Home / Rumah Tangga / Menjadi Cantik Setelah Talak 3 / Bab 23. Ngakunya Wanita Beranak Empat

Share

Bab 23. Ngakunya Wanita Beranak Empat

Author: NonaRich
last update Huling Na-update: 2025-01-18 12:58:48

"Kayaknya aku harus pindah kontrakan. Aku nggak enak sama mereka yang bayar kontrakan, sementara aku nggak."

Ini juga yang menjadi beban Hanifa. Dia memang memiliki tetangga yang ramah. Tapi, di lain kesempatan, sudah pasti para tetangga menyinggung hal ini.

Seharusnya ini menjadi sebuah rahasia, tapi tetap saja mereka tau. Mungkin saja ia sempat terpergok oleh salah satu warga kontrakan ketika hendak menyerahkan uang, tapi ditolak dengan tegas oleh Respati. Hal ini sering terjadi.

"Kenapa harus pindah? Mas tidak setuju kalau kamu pengen pindah!" tegas

Respati dari seberang sana. Nadanya juga kentara sekali jika lelaki itu tengah menahan kesal.

"Aku nggak enak sama mereka. Pasti mereka iri!" keluh Hanifa.

Lebih baik dia mulai hidup mandiri ketimbang terus menerus merepotkan Respati.b

"Ya sudah—"

"Kamu bolehin aku pindah?" potong Hanifa dengan wajah yang berbinar cerah.

Respati menggeleng seraya menatap datar ke arah layar ponsel. Enak saja mau pindah. Takutnya nanti pertemuan mere
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 24. Calon Mantu Idaman

    Di sinilah Hanifa dan Banu berada, di sebuah gazebo samping kediaman pria paruh baya itu. Mereka sedang menikmati beberapa menu lezat buatan dari Santi.Seandainya Banu tadi tak memanggil dirinya, mungkin dia akan langsung pergi. Hanya saja, tak mungkin bagi gadis itu untuk menolak permintaan dari pria paruh baya yang sangat baik padanya selama menikah sengan Abimana dulu."Bagaimana kabarmu, Nak? Sudah lama tidak bertemu. Terakhir, Papa melihat kamu ketika di kantor pengadilan agama!" sapa Banu dengan wajah kalemnya.Hanifa tersenyum. "Baik, Pa. Papa sendiri bagaimana? Sehat, kan?" Banu terkekeh samar. Jika dikatakan sehat, tapi pikirannya terus kacau karena perbuatan anak semata wayangnya. "Badannya sehat, hanya kepalanya saja yang banyak pikiran. Semua ini karena Papa punya anak goblok macam Abimana. Papa kesal sekali sama dia!"Abimana yang sedang berdiri di dekat pintu pun hanya bisa mendengus. Jangan sampai Papanya itu bicara yang tidak-tidak hingga membuat Hanifa ilfeel kepad

    Huling Na-update : 2025-01-18
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 25. Kiriman Foto Mesra

    Ting!Bunyi notif di ponsel Hanifa sejak tadi membuat sang empu menghela napas. Pasalnya, sekarang ini dia sedang menunggu kabar dari Respati yang katanya akan pulang dalam waktu dua hari.Sayangnya, ini sudah masuk seminggu lebih, tapi tak ada kabar dari lelaki itu. Ditelepon tidak tersambung. Dikirimi pesan, tapi hanya centang satu. "Kamu ke mana, sih, Mas?" keluh gadis itu. Dia seperti tak bersemangat. Apalagi setiap hari selalu saja diganggu oleh Abimana dan Santi. Wanita itu memilih untuk membuka notif di ponselnya. Matanya membulat sempurna ketika mendapati kiriman gambar tak senonoh dari kontak Widya. (Lihat, Mas Abi sangat puas dengan pelayananku. Jadi, jangan coba-coba untuk mau rujuk sama dia!)Begitulah isi pesan dari Widya setelah wanita itu dengan gilanya justru memotret tubuh telanjangnya yang sedang dipeluk mesra oleh Abimana. "Dasar perempuan gatal. Biar apa coba pamer begituan ke orang lain?" gerutu Hanita.Perempuan itu sama sekali tak cemburu lantaran dia sudah

    Huling Na-update : 2025-01-18
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 26. Ingin Bertemu Calon Mertua

    "Uang dua puluh juta kamu hilangkan, Wid? Gila atau gimana kamu, hah?" bentak Abimana kepalang frustasi.Widya masih terus menangis sesenggukan. Wanita itu tadi sangat apes lantaran uang pemberian dari Abimana justru dicopet"Aku nggak hilangkan, Mas. Tapi, aku dicopet orang!"Abimana mengacak rambutnya dengan frustasi. Uang sebanyak itu adalah gajinya selama dua bulan lebih. Sekarang, raib begitu saja hanya karena kecerobohan Widya. Padahal dia baru saja pulang bekerja, tapi sudah dibuat pusing begini. Rasa lelahnya semakin menumpuk dan ingin rasanya dia menendang Widya yang bisanya hanya menghamburkan uang saja."Ya, terus gimana? Kenapa nggak lapor polisi? Dua puluh juta loh itu, Wid. Uangku hilang seratus ribu saja sudah kelimpungan nyari sana sini. Lah, ini? Astaga, Wid!" Widya mencoba untuk mendekati Abimana dan meraih tangan lelaki itu. Sayangnya, langsung ditepis kasar oleh sang empu."Pergi dulu dari sini daripada aku gampar kamu. Aku masih emosi, Wid! Mending kamu menjauh

    Huling Na-update : 2025-01-19
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 27. Mas Sudah Tidak Tahan!

    Seminggu kemudian, kesehatan Hanifa sudah kembali membaik seperti sedia kala. Hari ini pun rencananya dia akan berkunjung ke kediaman orang tua Respati. Sejak tadi perempuan itu sibuk memilih pakaian yang menurutnya tidak ada yang cocok. Dia ingin tampil cantik dan memukau, tapi sayangnya semua baju yang ia miliki terkesan biasa saja. "Ck, aku bakal kelihatan buluk kalau pakai ini!" keluh Hanifa.Ia pun gegas meraih ponsel di atas nakas untuk menghubungi Respati. Dering pertama, tidak di angkat. Dering kedua, masih tetap sama. Dering ketiga dan seterusnya justru operator yang berbicara.Hanifa langsung melempar asal ponselnya karena kesal sekali. "Kalau Ibunya Mas Pati nggak suka sama aku gimana? Masa iya harus bertemu dengan orang yang persis seperti Tante Santi lagi?" keluhnya.Dia galau sekali. Persis seperti seorang perempuan yang hendak bertemu dengan calon mertua. Beberapa saat kemudian, Hanifa mendengar suara ketukan pintu kontrakannya. Tak butuh waktu lama, perempuan itu la

    Huling Na-update : 2025-01-19
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 28. Aku Ancam Mau Menghamili Dia!

    Hanifa pada akhirnya menyerah juga. Dia menerima lamaran dari Respati yang sebenarnya lebih ke pemaksaan. Sebab, di antara dua pilihan yang di ajukan oleh Respati, semuanya menguntungkan lelaki itu.Toh juga perasaannya tak bisa dibohongi. Dia kembali merasakan jatuh cinta untuk kedua kalinya pada lelaki berbeda. Cinta pertamanya memang milik Abimana. Tapi sekarang cinta itu sudah hak paten milik Respati."Jadi, kapan Mama sama Papa bisa menemui walimu, Nak?" tanya Anisa yang sekarang ini sedang mode serius.Kedua orang tua Respati sudah mengetahui keadaan keluarga Hanifa. Mereka bahkan berjanji jika suatu saat nanti akan bisa menggantikan sosok kedua orang tua Hanifa yang entah di mana keberadaannya."Satu minggu lagi kalau memang Mama sama Papa tidak sibuk." Hanifa mengatakan itu dengan menahan tangis. Entah bagaimana caranya untuk menjelaskan semua ini pada Paman dan Bibinya yang berada di kampung. Hanifa akui jika dia sangat bodoh lantaran tak mengabari jika dia sudah berpisah de

    Huling Na-update : 2025-01-20
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 29. Pamer Punya Calon Suami

    "Maaf, saya terlambat!"Hening!Semua orang terkejut bukan main ketika mendengar suara Hanifa. Mereka tentu sangat hapal dengan suara itu."Hanifa? Masa iya ini si gembrot itu?" pekik salah satu wanita paruh baya yang merupakan Tante dari Abimana.Hanifa tersenyum lebar. Dia bahkan masih ingat satu per satu keluarga besar Abimana yang dulu pernah menghina dirinya di acara anniversary pernikahan Om dan Tantenya sang mantan suami. Semua orang yang dulu pernah menghinanya tengah berkumpul di sini dengan wajah syok."Nggak mungkin. Pasti dia operasi plastik, tapi dapat duit darimana? Dulu nggak kayak gini. Dulu kayak sapi perah masuk lumpur!""Dia memang Hanifa, kamu mau apa?" ujar Santi seraya menatap sinis ke arah keponakannya.Para sepupu wanita Abimana sibuk mencaci maki sosok Hanifa yang dulu. Sementara para sepupu lelaki justru menatap kagum ke arah perempuan cantik itu. Abimana dengan bangganya lekas mendekati Hanifa dan merangkul mesra pinggang sang empu. Sayangnya, tangan nakal

    Huling Na-update : 2025-01-20
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 30. Gaun Pengantin

    Santi terpaksa di larikan di rumah sakit lantaran tak kunjung siuman. Sementara Hanifa dan Respati sudah pergi meninggalkan kediaman mantan mertua dari perempuan itu lantaran sudah tak ada kepentingan Mereka bukannya tak iba, hanya saja tak mau terlalu mengurusi kehidupan orang. Toh juga perihal pingsannya Santi bukan karena mereka. "Kamu yakin tidak mau ke rumah sakit?" tanya Respati setelah keduanya sampai di depan kontrakan yang ditinggali oleh Hanifa. Mereka masih berada di dalam mobil dengan saling memandang satu sama lain. "Nggak usah, Mas. Takutnya nanti Tante Santi justru minta hal yang aneh-aneh. Aku tau banget watak orangnya seperti apa!" balas Hanifa seraya tersenyum.Dia berharapnya jika Santi punya penyakit serius. Bukan karena jahat, hanya saja dia masih terlalu sakit hati dengan perlakuan mantan mertuanya itu di waktu dulu. "Ya sudah, kalau begitu kamu masuk ke dalam. Jangan bergadang, besok harus bangun pagi. Kita harus ke butik dan juga pilih desain undangan!"Ha

    Huling Na-update : 2025-01-21
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 31. Katanya Janda Perawan

    "Saya maunya gaun untuk calon saya, depan belakang tertutup. Tidak perlu dikasih belahan di kaki. Kami ini mau menikah, bukan justru mau pamer bentuk tubuh!" oceh Respati pada karyawan sang Tante. Hanifa hanya bisa menghela napas dengan sabar. Terserah Respati saja ingin yang bagaimana. Yang jelas nantinya dia tinggal pakai saja. Sebab, percuma juga jika ikut bersuara, dia akan tetap kalah. Toh juga Respati yang mengeluarkan biaya, Hanifa tinggal leha-leha saja. "Baik, Mas. Untuk warna, mau warna apa? Putih, atau ada yang lainnya?" tanya karyawan butik dengan sopan. Respati pun menoleh ke arah Hanifa yang sejak tadi hanya diam saja. "Mau warna apa?""Nanti diprotes lagi apa tidak?" Bukannya menjawab, tapi Hanifa justru balik bertanya.Respati terkekeh seraya mengacak gemas rambut Hanifa. Kali ini dia akan menurut pada gadis itu. Asal bukan warna pink dan hitam saja."Tidak. Mau pilih warna yang mana? Mas terserah kamu saja! Mas nurut sama calon istrinya Mas yang paling cantik ini!

    Huling Na-update : 2025-01-21

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 106. Pakaian Seksi Widya

    Hanifa dengan telaten mengobati memar yang menghiasi wajah sang suami. Sementara Respati sejak tadi hanya bisa menatap lekat ke arah sang istri yang sama sekali tak pernah pamrih. Sialnya, dia bahkan sudah melukai hati wanitanya ini. "Sakit, Mas? Maaf, ya, kalau sakit, Mas tahan dulu!" ujar Hanifa begitu lembut Wanita itu sudah mengesampingkan ego untuk tidak memikirkan lebih dulu segala hal menyakitkan yang Respati berikan tadi. Sebagai seorang istri yang baik, dia harus bisa mengayomi suaminya. "Kamu lebih sakit, tapi masih bisa tanya begitu ke Mas, Dek? Mas menyesal, Dek. Maafkan Mas!" lirih Respati seraya mendesis pelan ketika memarnya terasa sakit.Hanifa melempar senyum. "Nggak papa. Akunya saja yang kasar. Maaf, ya, kalau aku tadi kasar. Aku cuma nggak suka dibilang ini dan itu oleh orang lain yang bahkan belum tau aku ini siapa," balas Hanifa dengan hati legowo.Detik itu juga, Respati langsung memeluk istrinya dengan begitu erat dan sesekali melabuhkan kecupan di kening.

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 105. Maaf, Sayang

    "Lepas!" datar Hanifa seraya menyentak kasar tangan Respati.Hal ini sukses membuat Anisa terkejut bukan main. Dia menatap intens ke arah pasangan itu. Sepertinya, sedang ada perselisihan di antara mereka. "Dek. Mas minta maaf—""Buat apa minta maaf? Mas nggak salah, kok. Harusnya aku sadar diri nggak usah pergi ke sana. Supaya aku nggak direndahin sama orang dan juga supaya nggak dibentak-bentak sama suami sendiri!" lirih Hanifa memotong ucapan Respati.Sebenarnya, wanita itu sama sekali tidak mau membahas hal ini didepan mertuanya. Salahkan saja Respati yang justru memancing mereka untuk membahas hal iniAnisa pun semakin mengerutkan kening. Apalagi ketika mendengar penuturan dari sang menantu yang terdengar sangat menyayat hati."Kalian kenapa? Pati. Hanifa kamu apakan, hah?" tegas Anisa yang suaranya sangat tidak bersahabat. Hanifa terisak hebat yang seketika membuat Anisa semakin naik pitam. Respati pun bingung hendak berbuat apa. Mau kembali memeluk sang istri, tapi sang empu

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 104. Bentakan Respati

    "Loh, ngapain kamu ke situ? Itu loh punya calon istrinya Mas Pati. Dengan kata lain, suatu saat nanti itu punya saya, Delina Nugraha!" tegas wanita itu yang ternyata namanya Delina Nugraha. Pergerakan tangan Hanifa yang ingin membuka pintu kontrakan pun sontak saja terhenti. Ia menatap malas ke arah penghuni baru yang sialnya berada tepat di samping rumah kontrakan yang memang dikhususkan untuknya. Hanifa kembali tak menggubris dan hendak membuka pintu lagi. Sayangnya, Delina justru menarik kasar tubuh sang empu yang beruntungnya masih bisa menjaga keseimbangan. "Kamu itu apa-apaan, sih? Sudah dibilang jangan ke situ! Budeg apa gimana? Pergi sana!" usir Delina. Tidak tau saja jika wanita yang sedang di usir ini adalah ibu kontrakan dua puluh pintu yang salah satunya sedang dia tempati. "Mbak yang apa-apaan? Ini tempat saya, jadi saya bebas mau keluar masuk. Toh, saya juga punya kunci!" Hanifa yang kepalang dongkol tentu saja langsung mengangkat kunci kontrakan yang ia punya. Hal

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 103. Ibu Kontrakan yang Sesungguhnya

    Setelah hampir satu bulan masa pemulihan, Abimana pun sudah kembali berjalan dengan normal. Bahkan, wajahnya yang dulu sempat di perban, sekarang sudah tidak lagi. Perut Widya juga sudah mulai menonjol dan hal itu membuat Abimana semakin muak. Lelaki itu bahkan merencanakan sesuatu supaya bayi yang ada di dalam kandungan Widya bisa luruh begitu saja. "Mas Abi. Aku pengen makan pizza tapi Tante Santi yang buat!" rengek Widya, ketika mereka semua sedang berada di meja makan. Santi langsung menatap bengis ke arah wanita hamil itu. Semakin hari, ada saja permintaan nyeleneh dari Widya. Bahkan, dia seperti tak berpikir jika sekarang ini Abimana sedang menganggur. Pendapatan keluarga kecil itu hanya dari usaha konveksi yang dijalani oleh Banu dan Santi. Sayangnya, beberapa minggu ini penghasilan menurun karena banyak sekali para tetangga yang enggan ke sana. "Makan saja yang ada. Jangan banyak tingkah kamu!" sentak Santi kesal bukan kepalang. Sudah malas dan tidak pernah mau membantu

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 102. Kissing and Ice Cream

    "Sayang—""Mas, kamu tau sendiri, kan, perempuan hamil itu sensitif sekali. Jangankan perempuan hamil, yang tidak hamil saja sangat sensitif kalau lihat beginian. Kamu habis ngapain, sih?" Nada bicara Hanifa mulai bergetar.Wanita itu sepertinya takut jika masa lalu yang buruk akan terulang lagi di saat dirinya baru saja pulih dan merasa bahagia. Respati lekas mendekat dan mulai mendekap erat tubuh Hanifa. Pecah sudah tangisan sang istri. Tangisan yang sangat menyayat hati. "Kamu tau sendiri kalau aku ini anak broken home. Masih kecil ditinggal pisah sama orang tua. Ayah nikah lagi, sementara Ibu pergi ke luar negeri dan sampai sekarang nggak balik lagi. Bahkan, aku juga pernah gagal berumah tangga. Aku nggak bisa dibeginikan, hiks ...."Hanifa mengeluarkan segala keluh kesalnya. Biarkan saja suaminya mengatai dirinya cengeng atau semacamnya. Yang jelas, wanita itu sedikit terguncang. Jemari Respati terulur untuk mengusap air mata Hanifa. Bahkan, sampai sekarang lelaki itu belum m

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 101. Noda Lipstik Siapa?

    Santi menatap sinis ke arah Widya yang sejak pagi tadi sudah leha-leha menonton televisi. Padahal, pekerjaan di dapur masih banyak. Masakan belum rampung semua. Peralatan makan tadi malam pun juga belum di cuci.Seenak jidat wanita hamil itu malas-malasan. Jika dulu Santi selalu membela Widya. Kini, tidak lagi. "Wid. Masak sana, Tante mau bersihin depan rumah!" tegas Santi membuat Widya melotot seraya merengut."Tan, aku tuh lagi hamil. Masa iya Tante suruh masak? Bukannya apa, kalau wanita hamil itu cocoknya di manja!" tegas Widya kesal bukan main. "Masalahnya kamu bukan mantu Tante, ya. Kamu cuma numpang di sini. Sudah tidak kerja di perusahaan. Imbasnya pun juga ke Abi, kemarin dia di pecat sama Renjana, karena menganggap Abi tidak becus jagain kamu yang menjadi wanita gatal begitu," sinis Santi yang ucapannya terlalu pedas. Widya menghela napas. Demi apapun, dia itu jarang bekerja di dapur. Bahkan, untuk bersih-bersih rumah pun dia malas sekali. Maunya leha-leha, tapi uang data

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 100. Trending Topik

    Sejak semalam hingga pagi ini, Respati terus menerus muntah-muntah. Semua anggota keluarganya bahkan sampai panik sendiri. Lelaki itu tak bisa berjauhan dari sang istri. "Kamu kenapa, sih, Mas? Terlalu capek atau gimana? Perasaan kemarin siang masih baik-baik saja dan masih bisa bercanda sama aku." Hanifa tentu saja merasa sangat khawatir dengan keadaan sang suami. "Mau ke rumah sakit saja atau bagaimana?" tawar Anisa yang sama khawatirnya seperti yang di rasakan oleh sang menantu. "Di sini saja sama Nifa. Hirup aromanya Nifa mualnya jadi hilang!" lirih Respati.Jika biasanya lelaki itu sangat berwibawa dan penuh kharisma, berbeda dengan sekarang. Ia tampak terlihat sangat sayu dan pucat. "Lemah sekali, sih, kamu, Pati? Ini tuh namanya morning sickness. Biasanya wanita hamil yang mengalami, tapi ternyata kamu yang gantiin Nifa!" omel sang Nenek yang merasa sebal dengan cucu lelakinya.Respati sama sekali tak membalas ucapan sang Nenek. Lelaki itu sekarang ini sedang sibuk menghiru

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 99. Memuaskan Diri

    Tengah malam, Respati terbangun dan terus menerus menghela napas. Dia tidak bisa tidur tanpa memeluk istrinya. Ini semua gara-gara peraturan nyeleneh dari sang Nenek. Jika bisa, dia ingin memulangkan wanita tua itu ke luar negeri lagi. "Punya istri, tapi kok tidur sendiri? Tidak bisa dibiarkan ini!" Respati akhirnya bangkit dari kamar. Ia lekas berjalan dengan tergesa menuju lantai bawah, lantaran kamar Nenek Laksmi ada di lantai satu. Wanita tua itu tentu saja sudah tak bisa naik turun tangga lantaran tubuhnya sudah ringkih di makan oleh usia. "Pati, mau ke mana?" Respati terkejut bukan main ketika tak sengaja berpapasan dengan sang Mama yang baru keluar dari kamar."Mau nyusulin istri, Ma. Pati tidak bisa tidur kalau tidak peluk Nifa," ujar Respati tanpa ada yang ditutupi.Anisa tertawa geli ketika mendapati anak sulungnya yang sangat bucin seperti ini. "Ya sudah, hati-hati. Kalau perlu, gendong saja Nifa bawa kembali ke kamar kalian. Jangan sampai Nenek kamu bangun, bisa heboh

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 98. Istri Hamil Harus Dimanja

    Widya baru membuka mata setelah beberapa saat pingsan karena kebodohannya sendiri. Wanita itu mendapati keberadaan Abimana yang sebagian wajahnya masih di perban. Bahkan, salah seorang bidan juga ada di sana. "Harusnya Bapak jaga dengan baik kandungan istrinya!" omel bidan tersebut seraya menatap datar ke arah Abimana. Abimana datang, karena tadi sempat ditelepon oleh orang yang menolong Widya ketika pingsan dan pendarahan di taman. Sebenarnya, kontak pertama di ponsel Widya itu Bowo, tapi sialnya lelaki itu sama sekali tak mau mengangkat. Alhasil, mereka memilih kontak Abimana yang berada di daftar favorite kedua di ponsel Widya. "Ibunya juga ada masalah apa? Kalian bertengkar? Mbok ya bisa berpikir dengan baik loh. Sebentar lagi kalian punya anak, tapi kenapa Ibunya justru mengkonsumsi nanas dan obat keras?""Anak saya sudah mati, Bu?" tanya Widya mengabaikan pertanyaan bidan barusan. Bahkan, raut wajah Widya tidak ada sedih-sedihnya dan justru terlihat sangat penasaran. "Syukur

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status