Share

Bab 27

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 23:39:35

Meskipun takut Eliza mencoba untuk melihat pria yang sedang memanggilnya. Jika orang itu saudara ipar Sandy, maka dia masih punya kesempatan untuk lari.

Eliza menoleh dan memandang ke arah pria tersebut. Rasa takut hilang dalam sekejap saat dia melihat sosok yang begitu sangat baik kepadanya.

"Dokter Rizky." Eliza tersenyum memandang pria berjas putih yang berjalan mendekatinya.

"Bagaimana kabar kamu? Saya sudah katakan, empat atau lima hari lagi, kamu harus datang menemui saya untuk kontrol. Tapi kenapa kamu tidak datang?" Dokter Rizky bertanya dengan wajah marah.

"Maaf Dok," jawab Eliza yang tidak bisa memberikan alasan.

"Bagaimana dengan kaki kamu."

Dokter Rizky bersimh di depan Eliza hingga membuat Eliza panik.

"Dokter mau apa?" Eliza ingin menarik kakinya yang saat ini sudah dipegang dokter tersebut.

"Mau periksa luka di kaki kamu." Dokter berwajah manis itu membuka sandal jepit yang dipakai Eliza. Setelah melihat luka Eliza yang sudah sembuh barulah dia berdiri.

Dokter, saya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Azka Satriia
gereget sama karakter eliza lembek banget,apalagi sandi plin plan gak punya pendirian
goodnovel comment avatar
Harma Putri
di kira ketemu nathan,jangan sampai dokter itu suka sama eliza,dak seru jd nya
goodnovel comment avatar
Dewi Astutik
bertele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 28

    Rizky memandang ponselnya yang berdering. Melihat nama si penelepon pria itu langsung saja mengangkat panggilan telepon itu. "Halo," jawab Rizki. "Halo Dok, saya ingin tanya apa benar mbak Eliza sedang bersama anda?" Perawat yang menghubunginya bertanya dengan sangat sopan. "Ya ada apa," Rizky beranjak dari duduknya dan menjauhi Eliza. "Dari mana kamu tahu kalau saya bersama Eliza?" Risky marah dan menganggap perawatnya tidak sopan. "Maaf Dok, saya cek di CCTV." Perawat itu gugup ketika menyadari kemarahan sang dokter."Lancang sekali Kamu, berani Kamu memantau saya lewat kamera pengawas?" Rizki benar-benar marah atas kelancangan perawatnya itu. "Mohon dokter jangan marah dan salah paham. Ibu Mawar ingin bertemu dengan mbak Eliza, dok. Karena tidak tahu keberadaannya, ibu mawar meminta saya untuk mengecek kamera CCTV. Setelah saya cek kamera CCTV, ternyata Mbak Eliza bersama anda. Sebenarnya kami sudah mencoba menghubungi mbak Eliza secara langsung namun ponselnya tidak aktif."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 29

    "Suami saya jarang pulang Bu, Dia sering keluar kota. Sehingga saya hanya berdua dengan anak di rumah. Saya sudah kasih kompres agar panasnya turun, namun tetap panasnya tidak turun. Saya mencoba menghubungi suami saya, berharap dia menerima panggilan telepon dari saya. Namun ternyata tidak diangkat-angkat." Tubuh Eliza bergetar ketika menceritakan suaminya. Luka dihatinya yang sudah mengeruyak seakan bertambah perih ditaburi garam kasar dan perasaan jeruk nipis. Perkataan Mirna yang mengatakan pria itu tidur di apartemennya, kembali mengiang di telinganya. Eliza menceritakan seperti apa kronologis peristiwa kematian anaknya. Meskipun berusaha untuk tidak menangis, namun tetap saja Eliza tidak mampu menahan tangisannya. Rizky hanya diam ketika mendengar Eliza bercerita. Entah mengapa hatinya selalu saja merasa sakit ketika mendengar cerita tentang kematian anak, Eliza. "Kamu harus sabar, saat ini Ibnu sudah di surga. Anak surga yang akan menunggu orang tuanya di Padang Mahsyar."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 30

    Bab 30 Mawar tersenyum memandang putra semata wayangnya. "Kenapa lama?" "Jalan macet mi," kata Nathan yang kemudian duduk di samping Mawar. "Tadi aku ke ruangan bayi, kata perawat Ibu susu anak, aku ada di sini." Nathan memandang ke sekitar ruangan namun tidak melihat wanita yang menjadi Ibu susu anaknya. "Iya Han, kita sudah berjumpa dengan Ibu susu, anak kamu." Mawar memandang ke arah Eliza. "Mana mi, orangnya?" Nathan bertanya dengan mata terbuka lebar. Rasa cemas yang berkecamuk di dadanya hilang sudah setelah mendengar kabar tentang ibu susu anaknya. Ini artinya ia tidak perlu susah-susah mencari ibu susu yang baru. "Ini dia namanya Eliza." Mawar menunjuk ke arah Eliza. Nathan diam memandang Eliza. Berulang kali pria itu mengucek matanya untuk memastikan apa yang dilihatnya saat ini benar atau tidak. "Mami akan memperkerjakan Eliza sebagai baby sitter sekaligus ibu susuan untuk cucu, mami." Mawar tersenyum sambil mengusap lengan tangan anaknya. "Mi, apa benar ada air s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 31

    Eliza menatap wajah tampan bayi Noah. Meskipun bukan anak yang dilahirkannya, namun rasa sayangnya sudah tumbuh dengan sendirinya."Tadi minum asinya jam berapa sus?" tanya Eliza "Jam 6 pagi mbak Eliza," jawab suster itu dengan tersenyum."Oh berarti sekarang sudah 2 jam ya sus." Eliza melihat jam yang terpajang di dinding. "Iya." "Hai anak ganteng, bangun ini sudah waktunya minum susu." Eliza tersenyum sambil mencolek pipi bayi berwarna pink tersebut."Bu, apa nama bayinya sudah ada?" Eliza memandang Mawar yang berdiri di sebelahnya."Sudah, namanya Noah." Mawar tersenyum memandang cucunya yang sedang tertidur."Enaknya tidur anak ibu." Eliza mencium pipi bayi Noah dengan gemas."Nak, mimik dulu yuk, nanti kalau sudah kenyang tidur lagi." Nathan hanya diam ketika melihat Eliza yang berbicara begitu lembut dengan anaknya.Tiba-tiba saja dia teringat dengan ibu kandung bayi tersebut. Sejak bayi itu lahir hingga sampai saat ini belum satu kalipun bertemu dengan ibu kandungnya. "Noa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 32

    Eliza terus saja memperhatikan setiap jalan yang dilewatinya. Hingga mobil memasuki kawasan elit yang mana bangunan rumahnya memiliki bentuk hampir sama. Mobil berhenti di depan pagar tinggi sekitar 2 meter. Tak lama kemudian pintu pagar terbuka secara otomatis tanpa ada petugas yang mendonorkan pagar.Eliza memandang kagum rumah yang dibangun di atas tanah seluas 30.000 m. Rumah senilai 1,4 triliun ini, merupakan rumah termewah di Indonesia. Mobil mewah milik Nathan masuk ke dalam pekarangan dan memberhentikan mobilnya di tempat parkiran khusus. Lagi-lagi Eliza terdiam melihat mobil yang berjejer rapi. Melihat banyaknya mobil yang terparkir, Eliza yakin bahwa Nathan pemilik sorum mobil. "Eliza, kita sudah sampai." Perkataan Mawar menarik kesadaran Eliza yang sempat melamun. "Iya Bu," jawab Eliza yang sedikit terkejut. "Ayo kita turun." Mawar tersenyum memandang Eliza yang masih melongo. Lagi-lagi suara Mawar mengejutkan Eliza yang masih saja terpukau dengan kemewahan rumah te

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 33

    Eliza berdiri di depan pintu kamar yang sudah terbuka lebar. Meskipun yakin dengan apa yang didengarnya, namun tetap saja Eliza takut untuk melangkah masuk ke dalam kamar. Ini bukan kamar untuk pengasuh bayi. Kamar ini milik tuan rumah atau tamu. Mana mungkin Eliza diberi kamar yang begitu sangat besar dan juga mewah. Pada akhirnya Eliza membatalkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar."Eliza, ada apa?" Tanya Mawar."Bu, kamar saya di mana? Maaf saya salah kamar." Eliza menutup kembali pintu kamar dan memandang Mawar yang berdiri di belakangnya."Kamu tidak salah Kamar, ini memang kamar kamu." Mawar tersenyum dan kemudian pergi."Bu, tunggu." Langkah kaki Mawar terhenti ketika mendengar Eliza memanggilnya. "Ada apa Eliza?""Kamar ini sangat mewah sekali bu. Saya tidak bisa tidur di sini. Saya tidurnya di kamar yang biasa saja." Eliza mengungkapkan unek-unek di hatinya.Sikap Mawar yang begitu sangat baik membuat Eliza merasa tidak enak hati. Padahal pekerjaannya hanyalah seorang pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 34

    "Mirna ada apa?" Wati bertanya ketika melihat Mirna yang keluar kamar dengan marah."Mas Sandy, ma," kata Mirna sambil menunjuk Sandy yang berada di belakangnya dengan mata melotot. Mirna memiliki mata yang besar, jika marah dengan mata melotot terlihat sangat menyeramkan.Sandy diam sambil menelan air ludahnya. Melihat mata istrinya yang melotot seperti akan keluar, sungguh membuat merinding."Sandy, apa yang kamu lakukan terhadap Mirna?" Wati memandang ke arah Sandy. "Mas Sandy memberikan uang ku untuk wanita laknat itu ma." Mirna langsung menjawab sebelum Sandy menjelaskan."Uang kamu diberikan untuk Eliza? apa maksudnya?" Wajah Wati memerah ketika mendengar pengaduan dari Mirna."Semalam kami ke rumah mas Sandy untuk mengambil baju-baju mas Sandy. Saat itu Eliza memanfaatkan situasi untuk merayu mas Sandy dan meminta uang. Perempuan itu sungguh tidak tahu malu." Mirna berkata dengan suara keras. Emosinya meledak-ledak ketika mengetahui Sandy memberi uang untuk istri pertamanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 35

    Sandy merasakan jantungnya berdebar cepat. Kakinya lemas ketika turun dari mobil. Tidak bisa terbayangkan olehnya seperti apa raut wajah kecewa Eliza ketika uang yang sudah diberikan, diambil kembali. Padahal nominal uang yang dia berikan tidaklah besar. Gajinya perbulan 10 juta, hanya dua juta yang diberikan untuk Eliza, namun memang mereka semuanya ribu.Sikap ibu, kedua saudara perempuan serta istrinya yang seperti ini membuat harga dirinya diinjak-injak sebagai laki-laki. "Mah, aku mohon jangan diambil uang itu. Hanya itu uang pegangan untuk Eliza." Sandy berkata sambil memegang tangan wanita yang telah melahirkannya. "Dia akan tinggal di rumah mama. Jadi kamu tidak perlu memikirkan masalah makannya. Semuanya nanti mama yang akan kasih." Wati menepuk dada.Kehadiran Eliza sudah pasti akan merusak kebahagiaan menantu kesayangan dan putra bungsunya. Karena itu Wati harus segera bertindak."Ma, tolong pikir sedikit harga diri aku." Sandy berkata dengan memohon. Bahkan tubuhnya ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 268

    "Ada perlu apa Bu?" Meskipun pikirannya sedang tidak karuan namun Rizky tetap tersenyum ramah seperti biasanya. "Maaf mengganggu dok, kenalkan nama saya Bu Ina." Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menjulurkan tangannya."Apa ada yang bisa saya bantu bu Ina?" Rizki memandang wanita paruh baya tersebut. Rasanya Dia belum pernah bertemu dengan wanita ini sebelum. Namun apakah wanita yang saat ini menemuinya merupakan keluarga dari pasien yang ditanganinya? "Dokter, maaf jika saya mengganggu. Namun saya tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa." Wajah Bu Ina tampak sedih ketika memandang dokter Rizki. Harapannya begitu besar kepada sang dokter. Dia berharap dokter itu mau membantunya. "Jika saya bisa, saya akan membantu. Kalau boleh tahu ada apa ya?" Rizky memandang Bu Ina dengan mengerutkan keningnya. "Saya tahu tentang dokter, karena Kiara sering bercerita. Kiara mengatakan bahwa dokter orang yang sangat baik. Setelah dia menjadi suster pendamping dokter, dokter sering

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 267

    "Yura, ayo dimakan nasinya. Sejak semalam kamu gak makan. Kalau tidak makan, kamu nggak bisa sembuh." Rizky berkata sambil menyodorkan sendok ke ujung bibir Yura. "Yura beneran tidak selera makan Om, Yura ingin ketemu sama kakak Kia." Gadis kecil itu berbicara sambil terus menangis. Bahkan kalimat yang dikatakannya sampai tidak begitu jelas.Mungkin ini yang dikatakan firasat. Sejak awal Kiara pergi, Yura sudah terlihat gelisah. "Om janji akan cari kak Yura tapi syaratnya Yura harus makan." Rizky mencoba membuat kesepakatan agar Yura menurut. Yura baru saja melepaskan infus di tangannya. Jika kondisinya kembali memburuk, ia harus kembali dipasang infus. Rizky tidak ingin jika hal itu terjadi."Apakah Om tidak berbohong?" Tanya Yura sambil mengusap air matanya. "Tentu tidak, bohong itu dosa. Orang yang bohong akan dibakar api neraka." Pria itu tersenyum sambil menyodorkan sendok di tangannya."Sejak dari kemarin Om selalu bilang seperti itu, tapi nyatanya kak Kiara tetap nggak tahu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 266

    Agar pikirannya gak ngelantur kemana-mana, Eliza mengeluarkan kamus dari dalam tasnya. Ia Juga mengeluarkan handphone untuk digunakan dalam media pembelajaran.Sambil menunggu Nathan, Eliza mulai menghafal istilah-istilah dari kamus tersebut. Seperti inilah cara Eliza memanfaatkan waktu untuk belajar."Abrasi merupakan luka atau goresan yang biasanya tidak serius." Eliza berkata sambil memejamkan matanya. Setelah itu ia kembali membuka buku dan membaca isi. "Yes, benar." Eliza tersenyum dan melanjutkan istilah selanjutnya.Eliza juga mengamati gambar yang ada di layar handphonenya."Abses merupakan kantung lunak berisi cairan yang terbentuk di jaringan, biasanya karena infeksi." Eliza membaca keterangan sambil mengamati gambar abses yang terjadi gusi, mulut, kemudian hati serta di permukaan kulit."Akut, menandakan kondisi yang dimulai secara tiba-tiba dan terkadang parah, tetapi durasinya pendek. Jinak, tidak bersifat kanker. Biopsi, sampel kecil jaringan yang diambil untuk pengujia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 265

    "Selamat siang Nona Eliza." Sapa resepsionis yang berada di lobby. "Siang Mbak, Liza langsung ke ruangan Mas Nathan ya," JAWAB Eliza dengan sangat ramah. Sikap Eliza yang ramah dan santun seperti inilah yang membuat para karyawan sangat menyukai Eliza. Padahal mereka semua tahu bahwa Eliza calon istri bos mereka. Apalagi latar belakang Eliza seorang mahasiswa kedokteran, membuat mereka terkagum. Berbeda ketika Nathan bersama dengan Sherly. Jika wanita itu datang, gayanya selalu saja terlihat begitu sangat sombong dan angkuh. Tidak pernah mau menyapa dan selalu cari masalah."Silakan nona Eliza." Ketiga resepsionis itu berkata sambil tersenyum. Eliza tersenyum ramah, kemudian pergi meninggalkan ketiga resepsionis cantik tersebut. Eliza datang dengan tangan kosong. Sebenarnya ia ingin membelikan Nathan makan siang, hanya saja Nathan sudah mengirim pesan dan mengatakan akan mengajaknya makan di restoran. Sejak tadi Eliza tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memandang tajam k

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 264

    Kiara benar-benar putus asa. Dia tidak menyangka akan dijebak seperti ini oleh ibu kandungnya sendiri. "Bu Ina, Jika boleh Kia memilih, Kia ingin ibu yang jadi Mama Kia.""Meskipun Kia bukan anak yang ibu lahirkan, tapi Kiara sudah seperti anak ibu sendiri. Ibu nggak mau Kiara sampai menjadi korban pesugihan dari Rudi. Walau bagaimanapun Kia harus keluar dari sini." Ibu Ina ikut menangis sambil memeluk Kiara. "Kia akan pergi sekarang." Ibu Ina menggelengkan kepalanya. Pertanda bahwa ia tidak setuju. "Pergi sekarang pasti tidak bisa. Ibu lihat Rini membayar 3 orang preman untuk menjaga rumah ini. Untuk sementara Kia harus berpura-pura menurut dengan perintah Rini. Ibu akan bantu mencarikan solusi agar Kia bisa lari dari sini. Kita masih bisa memanfaatkan waktu, karena acara pernikahan masih satu Minggu lagi.""Gimana Kia bisa pura-pura bu? Kia benci mama." Kiara mengusap air mata yang terus saja mengalir di pelupuk matanya. Mau seperti apapun Rini memperlakukannya, Kiara tetap memaaf

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 263

    Duar!Jantung Kiara seakan mau lepas dari tempatnya ketika mendengar perkataan dari Rini. Tubuh yang tadi terbang melayang kini terhempas ke dasar jurang. Ia tersadar dari mimpi indahnya beberapa waktu yang lalu. Dengan cepat Kiara menarik tangannya hingga terlepas. "Maksudnya apa ma?" "Pak Rudi ini akan menjadi suami kamu, nak. Pak Rudi sangat kaya dan juga baik. Kamu sangat beruntung bisa menjadi istrinya." Rini tersenyum sambil mengusap punggung tangan putrinya. Kiara memandang Rini dengan hati yang terluka. Begitu banyak luka yang telah ditorehkan oleh wanita yang telah melahirkannya itu, namun mengapa luka ini yang terasa sangat pedih. Kiara merasa jantungnya ditusuk besi panas dan rasanya benar-benar sakit.Sedangkan Rudi, masih terus menatap Kiara. Pria paruh baya itu tampak terhipnotis dengan kecantikan calon istri ke tujuannya.Kiara menggelengkan kepalanya. "Kia gak mau," katanya sambil berlari ke kamar."Kiara, kamu tidak bisa menolak." Rini marah dan berniat untuk meng

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 262

    "Rini, Apa kamu yakin membiarkan Kiara menikah dengan pak Rudi?" Seorang wanita paruh baya bertanya dengan ekspresi wajah menahan kesal."Iya," jawab Rini dengan tersenyum ramah. "Apa kamu tidak tahu gosip pak Rudi?" Wanita itu tidak habis pikir dengan apa yang lakukan Rini. Apakah wanita uItu tidak menyesal menikahkan anaknya dengan pak Rudi? "Itu cuma gosip, gak perlu di pikirkan," jawab Rini yang masa bodoh. Ia tidak akan perduli dengan gosip yang beredar. Baginya yang terpenting Kiara menikah dengan pria kaya raya."Apa Pak Rudi meminta agar Kiara memakai gaun berwarna merah di acara lamaran?" Wajah Wanita itu tampak serius ketika menanyakan hal ini. "Iya, gaunnya cantik sekali. Harganya juga sangat mahal," kata Rini bangga. Ia tidak pernah menyangka bahwa Pak Rudi akan tertarik dengan Putri sulungnya. Kalau tahu Kiara bisa menghasilkan uang sebanyak ini, pasti ia akan berbaik-baik dengan putri sulungnya itu."Apa kamu tahu Rini, setiap wanita yang dilamarnya itu selalu memak

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 261

    "Jadi malam ini kakak tidak menginap di sini?" Yura berkata dengan wajah sedih. "Mama, kakak minta pulang, soalnya ada acara di rumah." Kiara berkata dengan wajah berseri-seri. Tidak bisa dipungkiri bahwa Ia begitu sangat bahagia. Mungkin Allah sudah membuka pintu hati sang mama dan mau menerima keberadaannya. "Apa kakak gak akan temani aku lagi?" Yura tampak takut ketika membayangkan Kiara sudah tidak bisa lagi bersama dengannya. Mungkin ini yang dikatakan dengan egois. Yura ingin menguasai Kiara. Ia ingin sang suster selalu bersama dengannya. Namun siapa Yura? Bukankah keinginan itu merupakan hal yang mustahil."Belum tahu." Kiara berkata dengan sedikit ragu. Apakah sang Mama akan memintanya pulang ke rumah atau hanya untuk hari ini saja."Kalau begitu kakak hati-hati ya." Gadis kecil itu tersenyum dengan sangat manis."Iya adek, besok pagi Kakak ke sini lagi. Nanti kalau Yura membutuhkan sesuatu, pencet aja tombol ini, perawat yang lain pasti akan langsung datang." Kiara berka

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 260

    "Karena Anda masih mengingat saya, Saya tidak perlu lagi memperkenalkan diri. Apakah anda ingin mengetahui seperti apa Kondisi Yura saat ini?" Rizky berkata dengan sangat sopan. "Tidak!" Indra langsung menolak. Karena Yura, dia harus mendekam di penjara. Indra benar-benar kesal terhadap Yura dan Novita. Mengapa ibu dan anak itu sangat menjijikkan dan selalu membuat dia merasa repot.Seharusnya Yura mati ketika dilemparnya dari lantai 2. Dengan seperti itu tidak perlu ada urusan dengan rumah sakit dan juga pihak kepolisian. Mereka pihak keluarga hanya tinggal menguburkan jenazah. "Meskipun anda tidak ingin mengetahui kondisi Yura, namun saya tetap akan memberitahunya. Karena bagi saya Anda adalah ayahnya. Abda berhak tahu kondisi Putri, anda. Saat ini kondisi Yura sangat baik dan dalam tahap penyembuhan. Bisa dikatakan semangat hidup Yura sangat tinggi, hingga penyembuhannya tergolong cepat. Jika kondisinya semakin membaik dan bisa rawat jalan, Yura akan keluar dari rumah sakit," je

DMCA.com Protection Status