Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Share

Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-10-04 09:45:46

Lalita menelepon Bastian hari itu sambil menangis dan menceritakan bagaimana Vella memarahinya. Bastian pun geram sendiri, tapi Bik Mala malah memberinya kabar baik.

"Pak Jacob sudah mengusir Vella setelah Vella bersikap begitu kasar pada Lalita. Lalita terus menangis dan Vella benar-benar mati kutu tadi. Bahkan Pak Jacob membentak Vella dan meminta Vella agar tidak datang lagi ke rumah."

"Wow, apa mendadak dia mendapat hidayah, hah? Dia tidak sedang sakit dan melantur kan?"

"Haha, tidak, Bastian! Dia sedang sangat sehat dan memutuskan semuanya dengan sehat juga. Dia tidak terima cucunya dibentak karena Lalita sudah menjadi anakmu sekarang. Dia sangat menyayangimu dan Lalita, Bastian. Dia menelepon orang tua Vella dan membatalkan perjodohan ini."

"Kau pria bebas sekarang, Bastian!" imbuh Bik Mala begitu yakin. "Karena itu, temukan Sierra, Bastian! Bawa dia pulang ke sini dan minta restu Pak Jacob untuk kalian."

"Aku akan melakukannya, Bik Mala. Aku hanya sedang mengubah cara pendek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tjok Prima dewi
yeyyy...ayo bastiannn cepet ktm dengan sierra
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menggoda Ibu Tiriku   Akhirnya Kita Akan Bertemu

    Beberapa waktu kembali berlalu dan Sierra bisa merasakan kemajuan kecil yang ditunjukkan oleh Rosella. Tidak terlalu jelas, namun tatapan Rosella sudah bisa tertarik ke satu hal dan mengikuti ke mana benda itu, tidak seperti dulu yang lebih sering terarah pada satu titik dengan pandangan kosong. Ya, Sierra bisa merasakannya. Dokter Jonathan melakukan tugasnya dengan sangat baik. Walaupun dokter itu sempat pulang ke Amerika, namun ia kembali seperti waktu yang dijanjikan dan melanjutkan pengobatannya pada Rosella. Bahkan dokter Jonathan menyewa ruang khusus di rumah sakit hanya demi Rosella, karena Jonathan sendiri bukan dokter di rumah sakit itu dan ia hanya berteman baik dengan dokter di sana sehingga memungkinkan baginya untuk menyewa ruangannya. "Hai, selamat pagi, Sierra!" sapa Jonathan saat Sierra datang ke ruang prakteknya. "Selamat pagi, Jonathan!""Bagaimana Rosella pagi ini?""Kau bisa lihat sendiri kondisinya tetap tenang, tapi tatapan matanya sudah lebih responsif sek

    Last Updated : 2024-10-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Rekan Kerja yang Baru

    "Apa semua sudah siap untuk pertemuan nanti?""Sudah, Bu."Sierra mengangguk mendengarnya. "Baiklah, ini pertama kalinya aku bertemu dengan pimpinan Pak Joyo. Kupikir kontrak ini akan ditandatangani bersama Pak Joyo.""Ada perubahan dan pimpinan Pak Joyo hanya mau bertemu dengan Anda, Bu.""Aku tahu. Memang sudah seharusnya aku yang bertemu dengannya, tidak apa. Tolong beritahu saja kalau dia tiba, aku akan mempelajari berkas ini lebih lanjut dulu.""Baik, Bu!" Sekretaris Sierra pun berpamitan keluar dari ruang kerja Sierr,a sementara Sierra sendiri langsung berkutat dengan berkasnya. Sierra pun masih begitu sibuk saat ponselnya berbunyi dan Marco meneleponnya. "Halo, Pak Marco!" sapa Sierra begitu mengangkat teleponnya. "Jangan panggil aku Pak, Sierra! Santai saja seperti biasa."Sierra tertawa pelan. "Maaf, aku sungguh tidak bisa. Kau adalah bosku sekarang," ujarnya sambil sedikit bercanda. "Haha, baiklah, terserah padamu, Sierra! Jadi bagaimana kontrak barunya?""Kami sedang me

    Last Updated : 2024-10-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Bertemu Lagi

    Bastian terus tersenyum saat akhirnya ia tiba di Harrison Group, tempat di mana Sierra berada. Terlihat Pak Joyo juga berlari kecil untuk menyambut pimpinannya itu."Pak Bastian, akhirnya Anda tiba."Bagaimana pertemuannya, Pak Joyo?""Semua berjalan lancar dan kami sudah membicarakan beberapa poin, tinggal tanda tangan saja.""Bagus! Ayo!" ajak Bastian sambil melangkah dengan mantap bersama Pak Joyo dan Tory. Tory sendiri mulai penasaran bagaimana reaksi kedua sejoli itu saat bertemu. Namun di luar dugaan, senyuman Bastian menghilang sama sekali saat mereka tiba di depan ruang rapat, bahkan raut wajah Bastian nampak dingin dan datar seperti dulu lagi. "Silakan, Pak!" kata sekretaris Sierra yang sejak tadi menemani Pak Joyo turun dan mengantarnya lagi ke atas. Pintu ruang rapat pun dibuka dan Sierra langsung bangkit berdiri sambil menoleh ke arah pintu ruang rapat, bersiap untuk menyambut pimpinan Pak Joyo dengan senyuman ramah yang sudah ia sunggingkan di bibir merahnya. Bastia

    Last Updated : 2024-10-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Gelisah Sepanjang Malam

    "Baiklah, aku sudah membaca semuanya dan menandatanganinya. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik, Bu Sierra!""Dan ke depannya mungkin kita akan lebih sering bertemu karena aku akan menghandle sendiri proyek ini, sedangkan Pak Joyo hanya akan memback-up kalau aku tidak ada."Sierra masih tetap menegang mendengarnya dan hanya bisa mengangguk. Sejak tadi Bastian terus berbicara dan Sierra lebih banyak diam, mendengarkan suara dalam Bastian yang terasa sangat merdu di telinganya, apalagi Bastian tidak berhenti menatapnya dan membuat Sierra benar-benar mati kutu. Dan sekarang Bastian mengatakan akan menghandle langsung proyeknya. Berarti sekarang ia akan lebih sering bertemu dengan Bastian? Oh, takdir macam apa ini? Sierra berencana pergi selamanya dari Bastian, tapi mengapa mereka harus bertemu dengan cara seperti ini?Cara yang membuat Sierra tidak bisa menghindar lagi. "Jadi apa ada pertanyaan, Bu Sierra? Sejak tadi kau lebih banyak melamun." Suara Bastian terdengar lagi. "

    Last Updated : 2024-10-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Bersama di Proyek

    Sierra terus merapikan bajunya pagi itu. Entah mengapa ia mendadak begitu gugup karena hari ini ia akan bertemu dengan Bastian di lokasi proyek. Beberapa baju atasan nampak terbentang di atas ranjang dan Sierra sudah mencoba semuanya, sebelum akhirnya ia memutuskan memakai kemeja modis berwarna putih dan celana panjang. "Baiklah, ini outfit yang pas untuk meninjau lokasi proyek kan? Jadi aku tidak akan bingung dengan rokku." "Tapi astaga, Sierra! Ini bukan pertama kalinya kau mengunjungi lokasi proyek kan? Kau sudah sering melakukannya sejak masih bekerja di Sagala Group!""Astaga, aku pasti sudah gila! Ck!" Sierra menarik napas panjangnya dan menghembuskannya lagi. "Baiklah, bersikaplah biasa, Sierra! Bersikaplah biasa! Kalaupun dia berpura-pura tidak mengenalmu, kau juga harus melakukan yang sama!""Aku tahu kau kecewa dan perasaanmu tidak enak, tapi kau sendiri yang memintanya, mengapa harus kecewa?"Sierra terus bicara sendiri dan menjawab sendiri sampai ia begitu galau pagi i

    Last Updated : 2024-10-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Pria yang Penurut

    Tory langsung menjalankan tugasnya dengan membawa Pak Joyo pergi jauh dari Bastian dan Sierra. "Jadi kita akan mulai dari mana, Bu Sierra?" tanya Bastian saat ia dan Sierra sudah berdua saja. Sierra mengernyit. "Maksudmu mulai dari mana?""Proyeknya, Bu Sierra. Bisakah kau menjelaskannya padaku?""Oh, proyeknya. Tentu saja! Kau bisa melihat ini kan?"Sierra menunjukkan sebuah gambar di kertas, namun jarak antara Sierra dan Bastian masih cukup jauh sampai Bastian pun menatap Sierra dan menggodanya. "Aku tidak bisa melihat gambarnya kalau posisimu begitu jauh, Bu Sierra. Mendekatkah!""Ah, maafkan aku!" seru Sierra sambil sedikit mendekat dan baru saja akan memulai penjelasannya, namun Bastian sudah menyelanya lagi. "Kurang dekat, Bu Sierra!""Astaga, ini sudah dekat, Pak Bastian!""Aku tidak berpenyakit, Bu Sierra, jadi jangan takut tertular! Mendekatkah dan berdiri di sampingku!"Sierra terus mengembuskan napas tidak nyaman. "Itu ... kurasa ini sudah cukup, Pak Bastian."Bastian h

    Last Updated : 2024-10-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   I'm Single and Available

    "Dasar Bastian brengsek! Auw! Sepertinya ada otot yang tertarik di kakiku, mengapa tiba-tiba sakit ya." gumam Sierra sambil sedikit menyeret kakinya. Ia begitu kesal pada Bastian yang menyebalkan. "Baiklah, katakan memang aku yang memintanya begitu, tapi apa dia boneka? Apa dia hanya bisa menurutiku tanpa berpikir?""Bahkan dia hanya diam saat melihatku hampir jatuh tadi padahal di bawah sana banyak sekali kayu-kayu dan bahan bangunan.""Bagaimana kalau aku jatuh tertusuk dan aku mati? Atau jangan mati, atau mendadak aku tertusuk dan berdarah, aku tidak bisa jalan atau ...."Mendadak Sierra terdiam. Ia begitu kesal pada Bastian, namun ia juga begitu kesal pada dirinya sendiri yang bisa-bisanya mengomel dengan absurd seperti ini. Bahkan, Sierra heboh sendiri dan berdandan sejak pagi, tapi Bastian begitu acuh padanya. Sementara Bastian sendiri masih tetap menatap Sierra dari kejauhan dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Seolah Bastian sedang menahan sesuatu, karena itulah Basti

    Last Updated : 2024-10-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mengulang Saat Itu

    Suara halus dengan nada mengundang saat Bastian mengatakannya membuat Sierra membeku seketika. Jantungnya yang sudah berdebar kencang sekarang makin memacu tidak karuan. Begitu banyak fakta mengejutkan yang ia dengar membuat Sierra tidak bisa bergerak sama sekali di tempatnya dan hanya menatap sepasang mata yang seolah sedang tersenyum itu. Bastian tinggal di apartemen bersama Tory? Jacob sudah membatalkan perjodohan dengan Vella? Dan Bastian hidup selibat selama ini? Bastian tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun sejak Sierra pergi?Oh, tunggu! Sejak kekasihnya pergi. Tapi Sierra bukan kekasih Bastian. Seketika Sierra pun mengembuskan napas panjang dan mengalihkan tatapannya sejenak dari Bastian. "Hmm, baiklah kalau begitu, Pak Bastian. Kau ...." Sierra ragu sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. "Kau tidak perlu menceritakan semuanya padaku juga kan?""Menceritakan apa? Tentang hidupku? Memang tidak perlu, Bu Sierra." Bastian kembali tersenyum sambil menyandarkan lagi

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesedihan dan Kekecewaan

    Jordan kembali masuk ke dalam rumah setelah mengusir lucu dan ia mendapati suasana di ruang keluarga masih mencekam. Adipura masih duduk dengan wajah penuh amarah, dengan Jessica yang duduk di sampingnya sambil memegangi lengan pria itu. Sedangkan Imelda terus menunduk sambil menangis dan Rosella sendiri hanya berdiri di posisinya tadi dengan air mata yang tetap mengalir namun ekspresi wajahnya sudah putus asa. Tidak ada yang bicara di sana, namun Jordan pun menelan salivanya dan mencoba mencairkan suasana. "Dia sudah pergi! Livy itu agak stres jadi kuharap jangan sampai ada yang terpengaruh pada ucapannya! Livy itu ...." Belum sempat Jordan menyelesaikan ucapannya, Rosella sudah menyelanya. "Cukup, Jordan! Cukup! Tidak usah membelaku lagi!" kata Rosella lemas. Imelda yang mendengar suara Rosella pun langsung mendongak dan menatap calon menantu kesayangannya itu dengan tatapan yang begitu sedih. "Aku ... tidak perlu dibela lagi, Jordan. Karena aku memang salah," ucap Rosella l

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mengusir Wanita Jahat

    Jordan baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah saat ia melihat mobil Livy di depan rumahnya. "Oh, sial, ini mobil Livy, Jessica!" Jessica pun menggeram kesal melihatnya. "Sial, apa maksudnya wanita itu!" Jessica langsung turun duluan sedangkan Jordan pun menemani Rosella turun. Mereka bersama-sama melangkah cepat ke arah sumber suara di rumah dan mereka langsung mengarah ke ruang keluarga. Mereka pun baru saja masuk ke ruang keluarga saat mereka mendengar ucapan Livy yang membuat semua orang syok bersamaan. "Dan aku tidak bohong kalau Rosella itu gila karena memang dia menjadi gila selama enam tahun karena kasus itu! Dia adalah pasiennya Jonathan! Kau tahu Jonathan adalah seorang psikiater kan? Jonathan mengobati orang gila dan Rosella adalah orang gilanya!" Deg!Untuk sesaat, semuanya terdiam mendengarnya. Suasananya begitu hening sampai semuanya mematung dengan ekspresi yang berbeda-beda. Rosella sendiri sudah menitikkan air matanya lagi tanpa ia bermaksud melakukanny

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rasanya Ingin Menghilang Saja

    Cukup lama Rosella menenangkan dirinya bersama Tami, sebelum akhirnya ia mencari Jordan ke ruang kerjanya, tapi Jordan tidak ada. Rosella pun akhirnya memberanikan diri menghampiri ruang kerja Jessica dan ia mematung mendapati Jordan dan Jessica di sana. Jordan dan Jessica sendiri menatap Rosella dengan lega karena Rosella sudah terlihat lebih tenang, tapi raut wajah Rosella nampak begitu serius sampai mereka pun penasaran. "Jordan, Jessica ... aku ... aku minta maaf karena sudah membuat kekacauan seperti ini." "Aku ... aku tidak akan menyalahkan siapa pun, aku yang salah, mungkin memang aku yang tidak teliti, aku yang teledor, dan aku yang harus bertanggung jawab." "Jangan sampai WHA menjadi omongan orang hanya karena aku. Maafkan aku sekali lagi!" "Tapi kalau tidak keberatan, maukah kalian menemaniku menemui Om dan Tante? Jujur aku masih takut menemui mereka sendirian karena itu, aku minta ditemani.""Aku ... aku mau meminta maaf dan mengakui semuanya, mengakui semua kebohonga

  • Menggoda Ibu Tiriku   Teman Terbaik

    "Kita tidak boleh membiarkan Livy sampai buka mulut, Jordan! Dia itu ternyata pengacau yang mempunyai hati yang busuk!" Jessica terus menggeram kesal saat ia sudah ada di ruang kerjanya bersama Jordan. Jordan sendiri membawa Livy keluar dari perusahaan tadi dan setelah memastikan Livy pergi dengan mobilnya, Jordan pun menghampiri Rosella, namun Rosella sudah diurus oleh Tami dan Tami pun meminta Jordan menemui Jessica saja. Jordan sendiri begitu kaget mendengar ucapan Jessica karena ia belum tahu kalau Jessica sudah mengetahui semua kisah hidup Rosella. Walaupun malam itu Jordan mengantarkan Jessica yang mabuk pulang ke rumah, tapi ia sama sekali tidak tahu apa yang Rosella dan Jessica bicarakan sewaktu Jordan mengambil jasnya di bawah. "Kau ...." Jordan nampak ragu. "Kau ...," ulang Jordan yang begitu bingung dengan sikap Jessica. Namun, Jessica yang memahami maksud adiknya hanya memicingkan mata. "Aku apa? Aku sudah tahu apa yang menimpa Rosella. Aku sudah tahu kalau dia per

  • Menggoda Ibu Tiriku   Dukungan yang Tidak Disangka

    Para peserta rapat akhirnya mengikuti keluar dengan suara yang masih ribut dan dalam sekejap ruang rapat pun menjadi sepi. Hanya tersisa Tami dan beberapa arsitek yang tergabung dalam tim, Jordan, Rosella, Jessica, dan Livy. Livy nampak tersenyum tipis menatap Rosella dan menatap semua kekacauan ini lalu dengan santai ia melenggang keluar dari ruang rapat. Namun, Jessica tidak membiarkannya pergi begitu saja. "Livy!" teriak Jessica yang mengikutiLivy keluar dari ruangan. Livy pun menoleh menatap Jessica. "Kau juga tidak percaya padaku, hah, Jessica? Dia itu mantan orang gila yang mungkin sampai sekarang masih tetap gila. Untuk apa kau membelanya lagi?" "Bukan dia yang gila, tapi kau yang gila, Livy! Mengapa kau harus mengatakan semua itu di depan banyak orang, hah? Benar saja kata ayahku kalau semua orang di sana tidak berpendidikan, termasuk kau, Livy!" "Terserah kau mau bilang apa, Jessica! Tapi semua yang kukatakan adalah kenyataan!" Jessica yang mendengarnya hanya tertawa

  • Menggoda Ibu Tiriku   Rapat yang Kacau

    Suara lantang Livy membuat semua orang membelalak kebingungan. Jessica sendiri langsung membelalak dan menoleh tidak percaya ke arah Livy. Memang Jessica sudah mengetahui semuanya, namun Jessica tutup mulut dan ikut menyembunyikan semuanya sampai detik ini. Karena itu, Jessica sama sekali tidak menyangka kalau Livy mengetahui kenyataan itu dan membocorkannya seperti ini di depan semua orang. Jordan dan Rosella sendiri juga membelalak. Jordan yang panik mendengar Livy mengatakannya, sedangkan Rosella yang langsung gemetar karena masa lalunya terungkap. Rosella melirik ke arah Jessica dan Rosella pun pasrah kalau memang Jessica yang membocorkan semuanya, walaupun Rosella masih belum mau menuduh. Tapi selama ini Rosella tahu Jessica sangat dekat dengan Livy. Adipura dan Imelda juga membelalak kaget, namun ia masih belum mengerti apa maksud Livy, begitupun dengan peserta rapat yang juga masih tidak mengerti maksud Livy. "Apa maksudnya, Bu Livy? Siapa yang mantan pasien dengan gang

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesalahan dalam Rapat

    Rosella berangkat ke kantor pagi itu dan semua arsitek yang akan ikut rapat ternyata sudah menunggunya. Mereka pun saling memberi semangat, sebelum akhirnya mereka dibriefing singkat dan masuk ke ruang rapat yang lebih besar daripada biasanya, seperti ruang sebaguna yang besar dan artistik. Jantung Rosella pun berdebar begitu kencang begitu ia masuk, tapi Jordan terus menyemangatinya. Tidak lama kemudian, satu persatu peserta masuk ke sana yang terdiri dari banyak manager senior. Ada juga perwakilan perusahaan lain yang langsung menempati posisi masing-masing. Dan terakhir Adipura dan Imelda juga masuk ke sana, diikuti oleh Jessica dan Livy. "Aku senang sekali semua berkumpul di sini. Seperti yang kita tahu kali ini kita akan mengerjakan proyek besar dan aku juga sudah menunjuk arsitek utama yang akan bertanggung jawab dalam proyek ini." Adipura membuka rapat. "Arsitek muda yang belum lama bergabung dengan WHA, tapi kemampuannya sudah tidak perlu diragukan lagi." "Mari kita sam

  • Menggoda Ibu Tiriku   Sebuah Rekayasa

    "Bagaimana hari ini, Sayang?" Jonathan melakukan video call dengan Rosella dan Julio, sebelum mereka tidur malam itu. Dan Julio pun begitu senang melihat Jonathan yang begitu ia rindukan. Jonathan sendiri sudah mendengar semua cerita detail tentang Rosella dari Jordan dan Jonathan tidak berhenti berterima kasih pada Rosella. Walaupun Rosella sendiri sebenarnya tidak menceritakan apa pun pada Jonathan karena memang ia tidak mau bersikap berlebihan. "Semuanya baik, Jonathan. Julio sekolahnya juga pintar." "Tadi Julio belajar sama Mama sebelum tidur, Papa," celetuk Julio. "Benarkah? Belajar apa, Sayang?" "Julio belajar menulis." "Haha, apa Julio sudah pintar menulis sekarang?""Sedikit-sedikit bisa, Papa. Di rumah Grandma juga Julio belajar menulis." "Siapa yang mengajarimu, Julio?" "Grandpa. Hehe, tulisan Grandpa bagus." Jonathan yang mendengarnya pun langsung tertawa pelan. Mendadak ingatan masa kecil saat Adipura mengajarinya menulis pun muncul di otaknya. "Ya, Grandpa su

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencari Kelemahannya

    Livy keluar dari ruang kerja Jessica dengan geram dan ia langsung melangkah ke ruang kerjanya sendiri. Livy pun melangkah mondar mandir di ruang kerjanya sambil memekik kesal. "Sial kau, Jessica! Hanya karena diselamatkan seperti itu, mendadak kau ada di pihaknya?" "Kau sudah tidak mendukungku lagi bahkan kau mendukung hal yang tidak masuk akal seperti ini!" "Sebenarnya apa yang Om Adipura dan Tante Imelda inginkan? Membuat Rosella akhirnya mewarisi perusahaan ini? Haruskah mereka memperlakukan Rosella begitu special? Sial!" Livy tidak berhenti menggeram kesal sambil duduk di meja kerjanya. Ia pun memejamkan matanya dan berpikir keras, sebelum akhirnya ia memutuskan sesuatu. "Baiklah, Livy! Kau tidak bisa diam lagi karena ternyata satu persatu orang yang berpihak padamu sekarang pindah dan kau sudah tidak punya teman lagi. Bahkan Tante Imelda dan Jessica juga sudah berpihak pada Rosella." "Aku harus melakukan sesuatu. Ya, aku harus melakukan sesuatu," seru Livy sambil meraih po

DMCA.com Protection Status