Gladys tidak terkejut jika tiba-tiba Clara datang hari ini, hanya saja adiknya itu datang di waktu yang tidak tepat. karena posisinya saat ini yang sedang berpelukan dengan Nathan, lebih tepatnya Nathan yang memaksa untuk membantunya. Tanpa banyak bicara tiba-tiba Clara mendekat dan menarik Tangan Gladys agar melepaskan pelukannya dari Nathan. Dan berhasil, Pelukan keduanya terlepas namun hal itu membuat hati Nathaniel tidak senang. "Apa yang kau lakukan, Clara?" Bentak Nathan dengan nada yang meninggi hingga raut wajahnya yang berubah menegang. Nathan berbalik menarik Tangan Clara agar melepaskan tangan Gladys dari cengkeramannya. Agaknya kali ini Nathan tuda bisa menahan emosinya karena ini menyangkut keberlangsungan hubungan nya dengan Gladys kedepannya. "Kakak yang apa-apaan, Kenapa kakak masih mau bertemu dengannya? wanita yang berani meninggalkan suaminya begitu saja tanpa pamit, Lalu dia kembali dengan membawa seorang anak, apakah menurut kakak wanita seperti itu ada
"Kau istirahatlah! Dan besok akan aku usahakan kemari setelah semua urusan selesai," Ucap Valdo sembari keluar dari dalam kamar setelah menidurkan Tubuh Brian di atas ranjang. Gladys menjawab dengan anggukan kepala. Sementara Revaldo kini mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang. "Aku pergi dulu! jika kau ingin keluar, bawa pengawal bersamamu!" Revaldo sudah menempatkan anak buahnya untuk berjaga di depan pintu apartemen yang di tempati eh Gladys dan Putranya. Ia melakukan itu karena takut jika ada sesuatu yang dapat terjadi pada Gladys, mengingat keluarga Collins sudah mengetahui keberadaan nya di Surabaya. Meskipun Valdo tidak yakin jika Nathaniel dapat menemukan di mana tempat tinggal mereka, mengingat ia sudah menyabotase semua CCTV bahkan plat mobil yang ia gunakan untuk mengantar Gladys dan putranya. "Kenapa terburu-buru? kita baru saja bertemu kak, Bukannya kita seharusnya minum kopi bersama?" Ajak Gladys sembari mengambil tangan Valdo yang tengah Asik mengelus r
Pagi itu, Gladys sudah bersiap untuk melakukan acara fashion Show pertamanya di sebuah Hotel berbintang di pusat kota. Hari ini untuk pertama kalinya ia ingin tampil sendiri saat memperkenalkan Gaunnya di depan Khalayak ramai. "Mommy.. " Teriak Brian saat melihat Gladys menuruni anak tangga. Brian yang ada di dalam gendongan Valdo pun beringsut turun untuk berlari memeluk Mommy-nya. "Selamat pagi Boy, Hari ini Brian ikut mommy Fashion show kan?" Gladys bertanya dengan suara yahh begitu lembut hingga membuat Valdo tertegun menatapnya. Sesaat ia membandingkan sikap Gladys dengan sosok perempuan yang sempat di temuinya saat patah hati dulu, perempuan yang sebenarnya masih memiliki hubungan saudara dengan Gladys. namun anehnya sikap mereka berdua sangatlah berbeda, Gladys yang lah lembut. sementara Wanita itu sangat Kasar dan keras kepala, maka dari itu Valdo sangat membencinya . "Ck. kenapa aku malah memikirkan perempuan itu?" Gumam Valdo dam hati, lalu menggeleng-gelengkan k
Sesampainya di Sebuah terbesar di Surabaya itu, mereka langsung masuk ke ruang tunggu yang sudah di siapkan oleh panitia. Semua orang nampak begitu mematikan acara inti karena saat itulah di kabarkan Nona Angela Swan akan muncul untuk pertama kalinya. "Kenapa kau tegang begitu? apa karna ini pertama kalinya kau muncul di depan Publik?" Tanya Valdo saat menatap Gladys dari balik cermin, saat ini wanita itu tengah duduk di depan cermin dengan menatap wajahnya sendiri di sana. Wajah yang sudah sangat jauh berbeda dari dirinya empat tahun yang lalu. Gladys yang dulunya polos, kini menjelma bak seorang Putri. Kini ia menoleh ke belakang sembari sedikit mendoakan kepalanya, agar bisa melihat wajah Valdo secara langsung. "Bisa di bilang begitu kak! hanya saja yang lebih aku takutkan adalah Jika Nathaniel ada di sana, jujur aku tidak mau bertemu dengannya lagi!" Ucapan itu benar-benar berasal dari dalam hatinya saat ini, Ia tak siap jika harus bertemu kembali dengan orang-orang dar
BRAK Banyak orang yang terkejut sekaligus menahan tawa saat melihat Clara terjungkal dengan dramatis tadi. Clara berusaha bangkit, Namun lagi-lagi kakinya kehilangan keseimbangan dan kembali jatuh ke atas Catwalk. "Sial, ayolah Clara, bangkit!" Geramnya pada diri sendiri. Sementara Gladys, Ia tetap melaju melenggang melewati tubuh Clara yang terjungkal akibat kehilangan fokus saat melihat kemunculannya secara tiba-tiba. Sementara Clara, setelah Ia sanggup berdiri lagi, Ia langsung berjalan dengan cepat keluar dari arena Catwalk dengan wajah yang tertunduk malu. kini Gladys tengah menikmati popularitas nya saat ini. Semua orang nampak menyanjung dan mengelu-elukan Angela Swan yang ternyata adalah Gladys Designer muda yang dulu pernah naik daun. Semua orang seketika melupakan kejadian Jatuhnya Clara beberapa kali untuk berebut mendapatkan potret dari Angela Swan, yang tak lain adalah Designer muda yang sempat Vakum dam tiba-tiba menghilang dari Kota Surabaya. **** D
Bersamaan dengan keluarnya dua pengawal itu dari toilet, mereka bertemu dengan Tuan Revaldo yang berjalan ke arah mereka. Deg Keduanya menelan ludahnya dengan sangat kasar sembari melirik satu dan lainnya. "Bagaimana ini? Bagaimana jika Tuan Revaldo menanyakan tentang keberadaan Tuan Muda Brian?" "Entahlah, kita berdoa saja agar Tuan Valdo tidak menghukum kita setelah ini! karena jika itu terjadi, maka tamatlah riwayat kita." Tak berselang lama, Valdo sudah sampai di depan keduanya. Matanya menelisik untuk mencari putranya yang tadi ia titipkan kepada kedua anak buahnya. "Dimana Brian?" Tanya Valdo dengan alis yang mengerut. "Tuan Brian, Tuan Brian hilang tuan!" "Apa?" PLAK Satu tamparan keras mendarat ke pipi salah satu anak buah Valdo yang bernama Michael, hingga membuah satu orang yang lainnya bergetar ketakutan. "Bagaimana bisa Brian hilang? Apa saja yang kalian lakukan hingga menjaga satu orang anak saja kalian tidak bisa?" Valdo mencengkeram kuat Kerah
"Kau," Ucap Nathaniel tak habis pikir bagaimana ia akhir-akhir ini sering sekali bertemu dengan Revaldo. Padahal dari segi pekerjaan pun keduanya terlibat dalam segi bidang yang berbeda, namun entah takdir apa yang telah di garis kan Tuhan hingga membuat keduanya sering berinteraksi. "Ya, Kenapa dengan mukamu itu?" Tanya Valdo setelah melihat ketidak nyamanan di mata Nathaniel saat menatap nya pada saat kemunculannya tadi. "Ck. tidak usah berbasa-basi! Mau apa kau di sini?" "Cih, Sudah lama tak bertemu sikapmu masih tetap sama, Tuan Nathaniel Collins Haditama." Sindirnya dengan tersenyum miring. Tak ada keraguan di matanya untuk terus mengusik Nathaniel, karena menurutnya tak perlu bersikap baik kepada seseorang yang sudah membuat kita kecewa hingga beberapa kali. Meskipun mantan sahabat, aura persaingan di antara keduanya sangatlah ketara di mata siapapun yang melihatnya. "Ayah," Panggil Brian sembari menggoyangkan tangan Valdo agar menatap ke arahnya. wajahnya ya
Gladys tersenyum Haru saat melihat antusiasme orang-orang saat menyambut kemunculannya untuk pertama kali. Ia tak menyangka jika orang-orang bisa begitu bersemangat menyapannya hari ini. Sementara di sisi yang lainnya, Valdo dan Brian baru saja memasuki Ballroom hotel itu lagi untuk ikut menyaksikan Fashion Show yang di gelar hari ini. Namun sayangnya Acara itu sudah hampir selesai di selenggarakan. "Lihat itu, Ayah! Bukankah itu Mommy?" Brian berteriak sembari melambaikan tangannya saat melihat sang Mommy berada di atas panggung. Sontak Valdo langsung mengikuti arah yang di tunjuk oleh Brian. Di mana ia melihat sosok wanita cantik tengah berdiri di sana dengan anggunya. "Ayo kita kesana, Ayah!!" Brian langsung menarik tangan Valdo untuk menerjang kerumunan orang yang meskipun tak perlu berdesak-desakan karena semua orang tengah duduk rapi di kursi mereka masing-masing. "Mommy.... " Ibuh Brian saat melihat sang Mommy tangan melambaikan tangannya ke arah kamera. Bocah