Share

Pacaran Sesungguhnya

"Makasi." Salsa berucap seraya tersenyum saat Imam memberinya jagung bakar manis.

"Hati-hati makannya, masih panas."

"Iya."

Keduanya tengah berada di salah satu warung lesehan tepi jalan. Menikmati jajanan hangat di tengah-tengah udara dingin. Langit sudah gelap. Magrib baru saja berlalu. Mereka belum pulang dari tempat rekreasi.

Salsa menggigit pelan jagung bakar. Manis pedas langsung terasa di lidah. Sambil memakan dia melihat-lihat sekitarnya. Di warung lain banyak pasangan muda-mudi menikmati kebersamaan mereka. Ada yang berkelompok memainkan gitar dan bernyanyi.

"Apa ... dulu A sering makan-makan jagung bakar gini sama pacar Aa?"

Imam baru akan menggigit jagung miliknya, kembali tertuju pada Salsa. "Sa ... Sa. Kenapa sih harus nanya gitu?" Dia heran istrinya jadi suka menanyakan perihal masa lalunya.

"Pengen tau aja. Aku nggak pernah. Jadi nggak tau rasanya."

"Sekarang udah ngalamin kan, sama Aa?"

"Iya. Tapi kan udah menikah."

"Kamu nyesel kita nggak pacaran dulu sebelum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status