Zacky duduk di kursi sofa, memainkan benda pipih di tangannya dengan lancar.Aku merasa kelelahan, namun keberadaan bekicot itu membuatku tidak mampu terlelap sama sekali."Hei bekicot!"Zacky memalingkan wajahnya dan melihat ke arahku."Aku mau minum sup rumput laut yang dibuat Ibuku," ucapku.Zacky melihat ke arah bungkusan plastik yang dibawa ibu tadi."Panggillah seorang pelayan untuk membantu menyuapku," lanjutku.Zacky berdiri kemudian melangkah mendekatiku. Diambilnya bungkusan tadi lalu membukanya.Aroma dari sup rumput laut membuatnya jijik dan mengeryitkan alis.Kulihat ia menelan ludahnya dengan kasar. "Aku akan menyuapmu!""Aa... buka mulutmu!" ucapnya sembari merasa jijik dengan makanan yang kusukai tersebut."Mengapa kamu tidak menyukai sup rumput laut?""Diam! Jangan berbicara, mulutmu penuh dengan rumput laut dan itu sangat menjjijkan sekali!" seru Zacky seraya menelan ludahnya dengan kasar.Aku bisa membayangkan perut Zacky pasti sedang mulas saat ini, tetapi sungguh
Aku tidak bisa tidur! Kalimat itu berkeliling di dalam pikiranku. Bagaimana bisa tidur bila membayangkan kelakuan bekicot yang mungkin melahapku kapan saja saat mata ini tertutup?Semakin memikirkannya, tubuh dan pikiran ini semakin lelah dan tidak mampu terlelap sama sekali. Sementara orang yang bersalah mendengkur dengan keras!Aku melirik pria di sebelahku yang sudah terlelap di menit kelima sejak berbaring seolah ia sudah sangat kelelahan dibandingkan dengan aku yang menjadi pasien dan mengalami pelecehan oleh karena perbuatannya yang biadab.Nafasku susah kugapai karena deru dan degup jantung yang tidak tertatur membuatku sesak. Amarah masih membuncah dalam hatiku. Aku sangat membenci pria yang bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara kita.Namun, setelah beberapa jam dalam hiburan irama dengkur yang teratur, pada akhirnya aku kelelahan ditambah nyeri yang kualami sepertinya membuatku tertidur atau lebih tepatnya pingsan di ranjang. Dengan kondisi orang yang berbari
Aku membuka kedua mataku, rasa ingin ke kamar mandi membuatku terduduk. Tidak ada siapapun di kamar. Perlahan aku ke kamar mandi.Sesaat aku meringgis, menahan sakit yang teramat saat buang air kecil.Samar-samar terdengar olehku suara ribut seperti beberapa orang sedang bertengkar.Selesai membuang air kecil, aku pun melangkah dengan pelan menuju keluar kamar. Kubuka pintu dan melangkah dengan perlahan."Suara Zacky dan Emma," gumamku semakin mendekati tangga.Tubuhku terpaku ke lantai yang kupijak saat bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang dikatakan Zacky."Karena ... karena dia berkencan dengan Sam! Aku benci barang milikku direbut! Angel adalah mainanku seharga dua milyar!" Zacky berteriak dengan lantang."Aku tidak pernah mencintainya, bahkan dia tidak termasuk wania dalam daftar yang bisa membuatku selera!"Langkahku terhenti tepat di ujung tangga. Memandang kedua orang yang sedang membicarakanku dengan wajah kecewa.Dikatakan sebagai barang mainan dan dilecehkan hanya kar
Aku dibawa masuk ke dalam mobil dengan lembut. Hatiku merasa seperti sedang menjadi seorang kekasih yang sangat disayang, diperhatikan dan dicintai. Sam lalu duduk di sampingku."Jalan!" perintahnya kepada sang supir. Mobil dijalankan perlahan meninggalkan mansion Sanjaya. Aku melihat Zacky dan Emma berdiri mematung di depan pintu utama, menatap kepergianku tanda daya.Ada sedikit rasa yang tertinggal di sana. Aku melihat dengan menoleh ke belakang, sampai bayangan mereka mengecil dan menghilang."Selamat tinggal penderitaan. Akhirnya aku keluar dari mansion itu," gumamku dalam hati. Hari yang seharusnya menyenangkan bagiku namun, entah mengapa seperti ada sesuatu yang hilang. Aku memegang bagian tengan dadaku, ada nyeri di dalam sanubari ini."Mau kemana?" tanya Sam membuyarkan lamunanku."Hah?" jawabku sembari menatap senyum Sam yang selalu ramah dengan kedua matanya yang bening."Kamu mau kemana? Maksudku, kamu masih sakit saat ini. Apakah kamu mau kuantar sampai ke rumah orang tua
Bugh!Sebuah pukulan telak dilayangkan tepat bagian perut Sam. Zacky sudah menunggu di kamar Sam sedari tadi."Bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Sam sembari memegang perutnya yang sakit."Kamu sudah mencampuri urusanku!" teriak Zacky lalu melayangkan pukulan ke wajah Sam.Sam menahan dan mereka pun mulai berkelahi dengan seru. Banyak barang yang pecah. Namun, tidak seorang pun yang berani mendekati kedua orang yang sedang berduel itu."Kamu mencintai gadis itu!" teriak Sam sembari menghapus darah yang mengalir dari mulutnya yang sobek."Dia bukan gadis! Dia wanita sekarang! Dan dia adalah istriku!" kekeh Zacky kemudian kembali maju mendekati Sam dan melayangkan pukulan uppercup yang membuat Sam terpental.Tubuhnya menabrak dinding. Sam meringis memegang bahunya yang kesakitan. Kedua matanya mulai marah dan sklera merahnya sudah tampak semua.Zacky sudah menganggu ambang batas kesabarannya."Wah, aku menunggu sisi liarmu. Tunjukkanlah, ayo .. maju!" tantang Zacky sambil menyiapkan kuda
"Kamu merindukanku!" Aku melirik bekicot itu dengan kekesalan yang tinggi. Emosi mulai membuncah."Pergi! Kamu terlalu percaya diri!" Aku berseru dengan nada tinggi kemudian melayangkan bombastic side eyes untuknya.Bekicot itu menahan tawanya kemudian mendekatiku. Aku mundur sampai ke ranjang. Kakiku menyentuh bagian depan ranjang. Aku tahu langkahku sudah habis. Keringat sebiji jagung mulai menetes dari keningku."Mama!" Aku berteriak minta tolong tetapi, bekicot itu lebih cepat.Aku merasakan bagaimana tangan kekarnya menahan tengkukku saat kami jatuh bersamaan di ranjang. Tubuh kekarnya menempel di dadaku."Ughh!" Aku memalingkan wajah."Kamu merindukanku, katakan saja!""Tidak!" Aku menggelengkan kepala karena deru nafas yang begitu dekat ke hidung dan bibirku."Arghhh!"Pria bekicot itu semakin memajukan bibirnya untuk menciumku. Karena tidak berhasil menciumku, Zacky membulatkan kedua matanya menatapku dengan marah.Kedua mataku mendelik tajam saat melihat dari kedua sisi keni
"Tidak! Kamu tidak boleh masuk! Hei tunggu!" Samar-samar aku mendengar suara mama sedang berteriak.Aku mengangkat kepalaku, rasa pusing masih membuat pandanganku tidak begitu jelas. Aku melihat Sam yang sudah mulai terbangun karena suara keras yang ditimbulkan akibat pintu ditendang dengan kasar. Sepertinya kami hanya tertidur sekitar 1 jam.Aku mengangkat kepalaku melihat ke arah bayangan yang datang, "Zacky?" tanyaku mulai panik.Zacky segera maju dengan nafas menderu yang terdengar kasar lalu menarik kerah kemeja Sam. Sebuah tamparan tidak dapat dicegah lagi.Plak!"Zacky, tunggu! Jangan suka memukul orang!" pekikku dengan marah.Pria itu sudah seperti beruang yang mengamuk pada saingan cintanya. Perut Sam mendapatkan pukulan upper cup yang cukup fatal sehingga Sam merintih kesakitan. Darah segar menetes dari sudut bibirnya.Aku segera memisahkan mereka, aku memeluk tubuh Sam yang terduduk di lantai dalam keadaan meringgis kesakitan.Kedua sklera Zacky memerah, "Kamu selingkuh!" P
"Silahkan tanda tangan di sebelah sini," ucap seseorang berpakaian rapi dengan stelan jas hitam-pria itu adalah utusan pengacara dari pihak keluarga Sanjaya.Aku membaca semua pasal yang tercantum dengan teliti. Mencegah terjadi kesalahan berulang. Kondisiku sudah prima, perlahan aku sudah mampu tertidur dengan nyenyak.Bagaimanapun tidur di rumah sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan. Rasa aman dan nyaman menjadi jaminan yang sudah pasti."Apakah masih ada yang mau dipertanyakan?" tanya pria itu dengan sopan.Aku menatap Surat Perceraian dengan pandangan kosong. Ada rasa enggan saat harus menandatanganinya. "Setelah ini, maka bekicot itu tidak akan menggangguku lagi!" Aku bermonolog sembari memberi semangat kepada diriku sendiri."Humm, bagaimana keadaan bekicot?" Aku bertanya kepada pria utusan tersebut."Dia sudah diberangkat ke luar negeri tadi pagi. Luka pada kepalanya cukup serius sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih mutakhir."Aku menghela nafas panjang. "Semoga semua
Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.
Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai
S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un
S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T
S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal
S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.
S2 Bab 56Sementara itu, di sudut gelap gudang, beberapa anggota mafia lainnya mengawasi situasi dengan ketat, senjata tersembunyi di balik jas mereka. Mereka menjadi bayang-bayang di antara rak-rak penyimpanan yang penuh dengan barang ilegal."Berapa harganya, Thom?" tanya Mark, menyembunyikan ketegangan di balik ekspresinya.Thom memberikan senyuman licik. "Kau tahu harga untuk barang berkualitas, Mark. Lima puluh ribu dollar untuk setiap paket."Mark mengangguk setuju, bahkan tidak menawar sama sekali seolah mereka memang sudah terbiasa dengan harga tersebut llau mengeluarkan sejumlah uang dari saku jaketnya. "Tidak usah banyak, bagi saja dengan yang lain," ucap Mark sambil tertawa. Mereka melakukan pertukaran dengan cepat, sementara bayangan-bayangan di sekitar mereka tetap waspada."Kami menginginkan transaksi cepat dan bersih," ucap Mark, memandang tajam ke arah Thom.Thom hanya mengangguk dan menatap Mark dengan tatapan dingin. "Tentu
S2 Bab 55"Tidak, kamu jangan salah paham dulu. Mari kita lihat apa yang terjadi nanti. Aku pikir aku juga mencintai Angel."Mina membalikkan tubuhnya dan menatap Sam dengan kecewa. "Baiklah. Kamu kembali kepada Angel dan aku akan kembali kepada Johan, Ayahmu yang suka sekali menyiksaku!"Mina mengatakan demikian lalu berdiri dan memakai pakaiannya."Ayahku menyiksamu?" tanya Sam dengan rasa terkejut.Mina mengangguk lalu mulai terisak dalam tangisan. "Dia tidak pernah puas bila aku tidak pingsan."Sam membulatkan kedua matanya dan merasa kasihan dengan wanita cantik itu. Tubuhnya begitu sempurna untuk disiksa dalam kukungan sang ayah yang gendut dan perut besar.Membayangkan hal itu saja sudah membuat Sam merasa marah."Aku akan memintamu dari Ayah," ucap Sam sambil merangkul kembali Mina dalam pelukannya."Dan hanya menjadikanku sebagai simpanan, sementara kamu akan menjadikan Angel sebagai istrimu?"Mina sengaj
S2 Bab 54Sam dan Mina bersiap-siap untuk menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan. Mereka tiba di mal yang ramai dengan lampu berkilauan dan suasana yang hidup. Sam, dengan senyum ceria, berkata kepada Mina."Mina, apa yang ingin kita lakukan dulu? Mungkin kita bisa mulai dari toko pakaian?""Iya, Sam! Aku ingin melihat-lihat koleksi terbaru. Siapa tahu ada yang menarik perhatianku."Mereka berjalan ke arah pusat perbelanjaan, memasuki toko pakaian yang penuh dengan pakaian dan aksesori berwarna-warni. Mina berhenti di depan rak dengan gaun-gaun cantik."Sam, bagaimana menurutmu gaun ini?""Wow, Mina, itu terlihat sangat cantik! Aku yakin itu akan membuatmu terlihat luar biasa."Mina tersenyum, "Aku rasa aku akan mencobanya." Dia mengambil gaun tersebut dan pergi ke ruang pakaian untuk mencoba.Sementara menunggu Mina, Sam melihat toko permainan di seberang lorong."Oh, lihat! Toko permainan! Apakah kamu ingin m