Beranda / Romansa / Menikahi CEO (INDONESIA) / 43. Season 2 (Ziel ngambek)

Share

43. Season 2 (Ziel ngambek)

last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-24 16:27:23

      Sudah 5 tahun usia pernikahan antara Jay dan Kaira. Mereka berdua melewati hari-hari penuh kesederhanaan.

     Ziel juga sudah sudah mulai sekolah. Mereka sudah menempati rumah yang Jay beli. Jay sibuk dengan bisnisnya yang sedang melesat tinggi, sedangkan Kaira sibuk dengan mendidik Ziel.

      Sering kali Kaira masih kesulitan untuk mengimbangi kehidupan kelas atas Jay, namun Jay dengan sabar mendampinginya.

     Jay selalu saja pergi untuk dinas. Dia begitu sibuk sampai waktu bersama anak dan Istrinya berkurang. Namun, hal itu membuat jeda rindu dan cinta mereka yang saling meluap.

"Mama, Papa tidak jemput kita lagi?"

"Sayang, mungkin Papa sibuk. Ziel pulang sama Mama, ya?" 

      Kaira selalu menjelaskan dengan kelembutan tutur katanya. Mereka saling percaya meski Jay tak selalu bisa menepati janjinya.

"Iya, Ma!" jawab Ziel.

Sabrina Angelitta

Selamat menikmati season 2... Happy reading...

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Semoga tidak ada orang ke 3 dalam kehidupan Jay Dan Kai Tetap Happy Ending yaa Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   44. Kecewa

    Ceklek... Jay sudah kembali ke dalam kamar. Wajahnya begitu lesu. Kaira sudah tahu apa alasan dibalik ekspresi Jay yang kusut."Kenapa? Ziel masih marah?" tanya Kaira."Bukan tapi Ziel sudah tidur." Jay merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kaira sedang membuat tubuhnya sewangi mungkin dengan lingerine sexy yang dia pakai."Aku mandi dulu. Jangan tidur," bisik Jay."Iya. Sana cepat mandi." Kaira mematikan lampu dan menggantinya dengan penerang remang-remang. Sering kali berjauhan membuat cinta mereka semakin besar. Jay tidak akan membuang waktu lebih lama lagi. Dia menyudahi ritual mandinya dan memeluk Kaira. Rambutnya yang masih basah, airnya menetes membasahi tubuh Kaira. Sensasi dari tetesan air dingin, juga wangi dari Jay, ditambah lagi dengan nafas Jay yang menggebu-gebu, membuat gairah

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   45. Cream Sus

    Jay mematikan ponselnya. Ia menghela nafasnya panjang. Jay tidak jadi pergi. Ia memilih untuk menyusul Kaira yang tidur dengan Putrinya. Saat Jay membuka pintu kamar Ziel, Jay melihat pundak Kaira yang bergerak. Ternyata Kaira diam-diam sedang menangis. Jay memeluk Kaira yang tengah meringkuk memeluk Ziel yang terlelap."Maaf, sayang. Kamu pasti kecewa padaku. Aku tidak akan mengulanginya," kata Jay lirih. Kaira menyingkirkan tangan Jay yang merangkul pinggangnya. "Bukan salahmu." Singkat, padat dan jelas. Itulah jawaban dari Kaira. Kaira tidak pernah menyalahkan Jay meski berulang kali Jay membuatnya kesal. Kaira selalu intropeksi diri sendiri sebelum menyalahkan dari pihak yang lain."Jangan memendamnya," ucap Jay. Kaira beranjak dari tempat tidur Ziel. Kaira membiarkan kata maaf yang terucap dari mulut Jay."Mau ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   46. Mirip. Benarkah Itu Dia?

    Jay mendatangi Rumah Sakit. Ia belum menceritakan hal itu pada Kaira. Sebagai bentuk menghargai privasi korban, Jay harus meminta persetujuan kalau kejadikan itu bisa diceritakan meski Kaira adalah Istrinya. "Rasya, apa dia sudah sadar?" tanya Jay. "Sudah, Tuan. Anda semalam..." "Semalam gawat. Nyonya mengamuk," jawab Jay. Jay masuk. Mendapati wanita yang berparas cantik itu sedang menikmati semangkuk bubur. Lebih tepatnya, menikmati memandangi bubur karena buburnya sama sekali tidak tersentuh. "Selamat pagi, Nona!" sapa Jay. "Apa boleh saya duduk?" imbuhnya. "Silahkan!" Wanita itu memandangi Jay tanpa berkedip. Meski sudah tidak lagi bujangan tapi pesona Jay seperti duda tampan yang jadi rebutan perempuan. "Sebelumnya, saya ingin meminta maaf soal kejadian yang pasti sangat merugikan Anda. Saya harap Nona tidak tersinggung." "Keysa!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-05
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   47. Tante Cantik

    Urusan dengan wanita yang bernama Keysa sudah selesai. Ia sudah keluar dari rumah sakit namun, Jay harus kembali dengannya saat di kantor karena Keysa adalah designer yang ia undang dari Amerika. Seperti biasa, Jay tetap akan profesional dalam urusan pekerjaan mau secantik apapun lawannya."Rasya, kau sudah membantunya pindahan kemarin dengan baik?" tanya Jay."Sudah, Tuan. Semua sesuai perintah Tuan. Saya mencarikan apartement yang tidak jauh dari kantor," jawab Rasya."Penyambutannya bagaimana?""Makan malam seluruh staff," jawab Rasya lagi."Kenapa wajahmu memerah kalau membahasnya? Apa jangan-jangan kau..." tebak Jay dengan asal."Sa--saya kenapa? Hanya perasaan Tuan saja," elak Rasya. Dari ekspresinya, dari senyum tipisnya, wajahnya yang memerah, getaran suaranya, Rasya jatuh cinta dengan wanita yang bernama Keysa. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   48. Keysana

    "Pffffftttttt... Hahahaha..." Kaira mengerutkan alisnya. Ia tidak tahu alasan Keysana tertawa geli seperti itu tapi tawa itu dulunya menjadi obat sepi dan sekarang terasa asing karena bertahun-tahun hilang. "Aku sudah memiliki pujaan hati, Kaira. Mana mungkin aku kembali untuk menggeser posisimu," ucap Keysana. "Sungguh? Kau tidak berbohong?" "Ayo kita ngobrol sebentar." Keysana menarik tangan Kaira. "Mama!" panggil Ziel. Deg... Keysana menghentikan langkahnya. Ia tidak menyadari kehadiran Ziel. Matanya terpaku. Ia ingat dengan seseorang yang pernah temui saat melihat Ziel. "Kaira, dia Putrimu?" tanya Keysana. "Ah! Iya, dia putriku. Sayang, salam dulu sama Tante." Keysana mengusap ujung kepala Ziel dengan penuh kasih dan sayang. "Hei, cantik! Ice creamnya sudah meleleh. Mau Tante belikan yang baru?" tanya Keysana sembari tersenyum.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   49. Rasya Yang Merona

    Keysa adalah designer terkenal. Ia menerima tawaran bekerja sama dengan BOYA GROUP hanya untuk mencari Kaira. Ia ingin meminta maaf namun kata maaf ternyata tidak mudah untuk diterima. Rasya sekarang ditugaskan sebagai pendamping sementara Keysa. Jay memang ingin mendekatkan mereka berdua."Nona Key!" panggil Rasya."Iya, Tuan Rasya," jawab Keysana."Ap--apa..." Rasya sedikit ragu.Plakkkk!"Apa Nona Key ada waktu nanti malam?" celetuk Rasya."Pffftttt..." Jay memukul dan mengagetkan Rasya sehingga Rasya mengeluarkan apa yang ia pikirkan begitu saja."Tuan!" Rasya mulai menoleh dan menatap tajam Jay."Kalau saya ada waktu luang, memangnya kenapa?" tanya Keysana."Cepat katakan atau aku akan membuatmu lembur sampai pagi," bisik Jay selirih mungkin.'Astaga! Kenapa jadi Tuan yang lebih agresif dan menahan kawin?' batin Rasya. R

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   50. Peringatan

    Jay mendorong troli sedangkan ia berjalan di belakang Keysana yang sedang memilih bahan-bahan. Apa gerangan yang membuat Jay akhirnya menemani Keysana? Bukankah Keysana sudah berjanji untuk pergi bersama Rasya? Siapapun yang melihatnya, pasti akan berfikiran buruk. Apapun alasan dibalik itu semua, Jay tidak seharusnya berada di sana dan bertindak seperti seorang pasangan.“Maaf, apa saya menyusahkan Anda, Tuan?”“Kau tidak perlu terlalu canggung. Ini kan sudah diluar jam kantor.”“Iya, tapi saya lebih nyaman seperti ini.”“Bukankah kau ingin pergi dengan Rasya? Kenapa tiba-tiba mengirim pesan supaya aku dan Rasya bertukar tempat?” tanya Jay. Jay tidak tahu alasannya tapi ia hanya mengandalkan rasa percaya kalau Keysana pasti memiliki alasan yang tidak sepele.“Sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Menikahi CEO (INDONESIA)   51. Kamar Mandi Kehangatan (21+)

    Tap... Tap... Tap... Jay naik ke lantai atas. Ia berjalan dengan lesu. Langkahnya pun maju dengan enggan. 'Apa Kaira juga tahu?' batin Jay. Saat Jay membuka pintu, Kaira sedang berbincang dengan Tuan Alrecha dan Ziel sudah tertidur dengan pulas. "Jay, sudah pulang?" "Sudah, Pa." "Kai, Papa turun dulu. Jay juga sudah pulang." "Iya, Pa!" Jawab Kaira. Tuan Alrecha sudah keluar dan menutup pintu kamar. Jay langsung memeluk Kaira. Kaira hanya diam tanpa membalas pelukannya. Jay memang sudah terbiasa manja tapi Kaira bisa membedakan saat Jay dalam kondisi biasa atau sedang memiliki masalah. "Sayang, apa ada masalah di kantor?

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02

Bab terbaru

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   95. Keluarga Kecil (Tamat)

    Sebuah kesepakatan akhirnya terjalin setelah Jay dan Loreta saling berjabat tangan. Rasya bisa menghela napasnya sedikit lega membiarkan Tuannya itu pergi bersama Loreta.Perjanjian itu akan terpenuhi setelah Loreta mempertemukan Jay dan Kaira. Lalu, Jay melepaskan Orthela untuk kembali ke negara asalnya.Perseteruan sudah cukup membuat kacau. Loreta tidak ingin semuanya berlanjut semakin jauh karena banyak hal yang terbengkalai karena masalah yang tidak juga kunjung selesai.Loreta membawa Jay pergi ke tempat pemakaman. Pria tersebut menyipitkan matanya heran sembari melirik curiga ke arah Loreta.“Apa yang kau rencanakan dengan membawaku ke sini?” tanya Jay. Bariton suara yang tegas itu, membuat sekujur tubuh Loreta merinding.“Anda jangan salah paham, Tuan. Saya membawa Anda ke sini bukan tanpa sebab,” ujar Loreta.Dari pandangan yang cukup jauh, terlihat dua orang sedang menghadap ke salah satu makam yang tidak asing. Jay berlari tidak sabar ingin segera memeluk wanita yang be

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   94. Di mana Istriku?

    "Jangan mendekat!" teriak Kaira. Rasanya cukup mengerikan. Kaira menjadi ketakutan. Ia berusaha pergi meski cukup sulit, tapi Orthela sudah lebih dulu memegang kendali kursi rodanya."Kenapa kau tkut? Bukankah aku sudah cukup membuatmu tenang? Kau bahkan sudah melihat bagaimana aku sangat menyesal," kata Orthela. Ia bahkan tidak merubah ekspresinya. Tetap terlihat sangat menyedihkan."Pergi! Aku memiliki keluargaku sendiri, Orthela. Aku tidak akan pernah pergi denganmu. Tidak akan pernah!" teriak Kaira."Bagaimana kalau Ziel sudah bersamaku? Apa kau tetap akan menolakku?""Apa? Kau menyandera Ziel? Orthela, dia tidak tahu apapun. Ziel msih anak-anak." Pada dasarnya, Kaira bukan wanita yang pandai mengumpat atau berkata kasar. Ia hanya berteriak meluapkan emosinya dengan kata-kata yang masih tertata dengan lembut."Aku tahu kalau kau akan menolakku. Maafkan

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   93. Pergilah Bersamaku!

    Tiga hari Kaira menghilang. Orang yang paling tertekan dan hampir gila adalah Jay. Jay yang tidak pernah menggunakan kekuasaannya, sekarang menekan semua orang untuk mencari Kaira sampai Kaira ditemukan. Nyonya Luna membawa Ziel pergi. Ziel yang tidak tahu apa-apa, tidak boleh terkecoh dengan keadaan yang ada. Orthela tidak memiliki niatan buruk. Racun yang sudah masuk ke dalam tubuh Kaira adalah buatan dari orangnya. Meski sudah mendapatkan penawar, tapi masih ada satu penawaran lagi yang harus hati-hati dan perlahan disuntikan ke dalam tubuh Kaira."Ini di mana?" gumam Kaira. Kaira terbangun dari tidurnya yang cukup panjang. Kepalanya terasa berdenyut dan berkunang-kunang. Tempat itu sangat asing, apalagi seseorang yang menatapnya."Kau sudah sadar? Syukurlah. Aku bisa mengembalikanmu tanpa rasa bersalah," ucap Orthela."Kau!" pekik Kaira."Jangan terlalu banyak gerak dan bicar

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   92. Menebus Kesalahan

    Kaira belum sadar setelah pengobatan. Tapi, kondisinya berangsur-angsur membaik. Tuan Alrecha dan Nyonya Luna, akhirnya mengetahui kalau keadaan sedang kacau saat ini. Keysana menemani Kaira sembari mengasuh Ziel. Rasya sibuk mengurus gugatan untuk Orthela dan Jay sekeluarga, mengurus pemakaman Grace karena keluarga Grace, semuanya sudah mengakhiri hidupnya sendiri."Grace, sejauh ini..." Jay terdiam dengan kedua matanya yang sembab. "Sejauh ini, aku tidak membencimu. Kau menunjukkan perubahan yang sangat besar. Sebagai rasa terima kasihku, aku akan merawat rumah terakhirmu," lanjutnya. Nyonya Luna mengusap-usap punggung Jay. Jay yang sedang bersimpuh menaburkan bunga di atas gundukan tanah yang masih basah, tangannya terus saja gemetar. Tuan Alrecha tidak banyak bicara. Ia cukup paham dengan perasaa

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   91. Kematian

    Jay masuk ke dalam rumah Orthela. Dia menggendong Grace yang sudah tiada. Tidak hanya itu, Paul yang datang berniat membawa Grace tapi dia malah menjadi sasaran utama kemarahan Jay. Jay menarik kerah kemeja yang Paul kenakan. Jay sudah membuat wajah dan tubuh Paul memar, terluka, berdarah, kesakitan, merintih dan memohon.Srek! Srek! Srek! Suara tubuh Paul yang diseret paksa membuat Delon, Orthela dan Loreta terperanjat kaget. Mata mereka terbelalak lebar. Lantai yang Jay lewati, dibanjiri oleh darah yang mengalir dari Paul dan juga Grace. Wajah Jay suram. Sorot matanya begitu tajam. Delon menelan salivanya karena baru kali ini dia melihat ekspresi iblis dari aura Jay. Jay yang ia kenal sebagai suami yang sangat lembut dan hangat tapi kali ini, ekspresinya begitu kejam.“Menarik!” ujar Jay

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   90. Penyesalan

    “Key, Rasya, aku titip Kaira dan Ziel,” ujar Jay.“Kau mau ke mana? Bukankah pengobatan Kaira hampir selesai?” tanya Keysana.“Ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Setelah kembali nanti, aku sendiri yang akan menjelaskannya pada Kaira.” Rasya hanya diam saja. Jay meminta Rasya supaya tetap berada di rumah sakit untuk menjaga situasi di sana. Jay menggenggam erat surat dari Grace yang di dalamnya ternyata ada chip milik Orthela. Jay berfikir kalau ia tidak bisa sepenuhnya lepas tangan dalam masalah ini dan menyerahkannya pada Delon. Kenangan pahit Delon, tragedi, trauma, masih membekas jelas. Jay tidak ingin malah Delon yang terseret lebih dalam lagi. Langkah dan tindakan Jay cepat. Ia berharap kedatangannya jauh lebih dulu dibandingkan Delon di kediaman Orthela.“Delon, aku ber

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   89. Pengorbanan 2

    Brak!“Akh! Uhuk... Uhuk... Uhuk...” Grace memegang perutnya yang ditendang Orthela. Dari mulutnya, keluar darah segar karena ia tempental dan menabrak sisi meja.Plak! Plak! Ortela menarik rambut Grace. Ia menamparnya berkali-kali. Tapi tidak ada rintihan sakit atau permohonan untuk sekedar meminta ampun.“Meski kau sudah menghilangkan semua jejak, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau sudah mengambilnya untuk sample?” gertak Orthela tanpa melepaskan rambut Grace.“Hahahaha... Aku juga sudah tahu akan berakhir seperti ini.”“Aku melepaskanmu, bukankah seharusnya kau membalas budi padaku?” Mata Orthela mendelik, menatap tajam seakan-akan ia akan menelan Grace hidup-hidup. Grace tidak merasa takut karena sejak awal, dia sudah siap.“Apa ini yang kau sebut sebagai kebebasan?&rd

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   88. Pengorbanan

    Jay dihubungi oleh rumah sakit untuk segera datang. Ia langsung bergegas, padahal ia baru saja menemukan cara untuk menemukan penawarnya. Hanya saja, Jay lebih mementingkan untuk datang dan mendengarkan apa ucapan Dr. Crombe.“Dokter sudah menunggumu,” ucap Keysana.“Aku langsung ke sana.” Jay langsung berlari dan menuju ruang Dr. Crombe. Ternyata tidak hanya ada Dr. Crombe saja, tapi ada Dr. Sansan.“Anda sudah datang, Tuan. Silahkan duduk!” pinta Dr. Crombe.“Apa ada sesuatu yang—““Anda tenang dulu. Silahkan Anda minum terlebih dahulu.” Dr. Sansan menenangkan Jay yang sangat gelisah. Di atas meja sudah ada sebuah obat. Jay tidak mengetahui obat apa itu. Ia tidak bisa berfikir jernih. Mungkin karena ia belum siap menerima apa yang akan ia dengar.“Se

  • Menikahi CEO (INDONESIA)   87. Orthela dan Rencananya

    Grace kembali ke rumah Orthela. Alamat yang sudah Loreta berikan untuknya. Grace datang tanpa persiapan. Ia hanya datang dengan keyakinan sesuai alur yang akan Tuhan takdirkan.“Grace, bukankah ada satu minggu untukmu bebas?” tanya Loreta.“Tidak ada yang ingin aku nikmati,” jawab Grace. Tidak ada siapapun di rumah. Loreta, Paul dan juga Orthela pergi. Grace belum diberi tugas olehnya. Kesempatan bagi Grace untuk menemukan obat penawar. Ia tidak peduli kalau dirinya sedang dalam pengawasan atau Orthela sudah memasang jebakan.Tap... Tap... Tap... Kakinya melangkah cepat memasuki kamar Paul. Sebelum masuk ke dalam neraka, Grace sudah mengetahui keahlian setiap penghuninya. Di dalam kamar paul, Grace mulai mencari formula untuk menetralkan racun yang ada ditubuh Kaira. Grace men

DMCA.com Protection Status