Share

25. Jejak yang Tersisa

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-01-20 06:39:58

Pagi itu, Jasmine terbangun dengan tubuh yang terasa sakit semu. Ia menatap nampan makanan yang masih utuh di atas nakas, perasaan bersalah mengendap di hatinya.

Namun, ketika teringat kata-kata Noah yang menyakitkan, amarah kembali membakar dadanya.

"Noah benar-benar tidak peduli..." gumam Jasmine lirih, matanya menatap kosong ke arah dinding.

Ia merasa dirinya tak lebih dari alat bagi Noah dan Zoah untuk memproduksi keturunan. Pikiran itu membuatnya ingin menangis, tapi ia menahannya dengan menarik napas panjang.

"Aku harus kuat," ucap Jasmine pelan, seolah meyakinkan dirinya sendiri.

Ketukan lembut di pintu membuyarkan lamunannya. Nikmah muncul dengan wajah ramah, membawa susu, roti lapis cokelat, dan salad buah. Jasmine menyambutnya dengan senyum kecil, mengambil nampan yang disodorkan Nikmah.

"Apakah Nona ingin makan sesuatu yang lebih berat? Saya bisa m

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Aqil Ez
dasar Noah , masa gak sadar sih... Kamu emang kelewatan
goodnovel comment avatar
Muhammad Rinaldy
suka banget sikap noah yg tarik umur suka tapi dingin banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   26. Langkah yang Tak Terduga

    Noah merasa kesal saat Jasmine mengabaikannya begitu saja. Biasanya, ia tidak peduli jika ada orang yang tidak memperhatikannya.Namun, kali ini perasaan itu berbeda. Sebuah perasaan yang sulit dijelaskan merasuki hatinya. Seorang ibu pengganti yang sempat ditolaknya, kini membuat Noah merasa direndahkan.Jasmine, yang Noah anggap tak lebih dari objek dalam rencananya, malah memberi rasa sakit yang mendalam."Ke mana kamu, Jasmine?" gumam Noah dengan penuh kekesalan, meremas ponselnya. "Kenapa harus begini... Kenapa dia harus bersikap seperti itu?"Dia mengumpat dengan marah, "Ibu pengganti sialan. Di-baikin malah minta jantung."Namun Jasmine sudah pergi jauh meninggalakan rumah menuju kampusnya, dia tentu saja tidak mendengar umpatan Noah.Telepon Noah berdering. Zora menelepon, menanyakan posisinya. Tanpa berpikir panjang, mereka sepakat untuk bertemu di kantor Di

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   27.  Ketegangan yang Tak Terduga

    Noah terlelap dengan pikiran yang masih penuh kekacauan. Namun, tidur itu tidak bertahan lama. Tiba-tiba, suara muntah yang keras dan terputus-putus membangunkan Noah dari tidurnya.Dengan rasa kesal yang mencuat, Noah mengumpat, "Shit! Pram stupid, sudah aku bilang periksa, jangan asal masuk kamar!"Setengah sadar dan masih dalam keadaan setengah terjaga, Noah bangkit dari tempat tidurnya. Suasana hotel yang tenang malam itu tiba-tiba terasa mencekam.”Berasa dalam cerita horor saja, apa ada setan kamar mandi,” gumam Noah kesal.Langkahnya berat, matanya yang masih kabur berusaha menyesuaikan dengan gelapnya ruangan. Tanpa berpikir panjang, Noah membuka pintu kamar mandi dengan tangan yang gemetar sedikit karena masih terpengaruh sisa alkohol.Begitu pintu terbuka, pandangannya terfokus pada sosok yang terkulai di lantai kamar mandi. Seorang wanita tanpa busana, tubu

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   28. Kamar 1508 yang Panas

    Noah menatap Jasmine dengan ragu, suaranya rendah namun penuh ketegasan. "Kamu benar-benar yakin ingin melakukannya?" tanyanya, mencoba memastikan.Jasmine hanya terdiam sejenak, seolah bingung dengan perasaannya sendiri, sebelum akhirnya ia melangkah lebih dekat, gerakannya perlahan namun penuh makna.’Aku takut kamu akan marah, jika mengetahui kita melakukannya,’ batin Noah.Tangan yang sebelumnya terulur, kini menyentuh bahu Noah, sebuah isyarat yang membuat suasana semakin tegang. Dalam gerakan itu, ada sesuatu yang mengubah pandangannya, sesuatu yang membuat Noah merasa terperangkap dalam ketegangan yang tak terucapkan.”Lakukan untukku, tuan, lagian kalau aku harus pulang, belum tentu suami kontrak itu akan menyentuhku, melihat saja dia jijik,” gerutu Jasmine dengan mata terpejam.Dia merasa gelisah, namun di sisi lain, ada dorongan dalam dirinya ya

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   29. Rencana yang Rumit

    Pram terkejut membaca pesan dari Noah yang berbunyi:"Pram, tunda kedatanganmu sampai besok pagi. Ada sesuatu yang perlu aku selesaikan malam ini. Jangan khawatir, semuanya terkendali."Pesan itu terdengar singkat, tetapi cukup untuk membakar rasa penasaran Pram. Kalimat terakhirnya, "semuanya terkendali," terasa samar dan penuh misteri. Apa yang sebenarnya terjadi?Namun, meski pikirannya dipenuhi pertanyaan, Pram memilih untuk menghormati permintaan Noah.Bagaimanapun, Noah adalah sahabat sekaligus atasannya. Dengan sedikit enggan, ia memutuskan untuk menurut, sambil berharap semua memang benar-benar terkendali seperti yang Noah katakan."Baiklah, Noah. Aku akan datang besok pagi. Pastikan kamu aman."Sementara itu, di Hotel Gran Dirgantara, Noah memutuskan untuk membuka kamar baru di sebelah kamar 1508. Ketika ia menanyakan status kamar tersebut pa

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   30. Pagi yang Seksi

    Noah terkejut saat Jasmine keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya. Rambut basahnya meneteskan air, dan wajahnya masih memerah karena uap hangat dari kamar mandi.“Noah!” serunya kesal ketika pria itu menatapnya dengan ekspresi campuran antara kaget dan bingung.Noah segera bangkit dari tempat duduknya, memalingkan wajah dengan cepat. “Kenapa kamu seksi begitu? Cepat ganti pakaianmu!” katanya sambil mengomel, nada suaranya terdengar gugup.Jasmine yang sudah kesal sejak tadi langsung melipat tangan di dada. “Mau ganti pakai apa, hah? Tadi aku mau bilang kalau aku nggak bawa pakaian ganti, tapi kamu malah nyuruh aku mandi dulu sebelum selesai bicara!”Noah menepuk jidatnya. “Astaga…” gumamnya pelan. Ia merasa sangat konyol. Dalam kesibukannya mengatur banyak hal semalam, ia benar-benar lupa memesan pakaian ganti untuk

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   31. Gaun Merah yang Memukau

    Pelayan hotel mengetuk pintu dengan sopan, membawa setumpuk pakaian ganti yang dipesan untuk Jasmine. Bersamaan dengan itu, Pram muncul dari pintu belakang, senyumnya lebar dan tatapannya penuh rasa ingin tahu.”Jamine?!” kejut Pram.Noah segera menyambut pelayan dan menyerahkan pakaian pada Jasmine. Sebelum gadis itu sempat membuka mulut untuk berbicara, Noah berbisik, “Ingat, tutup mulut. Aku yang akan menjelaskan.”Jasmine hanya mengangguk dengan wajah datar, mengambil pakaian itu dan masuk ke kamar mandi untuk berganti.Namun, Pram tampaknya lebih tertarik dengan Jasmine daripada Noah. Fokusnya masih pada penampilan Jasmine sebelumnya, yang tenggelam dalam kemeja putih besar. “Jujur, tadi itu lucu banget! Jasmine kelihatan kayak anak kecil pinjam baju bapaknya!”Noah menghela napas, langsung menarik Pram keluar kamar sebelum Jasmine mendengar. Pram, tentu saja, mengomel sepanjang jalan.“Kamu curang, Noah!” ujar Pram dengan nada kesal. “Seharusnya aku yang menemani Jasmine semalam.

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   32. Senyum yang Langka

    Jasmine menyadari sejak awal sarapan, tatapan Noah sering tertuju padanya. Meski berusaha terlihat tidak peduli, Jasmine tahu pria itu mencuri pandang secara diam-diam. Tatapan dingin itu sering kali membuat Jasmine merasa jengah, apalagi dengan sikapnya yang kaku dan cenderung mengatur.’Apa sih maunya si Es Batu Berbulu Pink ini?’ pikir Jasmine sambil menghela napas. ’Dia nggak sadar kalau ikatan di antara kita ini cuma suami-istri kontrak? Ditambah lagi dia itu suaminya kakak sepupuku.’Keadaan makin membuat Jasmine kesal saat Pram mulai melontarkan godaan-godaan ringan. Noah tampak menjaga wajahnya tetap netral, tapi Jasmine bisa melihat jelas bahwa pria itu sebenarnya kesal. Tatapan tajamnya dan cara tangannya mengepal pelan adalah bukti yang cukup bagi Jasmine.’Astaga, ini pria kenapa sih?’ pikir Jasmine lagi.Setelah menyelesaikan sarapannya, Jasmine meletakkan serbet di atas meja dengan santai.“Aku pergi dulu,” katanya.Pram menatapnya dengan ekspresi penuh harap. “Mau ke man

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   33. Mencari Alibi

    Setibanya Jasmine di rumah, ia disambut oleh Nikmah, asisten rumah tangganya, yang tampak cemas. Wanita paruh baya itu segera menghampirinya dengan wajah penuh khawatir.“Non Jasmine! Non kemana aja semalam? Saya sudah khawatir. Nyonya Zora juga sempat mencari Non tadi pagi,” lapor Nikmah dengan nada terburu-buru.Mendengar nama Zora, Jasmine langsung siaga. “Zora mencari aku? Apa yang dia bilang?” tanyanya sambil melepaskan sepatunya.“Dia cuma tanya Non pulang atau tidak. Pas saya bilang Non nggak pulang, dia kelihatan biasa aja, Non. Nggak panik sama sekali,” jawab Nikmah, mencoba mengingat dengan seksama.Jawaban itu membuat Jasmine terdiam sejenak. ‘Zora tidak menunjukkan kepanikan?’Biasanya, Zora adalah orang pertama yang heboh jika Jasmine tidak ada kabar. Ada sesuatu yang ganjil di sini, tapi Jasmine tidak punya waktu untuk memikirkannya lebih jauh.Jasmine melirik jam dinding dan menyadari waktu semakin mendesak. Ia buru-buru memberi instruksi pada Nikmah. “Kalau Zora mengh

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   273. Jejak Pengkhianatan

    "Aku ingin laporan lengkapnya dalam waktu satu jam. Jangan ada satu detail pun yang terlewat."Noah menutup telepon dengan wajah tegang. Di tangannya, ponsel itu terasa seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jasmine, yang duduk di sofa di seberangnya, memandangnya dengan ekspresi serius."Pesan itu... siapa yang mengirimnya?" tanya Jasmine.Noah melemparkan ponselnya ke meja, menyandarkan tubuh ke kursi. "Nomor tak dikenal. Tidak ada identitas yang bisa dilacak. Tapi isinya jelas bukan ancaman biasa."Jasmine mengambil ponsel itu dan membaca kembali pesan misterius yang mereka terima tadi malam:"Kau ingin tahu siapa musuh terbesarmu? Mulailah dengan melihat siapa yang tidur di ranjang musuh."Jasmine mengernyit. "Ini bisa berarti banyak hal. Tapi satu hal yang pasti, seseorang ingin kita menggali lebih dalam."Noah mengangguk, tangannya mengetuk meja dengan ritme pelan. "Dan aku berniat melakukannya."Di temp

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   272. Langkah Licik dalam Kegelapan

    "Kita punya masalah."Pradipta melemparkan ponselnya ke meja dengan kasar. Wajahnya mengeras, matanya menatap Leonard yang duduk dengan santai di kursi kulit hitam. Di tangannya, Leonard memegang segelas bourbon, menggoyangkannya perlahan seakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Leonard mendesah pelan, menaikkan sebelah alis. "Kau terlihat terlalu tegang, Pradipta. Apa sekarang kau baru sadar bahwa ini permainan yang berbahaya?"Pradipta mendengus. "Mereka semakin dekat. Noah dan Jasmine tidak akan berhenti sampai mereka menemukan semua bukti. Aku tidak bisa terus menutupi jejak selamanya."Leonard meneguk bourbonnya, kemudian meletakkan gelasnya dengan tenang. "Lalu, apa rencanamu? Menyerah?"Pradipta mengepalkan tangannya. "Aku butuh waktu untuk menutup semua celah. Mereka pasti akan mengaudit semua transaksi dalam waktu dekat."Leonard tersenyum tipis. "Kau tahu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian mereka? Beri mereka sesuatu yang l

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    271. Perang yang Sesungguhnya Dimulai

    "Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau lakukan?" Noah menatap Pradipta dengan tajam, jemarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme lambat, tetapi penuh tekanan.Pradipta tersenyum tipis, berusaha tetap tenang meskipun keringat mulai mengalir di pelipisnya. "Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Noah."Jasmine yang berdiri di sisi Noah menyilangkan tangan di dada, matanya menajam. "Sangat aneh jika seseorang yang tidak bersalah langsung membela diri sebelum dituduh. Bukankah begitu, Tuan Pradipta?"Ruangan rapat Dirgantara Group mendadak terasa lebih sempit. Para eksekutif saling bertukar pandang, merasakan tekanan dari ketegangan yang menggantung di udara.Noah melemparkan sebuah dokumen ke meja di depan Pradipta. "Bukti transaksi mencurigakan. Ada dana besar yang keluar dari perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Dan setelah kami telusuri, benang merahnya mengarah kepadamu."Pradipta menunduk, membaca sekilas dokumen itu sebelum kembali

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    270. Langkah Pertama Menuju Kemenangan

    Malam itu, Jasmine berdiri di balkon kamarnya, menatap langit kota yang dipenuhi cahaya. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih berkecamuk dibandingkan udara yang menusuk. Ia menggenggam erat ponselnya, membaca ulang pesan dari Noah yang meminta kehadirannya dalam rapat dewan direksi esok hari.Jasmine menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan. Ini bukan hanya sekadar pertemuan bisnis. Ini adalah langkah pertamanya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak-injak oleh siapa saja.Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Masuk," ujarnya dengan suara datar.Pintu terbuka, dan Noah muncul, masih dengan kemeja putihnya yang tergulung di lengan, wajahnya tampak lelah tetapi tetap terlihat dingin seperti biasanya."Kau sudah bersiap untuk besok?" tanyanya langsung, suaranya rendah namun tajam.Jasmine menoleh, menatap Noah dengan mata penuh determinasi. "Aku sudah membaca laporan keuangan pe

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   269. Mengawasi Pergerakan Noah

    Suasana di rumah Noah dan Jasmine semakin terasa mencekam setelah serangkaian ancaman yang mereka terima. Meskipun keamanan rumah telah diperketat, baik Noah maupun Jasmine tahu bahwa ini hanyalah awal dari badai yang lebih besar. Mereka tidak bisa lagi menganggap enteng ancaman Zora dan orang-orang yang membantunya.Di dalam kamar mereka, Jasmine duduk di tepi ranjang, mengusap lembut tangan mungil anak mereka yang sedang terlelap di dalam boks bayi. Hatinya terasa sesak mengingat semua yang telah terjadi belakangan ini. Seolah kebahagiaan yang baru saja mereka bangun sedang diuji oleh kekuatan yang tak terlihat namun berbahaya.Noah, yang baru saja selesai berbicara dengan tim keamanannya, masuk ke dalam kamar dengan ekspresi serius. Ia berjalan mendekati Jasmine dan meraih tangannya, menggenggamnya erat."Kita tidak akan membiarkan mereka menang, Jasmine," ucap Noah dengan suara penuh ketegasan.J

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   268. Ketakutan Jasmine Mendalam

    Malam itu, langit di atas Arthaloka berwarna pekat tanpa bintang. Angin dingin berembus pelan, menggoyangkan tirai-tirai di dalam kamar Jasmine dan Noah. Suasana rumah yang biasanya terasa hangat, kini terasa sedikit berbeda. Ada ketegangan yang mengendap di udara, seperti bayangan yang mengintai di sudut-sudut gelap.Jasmine duduk di tepi ranjang, memeluk kakinya sambil menatap jendela. Cahaya lampu jalan memantulkan bayangan samar di kaca, tetapi pikirannya sedang melayang jauh. Sejak kejadian beberapa hari lalu, di mana seseorang mengawasi mereka dari jauh, ia merasa ada yang tidak beres. Sekalipun Noah telah meningkatkan keamanan di rumah mereka, perasaan tidak nyaman itu tetap mengusiknya.Pintu kamar terbuka perlahan. Noah masuk dengan wajah serius, tetapi ketika melihat Jasmine dalam posisi seperti itu, ekspresinya melunak. Ia mendekat, duduk di sampingnya, lalu menyentuh pundaknya dengan lembut."Masih memikirkan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   267. Ancaman Berlanjut.

    Malam telah larut ketika Noah akhirnya tiba di rumah setelah seharian berkutat dengan pekerjaan di perusahaan. Cahaya lampu di ruang tamu masih menyala, memberikan suasana hangat yang menyambutnya. Langkah kakinya ringan ketika ia melepas jas dan menggantungnya di dekat pintu. Keheningan di rumah itu hanya ditemani oleh suara jam dinding yang berdetak pelan.Jasmine sedang duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya. Matanya yang semula fokus pada layar ponsel segera beralih begitu melihat Noah berjalan mendekat. Wajahnya masih menyiratkan kelelahan, tetapi ada kehangatan dalam tatapannya."Kau pulang lebih larut dari biasanya," ucap Jasmine pelan.Noah menghela napas dan duduk di sampingnya. "Ada beberapa laporan yang harus kuselesaikan. Aku ingin memastikan semuanya beres sebelum akhir pekan."Jasmine tersenyum kecil, kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Noah. "Jangan terlalu memaksakan diri

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   266. Paket Misterius  

    Malam semakin larut, tetapi kediaman Noah dan Jasmine masih terang benderang. Jasmine duduk di sofa ruang tamu, menatap layar ponselnya dengan perasaan tak menentu. Sejak ancaman yang mereka terima, perasaannya menjadi tidak tenang. Sesekali ia melirik ke arah bayi mereka yang tertidur lelap di dalam boks, wajah mungilnya begitu damai seakan tidak menyadari kekacauan yang sedang terjadi di sekitar mereka.Noah yang berdiri di dekat jendela menatap ke luar dengan sorot mata tajam. Sistem keamanan rumah ini sudah diperketat sejak insiden kemarin, tetapi firasatnya tetap tidak bisa tenang. Ia tahu Zora tidak akan berhenti begitu saja, dan itu membuatnya semakin waspada."Kau masih memikirkan ancaman itu?" tanya Noah, berjalan mendekati Jasmine dan duduk di sampingnya.Jasmine mengangguk pelan. "Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja, Noah. Aku merasa mereka mengawasi kita setiap saat."Noah menghela

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   265. Pesan Ancaman.

    "Jasmine, kau yakin tidak ingin beristirahat lebih lama?" suara Noah terdengar lembut, tetapi ada nada kekhawatiran yang jelas dalam nada bicaranya. Ia berdiri di ambang pintu kamar mereka, melihat Jasmine yang tengah mengayun-ayunkan bayi mereka di dalam dekapan.Jasmine tersenyum kecil, tetapi ada sedikit kelelahan di matanya. "Aku baik-baik saja, Noah. Aku hanya ingin memastikan dia tidur nyenyak."Noah mendekat, duduk di sisi Jasmine di tepi tempat tidur. Matanya mengamati bayinya yang perlahan-lahan terpejam dengan napas tenang. Tangannya terulur, menyentuh lembut punggung Jasmine sebelum beralih ke kepala bayi mereka. "Aku hanya tidak ingin kau terlalu lelah. Kau baru saja melalui begitu banyak hal."Jasmine menghela napas, menyandarkan kepalanya ke bahu Noah. "Aku tahu. Tapi aku merasa lebih tenang kalau berada di dekatnya."Noah tidak membantah. Sebagai seorang ayah, ia pun merasakan hal yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status