Share

bab 52 surprise

Tanpa jeda, Alvaro merengkuh tubuh Bunga. Dia menangis dalam pelukan perempuan itu. Dia tidak lagi merasa malu. Bunga paham, menangis itu lelaki tentu sangat mahal harganya. Tangisan lelaki sebenarnya tidak ada salahnya, walaupun sebagian dari lelaki merasa kalau tangisan yang mereka keluarkan sama artinya dengan kelemahan, menggadaikan harga diri di depan dunia, atau apapun itu. Tapi, menangis sebenarnya bukanlah hal lemah. Tangisan bagi lelaki adalah pertanda kalau dia sudah berdiri dengan kuat menahan segala dalam waktu yang lama.

Bunga membalas pelukan Alvaro, membiarkan lelaki itu tersuruk di dalam pelukannya. Bunga mengecup lembut baju Alvaro. Perasaan kasih menerpanya pada lelaki yang menjadi suaminya itu. “Bersabarlah, kau harus membagi semua bebanmu denganku. Kalau kau tidak mengatakannya sejak awal, aku tidak akan pernah tahu apa yang kau hadapi. Seharusnya kau mengatakan padaku langkah apa yang ingin kau lakukan sehingga kita bisa menjalaninya bersama, kan?” ujar Bunga meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status