“Hah? A-aku—“ Fay melihat pada anak-anak meminta seseorang memberi penjelasan.“Mommy, daddy sudah selesai bersiap-siap. Tapi kau bahkan belum mandi. Cepatlah.” Mika juga terlihat tidak sabar.Fay seketika panik. “Siapa yang mengatakan aku akan

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 103. Kau Terlihat Baik-baik Saja

    Alis Fay mengernyit. “Bicarakan nanti saja. Ayo, bangun. Aku bantu.” Cade menahan tangan Fay, dia memeganginya dengan erat. “Dengar dulu. Jika nanti hasil pemeriksaannya buruk, aku ingin kau berjanji padaku untuk menjaga anak-anak. Mungkin saja aku akan mati. Siapa tahu?”“Jangan bicara sembarangan!” Fay tiba-tiba merasa tenggorokannya tersekat. Itu mengingatkannya pada Audrey sebelum kematiannya. “Kau tidak akan mati.”“Semua orang akan mati.” Cade mengingatkan.“Setidaknya kau tidak akan mati secepat itu.” Fay merasa airmatanya akan jatuh. “Ayo bangun!”“Berjanjilah dulu—““Berjanji apa?” Suara Fay nyaris pecah. “Kau tidak akan mati. Jadi aku tidak perlu menjaga dua anak menjengkelkan itu.”Cade diam-diam melirik pada mata yang mulai berkabut. Astaga! Ini memang sedikit berlebihan. Dia cukup sadar bahwa Fay mungkin akan mengamuk jika tahu dirinya telah dikerjai.Tangan gemetar Fay diraihnya. “Berjanjilah untuk menikah denganku jika memang ini baik-baik saja.” Cade mengucapkan kali

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 102. Sebuah Drama

    Fay tidak ingin melihat Cade, tapi anak-anak merengek dan terus mendesak. Dia tidak tahan mendengar rengekan anak kecil. Dengan enggan dia pergi juga ke kamar lelaki itu dengan dua pasang tangan mungil menyeretnya.“Aku harap kalian tidak menipuku.” Fay memperingatkan.Tiba di kamar yang tidak asing lagi bagi Fay karena pernah semalaman terjebak di dalamnya, dia melihat Cade yang terbaring pucat di bawah selimut. Matanya terpejam rapat. “Badan daddy panas. Sepertinya demam. Mommy periksa saja.” Mika tahu kalau Fay curiga mereka telah berbohong.Tadi malam Mika dan Mike tidur di kamar ayahnya. Pagi sekali Mike terbangun karena merasakan kulit ayahnya yang seperti terbakar. Waktu Mike mencoba membangunkan dan menanyakan keadaan ayahnya, dia hanya mendapatkan jawaban berupa keluhan. Mata ayahnya sempat membuka sedikit, tapi lalu kembali terpejam dan tidak membuka lagi.Dengan enggan Fay menyentuh dahi lelaki itu. Hanya sebentar, dia langsung menarik tangannya lagi. Benar-benar panas. Bu

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 101. Pemandangan Seru

    Mike dan Mika sesungguhnya masih terjaga. Mereka menguping pembicaraan nenek dan ayahnya tadi siang, menjadi penasaran kapan ayah mereka berbicara serius dengan mommy.Mike menekuk bibirnya, mempertahankan harga dirinya. “Aku tidak penasaran. Aku bisa memastikan kalau daddy akan membicarakan tentang rencana pernikahan mereka.”“Tapi aku penasaran. Aku ingin tahu apa mommy akan tersipu saat mengatakan setuju menikah dengan daddy.” Mika terkikik pelan saat membayangkannya. Itu terdengar menarik. Mike tidak bisa menahan godaan untuk mengintip.“Baiklah, kita pergi.” Akhirnya Mike setuju.Mika mengacungkan jempolnya, memuji keputusan saudara laki-lakinya. Keduanya berjalan beriringan, mengendap-endap mengikuti arah kepergian dua orang dewasa tadi.Pintu ke arah balkon terbuka, menandakan kalau ada orang di luar sana. Angin dingin berhembus masuk, menyapu dua wajah kecil yang menyembul diam-diam dari balik daun pintu.Hanya ada kursi panjang di luar. Tak ada bayangan seorang pun. Kedua

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 100. Fay Mendadak Jadi Pemalu

    “Berhenti menyuapiku. Aku bisa melakukannya sendiri.” Fay terus mengatakan itu, tapi Cade juga terus mengarahkan sendok berisi bubur ke mulut gadis itu. Fay ingin mengelak, tapi Cade telah membuat sebuah ancaman yang membuat telinganya memerah.Setengah jam yang lalu dia terbangun oleh sebuah sentuhan hangat di bibirnya. Waktu Fay membuka mata, sebuah wajah menawan berada sangat dekat dengannya.Fay mendorong. Hanya dengan sebelah tangannya. Sementara tangannya yang lain yang ternyata tengah memakai jarum infus ditahan Cade .“Apa--yang kau lakukan?” Fay tergagap.Napas Cade menerpa wajahnya, membuat Fay tidak berani menghirup udara. Dia teringat aroma ini suatu ketika.“Menurutmu apa?” Cade tersenyum menggoda.Fay kalang kabut. “Menjauh dariku. Kau—kau jangan kurang ajar!” Dia lalu teringat pengakuannya di depan makam Audrey. Cade Goldwin pasti telah mendengarnya dan menjadi sangat berani.“Meskipun aku menyukaimu, bukan berarti kau boleh bertindak kurang ajar.”“Meskipun pada calon

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 99. Mengunjungi Trixie

    Fay Willmer tiba di Trixie menjelang makan siang. Suami istri yang ramah itu menawarinya singgah di rumah mereka untuk makan siang, tapi Fay segera menolak. Dia teringat sebuah kafe di dekat taman dan berencana untuk mengunjunginya.Setelah makan siang yang terlambat, cuaca mendadak muram. Fay mendatangi bekas rumah yang dulu ditinggalinya bersama orangtuanya. Rumah itu telah diambil alih oleh seorang paman dengan alasan ayahnya berhutang pada keluarga mereka. Dia berdiri lama di depan rumah kecil dengan sepetak kebun di sebelahnya, mengenang beberapa hal sebentar lalu pergi dari sana.Menjelang malam, Fay merasa sangat lelah dan bermaksud mencari sebuah penginapan. Dia mengingat jelas beberapa tempat dan memilih berjalan kaki menuju sebuah penginapan kecil. Serelah mandi, dia teringat ponselnya dan mendapati baterainya yang kehabisan daya. Sempat terpikir bahwa mungkin dia telah mengakibatkan keributan besar di Flyod karena pergi tanpa memberitahu siapa pun. Sementara ponselnya tida

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status