Share

Bab 77

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-10-05 07:13:04

Dalam waktu 20 menit Eliza sudah sampai di rumah. Karena memang masion milik Hermawan berlokasi tidak jauh dari kampus Eliza. Hanya saja kalau memakai mobil, mereka bisa menempuh perjalanan 1 hingga 2 jam. Tergantung kemacetan lalulintas.

Eliza langsung turun dari atas motor sambil tersenyum kearah Noah. Bayi tampan itu sudah terlihat sangat keren dengan memakai baju kemeja putih ropi Dongker dan celana Dongker panjang.

"Anak mommy, ganteng banget." Eliza langsung mencium pipi Noah dengan gemas.

"Noah sejak tadi nungguin mommy sama Daddy nya pulang," kata Mawar.

"Masih belum terlalu sore, mas. Liza mandi sebentar ya habis itu kita ajak Noah jalan-jalan pakai motor."

"Emang bisa?" tanya Nathan dengan terkejut.

"Ya bisalah, Noah Liza pegang di belakang dari nggak. Kita gak usah jauh-jauh, deket-deket sini aja," usul Eliza.

"Boleh mi?" Nathan bertanya kepada Mawar terlebih dahulu. Ia tidak ingin nanti putranya jadi sakit karena naik motor.

"Boleh saja," jawab Mawar dengan tersenyum
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
bagus...teror terus sandy ny ....biar makin jera dia nya za....
goodnovel comment avatar
Romauli Sirait
sekarang kamu rasain Shandy goblok .........
goodnovel comment avatar
Wiwik Hadipranoto
penasaran, pinginnya baca terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 78

    "Halo sayang," jawab Sandy gugup."Halo mas, gimana uang yang Liza minta apa mas bisa kirimkan?"Hatinya terasa perih ketika mendengar suara Eliza yang begitu sangat lemah. Andaikan bisa melakukan video call, mungkin dia akan melihat wajah pucat Eliza."Maaf ya sayang, mas beneran nggak bisa kirim uangnya. Adek pinjam uang teman dulu ya untuk ke dokter. Awal bulan ini bonus mas dari kantor cair, mas akan kirim uang ke adek. Adek bayar utang semua di sana kemudian balik ke Jakarta. "Sandi berkata dengan penuh semangat. "Liza gak minta banyak mas, Liza cuman minta uang untuk berobat aja. Sejak kemarin Liza gak makan karena gak ada uang. Mau pinjam lagi sama teman-teman di sini, Liza malu. Hutang yang kemarin aja belum Liza bayar. Beberapa orang teman juga sudah bolak balik nagih hutang ke Liza, mereka bahkan sampai marah-marah. Uang kosan juga sudah nunggak. Kata ibu kos kalau gak bisa lunasi dalam Minggu ini, Liza di suruh pergi.m," kata Eliza sambil menangis.Meskipun ia tidak mengal

    Last Updated : 2024-10-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 79

    Eliza sudah di sofa bersama dengan Mawar. Mereka sangat bertepuk tangan ketika melihat Noah yang sudah pantai telungkup dan berbalik sendiri. "Meskipun badannya subur, tapi Noah lincah ya mi." Eliza berkata dengan semangat. Umur 2 bulan, Noah sudah bisa tengkurap. Hanya saja tidak bisa membalikkan badannya sendiri. Bayi tampan itu akan selalu minta bala bantuan untuk membalikkan badannya. "Iya, padahal Noah lahir prematur. Dulu mami sempat pikir, bahawa perkembangannya sangat lambat. Sewaktu belum dapat asi dari Liza, berat badan Noah tidak naik, padahal usianya sudah 2 Minggu. Setiap kali melihat badannya, mami selalu saja menangis," Mawar berkata dengan wajah sedih. "Alhamdulillah, Liza diberi kesempatan untuk menjadi ibu susu Noah. Mi, Liza mau buat aqiqah Ibnu." Eliza berkata sambil tersenyum."Kenapa gak ngomong kalau Ibnu belum di Aqilah. Kalau tahu seperti itu, mami akan langsung buat acara aqiqah Noah bersamaan dengan Ibnu," kata Mawar dengan sedikit kecewa. "Liza segan

    Last Updated : 2024-10-06
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 80

    Sejak pagi Sandy begitu sangat sibuk ke lokasi untuk memeriksa proyek pembangunan hotel. Hingga belum sempat ke ruang bendahara untuk mengambil bonusnya. Begitu jam istirahat ia bergegas ke ruangan bendahara. Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang dia sudah sangat merindukan Eliza. Mendengar kesulitan yang dialami Eliza selama berada di Pekanbaru tentu membuatnya sedih. Jika nanti Eliza kembali ke Jakarta, apa mungkin dia membiarkan Eliza tinggal bersama dengan Wati. Sandy benar-benar bingung bagaimana harus bertindak dengan istri pertamanya itu. Satu sisi merasa tidak tega namun di sisi lain, ia tidak kuasa menolak keinginan orang tua berserta istri keduanya."Pak Sandy, ada apa?" Tanya bendahara yang duduk di depannya. "Biasa Bu Nita, Saya mau ambil bonus." Sandy tersenyum memandang wanita yang berusia sekitar 40 tahun tersebut. Sudah menjadi peraturan perusahaan, untuk bonus tidak ditransfer. Para karyawan yang bersangkutan bisa langsung mengambilnya di ruang bendahara. "Maaf pa

    Last Updated : 2024-10-06
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 81

    Hari ini Eliza benar-benar sibuk mengantar paketan aqiqah anaknya ke panti asuhan. Karena biaya untuk paket aqiqah serta nasi box sudah dibayar oleh Mawar, Eliza memutuskan untuk memberikan santunan kepada anak yatim. Walau bagaimanapun uang yang sudah diniatkan untuk sedekah untuk Ibnu beserta orang tuanya harus di laksanakan.Eliza mendatangi panti asuhan kasih bunda. Panti asuhan di mana tempat ia dulu menyumbangkan pakaian Ibnu. "Ibu sangat senang lihat Eliza datang. Gimana kabarnya nak?" Wanita yang merupakan pengurus panti asuhan langsung memeluk Eliza. "Baik Bu," jawab Eliza dengan tersenyum manis."Eliza cantik sekali sekali. Wajahnya sudah tidak pucat, badan juga tidak kurus seperti waktu itu." Ibu panti tersenyum sambil mengusap pipi Eliza. Melihat tampilan Eliza saat ini, ia tahu bahwa kehidupan Eliza sudah sangat baik. "Terimakasih ibu, maaf baru datang ke sini. Sejak beberapa bulan ini Liza sangat sibuk." "Gak apa nak, ibu sangat berterima kasih karena Eliza selalu

    Last Updated : 2024-10-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 82

    Sandy menoleh ke arah kotak makanan yang saat ini dipegang oleh istrinya. "Ibnu Ramadhan." "Iya mas namanya bagus ya Ibnu Ramadhan," jawab Mirna. Mirna tersenyum sambil mengusap perutnya yang sudah besar. Anak yang saat ini dikandungnya juga laki-laki. Usia kandungannya sudah memasuki 6 bulan. Setelah anak ini lahir, cinta Sandy hanya untuk ia seorang. "Namanya sama dengan nama anak aku." Sandy berkata dengan nada sedih. "Hahaha, Namanya sama dengan anak kamu tapi ini bukan anak, kamu. Mana mungkin kamu bisa buat aqiqah seperti ini. Duit dari mana? Oh iya aku lupa, ngasih duit ke Eliza aja gak bisa." Mirna berkata sambil tertawa.Sandy terdiam. Dia baru ingat bahwa anaknya mamang belum aqiqah. Dulu Eliza sering bercerita, ingin membuat acara aqiqah Ibnu. Namun ia tidak pernah peduli sama sekali."Anak, Sandy sudah mati, mana mungkin di aqiqah." Wati ikut mentertawan anaknya.Sandy merasakan nyeri di hatinya. Apakah seperti ini rasa sakit yang selama ini dirasakan Eliza, ketika di

    Last Updated : 2024-10-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 83

    Sandy tidak berani mengaktifkan ponselnya. Mengapa semakin lama ia semakin pengecut. Bukannya menyelesaikan masalah, namun menghindar dari masalah.Sejak Mirna mengambil uangnya tanpa izin, Sandy lebih banyak melamun tanpa berbicara satu katapun. Benar kata orang, jika masih bisa marah, membentak dan memaki orang, itu artinya hanya emosi. Namun kalau sudah benar-benar marah dan kecewa, orang tidak akan bisa berkata apa-apa.Permasalah ini tidak mungkin dibiarkan berlarut begitu saja. Saat ini Eliza sangat membutuhkan dirinya. Sandy mengatur napasnya terlebih dahulu dan kemudian mengaktifkan ponselnya. Entah apa yang harus dijelaskannya kepada Eliza nanti. Jantungnya berdebar-debar ketika melihat pesan dari Eliza.[Mas, apa sudah ada uangnya?] Eliza.[Mas, uangnya apa sudah dikirim?] Eliza.[Mas, teman-teman di kos sudah pada nagih hutang.][Mas, ibu kos suruh Liza pindah sekarang juga? Liza harus ke mana.][Mas, Liza mau cari kerja, Liza gak mungkin gak makan-makan.]Dadanya sesak d

    Last Updated : 2024-10-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 84

    Sandy terdiam tanpa bisa berkata satu katapun. Begitu banyak kalimat yang ingin ia keluarkan dari bibirnya, namun semua kalimat itu justru tersangkut di tenggorokannya. Ia hanya terduduk lemas sambil memandang handphonenya yang sudah tidak menyala.Semua peristiwa yang terjadi selama mengenal Eliza, kembali terlintas dipandangnya. Dulu ia begitu sangat menyukai Eliza. Hampir setiap sore Eliza menjejalkan dagang gorengannya sambil berkeliling. Untuk bisa mendekati Eliza, ia membeli gorengan setiap hari. Setiap kali berbelanja, ia akan selalu mengajak Eliza ngobrol. Mendapatkan hati gadis kecil seperti Eliza tidaklah sulit. Dengan sengaja membeli banyak gorengan, bahkan memborong habis. Setelah itu membayar dengan uang lebih. Jika gorengan 50 ribu, Sandy akan memberikan uang 100 ribu. Sedangkan kembalikan nya diberikan untuk Eliza. Cara ini benar-benar mampu mendapatkan hati Eliza. "Eliza, mas tidak mau kita bercerai." Sandy menggeleng-gelengkan kepalanya. Jika dulu ia mendengarkan

    Last Updated : 2024-10-08
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 85

    Nathan mengemudikan mobil menuju ke kampus Eliza. Terkadang ia suka kesel dengan sang mami yang suka semena-mena seperti ini. Bukankah ini sudah termasuk kedalam kategori penindasan? Nathan yang merupakan seorang majikan disuruh antar jemput pengasuh anaknya. Tapi entahlah, terkadang ia juga suka aneh. Apakah mengikuti perintah Eliza, atau justru memikirkan malaikat kecilnya. Setiap sore Nathan akan menjemput Eliza dari kampus dengan mengendarai sepeda motor. Dengan alasan menghindari kemacetan. "Bagaimana kuliah kamu Nathan memandang ke arah Eliza yang duduk di sebelahnya. Melihat mata Eliza yang sembab, membuat ia ingin bertanya. Namun Nathan tahu bahwa Eliza baru kehilangan anaknya. Mungkin saja wanita itu menangis karena merindukan putranya. "Banyak tugas dari dosen mas," jawab Eliza dengan tersenyum manis. Meskipun hatinya sedang sedih, namun Eliza tidak ingin memperlihatkan itu kepada siapapun. "Apa kamu tidak mampu?"Eliza memajukan bibirnya beberapa senti ke depan. Nath

    Last Updated : 2024-10-09

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 325

    "Sekarang Eliza sudah jadi menantu papi. Posisi mommy Noah tidak bisa digeser lagi." Hermawan berkata sambil mengusap kepala Eliza. Memberikan ibu yang baik untuk Noah adalah impian dari seorang kakek. Cukup satu kali cucunya ditelantarkan oleh ibu kandungnya sendiri dan Hermawan tidak ingin hal seperti ini terulang untuk yang kedua kalinya. Eliza tersenyum dan kemudian menganggukkan kepalanya. Sebagai istri yang baik, Eliza harus bisa bersikap baik di depan Mami serta Papi mertuanya. Namun setelah ini dia akan membuat perhitungan dengan Nathan. "Tapi kenapa nikahnya nggak kasih tahu Liza?" Eliza memandang Hermawan dengan bibir mengerucut ke depan. Hermawan sosok ayah yang sangat baik dan bijaksana, Eliza yakin bahwa pria itu tidak akan tega melihatnya diperlakukan seperti ini."Nathan larang papi kasih tahu." Hermawan berkata sambil memandang ke arah putranya. Nathan menelan air ludahnya berulang-ulang kali. Bagaimana mungkin Mami serta papinya begitu kejam terhadapnya. Jelas-je

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 324

    Pak penghulu menyelesaikan tugasnya setelah menghalalkan pasangan suami, istri tersebut. Pak Ibrahim memberikan sedikit education tentang pernikahan. Meskipun yang disampaikan adalah hal yang sederhana namun ini sangat penting dalam suatu pernikahan. Tidak sedikit pasangan suami istri yang bercerai hanya karena masalah sepele seperti ini."Setelah menikah, aib suami adalah aib istri, aib istri adalah aib suami. Dalam artian jika istrimu memiliki kekurangan maka simpan kekurangannya itu hanya untukmu. Jangan sampai ada seorangpun yang tahu. Begitupun dengan istri. Jika suamimu memiliki kekurangan maka cukup kamu saja yang mengetahuinya jangan kamu sebar luaskan kekurangan suamimu kepada siapapun termasuk sanak keluarga. Ibarat memakai kain sarung, tarik atas terbuka di bawah, tarik bawah akan terbuka di atas. Seperti itulah jika istri membuka aib suami, yang malu siapa? Istri itu sendiri. Begitu Pula sebaliknya. Pak penghulu menjelaskan secara panjang lebar. Eliza dan Athan mengan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 323

    "Pukul Mas?" Nathan mengulang perkataan dari Eliza. Ia berharap pendengarannya sudah bermasalah.Eliza menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Ya udah pukul aja." Dengan pasrah Nathan memberikan tangannya. Eliza memandang Nathan dengan air mata yang terus saja mengalir. Air mata ini ungkapan perasaannya. Antara haru, bahagia dan juga kesal karena merasa dikerjain. "Mas jahat, kenapa nggak kasih tahu Liza?" Eliza memukul dada Nathan sambil terus menangis. "Maaf." Nathan memegang tangan istrinya dan kemudian memeluknya Eliza merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat ketika Nathan memeluknya. Aroma wangi tubuh pria itu begitu sangat tercium di Indra penciumannya. Pelukan hangat sang suami mampu meredam tangis Eliza. "Seperti ini jika menikah dengan gadis yang belum cukup umur. Kita laki-laki harus sangat sabar." MC yang sejak tadi hanya mengamati akhirnya angkat bicara dan memberikan penilaiannya. MC berkata seperti ini karena tidak tahu permasalahannya. Namun jika tahu apa y

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 322

    Eliza memandang Nathan dengan hati yang tidak menentu. Rasa rindu, cinta serta kecewa, bercampur menjadi satu. Jika disuruh ikhlas, Eliza akan ikhlas melepaskan Nathan. Ia akan pergi dan menata kembali hati yang sudah porak-poranda."Nona Eliza Afrina," Pak Ibrahim selaku penghulu memanggil nama Eliza. Eliza yang sudah berada di dalam ruangan memandang pria tersebut dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Saya Pak." Eliza berkata sambil memegang dadanya. "Iya, silakan duduk di sini." Penghulu itu meminta agar Eliza duduk di sebelah Nathan.Wajah Eliza tampak kebingungan. Apa maksudnya? Kenapa ia diminta untuk duduk di sana? Pertanyaan ini hanya diucapkan dalam hati. Sehingga tidak ada yang mendengar dan tidak ada yang menjawab."Nak, duduk di sana?" Marwan yang berdiri di samping Eliza berkata dengan tersenyum sambil menunjuk ke arah Nathan.Mawar sudah mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Meskipun sudah menganggap Eliza sebagai anak, namun saat ini adalah pernikahan putra

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 321

    Eliza memandang pantulan wajahnya di depan cermin. Ada rasa tidak percaya ketika melihat sosok bidadari yang ada di depannya. Sosok Itu tampak begitu sangat cantik dan sempurna. "Wow cantik sekali." Perias make up itu tersenyum dan memuji kecantikan Eliza. Eliza tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Liza sampai nggak kenal sama diri sendiri." "Jika Liza secantik ini, apakah tidak membuat pengantin wanitanya kesal dan juga marah? Karena tamu lebih cantik daripada yang memiliki acara." Eliza berkata dengan wajah kesal. Perias make up itu tertawa mendengar celetup Eliza "Jika orangnya sudah cantik, mau di apapun hasilnya tetap cantik. Jika tamunya seperti ini, saya yakin pak penghulu akan salah menikahkan pengantin perempuannya. Dan si pengantin laki-laki akan salah ketika membaca ijab Kabul," kata wanita yang sudah membuat Eliza semakin cantik, bak boneka Barbie.Eliza diam sambil memandang wajah prias make up yang berdiri di belakangnya. Meskipun tidak memandang wanita itu se

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 320

    Meskipun mengatakan iya, namun Eliza masih berdiri di tempatnya. Sedangkan tatapan matanya hanya tertuju kearah gaun yang diletakkan di atas tempat tidur. "Silahkan nona, jam 9 pagi ini Nona harus sudah siap." Bibi Eli memberikan perintah dengan senyuman. "Baik, bi, ini gaun untuk Liza pakai?" Eliza masih tidak yakin dengan gaun tersebut."Iya," jawab bibi Eli."Kenapa gaunnya cantik sekali ya Bi. Eliza tidak mengerti dengan yang namanya berlian. Namun melihat batu permata yang melekat di gaun itu, ia seakan melihat Kilauan berlian yang begitu sangat indah."Iya Nona, baju ini nyonya Mawar yang menyiapkannya," jawab bibi Eli.Eliza tersenyum. Ternyata Mawar masih mengingatnya. Ia akan menjadi anak yang baik dan menuruti semua yang diperintahkan Mawar. Yang terpenting Eliza tidak diusir dari mansion ini. Karena ia belum sanggup meninggalkan Noah. "Nona suka?" Tanya Bibi Eli."Jika Mami yang memilihkan pasti sangat bagus sekali. Apalagi ini beneran cantik banget. Sudah pasti Liza su

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 319

    Jantung Nathan berdebar dengan cepat ketika memandang jas yang akan dikenakannya untuk acara jam 11 siang nanti. Jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam. Hari ini adalah hari bersejarah untuknya. Namun begitu banyak kecemasan yang muncul di benak kepalanya. Apakah keputusannya ini sudah tepat? Ataukah dia terlalu ingin terburu-buru sehingga tidak memikirkan hal buruk ke depannya? Lalu bagaimana jika Eliza marah, bahkan sampai membencinya? "Jika nanti Eliza marah Aku akan berusaha membujuknya." Nathan bertekad dalam hatinya. Sesulit apapun dia pasti akan berusaha dan berjuang membujuk Eliza agar tidak marah lagi dengannya. Namun bagaimana jika Eliza membencinya? Hal yang begitu sangat ditakutkan oleh Nathan.Rasanya tidak mungkin Eliza sangat menyayangi Noah. Ia yakin Eliza pasti akan menerima keputusan yang telah diambilnya demi Noah.Nathan mulai memakai pakaiannya dan memandang pantulan tubuhnya dari depan cermin. Wajah tampan, tubuh tinggi berisi tampak begitu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 318

    Cukup lama menenangkan hati, akhirnya malam ini Eliza bisa tertidur lelap. Eliza baru terbangun ketika hari sudah pagi. Dan dia baru menyadari bahwa tadi malam tidur sendiri, tanpa Noah. Seharusnya ia senang karena bisa tertidur dengan lelap tanpa ada gangguan dari anak susunya. Namun nyatanya hatinya terasa semakin sakit dan juga perih. Apakah memang seperti ini cara Nathan memisahkannya dengan Noha. Lagi-lagi air mata Eliza mengalir dengan sendirinya. Rasa sayang yang diberikannya untuk Noha, benar-benar tulus dan sepenuh hati. Namun mengapa ia harus berpisah dari Noha?Dulu Nathan dan Mawar pernah mengatakan bahwa Eliza boleh menjadi mommy Noha, untuk selamanya. Apakah janji yang mereka ucapkan sudah tidak berlaku? Eliza menangis sambil memegang dadanya yang terasa begitu sangat sakit. Berulang kali mengusap air matanya, namun tetap saja air mata itu meluncur dengan sendirinya. Mungkin terlalu banyak menangis, hingga mata Eliza mengecil dan sembab.Setelah puas menangis, ia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 317

    Mengapa waktu berjalan sangat lambat. Eliza sangat tidak bersemangat dan hanya berbaring di dalam kamar. Apalagi Noha dibawa Mawar pergi berkunjung ke rumah kerabatnya. Sudah 3 hari terakhir, Mawar dan Herman tampak sangat sibuk. Sedangkan Nathan, tidak terlihat sama sekali. Eliza tahu bahwa pria itu tidak pulang selama beberapa hari. Namun apa masalahnya, ia juga tidak tahu."Nona Eliza, ini makan malamnya." Bibi Eli berkata sambil meletakkan menu makan malam untuk Eliza."Terimakasih Bi," jawab Eliza dengan tidak bersemangat. Eliza lebih memilih makan di dalam kamar daripada makan di meja makan. Karena hanya dia sendiri yang ada di rumah sedangkan Hermawan dan Mawar belum pulang dari rumah kerabatnya. "Iya Nona Eliza, jika tidak ada yang dibutuhkan, bibi permisi," jawab Bibi Eli dengan tersenyum."Bi, Mas Nathan ke mana?" Eliza tidak tenang karena tidak tahu kabar Nathan. Suasana di masion juga terasa dingin. Tidak ada candaan, ketika sarapan pagi, dan makan malam. Biasanya Natha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status