Share

Bab 24

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-27 20:06:38

Eliza merasa senang ketika berada di panti asuhan. Melihat senyum yang mengembang di bibir anak-anak, membuat dia sedikit melupakan beban berat yang dipikulnya.

Bersyukur Eliza ingat membelikan jajanan serta permen untuk anak-anak. Sehingga mereka bisa berebutan ketika diberikan jajanan.

"Ibu, adek bayinya umur berapa?

Cewek atau cowok?" Eliza memandang bayi yang di gendong oleh pengurus panti asuhan.

"Ini cewek, umurnya dua bulan. Bayi ini dibuang orang tuanya di depan pintu panti asuhan. Kami menemukan Aliya, subuh. Sewaktu itu dia sudah tidak sadar," ungkap wanita berumur 40 tahun tersebut.

"Kasihan sekali." Eliza memandang bayi cantik tersebut.

"Orang tuanya sangat kejam. Anak ini dibuang tanpa di bungkus sehelai benangpun. Bahkan pusarnya saja tidak dipotong." Wanita itu bercerita dengan wajah sedih.

"Waktu itu saya mau sapu halaman, gitu keluar saya hampir jatuh karen tersandung oleh bayi. Awalnya saya kira sudah meninggal. Namun ternyata napasnya masih terlihat jelas. Jadi say
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Ekta Majid
gregetan bacanya..tp bagus ..... pendek tulisannya dan banyak muternya
goodnovel comment avatar
Diana
ya allah nyeseknya
goodnovel comment avatar
Nova Ugara
liza sini peluk....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 25

    Bab 25 Elisa duduk termenung di kursi yang berada di depan ruang perawatan. Entah siapa yang berada di dalam ruangan, Eliza pun tidak tahu. Di rumah sakit ini, tidak akan ada yang memperhatikannya. Karena di sini semua orang bebas datang. Baginya rumah sakit merupakan tempat ternyaman untuk menumpang sambil mencari pekerjaan. Namun tetap saja Eliza cemas, bisa saja secury mempermasalahkan kehadirannya karena jam besuk yang sudah habis. Elisa merasakan matanya yang sudah sangat mengantuk. Tanpa merubah posisi, ia pun tidur dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Namun baru saja tertidur Eliza sudah terbangun. Perasaannya tidak tenang dan was-was. Takut jika ada orang jahat yang mencuri barang-barang berharga miliknya. Eliza merasakan denyut di dadanya. Dia pun baru ingat bahwa sejak sore tadi belum sempat memompa ASI. Sehingga dadanya sakit, berdenyut, dan juga keras. Baju yang dipakainya pun sudah basah terkena air susu. Eliza pergi ke ruang menyusui. Di sana di

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 26

    Bab 26 Eliza hanya diam ketika mendengarkan cerita gadis berseragam putih tersebut. "Kemarin waktu terakhir lihat badannya belum seperti ini. Mukanya juga belum cakep seperti sekarang." Eliza memuji ketampanan bayi yang saat ini menggenggam jari telunjuknya. "Ya jelaslah bayinya cakep, orang Daddy nya cakep banget. Hidungnya mancung, bibir merah, gak seperti cowok perokok. Matanya kecoklatan, rambutnya juga warna coklat. Pokoknya ganteng banget, badannya tinggi. Ya seperti bule-bule yang sering kita tonton film barat." Perawat berwajah cantik itu berbicara sambil membayangkan wajah tampan Nathan. Pria yang menjadi idola para perawat di rumah sakit. Apalagi selama 3 minggu ini Nathan selalu datang ke ruang perawatan bayinya. Eliza hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Tapi itu bibir mbak Eliza kenapa?" perawat melihat bibir Eliza yang luka dan sudah mengering "Jatuh," Eliza tersenyum. "Ya ampun Mbak Eliza ini nggak hati-hati sekali. Oh iya anaknya sudah berapa lama

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 27

    Meskipun takut Eliza mencoba untuk melihat pria yang sedang memanggilnya. Jika orang itu saudara ipar Sandy, maka dia masih punya kesempatan untuk lari.Eliza menoleh dan memandang ke arah pria tersebut. Rasa takut hilang dalam sekejap saat dia melihat sosok yang begitu sangat baik kepadanya. "Dokter Rizky." Eliza tersenyum memandang pria berjas putih yang berjalan mendekatinya."Bagaimana kabar kamu? Saya sudah katakan, empat atau lima hari lagi, kamu harus datang menemui saya untuk kontrol. Tapi kenapa kamu tidak datang?" Dokter Rizky bertanya dengan wajah marah."Maaf Dok," jawab Eliza yang tidak bisa memberikan alasan."Bagaimana dengan kaki kamu." Dokter Rizky bersimh di depan Eliza hingga membuat Eliza panik."Dokter mau apa?" Eliza ingin menarik kakinya yang saat ini sudah dipegang dokter tersebut."Mau periksa luka di kaki kamu." Dokter berwajah manis itu membuka sandal jepit yang dipakai Eliza. Setelah melihat luka Eliza yang sudah sembuh barulah dia berdiri.Dokter, saya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 28

    Rizky memandang ponselnya yang berdering. Melihat nama si penelepon pria itu langsung saja mengangkat panggilan telepon itu. "Halo," jawab Rizki. "Halo Dok, saya ingin tanya apa benar mbak Eliza sedang bersama anda?" Perawat yang menghubunginya bertanya dengan sangat sopan. "Ya ada apa," Rizky beranjak dari duduknya dan menjauhi Eliza. "Dari mana kamu tahu kalau saya bersama Eliza?" Risky marah dan menganggap perawatnya tidak sopan. "Maaf Dok, saya cek di CCTV." Perawat itu gugup ketika menyadari kemarahan sang dokter."Lancang sekali Kamu, berani Kamu memantau saya lewat kamera pengawas?" Rizki benar-benar marah atas kelancangan perawatnya itu. "Mohon dokter jangan marah dan salah paham. Ibu Mawar ingin bertemu dengan mbak Eliza, dok. Karena tidak tahu keberadaannya, ibu mawar meminta saya untuk mengecek kamera CCTV. Setelah saya cek kamera CCTV, ternyata Mbak Eliza bersama anda. Sebenarnya kami sudah mencoba menghubungi mbak Eliza secara langsung namun ponselnya tidak aktif."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 29

    "Suami saya jarang pulang Bu, Dia sering keluar kota. Sehingga saya hanya berdua dengan anak di rumah. Saya sudah kasih kompres agar panasnya turun, namun tetap panasnya tidak turun. Saya mencoba menghubungi suami saya, berharap dia menerima panggilan telepon dari saya. Namun ternyata tidak diangkat-angkat." Tubuh Eliza bergetar ketika menceritakan suaminya. Luka dihatinya yang sudah mengeruyak seakan bertambah perih ditaburi garam kasar dan perasaan jeruk nipis. Perkataan Mirna yang mengatakan pria itu tidur di apartemennya, kembali mengiang di telinganya. Eliza menceritakan seperti apa kronologis peristiwa kematian anaknya. Meskipun berusaha untuk tidak menangis, namun tetap saja Eliza tidak mampu menahan tangisannya. Rizky hanya diam ketika mendengar Eliza bercerita. Entah mengapa hatinya selalu saja merasa sakit ketika mendengar cerita tentang kematian anak, Eliza. "Kamu harus sabar, saat ini Ibnu sudah di surga. Anak surga yang akan menunggu orang tuanya di Padang Mahsyar."

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 30

    Bab 30 Mawar tersenyum memandang putra semata wayangnya. "Kenapa lama?" "Jalan macet mi," kata Nathan yang kemudian duduk di samping Mawar. "Tadi aku ke ruangan bayi, kata perawat Ibu susu anak, aku ada di sini." Nathan memandang ke sekitar ruangan namun tidak melihat wanita yang menjadi Ibu susu anaknya. "Iya Han, kita sudah berjumpa dengan Ibu susu, anak kamu." Mawar memandang ke arah Eliza. "Mana mi, orangnya?" Nathan bertanya dengan mata terbuka lebar. Rasa cemas yang berkecamuk di dadanya hilang sudah setelah mendengar kabar tentang ibu susu anaknya. Ini artinya ia tidak perlu susah-susah mencari ibu susu yang baru. "Ini dia namanya Eliza." Mawar menunjuk ke arah Eliza. Nathan diam memandang Eliza. Berulang kali pria itu mengucek matanya untuk memastikan apa yang dilihatnya saat ini benar atau tidak. "Mami akan memperkerjakan Eliza sebagai baby sitter sekaligus ibu susuan untuk cucu, mami." Mawar tersenyum sambil mengusap lengan tangan anaknya. "Mi, apa benar ada air s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 31

    Eliza menatap wajah tampan bayi Noah. Meskipun bukan anak yang dilahirkannya, namun rasa sayangnya sudah tumbuh dengan sendirinya."Tadi minum asinya jam berapa sus?" tanya Eliza "Jam 6 pagi mbak Eliza," jawab suster itu dengan tersenyum."Oh berarti sekarang sudah 2 jam ya sus." Eliza melihat jam yang terpajang di dinding. "Iya." "Hai anak ganteng, bangun ini sudah waktunya minum susu." Eliza tersenyum sambil mencolek pipi bayi berwarna pink tersebut."Bu, apa nama bayinya sudah ada?" Eliza memandang Mawar yang berdiri di sebelahnya."Sudah, namanya Noah." Mawar tersenyum memandang cucunya yang sedang tertidur."Enaknya tidur anak ibu." Eliza mencium pipi bayi Noah dengan gemas."Nak, mimik dulu yuk, nanti kalau sudah kenyang tidur lagi." Nathan hanya diam ketika melihat Eliza yang berbicara begitu lembut dengan anaknya.Tiba-tiba saja dia teringat dengan ibu kandung bayi tersebut. Sejak bayi itu lahir hingga sampai saat ini belum satu kalipun bertemu dengan ibu kandungnya. "Noa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 32

    Eliza terus saja memperhatikan setiap jalan yang dilewatinya. Hingga mobil memasuki kawasan elit yang mana bangunan rumahnya memiliki bentuk hampir sama. Mobil berhenti di depan pagar tinggi sekitar 2 meter. Tak lama kemudian pintu pagar terbuka secara otomatis tanpa ada petugas yang mendonorkan pagar.Eliza memandang kagum rumah yang dibangun di atas tanah seluas 30.000 m. Rumah senilai 1,4 triliun ini, merupakan rumah termewah di Indonesia. Mobil mewah milik Nathan masuk ke dalam pekarangan dan memberhentikan mobilnya di tempat parkiran khusus. Lagi-lagi Eliza terdiam melihat mobil yang berjejer rapi. Melihat banyaknya mobil yang terparkir, Eliza yakin bahwa Nathan pemilik sorum mobil. "Eliza, kita sudah sampai." Perkataan Mawar menarik kesadaran Eliza yang sempat melamun. "Iya Bu," jawab Eliza yang sedikit terkejut. "Ayo kita turun." Mawar tersenyum memandang Eliza yang masih melongo. Lagi-lagi suara Mawar mengejutkan Eliza yang masih saja terpukau dengan kemewahan rumah te

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 318

    Cukup lama menenangkan hati, akhirnya malam ini Eliza bisa tertidur lelap. Eliza baru terbangun ketika hari sudah pagi. Dan dia baru menyadari bahwa tadi malam tidur sendiri, tanpa Noah. Seharusnya ia senang karena bisa tertidur dengan lelap tanpa ada gangguan dari anak susunya. Namun nyatanya hatinya terasa semakin sakit dan juga perih. Apakah memang seperti ini cara Nathan memisahkannya dengan Noha. Lagi-lagi air mata Eliza mengalir dengan sendirinya. Rasa sayang yang diberikannya untuk Noha, benar-benar tulus dan sepenuh hati. Namun mengapa ia harus berpisah dari Noha?Dulu Nathan dan Mawar pernah mengatakan bahwa Eliza boleh menjadi mommy Noha, untuk selamanya. Apakah janji yang mereka ucapkan sudah tidak berlaku? Eliza menangis sambil memegang dadanya yang terasa begitu sangat sakit. Berulang kali mengusap air matanya, namun tetap saja air mata itu meluncur dengan sendirinya. Mungkin terlalu banyak menangis, hingga mata Eliza mengecil dan sembab.Setelah puas menangis, ia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 317

    Mengapa waktu berjalan sangat lambat. Eliza sangat tidak bersemangat dan hanya berbaring di dalam kamar. Apalagi Noha dibawa Mawar pergi berkunjung ke rumah kerabatnya. Sudah 3 hari terakhir, Mawar dan Herman tampak sangat sibuk. Sedangkan Nathan, tidak terlihat sama sekali. Eliza tahu bahwa pria itu tidak pulang selama beberapa hari. Namun apa masalahnya, ia juga tidak tahu."Nona Eliza, ini makan malamnya." Bibi Eli berkata sambil meletakkan menu makan malam untuk Eliza."Terimakasih Bi," jawab Eliza dengan tidak bersemangat. Eliza lebih memilih makan di dalam kamar daripada makan di meja makan. Karena hanya dia sendiri yang ada di rumah sedangkan Hermawan dan Mawar belum pulang dari rumah kerabatnya. "Iya Nona Eliza, jika tidak ada yang dibutuhkan, bibi permisi," jawab Bibi Eli dengan tersenyum."Bi, Mas Nathan ke mana?" Eliza tidak tenang karena tidak tahu kabar Nathan. Suasana di masion juga terasa dingin. Tidak ada candaan, ketika sarapan pagi, dan makan malam. Biasanya Natha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 316

    Nathan memandang Eliza yang duduk di sebelahnya. Sejak tadi Eliza hanya diam dan memejamkan matanya. Tampak sekali bahwa wanita itu sedang menahan rasa sakit. "Sakit sekali ya?" Nathan mengusap kepala Eliza dengan penuh kasih sayang. Melihat Eliza yang sakit seperti ini tentu membuatnya tidak tega. Dia tidak menyangka ternyata memberikan ASI kepada anak akan berdampak seperti ini terhadap ibunya. Eliza menganggukkan kepalanya. "Sakit banget, berdenyut juga." "Coba mas pegang?" Nathan meminta izin terlebih dahulu sebelum menyentuh balon Eliza. Mata Eliza yang terpejam, langsung terbuka dan memandang Nathan dengan bringas. "He... He.... Mas cuma mau periksa." Nathan tersenyum nyengir sambil menggaruk kepalanya ."Gak boleh," tolak Eliza."Mau mas bantuin?" Nathan bertanya dengan jantung berdebar cepat. Jika Eliza menyetujui, ia akan melakukan seperti apa yang disarankan dokter. Nathan tidak berniat untuk kurang ajar, namun ini semua dilakukannya untuk mengurangi rasa sakit Eliza.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 315

    Nathan duduk di samping Eliza dan seorang dokter perempuan. Untuk permasalahan seperti ini Nathan memang tidak mengizinkan dokter laki-laki yang menanganinya. "Keluhannya apa, Eliza?" Dokter itu bertanya sambil memandang Eliza yang sedang meringis menahan rasa sakit."Saya baru menghentikan ASI untuk anak saya dok. Dan ini baru jalan di hari pertama," jelas Eliza. Jujur saja Eliza tidak nyaman membahas masalah ini di depan Nathan. Namun pria keras kepala itu sangat sulit untuk diajak kompromi, bahkan memaksa masuk ke dalam ruangan."Oh apakah payudaraanya membengkak, terasa sakit, berdenyut dan juga nyeri?" Dokter perempuan itu langsung merespon dengan cepat. Eliza menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu saya periksa dulu."Eliza menganggukkan kepalanya dan berbaring di atas tempat tidur. Sedangkan Nathan sudah seperti seorang suami yang sangat waspada dan mencemaskan istrinya. Dia mengikuti Eliza dan berdiri di samping tempat tidur. Jika Nathan bukanlah bosnya, Eliza pasti sudah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 314

    Nathan menjemput Eliza ke kampus. Karena tidak melihat Eliza di parkiran, Nathan langsung ke kelas. Dilihatnya Eliza yang duduk di dalam kelas dan meletakkan tas di bagian dadanya. Sedangkan wajahnya tampak sedang menahan rasa sakit. "Eliza!" Nathan memanggil Eliza dengan cemas. Eliza memandang Nathan dengan wajah meringis. "Kenapa Mas jemput Liza lama?"Biasanya Eliza tidak pernah bertanya seperti ini jika Nathan lambat menjemput. Karena Nathan memberi tahu kalau dia bertemu dengan klien. "Maaf ya, tadi Mas ada ketemu klien. Klien itu minta ketemunya secara dadakan." Nathan memandang Eliza dan kemudian mengusap kepalanya. "Apa kamu sakit?" Nathan menempelkan punggung tangannya di kening Eliza. Namun ia tidak merasakan suhu tubuh Eliza yang panas. "Enggak," jawab Eliza yang kebingungan menjelaskan kondisi tubuhnya saat ini. "Terus kenapa mukanya jadi pucat gini?" Nathan tidak puas dengan jawaban dari Eliza. "Noha sudah berhenti nyusu, Mas. "Nathan bingung mendengar jawaban dar

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 313

    Pagi ini wajah Mawar tampak berseri-seri ketika seluruh anggota keluarga berkumpul dan sarapan pagi bersama. Yang membuat wanita itu semakin bahagia karena ada Kiara yang merupakan warga baru dalam keluarganya. Begitu juga dengan Yura yang menjadi cucunya. Mawar tidak pernah menyangka bahwa anak angkatnya akan menikah. Selain membawa istri, Rizky juga memberikannya seorang cucu perempuan. Hati Mawar terlalu baik dan juga tulus. Sehingga kehadiran Yura diterima dengan sangat baik. Selain itu juga dia menganggap Yura seperti cucunya."Kalian akan tinggal di sini kan?" Mawar bertanya sambil memandang Rizki dan juga Kiara secara bergantian. Kiara tidak bisa menjawab, dia justru melirik ke arah suaminya. "Kami akan pindah dan tinggal di rumah yang sudah aku beli lama Tante," jawab Rizki. Rumah mewah sudah ada hanya saja selama ini belum ditempatinya karena merasa sepi di rumah yang begitu sangat besar. Selama ini juga rumah itu hanya diurus oleh asisten rumah tangganya yang menetap di s

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 312

    Yuna diam memandang punggung Nathan dari belakang. Ditolak berulang-ulang kali bukanlah hal yang baru untuknya. Namun tetap saja ada rasa sakit yang menusuk dihatinya. Wajah, cantik sempurna dengan hidung yang mancung. Bibir kecil serta gigi yang tersusun dengan rapi. Membuat wajahnya tidak memiliki kekurangan sedikitpun. bentuk tubuh langsing dan tinggi semampai. Warna kulit, juga putih bersih. Yuna merupakan sosok gadis yang nyaris sempurna. Namun mengapa Nathan tidak tertarik dengannya. "Apa kamu sudah makan?" Yuna yang termenung sedikit terkejut ketika ada seorang pria yang berbicara dengannya. Dia menoleh ke samping dan melihat Dirga yang sudah berdiri dan tersenyum memandangnya."Mas Dirga." Yuna berkata dengan sedikit tersenyum. Dia senang bertemu dengan Dirga di sini. Itu artinya dia tidak merasa kesepian lagi "Apa Sudah makan?" Dirga kembali mengulang pertanyaannya.Yuna menggelengkan kepalanya. Selera makannya hilang seketika ketika melihat Nathan yang begitu sangat dingi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 311

    Eliza memandang Nathan dengan kesal. Kehadiran Yuna membuat api cemburu berkobar di hatinya. Namun mengapa bisa dia seperti ini? Eliza semakin tidak tahu diri serta tidak sadar posisi. Karena sudah berani mencintai majikannya."Kenapa Mas tidak suka sama Mbak Yuna? Padahal Mbak Yuna itu kan cantik sekali." Eliza bertanya karena rasa penasaran terhadap sikap serta perasaan Nathan terhadap Yuna. "Ya karena sudah terlanjur dianggap adik," jawab Nathan dengan santai. Tanpa diketahuinya jawabannya membuat Eliza tertampar dengan keras. Jika Nathan tidak bisa menyukai Yuna karena sudah terlanjur menganggap adik, lalu bagaimana dengan dirinya. Eliza hanya ibu asuh serta ibu ASI untuk Noah. Rasanya begitu sangat keterlaluan karena berharap pria itu memiliki sedikit perasaan untuknya.Entah sejak kapan Eliza memiliki pemikiran seperti ini. Mungkin karena terlalu dimanja dan disayang Mawar serta Hermawan membuat ia lupa diri. "Kalau menganggap adik, kenapa cuek sekali?" Eliza bertanya lebih

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 310

    "Kamu cantik sekali." Nathan mencoba memperlihatkan rasa sukanya terhadap Eliza. Berhubung sebentar lagi mereka akan segera menikah. Karena itu ia mencoba memuji. Pada nyatanya perkataannya bukanlah sebuah kebohongan, karena Eliza memang sangat cantik malam ini. Gaun berwarna biru dongker, melekat indah di tubuh ramping Eliza."Iya, banyak yang bilang seperti itu," jawab Eliza tersenyum bangga. Meskipun tidak menjadi peran utama di acara pernikahan ini namun Eliza tidak henti-hentinya mendapatkan pujian. Acara akad nikah Rizky dilakukan dengan sangat mendadak. Meskipun seperti itu Hermawan dan Mawar mengundang orang-orang penting seperti relasi bisnis serta kerabat dekat. Banyak para tamu yang menyangka bawa Eliza adalah keponakan dari Hermawan. Dan mereka pun tidak segan meminta agar Eliza menjadi menantunya.Wajah Nathan masam mendengar jawaban dari Eliza. Melihat Eliza yang tak henti-hentinya dipuji baik oleh tamu perempuan ataupun tamu laki-laki yang masih bujangan, tentu saja m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status