Share

BAB 27

"Dad, pokoknya kau harus meminta maaf pada Aunty Luna hari ini," gumam Nic, pagi-pagi sekali saat mereka tengah menyantap sarapan.

"Kenapa aku harus meminta maaf padanya?"

"Karena kemarin kau telah menyinggungnya, Dad, astaga!" Nic memutar bola matanya dengan sebal karena sifat datar ayahnya tersebut. Jika bisa, dia ingin mengutuk Liam menjadi batu saja. Tapi di buku yang dia baca, hanya seorang ibu yang bisa mengutuk anak menjadi batu, bukan anak mengutuk ayah.

Liam tampak meliriknya sejenak, kemudian melanjutkan sarapan. "Ya, terserah nanti," dia jawab.

Tentu saja jawaban tersebut membuat Nic semakin meradang. "Dasar lelaki dingin! Apa yang sulit dari meminta maaf? Bukankah kau sendiri yang selalu bilang padaku agar jangan melupakan kata maaf dan tolong?"

Croissant di mulut Liam mendadak terasa begitu keras saat Nic berkata demikian. Sehingga menelannya pun terasa agak sulit sampai dia harus membantu mendorong makanan tersebut dengan meneguk air putih.

"Dad! Kau mendengarkan aku bic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status