Share

103. PTSD

"Apa ini sakit Ren?" Ucap Aisha. Aisha menyetuh dahi Reno yang tergores itu.

"Maafkan aku, maaf Ren. Maafkan aku. Maaf," Suara Aisha bergetar.

Aisha menyentuh pipi Reno dan terasa sangat dingin. Aisha tidak tahu sudah berapa lama ia tidak sadarkan diri, tapi bisa dipastikan bahwa Ruh Reno sudah meningggalkan raganya jauh berjam jam lalu.

"Aku bilang aku akan membalas kebaikanmu Ren. Tapi kenapa kamu sangat tidak sabaran. Lihat ini. Kamu pergi meninggalkan aku begitu cepat. Ayolah Ren, katakan jika ini hanya mimpi burukku saja. Bangunlah Ren. Bangun!" Ucap Aisha.

"Kenapa kamu masih tidur sementara aku sudsh menangis sejak tadi? Kamu benar-benar sudsh tidak disini Ren?" Aisha yang tidak mendapatkan satu jawabanpun dari pertanyaannya menjadi semakin sedih. Ia benar-benar sudsh kehilangan Reno untuk selamanya.

"Makasih Ren. Bahkan disaat terakhirmu, kamu masih berusaha melindungiku. Kaafkan aku, maaf kamu harus bertemu wanita sekacau diriku. Andai saja kamu tidak kesini. Tidak meneman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status