Share

2. Acara Lamaran

Author: Lolitta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Tepat jam 7 malam nampak nampak dua mobil Mercedes-Benz S600 Guard berwarna perak dan hitam, berhenti tepat di depan rumah keluarga Riyadi. 

Kalisa yang nampak gelisa hanya mondar-mandir di kamarnya. Antara siap dan tak siap drinya harus menerima keputusan yang sudah dibuat oleh kedua orang tuanya.

“Selamat datang di kediaman sederhana kami, pak Hendra,” ucap Riyadi menyambut keluarga calon besannya.

“Terima kasih sudah repot-repot menyambut kedatangan kami,” ucap Hendra Papa dari Jonathan.

“Mari silahkan masuk, Pak. Maaf jika rumah kami tidak semewah rumah anda,” ucap ibunya Kalisa.

“Mewah dan tidaknya rumah itu tergantung pada penghuni rumahnya, Bu,” ucap wanita paruh baya yang bernama Mawar yang tak lain istri dari pak Hendra.

“Bagaimana kabar kamu, nak Jonathan?” sapa ibunya Kalisa sambil menujukan senyum lembut.

“Alhamdulilah baik,” jawab Jonathan singkat.

Mereka pun duduk di ruang tamu dan saling mengenalkan anggota keluarga masing-masing. “Kenalkan Ini Bram, anak sulung kami kakaknya Kalisa,” ucap Riyadi. Bram yang dikenalkan pun langsung menyalami para tamu satu persatuan sebagai bentuk sopan.

“Ini adik saya Surya dan Sella istrinya. Dan di sebelah mereka itu adalah anak perempuan mereka, Anisa,” ucap Hendra mengenalkan angota keluarganya.

“Ngomong-ngomong dimana calon kakak iparku?” Ucap Anisa sambil mencari keberadaan Kalisa.

“Sebentar saya panggilkan dulu anaknya,” ujar ibunya Kalisa.

Jonathan hanya diam mendengar obrolan keluarganya dan calon ayah mertuanya. Sekilas dia melihat kearah Bram yang kebetulan juga melihat ke arahnya.

Begitu dengan Bram, dia juga hanya diam memperhatikan calon adik iparnya yang diam duduk di kursi roda tanpa ikut mengobrol.

Silvi mengetuk kamar putrinya sebelum membukanya. “Kalisa, mereka sudah datang dan menanyakan keberadaan kamu, sayang.

“Apakah mama yakin masih tetap ingin menikahkan anak gadis Mama yang cantik jelita ini dengan pria itu?” Ujar Kalisa memelas.

“Maafkan Mama, sayang. Keputusan Mama dan Papa sudah bulat untuk menikahkan kamu dengannya. Dia pria yang baik dan bertanggung jawab, sayang. Mungkin memang benar disaat awal pernikahan kalian, kamu akan merasa terbebani menjalani awal biduk rumah tangga dengannya nanti. Akan tetapai Mama yakin jika dimasa depan kalian akan mendapatkan kebahagian yang tak ternilai harganya," ucap ibubya Kalisa memberi pengertian.

“Lalu kenapa Mama masih tetap kekeh menikahkan aku dengannya, Mah? Aku takut jika aku nanti kelepasan kontrol dan malah menyakitinya dengan mulut kasarku ini,” ujar Kalisa.

Silvi melihat putri tercintanya yang nampak enggan menerima perjodohan itu. “Kamu sudah janji dengan Mama bukan? Kalau kamu akan menerima hukuman yang akan Mama berikan untukmu?”

Kalisa hanya mengagumkan kepalanya dan menatap Mamanya dengan tatapan sendu. 

Silvi menghapus butiran air mata yang mengalir dari sudut mata Kalisa. “Jangan menangis sayang, Mama yakin Jonathan sosok pria yang baik. Hanya saja saat ini dia masih mengalami masa-masa yang sulit, sayang.

"Mmm," Guman Kalisa dan langsung memeluk erat Mamanya. “Baiklah, aku akan menerima pria itu sebagai calon suamiku.

“Terima kasih, sayang. Mama yakin kamu pasti bisa menjadi istri yang baik untuk Jonathan. Dan kamu harus membantu dan berusaha mengembalikan semangat hidup Jonathan yang hampir padam dengan sifat keceriaan dan barbar kamu itu. Tetapi ingat, jangan kelewat batas barbarnya?

“Iya Mah. Aku akan berusaha mengurangi sifat barbar ku untuk kedepannya.

“Bukan hanya itu saja, kamu juga harus belajar menjadi istri yang berbakti dan selalu mendengarkan perkataan suamimu untuk kedepannya,” ucap ibunya dan di angguki oleh Kalisa.

Kalisa yang merasa sudah tenang dan sudah memperbaiki make up nya, langsung turun menemui calon suami beserta keluarganya.

“Maaf jika saya sudah membuat om dan tante menunggu terlalu lama,” ucap Kalisa merasa bersalah sambil menyalami satu persatu keluarga Jonathan.

“Tidak juga, kami juga baru datang 10 menit yang lalu, Kalisa,” ucap Mawar Mama dari Jonathan.

“Karena semuanya sudah berkumpul, saya akan menyampaikan maksud kedatangan kami. Saya Rahendra sebagai orang tua dari Jonathan Rahendra ingin melamar anak perempuan anda yang bernama Putri Kalisa. Dan jika memang lamaran kami diterima oleh nak Kalisa, kami ingin melangsungkan acara pernikahan mereka secepatnya, dan lebih tepatnya satu minggu atau paling lambatnya satu bulan kedepan.

Jantung Kalisa berdetak tak karuan mendengar perkataan dari calon mertuanya tadi. Perasaan gugup yang kini tengah dialami Kalisa membuatnya berubah menjadi sosok gadis yang kalem dalam sekejap mata.

“Kami sebagai orang tua hanya bisa menyerahkan keputusannya pada Kalisa. Karna mau bagaimana pun yang menjalani biduk rumah tangga itu adalah Kalisa,” ujar Riyadi dengan bijak.

“Hee, menyerahkan keputusannya kepada Kalisa? Bukannya Kemarin Papa dan Mama yang memaksa Kalisa untuk menerima pernikahan ini?’’ Batin Bram heran.

“Bagaimana, nak Kalisa? Apakah kamu menerima lamaran kami?” Tanya Mawar calon ibu mertua Kalisa.

Kalisa menelan saliva sebelum menjawab pertanyaan itu. Dan sebelum menjawab Kalisa menoleh ke arah Jonathan yang juga tengah menatapnya. “Iya, saya menerima lamaran anda, Om,” jawab Kalisa yang masih tetap menatap kearah Jonathan.

“Syukur alhamdulilah ya Allah,” ucap Mamanya Jonathan terdengar bahagia. Anisa yang mendengar jawaban dari Kalisa juga tersenyum bahagia dan menghapus air mata yang menetes di sudut matanya.

Bram menghela panas lembut ketika mendengar jawaban dari adik kesayangannya. Dia tidak menyangka jika Kalisa menerima perjodohan itu. Dia juga bisa melihat raut bahagia dari keluarga calon adik iparnya dan juga kedua orang tuanya yang turut bahagia dengan keputusan yang dibuat oleh adiknya.

Setelah acara lamaran selesai, Silvi mengajak calon besannya makan malam bersama dan sesekali mereka mengobrol dengan riang. Sedangkan Jonathan masih saja diam dan cuek. Dia hanya mengikuti saja apa yang orang tuanya lakukan.

Dari kejauhan Kalisa mencoba mencuri pandang ke arah Jonathan. Dia sangat penasaran, bagaimana bisa pria yang terlihat tampan dan berkarisma yang dilihatnya pada foto yang di berikan Mamanya kemarin berubah menjadi terlihat pucat dan nampak sangat dingin.

“Kakak ipar, aku harap kakak jangan tersinggung dengan sikap, kak Jo. Dia berubah menjadi seperti ini semenjak kejadian itu,” bisik Anisa yang duduk di samping Kalisa.

Kalisa hanya menjawab dengan senyuman manis dan melanjutkan makannya.

Tanpa terasa malam sudah larut dan keluarga Hendra pun pamit pulang. “Terima Kalisa, sudah menerima lamaran kami. Kami semua berharap kamu tidak akan berubah pikiran dan menyesali keputusan yang kamu buat tadi,” ucap Mawar sambil memeluk Kalisa dengan hangat.

“Tante tenang saja, jika saya sudah membuat keputusan maka saya tidak akan pernah merubah keputusan itu,” ucap Kalisa menenangkan Calon mertuanya.

“Jangan panggil tante dong, kamu harus membiyasakan memanggil Mama,” ujar Mawar.

"Kak, kami pulang dulu ya. Sampai ketemu minggu depan di acara ijab kabul kakak sendiri,” ucap Anisa.

“Iya, sampai jumpa minggu depan,” jawab Kalisa.

Jonathan sekilas melihat kearah Kalisa sebelum dirinya naik mobil. Dia tidak menyangka jika lamarannya akan diterima oleh Kalisa. 

Diperjalanan pulang Jonathan berpikir dengan sangat keras. Apakah Kalisa menerima lamaran keluarganya karena kasihan yang melihatnya hanya bisa duduk lemah di kursi roda? Atau ada faktor lain yang membuatnya menerima lamaran ini. Memikirkan akan hal itu membuat Jonathan sakit kepala.

“Kak jo, aku suka dengan calon kakak ipar. Akan aku pastikan jika kalian sudah menikah nanti, aku akan sering berkunjung di rumah kalian,” ujar Anisa dengan antusias.

"Mmm," Guman Jonathan menanggapi celotehan adik sepupunya yang lumayan cerewet.

“Mama juga suka dengan sikapnya yang terbilang hangat dengan keluarga. Ya, walaupun kata orang tuanya dia memiliki sifat barbar katanya. Akan tetapi itu bukan masalah jika dia masih tau batasnya,” ucap Mawar.

Jonathan hanya diam tak menanggapi perkataan Mamanya barusan. Dirinya hanya pasrah dengan takdir yang membawanya menuju masa depan yang akan menghampirinya kelak.

Comments (13)
goodnovel comment avatar
Arya Bima
kuy lanjut seru ni
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
cjkhp adil,orang cacat bisa dapat gadis cantik
goodnovel comment avatar
Nabila Salsabilla Najwa
bagus banget ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menikah Dengan Pria Cacat   3. Kado Untuk Kakak Ipar

    Hari dan tanggal pernikahan Kalisa dengan Jonathan sudah ditentukan dan tepatnya satu minggu lagi Kalisa akan menyandang status baru. Setelah acara malam lamaran itu, Kalisa sudah tidak diperbolehkan keluar rumah oleh orang tuanya. Jika istilah orang Jawa mengatakan dipinnyit dan tidak boleh keluar rumah. Sudah lima hari Kalisa dikurung di rumah dan rasa bosan semakin menghampirinya.“Haah, bosan banget rasanya di rumah selama beberapa hari tanpa berkelana diluar sana,” keluh Kalisa dan beberapa kali membuang nafas kasar. “Sabar, setelah kalian menikah nanti bisa pergi malang melintang kemanapun kamu mau. Akan tetapi kamu harus ingat, kamu sudah menikah dan menyandang status istri dari Jonathan. Jadi emban lah dengan baik tugas seorang istri,” ucap ibunya Kalisa. “Iya, itu sudah pasti dong, Mah. Tapi kadang aku masih sedikit ragu, apakah aku bisa membantunya mengembalikan semangat untuk pulih kembali?” u

  • Menikah Dengan Pria Cacat   4. Senyum Jahil Anisa

    Tepat jam 5 subuh Silvi membangunkan Kalisa dan juga Desi yang masih tidur pulas. “Kalisa, Desi, ayo bangun. Ini udah subuh loh, cepetan bangun dan ambil air wudhu untuk sholat subuh sebelum waktunya habis.“Mmm, bentar lagi, Mah,” jawab Kalisa yang masih enggan untuk bangun. Sedangkan Desi langsung bangun dan duduk, akan tetapi matanya masih terpejam dan enggan untuk dibuka.“Jangan ditunda-tunda lagi, buruan bangun dan cepat bersihkan iler kalian berdua itu. Apa kalian lupa, jika akad nikahnya akan dimulai jam 10? Dan sebelum itu Kalisa harus di Make up terlebih dulu supaya enak di lihatnya,” Ujar ibunya Kalisa.Mendengar kata akad nikah seketika membuat Kalisa dan Desi membuka matanya dan melihat ke arah Silvi yang masih mengenakan mukena karena habis menjalankan sholat subuh. Perlahan Desi turun dari kasur menuju kamar mandi dan diikuti Kalisa di belakangnya.Silvi menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua gadis perawan yang terlihat malas menuju kamar

  • Menikah Dengan Pria Cacat   5. Akad Nikah

    Dalam sekejap mata ruang tamu yang tadinya penuh dengan perabotan rumah dan hiasan kini disulap menjadi tempat untuk melangsungkan acara akad nikah Kalisa dan Jonathan.Nampak beberapa orang sibuk mondar mandir menyiapkan keperluan yang akan digunakan untuk acara itu. Sedangkan Kalisa dengan gugup menunggu kedatangan calon suaminya beserta keluarganya.“Udah gak usah gugup gitu, bikin santai aja kali,” ujar Desi yang menemani Kalisa dikamar.“Tau ah,” ucap Kalisa.Cklek! Suara seseorang membuka pintu kamar Kalisa dan ternyata Silvi ibunya Kalisa.Silvi tersenyum lembut ke arah Kalisa, dia sangat bahagia bisa melihat putri tercinta menikah. Dan sekilas dia teringat akan bayangan sosok Lisanna yang tersenyum ke arahnya."Andai saja kejadian itu tidak terjadi, dia pasti akan turut bahagia melihat Kalisa menikah,” batin Silvi dan dia merasa sangat sedih jika teringat akan sosok Lisanna.“Tante kenapa berdiri di pintu sambil nge

  • Menikah Dengan Pria Cacat   6. Bulan Mandu

    Kalisa yang tak tau apa apa hanya menuruti ucapan orang tua dan juga mertuanya yang menyuruhnya menaiki mobil yang akan dinaiki suaminya.Dari jauh Bram memperhatikan adik kesayangannya yang akan pergi bersama suaminya. Dia tidak menyangka jika adiknya yang barbar dan nakal namun sayang amat disayanginya, akan secepat ini menjadi istri orang dan pergi meninggalkan rumah untuk mengikuti suaminya.''Semoga kamu bisa mendapatkan kebahagian yang berlimpah bersama suami mu, adik barbarku tersayang," lirih Bram.Tampak para saudara dari keluarga Kalisa dan juga Jonathan melepas sepasang pengantin yang akan pergi menuju suatu tempat yang sudah disiapkan dengan matang oleh Anisa.Kalisa berusaha mati matian menahan tangis saat Mamanya melepaskan pelukan hangat. "Ingat pesan Mama, jadilah istri yang baik dan nurut dengan suamimu. Karena surga istri ada pada suami," ucap ibunya Kalisa dan diganggu Kalisa."Jonathan, Mama serahkan tanggungjaw

  • Menikah Dengan Pria Cacat   7. Mantan Tunangan

    Karena kelelahan dan juga waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Jonathan dan Kalisa langsung tidur dengan pulas hingga subuh menjelang.Dering alarm pada ponsel yang membangunkan Kalisa, dengan cepat Kalisa menyambar ponselnya dan langsung mematikan alarmnya.“Kenapa cepat sekali sudah subuh?” Ucap Kalisa dan menoleh kesamping dan melihat Jonathan yang masih berlatih pulas.“Sebenarnya kamu itu sangat tampan dan masuk dalam tipe lelaki yang aku suka dari segi ketampanan. Akan tetapi mengapa sikapmu s

  • Menikah Dengan Pria Cacat   8. Karana Aku Adalah Istrinya

    Jessica melihat penampilan Kalisa yang memakai kaos putih dengan celana jins pendek dan yang hanya memakai sandal Flat dengan model selempang yang menurut Jessica murahan."Siapa dia, Mas? Dan kenapa kamu diam saja saat dihina dan dipermalukan olehnya?" ucap Kalisa yang terlihat marah.Jonathan hanya diam tak menjawab pertanyaan Kalisa. Dirinya hanya memperhatikan wajah kesal menahan amarah dari istrinya."Kenapa diam saja, Mas?’’ Ucap Kalisa dan menatap tajam kearah Jessica yang juga menatapnya.“Kamu tidak berhak untuk tahu siapa saya? Memangnya kamu siapa bertingkah seolah kamu itu sangat mengenalnya?” Ujar Jessica dengan sikap sombongnya.Mendengar perkataan Jessica membuat Kalisa yang tadinya sudah kesal dengan Jonathan menjadi semakin kesal dan geram. “Tentu saja aku berhak tahu dan harus tahu siapa kamu, karena sudah berani menghina dan merendahkannya didepanku,” tukas Kalisa dengan suara dingi

  • Menikah Dengan Pria Cacat   9. Istri Barbarku

    Jonathan tidak menyangka jika Kalisa akan menayakan pertayaan yang sedikit vulgar dan itu malah menjadi poin penting bagi Kalisa kenapa dirinya menerima pernikahan ini. Ditengah keterkejutannya, Jonathan melihat tingkah lucu Kalisa yang tiba-tiba berbalik dan memunggunginya.Jonathan mengangkat sudut bibirnya karena mendapatkan ide cemerlang untuk mengetes istri barbarnya yang sepertinya malu setelah menyadari pertanyaan sendiri. “Kamu sendiri yang mengatakanya, jika dirimu tidak akan menyesal menikah denganku. Maka jangan salahkan aku jika kedepannya aku tidak akan membiarkanmu meninggalkan aku seperti yang Jessica lakukan,” ucap Jonathan. “Hmm,” guman Kalisa. “Sekarang jawab pertanyaanku. Kamu sakit apa sebenarnya? Kenapa badanmu sampai dingin seperti tadi?” Ucap Jonathan sambil mengusap kembali pinggang Kalisa dengan lembut. “Ini hanya sakit biasa saat ada tamu bulanan datang,” jawab Kalisa. “Tamu bulanan? Tapi aku tidak melihat

  • Menikah Dengan Pria Cacat   10. Saingan Kakak Ipar

    Melinda tersenyum lembut mendengar pertanyaan Robert yang sudah menanyakan hal yang sama padanya."Tentu saja aku sangat yakin dan tidak akan menyesalinya, Robert. Bukankah satu bulan yang lalu kamu sendiri yang bilang, jika Jonathan mengalami keterpurukan dan hampir kehilangan semangat hidupnya setelah mengalami kecelakaan dan juga ditinggalkan oleh tunangannya? Setelah aku mendengar ceritamu, aku langsung memutuskan kembali ke indonesia dan akan menetap disini untuk membantunya pulih seperti sedia kala," ucap Melinda dengan yakin tanpa tahu jika sebenarnya Jonathan teman masa kecilnya dan orang yang sangat ia rindukan baru saja menikah dua hari yang lalu.'Kenapa aku merasa jika Melinda menyimpan rasa dengan Jonathan ya? Apakah aku perlu memberi tahunya, jika sekarang Jonathan sudah menikah?" Pikir Robert sambil melihat Melinda yang tersenyum lembut kearahnya."Melinda, sebenarnya Jonathan itu sudah me—,“ belum selesai Robert mengucapkan kal

Latest chapter

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Apakah Kalisa Akan Melahirkan?

    Jonathan melihat istrinya yang berbalik dan menunjukan wajah yang penuh harap dan sangat menantikan jawabannya. Melihat suaminya yang malah terlihat bingung dan tak kunjung menjawab membuat Kalisa mengerti kemudian menghela nafas berat dan menyimpulkan jika suaminya masih belum menemukan nama untuk si kembar yang sebentar lagi akan segera lahir. “Sudah aku duga jika Mas Nathan masih belum menemukan nama untuk si kembarkan?” ujar Kalisa dengan nada kecewa dan memejamkan matanya untuk menutupi kekecewaannya serta kesedihannya. Mendengar nada suara kecewa dari istrinya membuat Jonathan menjadi tak tega.“Sebenarnya aku sudah menemukan nama untuk si kembar, akan tetapi aku masih ragu apakah nama itu akan cocok dan juga bagus untuk mereka nanti,” ujar Jonathan ragu.“Benarkah kamu sudah menemukan nama untuk mereka? Coba katakan padaku nama apa yang sudah Mas buat untuk si kembar?” ucap Kalisa yang kembali ceria lagi dan mengusap lembut wajah suaminya.Jonathan menelan ludahn

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Meluapkan Hasrat Masing-Masing

    Kesal karena ucapannya dipotong begitu saja disaat dirinya ingin meluapkan kegelisahannya semenjak menonton serial tv yang saat ini tengah naik daun. Dengan tak berperasaan Kalisa menggigit jari telunjuk suaminya yang ditempelkan pada bibirnya.“Argh!” erang Jonathan dan tangan satunya mengepal kuat untuk menahan rasa sakit pada jari telunjuknya akibat perbuatan istrinya.Mawar yang menyaksikannya hanya bergidik ngeri melihat putranya yang sedang kesakitan. ‘Aduh kasihan benar kamu Jonathan. Semoga kamu bisa menjadi lebih sabar lagi menghadapi sikap Kalisa yang mudah marah semenjak mengandung buah hatimu,” batin Mawar yang menatap iba putranya yang sedang menahan sakit pada jarinya akibat gigitan dari menantunya.Kalisa bukannya merasa bersalah melihat suaminya yang kesakitan dengan mimik muka memerah sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Dia malah cuek dan hendak berdiri dari

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Kalisa Menjadi Baper & Jonatan Menjadi Korbanya

    Perlahan mata mata sipit yang sudah tertutup kini sudah terbuka dan langsung mendapati sosok Dimas yang tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Bulu lentik yang sudah lama tidak bergerak mengikuti kelopak matanya kini bergerak naik turun. Baik Nana dan juga Dimas hanya diam dan saling melihat tanpa mengucapkan sepatah kata.Nana yang melihat wajah khawatir Dimas menjadi menarik sudut bibir tipisnya dengan sorot mata seolah-seolah mengatakan jika dirinya baik-baik saja.Firda yang merasa heran dengan sikap Dimas yang tak biasanya tidak menjawabnya saat diajak bicara akhirnya memutuskan mendekatinya. ‘Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua sih? Yang satunya berlari keluar dan yang satunya lagi hanya berdiri dan menatap serius ke arah Nana,” batin Firda kemudian menoleh ke putrinya.Terkejut sudah pasti saat melihat anak bungsunya yang sudah lama tidak membuka matanya kini sudah membuk

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Melepas Status Jomblo Angkut

    “Apa kau tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaanku, Dimas? Asalkan tau saja ya, sebenarnya aku sangat muak setiap akhir pekan selalu melihat wajah cuek dan sangat menjengkelkan darimu,” ucap Robert dengan ketus.“Ini anak udah dewasa tapi sifat dan pemikirannya masih saja seperti anak kecil. Pantas saja Desi selalu menolakmu karena sifat kekanak-kanakan mu ini,” ucap Firda dan menjewer telinga putranya.“Aw …. Sakit ini telingaku, Mah,” ucap Robert sambil memegangi telinga yang masih saja dijewer oleh mamanya.Dimas yang melihat Robert mendapat jeweran dari mamanya menjadi tersenyum puas kemudian dia menoleh pada sosok Nana yang masih tetap betah memejamkan matanya selama tujuh bulan lebih. Rasa rindu ingin melihat mata hitam berbinar yang selalu ditunjukkan oleh Nana dan juga senyum manis nan menggoda menghiasi bibir tipisnya.‘Cepatl

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Anak Dari Si Pelakor!

    Sebelum menjawab pertanyaan dari mantan suaminya Santi menarik nafas dan membuangnya perlahan. “Aku pikir kamu sudah melupakan Zian dan juga Rian karena sebentar lagi akan mendapatkan anak dari rahim wanita lain,” ucap Santi dingin dan terdengar tajam. Mendengar penuturan mantan istrinya membuat Jefry terkejut. Karena selama delapan tahun menjalani rumah tangga dengannya, ini pertama kalinya dia mendengar Santi berkata dingin dan juga terdengar tajam. “Mana mungkin aku melupakan mereka, Santi? Mau bagaimanapun mereka berdua darah dagingku dan aku tidak akan pernah melupakan mereka walaupun aku sudah memiliki anak lagi dari Serli. Bahkan aku berharap di masa depan mereka bisa rukun walaupun tidak tinggal satu rumah dan berbeda ibu,” ujar Jefry. “Baguslah jika kamu tidak akan pernah melupakan mereka. Selama istrimu tidak mengacau dan membuat kerusuhan di rumahku lagi, aku akan menutupi dan mengatakan pada anak-ana j

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Menghajar Hingga Babak Belur

    “Aku tidak menyangka jika istrinya Jonathan ternyata berhati dingin dan juga sombong sama seperti suaminya. Aku ingin melihat sampai dimana kalian berdua bisa bersikap sombong terus menerus seperti itu,” ucap Serli kemudian berjalan meninggalkan kediaman Rahendra dengan hati yang panas karena emosi menggebu-gebu yang menguasainya. Kalisa menjadi bengong mendengar perkataan Serli yang mengatainya berhati dingin dan juga sombong. “Kenapa aku merasa tidak suka mendengar perkataan wanita tadi? Dasar pelakor tak tau malu, berani-beraninya dia mengataiku wanita berhati dingin dan juga sombong! Lihat saja jika sampai aku bertemu lagi dengannya, pasti bakal aku hajar sampai babak belur tuh pelakor,” gerutu Kalisa yang tak terima dan merasa kesal. Jonathan yang berada di lantai dan melihat istrinya yang menggerutu menjadi tersenyum dan menggelengkan k

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Senyum Jahil Kalisa

    Kalisa menelan saliva melihat suaminya yang memejamkan matanya dengan tangan bergerak maju-mundur mengocok juniornya. ‘Apakah ini yang dilakukan Mas Nathan jika sedang berlama-lama dikamar mandi dalam beberapa hari ini?” batin Kalisa. “Sstt oohh, Kalisa,” desis Jonathan sambil memanggil nama istrinya. Tak tahan melihat keseksian dan pesona roti sobek yang milik suaminya yang sangat menggoda, senyum jahil terukir indah di bibir ranum Kalisa dan berjalan mendekati suaminya yang masih belum menyadari kehadirannya. Jonathan terperanjat dan membuka matanya ketika istrinya dengan diam-diam mendekatinya dan memeluk dari belakang dengan tangan merabai perut sispeknya hingga turun ke pangkal dan memainkan dua bolanya. “Kenapa kamu melakukannya sendiri, Mas? Apakah aku udah tidak menarik lagi sampai kamu mastubasi dikamar mandi?” ucap Kalisa. Jonathan menelan saliva dan seluru

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Bermain Solo Di Kamar Mandi

    Andrew membuka lebar paha istrinya dan mulai memasukan juniornya yang sudah siap untuk bertempur dan menyemburkan saus kental mayones kedalam rahim istrinya. Oohh…. Desis Andrew saat juniornya perlahan memasuki gua hangat dan licin milik istrinya yang selalu memberikannya kenikmatan dan juga kepuas. Mira menggigit bibirnya dan menikmati momen hangat saat junior suaminya memasuki area paling sensitifnya. “Aku menagih janjimu, Honey,” bisik Andrew kemudian mencium telinga istrinya dan sedikit memberi tiupan untuk membangkitkan gairah istrinya. ‘Memangnya aku punya janji apa dengan pria sinting ini? Perasaan aku tidak pernah menjanjikan apapun padanya,” pikir Mira. “Jangan menggigit bibirmu sendiri, Honey,” ucap Andrew kemudian melumat dengan lembut bibir istrinya dan kedua tangannya meremas gunung kembar. Aahh…. Suara desahan k

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Malam Pertama Setelah Sah menjadi Suami Istri

    Anisa menyenggol Kalisa yang tak berkedip melihat dua orang yang berdiri tak jauh dari mereka. Sedangkan Andrew hanya melihat sekilas wanita yang memiliki mata biru cerah yang mirip dengannya akan tetapi itu bukan warna asli karena wanita itu menggunakan soflen sedangkan Andrew asli yang mewarisi dari papanya. “Kemarilah Abigail,” ucap Andrew pada adiknya dan menyuruh duduk disebelahnya. Wanita bule yang tak lain adalah keponakan dari ibu sambung Andrew pun mengikuti Abigail dan hendak duduk disebelahnya, namun sayang Anisa dengan cepat bergeser duduk disebelah Abigail. “Ternyata kamu udah besar ya, Abigail,” ucap Anisa berbasa-basi dan menguap lembut kepala Abigail. Melihat apa yang dilakukan Anisa tentu saja membuat Arsila geram dan mengepalkan tangan nya unt

DMCA.com Protection Status