Share

Kemarahan Rara

Penulis: Anarita
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-03 05:38:41

***

"Aku katakan kamu itu ...."

"Kenapa, kamu akan mengatakan kalau aku tidak pantas dengannya!" sergah Rara.

Kontan Nayla menggelengkan kepala, tangannya juga melibas berkali-kali. "Jangan salah paham, sebenarnya aku ...."

"Jangan lanjutkan karena aku pun sudah tahu, kamu menyukainya, 'kan? Cintamu begitu dalam padanya, lalu kenapa?"

Nayla menunduk lagi. Air matanya berlinang. "Maaf, aku memang menyukainya. Sejak kecil sudah menyukainya. Bisa dikatakan Bang Gilang duniaku."

"Lalu, kamu ingin marah padaku karena merebut duniamu, begitu?"

"Bukan begitu. Tolong jangan salah paham. Aku hanya ingin mengatakan kalau Bang Gilang itu sangat mencintaimu. Tatapannya berbeda saat menatapku dan menatapmu. Jadi aku putuskan menyerah."

Rara tak bisa berkata, ada ya perempuan macam Nayla.

"Maafkan aku, aku bahkan pernah kepikiran untuk menjadi yang kedua."

"Apa? Kamu ingin menjadi madu?" teriak Rara, melengking suaranya.

"Tolong jangan salah paham. Itu hanya pikiran buruk saja. Dan aku tidak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tinar Tini
bagus,,tambah bab tor.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Maksudnya?

    ***Sesal kemudian memang tidak berguna. Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan perasaan Gilang. Karena pengakuan Nayla tadi sore ia dan Rara jadi saling diam. Gilang menyayangkan, andai ingat untuk mengaku, pasti tidak akan terjadi kesalahpahaman seperti ini. Namun, mau marah pun juga percuma, nasi telah jadi bubur. Ia sama sekali lupa pasal pengakuan yang sudah ada di ujung lidah. Karena kedatangan Ibu Mira dan Pak Herlambang fokusnya jadi teralihkan. Ia malah sibuk berbelanja untuk menjamu. Saat mertuanya pulang ia malah lupa bicara saking lelahnya.Tadi, sebisa mungkin ia jelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Ia pun sudah mengatakan kalau hanya menganggap Nayla adik. Sayang, Rara tetap bungkam. Tak ingin bicara, sepatah kata pun tidak ada yang keluar dari mulutnya sejak pertengkaran mereka tadi sore.Kecewa, tentu saja itu yang Rara rasa. Saking kecewanya tak ada yang kata mampu mewakili. Rara merasa terkhianati, bukannya cerita pasal pengakuan Nayla, suaminya itu justru di

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Bunda Alia tahu Semua

    ***"Tapi aku sudah berdosa, Bun. Aku buat mereka bertengkar."Sesaat Bunda Alia mengerjapkan. "Maksud kamu?""Tadi sore aku bertemu Rara. Aku hanya ingin minta maaf karena menyukai Bang Gilang. Niatku ke sana itu hanya untuk minta maaf dan minta dia perlakukan Bang Gilang dengan baik. Aku tidak menyangka dia malah marah-marah dan ... dan aku terpancing. Aku bilang akan rebut Bang Gilang kalau dia masih seperti itu.""Nayla ...." Bunda Alia menyayangkan tindakan Nayla, tapi juga tidak bisa apa-apa. Semua telah terjadi."Bunda pasti marah kan sama aku? Bang Gilang juga sepertinya marah. Aku diusir dari rumahnya."Bunda Alia menarik napas panjang, lalu mengusap kepala Nayla. "Jangan menarik kesimpulan. Kita tahu Gilang, dia tidak akan marah. Mungkin dia hanya ingin kamu pergi dan memberi dia ruang untuk berbicara dengan istrinya."Nayla tak menyahut. Yang dilakukannya hanya diam menunduk makin dalam."Gi

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Minta Maaf

    [Bukan. Bukan seperti itu.] Gegas Gilang kirim. Saat ini ia dan Rara sedang berada di SPBU mengisi bensin. Makanya baru bisa membalas pesan Nayla. Selang beberapa detik kemudian masuk lagi pesan dari Nayla.[Terus kenapa pergi? Apa kalian bertengkar hebat? Terus kenapa teleponku tadi di reject? Aku sungguh minta maaf, niatnya mau jelaskan ke Rara tapi dia malah salah mengira. Aku minta maaf karena telah memperkeruh situasi kalian, sumpah aku tidak berniat menghancurkan rumah tangga kalian. Kemarin aku cuma terpancing emosi makanya ngawur. Tolong jangan benci aku. Kita saudara, iya kan?]Gilang mendesah panjang, lalu melirik Rara yang ada di sebelahnya. Istrinya itu sejak naik mobil sampai sekarang terus saja memalingkan muka.[Aku sama Rara memang sudah merencanakan perjalanan ini. Ini murni silaturrahmi jadi tidak ada sangkut-pautnya dengan pertengkaran kami. Kamu jangan khawatir, aku sama Rara baik-baik saja. Oh iya, maaf tadi tidak maksud reject, salah pencet. Dan soal kami, kamu ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Bingkisan

    [***Kedatangan Rara serta bingkisan yang dibawa ternyata disambut baik tetangga. Termasuk tetangga duo julid yang dulu buat moodnya berantakan. Mereka bahkan mendoakan agar Rara tabah dan kuat dalam menjalani hidup. Kaki boleh tak berfungsi lagi, tapi hidup tetap harus berjalan. Tak jarang ada yang memberi Rara pelukan hangat. Mereka memaafkan sikap Rara dulu. Sikap yang angkuh dan semena-mena saat di jalan, sering merendahkan orang yang tak sederajat. Mereka memaafkan Rara dan itu dibalas Rara dengan isak tangis. Ia menyesal, sungguh menyesal."Masih berapa rumah lagi, Ma ?" tanya Rara pada Ibu Mira. Saat ini ibunyalah yang menemani, sedangkan Gilang dan Pak Herlambang berada di belakang membagikan bingkisan. "Tinggal dua lagi," balas Ibu Mira. Raut lelah tak bisa ia sembunyikan, kendati pun demikian wanita berusia hampir setengah abad itu tampak menikmati. Anaknya makin memperlihatkan progres yang lebih baik dan ia tak punya alasan untuk mengeluh. Apalagi ini untuk membangun kede

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Pengakuan

    "Kenapa menatap seperti itu?" tanya Rara tanpa menoleh. Mereka hanya saling tatap lewat pantulan. Meski begitu Rara bisa melihat kegusaran di wajah Gilang."Mau izin poligami? Tidak perlu izin. Aku ikhlaskan kamu menikah lagi dengan catatan ceraikan aku." Tanpa diduga kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut Rara. Tak tahu kenapa bisa sejahat itu lisannya. Tidak berniat begitu. Cuma, saat mengingat betapa sukanya Nayla pada Gilang dan betapa sempurnanya gadis itu ketimbang dia, Rara mulai resah hingga yang ada di kepala hanyalah kata pisah. Berpikir Gilang akan bahagia dan lepas dari penderitaan saat mereka bercerai.Gilang tentulah membulat matanya, tak percaya akan mendengar langsung perkataan itu dari mulut wanita yang dicainta sepenuh hati. Benar-benar tak menyangka sehingga buatnya sulit bernapas. Rasanya begitu sesak. Dalam kepalanya pun bermunculan beragam asumsi miring, apa Rara tidak menyukainya? Apa istrinya benar-benar tidak ada rasa? Apa sama sekali tidak ada kesempa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Gombalan

    Ra ...." Gilang melepas perlahan pelukan, lantas melihat Rara yang menunduk. Gamis berwarna cokelat bahkan telah berubah agak gelap karena ditetesi air mata."Aku hanya tidak ingin kamu menderita karena terperangkap pernikahan denganku di saat wanita lain banyak yang menunggumu, Lang. Aku juga takut saat sudah membuka hati malah kamu tinggal pergi karena terpesona wanita lain. Aku tidak rela, Lang. Hatiku tidak sekuat wanita lain," lanjut Rara. Makin terdengar pilu saja. Pundaknya bahkan terguncang hebat."Ra, aku tidak begitu. Aku telah memilihmu. Aku tidak akan lepas tanggung jawab begitu saja apalagi tergoda wanita lain seperti apa yang kamu bilang tadi. Meski tidak bisa memastikan takdir, Aku pasti akan berusaha keras untuk setia. Aku memilihmu karena Allah, tidak mungkin aku menyia-nyiakan kamu. Kamu harus tau itu."Penjelasan Gilang ini membuat Rara mengangkat kepala dan sungguh bahagia saat melihat senyum Gilang. Senyum yang paling manis diantara ribuan kelopak bunga yang sedan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Baru Pertama Melakukan

    "Subhanallah, kamu tidak sedang meledekku, kan, Ra?" Tangan Gilang gemetaran hebat mendengar jawaban Rara. Rasanya benar-benar seperti mimpi. Tidak. Ini bukan mimpi. Gilang yakin kata itu keluar dari bibi Rara asli.Dan, anggukkan kepala Rara membuat mata pria itu berbinar senang. "Tapi ajarin ya, soalnya aku belum tahu caranya begituan!" Dia menyembunyikan wajah malunya di dada Gilang."Untuk hal itu aku juga belum pengalaman, Ra. Tapi aku usahakan tidak akan mengecewakan!" ucap Gilang penuh keyakinan sebelum gadis itu berubah pikiran. Ia membuat Rara mendongak dan menatapnya, lalu mengecup kedua mata almond gadis itu."Belum pengalaman, tapi aku tahu kok, tangan kamu suka aktif kalau malam."Sontak Gilang terperangah. Kali ini Rara berani menggoda setelah mereka saling cerita dengan terbuka.Gilang menggigit bibir bawahnya. Malu karena ketangkap basah."Maaf ya, jadi tidak enak kalau sudah tertangkap basah seperti ini! Tapi aku kan hanya pegang tangan, belum sampai melakukan hal yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Menikahi Gadis Lumpuh   Sttt ... Tenanglah ....

    ***“Bismillahi wassalamu’ ala rasulillah. Assalamu’ alaikum.”Dia mengucapkan salam dan dijawab pelan oleh sang istri. Setelah memastikan pintu terkunci rapat-rapat Gilang bergerak naik ke atas ranjang, duduk dan kemudian meraih kedua bahu Rara yang sejak tadi duduk mepet di bibir tempat tidur."Jangan takut, Ra! Dibawa santai saja," goda Gilang. Dia merasakan tubuh Rara mulai gemetar seperti orang ingin kabur.Maklumlah, ini adalah pengalaman pertamanya. Gilang paham dengan apa yang dirasakan gadis itu.Belum ada sepuluh detik tangannya menyentuh bahu Rara, gadis itu sudah menangkis tangan Gilang karena risi."Kenapa?" tanya Gilang hati-hati sekali."Ump, aku malu, Lang. Dandananku jelek banget tahu! Aku tidak terbiasa dandan. Jangan terus-terusan dilihat begitu!" Rara itu menutup mata Gilang dengan kedua tangannya, lalu tertunduk malu, dan segera menaruh wajahnya dalam-dalam di dada bidang Gilang."Masya Allah. Siapa yang bilang jelek? Kamu cantik banget kok, Ra." Gilang menarik du

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14

Bab terbaru

  • Menikahi Gadis Lumpuh   (Happy Ending) Rara & Gilang

    ***Rara terdiam, agak aneh menurutnya Gilang ini. Namun, ketika teringat betapa sederhana dan bijaknya Gilang, ia pun tidak berani menyela."Tapi paling tidak kita rayakan, Lang. Sebagai istri aku rasanya tidak enak kalau hanya menghabiskan hari kelahiranmu dengan hanya berdiam diri."Gilang memegang dagunya. Ia mulai berpikir."Bagaimana kalau pesan kue?" usul Rara. Matanya berbinar.Sayangnya usul itu mendapat gelengan kepala."Lalu maunya apa?" Rara kembali cemberut."Bagaimana kalau masak. Aku ingin mencicipi masakanmu," balas Gilang."Masak?"Gilang mengiakan dengan anggukan."Emang mau masakan apa?" tanya Rara lagi.Gilang pun terlihat berpikir. "Buatkan aku sayur asem dan ikan asin saja, bagaimana?""Cuma itu?" Rara benar-benar tidak habis pikir."Jangan bilang cuma, kamu tau menu itu sukses buatku nambah tiga kali.""Masa cuma itu.""Tapi aku maunya itu, bagaimana?"Mulanya Rara ragu, tapi setelah melihat Gilang yang tampak sangat berharap ia pun mengiakan dengan anggukan."W

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Satu Tahun Berlalu

    Setahun kemudian.Rumah tangga Gilang dan Rara semakin membaik dari waktu ke waktu. Layaknya rumah tangga pada umumnya, di rumah sederhana Gilang itu selalu ada canda, tawa, kadang ada sedikit pertengkaran kecil antara mereka.Namun, itu tak jadi pemicu keretakan. Justru sebaliknya, mereka saling memahami antara lain, membuat rumah tangga mereka kian kokoh.Satu tahun itu pula Gilang berhasil menunjukkan keseriusan. Cinta yang tulus membuatnya tak pernah lelah maupun mengeluh dengan kondisi Rara yang cacat. Justru, rasa sayang serta peduli untuk Rara makin menggebu.Rara sendiri sama, dia terus berusaha sembuh. Kabar baiknya sekarang sudah bisa berjalan menggunakan tongkat. Terakhir, Rara juga sudah mulai berjalan dengan dua kaki, meskipun hanya bertahan lima langkah.Kendati demikian tak buat asanya putus. Ada Gilang yang selalu menyemangati dan itu buat Rara semangat lagi. Ia ingin cepat berjalan normal agar bisa mengimbangi langkah Gilang. Ingin seperti pasangan kebanyakan yang men

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Sesampainya Dirumah

    Dari semenjak kejadian tadi siang, Rara menjadi lebih banyak diam. Gilang sendiri juga belum berani cerita apa-apa. Pria itu masih berusaha menyusun kata yang pas supaya tidak menyakiti hati Rara Nantinya."Ra, kamu baik-baik aja 'kan?" Gilang melongok ke kamar. Tampak Rara tengah duduk sembari membaca buku bertema islami dengan posisi kaki selonjoran."Itu pertanyaan kamu yang ke empat kali. Memangnya kamu tidak bosen?" balas Rara tanpa menatap.Diperlakukan seperti membuat Gilang salah tingkah. Kelakuannya saat ini makin tambah belingsatan saja."Ra, kamu baca apa?" Gilang mendekat, matanya seketika membola saat mengetahui halamaan buku yang Rara baca. "Kamu ngapain baca begituan?" tanya Gilang spontan."Memangnya kenapa? Aku hanya penasaran saja dengan hukum poligami. Ternyata poligami sangat indah jika dijalani sesuai kaidah. Aku tidak menyangka pahala istri yang dipoligami sangat besar!"Mendengar itu, Gilang makin tambah misuh-misuh. Ia berebut buku tersebut lantas menaruhnya ke

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Luka Yang Terlihat

    Pemandangan yang baru saja dilihat membuat Rara memutuskan untuk menutup pintu mobil. Di titik ini, Rara merasa harga dirinya dijatuhkan seketika. Ia dapat melihat dengan jelas bagaimana suaminya itu dipeluk oleh wanita lain, akan tetapi ia tidak bisa berlari untuk sekadar mencegah, apalagi sampai membuat perhitungan kepada Nayla.Dari jendela mobil juga, Rara melihat Nayla yang terus menyeret koper lalu hilang di balik pintu gerbang. Setelah itu ia melihat ke arah Gilang. Lelaki itu terlihat memapah Bunda Alia masuk ke dalam rumah.Kini tinggallah Rara di dalam mobil seorang diri. Kesunyian halaman di panti asuhan saat ini sukses menambahkan momen sakit di hati Rara semakin menggebu-gebu. Ia menangis. Hatinya menjerit atas semua yang baru saja ia saksikan.Rara bukan mempermasalahkan pelukan perpisahan yang dilakukan oleh Nayla, tapi Rara menyayangkan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa saat semua itu terjadi. Bahkan untuk sekadar menyusul Gilang saja, Rara tak mampu melakukannya

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Boncap 5 : Salam Perpisahan

    Gilang baru saja hendak menurunkan Rara dari mobil saat suara ribut-ribut terdengar di pelataran panti. Lelaki itu gagas menoleh, dari kejauhan ia melihat Bunda Alya sedang terlibat cekcok dengan Nayla. Sepertinya perdebatan mereka cukup serius. Gilang pun segera meminta izin pada Rara agar melerai keduanya terlebih dahulu."Ra, kamu di mobil sebentar ya! Kayaknya Bunda lagi bertengkar sama Nayla. Aku pisahin mereka dulu."Saking paniknya, Gilang gagas berlari tanpa menunggu jawaban Rara terlebih dahulu. Di sofa mobil yang pintunya sudah terbuka, Rara hanya dapat menatap punggung Gilang yang semakin menjauh darinya. Ia juga menatap kursi roda yang baru saja dibentangkan oleh Gilang. Namun, sayang, Rara tidak bisa menggapai benda yang sangat dibutuhkannya tersebut karena posisinya terlalu jauh.Sementara Gilang. Lelaki itu berlari secara membabi buta. Lalu berdiri di tengah-tengah mereka." Ada apa ini?" seru Gilang sambil menatap Bunda Alya dan Nayla secara bergantian, bahkan ia lupa

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Boncap 4 : Ada Apa

    ***"Gawat, Ra! Gawat!"Gilang masuk ke kamar begitu saja saat Rara sedang asik membaca buku panduan salat. Wanita itu sedang menghafalkan beberapa hafalan doa dan tata cara salat tahajud saat Gilang mendekat dengan mimik wajah cemas."Ada apa? Kenapa kamu cemas begitu?""Nayla Ra … Nayla ….""Nayla kenapa?" Rara memekik.Hati Rara sedikit tercubit melihat Gilang begitu mencemaskan Nayla. Namun, ia tepis segala perasaan tidak baik itu karena Nayla dan Gilang memiliki ikatan persaudaraan yang cukup kuat meski bukan saudi kandung."Anak panti bilang Bunda Alia bertengkar dengan Nayla. Ternyata kepergiannya Nayla ke Singapur terlalu mendadak, dan tanpa sepengetahuan Bunda.""Kok bisa, Lang?""Entahlah, Ra! Anak panti bilang Nayla mau berangkat sore nanti, dia juga bilang kalau Nayla sudah terlanjur tanda tangan kontrak dan menerima dana sebesar 150 juta.""Astagfirullahallazim. Kamu serius, Lang? Aku takutnya Nayla itu ditipu. Perusahaan mana yang berani memberi DP sebanyak itu?""Maka d

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Boncap 3 : Gawat

    "Tapi Bunda—" Nayla mendongak dengan tatapan tidak senang. Mendengar nama Gilang disebut, hatinya serasa melompat dari tempat. Inilah yang membuat Nayla terpukul karena lagi-lagi harus dibayangi nama Gilang ketika tinggal di sini.Dengan pergi ke tempat yang jauh, Nayla bisa fokus melupakan Gilang sepenuhnya."Maaf Nay, bukannya Bunda bermaksud menyeret Gilang ke dalam hidupmu lagi. Bunda tahu maksud kamu baik ingin melupakan cinta yang salah, tapi tolong tunggu sebentar, biarkan bunda berdiskusi dengan Gilang terlebih dahulu sebelum kamu berangkat," kata Bunda."Tapi sore nanti Nayla harus pergi karantina ke asrama, Bu. Sekalipun Bunda dan Abang berdiskusi, Nay tetap akan berangkat.""Tahan dulu ya, Nay!" Bunda Alia mengelus puncak kepala gadis itu. Namun, Nayla menepiskan dengan gerakan agak keras."Maaf, Bun! Untuk kali ini Nay tidak bisa menuruti permintaan Bunda.."Sambil menahan tangis yang hendak pecah lagi, Nayla gagas berlari meninggalkan ruangan Bunda. Untuk kali ini Nayla a

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Boncap 2 : Lancang

    ****Entah kenapa Bunda Alia tidak senang mendengarnya. Wanita itu terlihat menggeleng samar. "Bunda tidak mau menerima uang itu, Nay. Sebaiknya kamu pulangkan saja uang itu dan tetaplah tinggal di sini. bagaimana pun juga kamu jauh lebih berharga dari uang itu. Apalah artinya uang jika kamu tidak ada," kata Bunda Alia serius.Nada larangan itu membuat Nayla memandang Bunda Alia dengan memelas. "Tapi Nay sudah terlanjur tanda tangan kontrak, Bun. Nanti sore Nay akan dijemput untuk karantina dan belajar di asrama. Nay tidak bisa menolak karena kesepakatan ini sudah terjadi ," ujar Nayla."Kamu lancang Nay!" Bunda Alia memekik marah. "Seharusnya kamu bicarakan ini pada Bunda ataupun Abang!"Wanita itu meraup wajahnya. Terlihat frustrasi sekali. "Singapur itu jauh, Nay! Bagaimana kalau kamu tidak betah di sana? Uang seratus lima puluh juta itu banyak. Itu pasti merupakan pemberat agar kamu tetap bekerja di sana!""Tidak, Bunda. Itu hanyalah uang gaji Nay selama satu tahun!""Ngeyel kamu

  • Menikahi Gadis Lumpuh   Boncap 1 : Serius?

    Tak banyak yang Nayla bicarakan dengan Gilang dan Rara pasca mendadak ia mengatakan ingin pergi ke Singapur. Selepas itu, Nayla pamit untuk pulang. Keadaan jiwanya saat ini sedang tidak baik-baik saja, dan berada di sana hanya akan membuat luka di hatinya semakin menganga.Sesampainya di rumah, Nayla gagas masuk ke kamar. Ia membereskan barang-barang untuk persiapan bekerja di Singapur. Tidak langsung ke sana, nantinya Nayla akan dijemput oleh seseorang, di antar ke asrama untuk mengurus beberapa surat keberangkatan sambil belajar penyesuaian diri sebelum berangkat menjadi TKI di sana.Dulunya Nayla pernah mencoba kuliah di jurusan keperawatan. Namun terhenti di tengah jalan karena terhalang biaya. Namun tak lama kemudian, pihak kampus mendatangi Nayla, menyuruh wanita lanjut kuliah dengan full beasiswa asalkan ia mau kuliah di jurusan tata boga. Akhirnya Nayla melanjutkan kuliahnya.Dari bekal itu, sekarang Nayla memberanikan diri mendaftarkan sebagai perawat orang sakit. Mirip pemba

DMCA.com Protection Status