Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Momen yang Kembali Mendekatkan

Share

Momen yang Kembali Mendekatkan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 14:36:40

"Maafkan aku sekali lagi, Pak! Bastian, anakku, itu sangat keras, tapi kalau dia sudah mencintai, dia akan mencintai dengan sepenuh hati dan sangat bertanggung jawab. Di mana lagi kau bisa menemukan pria seperti anakku!"

Jacob yang sudah duduk di sebuah ruang VIP restoran bersama Vella dan keluarganya pun terus tertawa sambil membanggakan Bastian.

Bastian tidak datang malam ini, hal yang sudah bisa diduga oleh Jacob.

Karena itu, Jacob sudah menyiapkan banyak alasan agar keluarga Vella tidak meragukannya.

Vella sendiri nampak kesal karena Bastian tidak datang, namun ia tetap memasang senyumnya agar orang tuanya tetap mengijinkan ia bersama Bastian.

"Benar, Ayah, Ibu! Bastian itu adalah pria yang luar biasa! Aku sudah lama menyukainya! Dan kalau pria seperti dia mendadak menurut begitu saja saat dijodohkan, bukankah itu malah aneh! Haha, seperti apa ya? Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, benar kan? Hahaha!"

Vella menutup mulut dengan tangannya dan terus tertawa.

Kedua orang tua
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menyukaimu Bukan Bagian dari Rencanaku

    "Mobilmu masih di rumah tadi, kalau begitu pulanglah bersamaku saja!" ajak Bastian saat Sierra mereka akhirnya keluar dari yayasan. Bastian menemani Julio dan Lalita bermain sejak tadi sampai akhirnya Julio kembali ke kamar dan Lalita sendiri tidur di gendongan Sierra. "Tidak perlu, aku naik taksi saja," tolak Sierra. "Kau bersama Lalita, Sierra.""Kau saja yang membawa Lalita, aku bisa pulang sendiri.""Sierra, jangan keras kepala! Kau mau bertemu orang jahat seperti waktu itu lagi?" Sierra terdiam mendengarnya. Tentu saja ia tidak mau. Tapi waktu itu bisa dibilang ia hanya sedang sial. Tidak mungkin seseorang bisa bertemu dengan orang jahat berkali-kali dalam hidupnya. Sierra pun kembali menolak ajakan Bastian tapi seperti biasa, Bastian memaksa. Bastian menarik paksa Sierra sampai masuk ke dalam mobilnya lalu menidurkan Lalita di jok belakang, sebelum ia sendiri masuk ke kursi pengemudi. Suasana pun mendadak hening karena Bastian tidak langsung menjalankan mobilnya melainka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Menggoda Ibu Tiriku   Maaf Aku Harus Menipumu

    Sayang ....Jantung Sierra berdebar makin tidak terkendali dan air matanya menetes mendengar kata "sayang" yang Bastian ucapkan dengan begitu lembut. Sierra bahagia sekali mengetahui kalau perasaannya ini tidak bertepuk sebelah tangan. Baiklah, Sierra tahu Bastian menginginkannya, namun mendengar secara langsung perasaan pria itu, membuat perasaan Sierra begitu membuncah. "Bastian ...."Tanpa sadar, Sierra sendiri mengangkat tangannya dan menangkup kedua pipi Bastian. Sekalipun ia tahu ia salah, tapi begitu sulit mengendalikan perasaannya sendiri. Sierra pun membelai pipi Bastian dan Bastian langsung menangkap tangan Sierra lalu menciumnya lembut sambil tetap menatap Sierra. "Aku menyukaimu, Sierra ... mari kita tinggalkan saja semuanya dan pergilah bersamaku ..." ajak Bastian. Dan Sierra pun langsung membelalak mendengarnya. "Apa? Apa kau bilang, Bastian?""Pergilah bersamaku, Sierra! Kita ... melarikan diri. Jacob tidak akan melakukan hal yang terlalu jauh padaku dan selama k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Menggoda Ibu Tiriku   Perasaan yang Mendadak Tersentuh

    Bastian tidak tahu mengapa ia harus menuruti permintaan absurd Sierra. Apa Sierra pikir Bastian anak kecil yang harus menuruti Sierra untuk mendapatkan sesuatu?Ini gila! Tapi Bastian lebih gila lagi karena menyetujuinya. Bastian pun melirik Sierra yang sudah tertidur di sampingnya saat ia menyetir mobilnya. Bastian hanya bisa tertawa pelan meihatnya. Baiklah, hal seabsurd apa pun akan ia turuti asal ia bisa mendapatkan Sierra. Sierra sendiri sudah memejamkan matanya walau ia tidak benar-benar tidur. Ia hanya berpura-pura tidur agar ia tidak perlu banyak berinteraksi dengan Bastian lagi. Yang penting Bastian sudah setuju untuk bersikap baik. Ya, ini akan lebih mudah untuk semuanya. Sierra pun bertahan dengan akting tidurnya dan ia mendadak terbangun saat mereka sudah sampai ke rumah. Bastian menggendong Lalita sampai ke kamarnya dan menidurkan anak itu di ranjangnya. "Terima kasih, Bastian. Malam ini aku akan tidur di sini bersama Lalita.""Hmm, apa kau mau kutemani juga?""Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mata-Mata Tua

    Setelah bicara dengan Jacob, perasaan hati Sierra sungguh begitu baik. Dan ia pun menyambut pagi ini dengan lebih riang sambil terus tertawa sumringah. "Duduklah, Lalita! Kita tunggu yang lain dulu sebelum makan, oke!" seru Sierra di ruang makan saat mereka sudah tiba duluan, sebelum Jacob dan Bastian. Sierra pun langsung sibuk melayani Lalita sampai Jacob yang sedang melangkah pun mendadak menghentikan langkahnya. Sesekali Sierra melempar senyum pada Lalita dan tawa anak itu pun terdengar, sesuatu yang sangat jarang Jacob dengar, atau mungkin tidak pernah. Dan pemandangan pagi ini juga adalah pemandangan yang berbeda karena sudah selama 20 tahun ini, Jacob selalu melihat Laura dan Stephanie di sana. Bukankah kebiasaan selama 20 tahun itu seharusnya membuat Jacob merindukan mereka? Nyatanya, alih-alih rindu, Jacob malah lega karena tidak melihat dua tikus itu di sana. Suasana ruang makan, secara mengejutkan menjadi lebih santai dan sama sekali tidak menegangkan. "Ehem ...." Jaco

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggandengmu Sepanjang Jalan

    Suara lantang Mala membuat Jacob yang sudah melangkah mendadak menghentikan langkahnya dengan jantung yang berdebar kencang. "Kau ... apa maksudmu? Aku tidak mengerti! Sierra itu istriku!"Mala yang mendengarnya hanya mengembuskan napas panjang. Sekalipun ia sudah mengenal Jacob hampir seumur hidupnya dan sudah menganggap Jacob keluarganya, namun ia juga tetap menghormati Jacob sebagai majikannya karena bagaimanapun, statusnya hanya pelayan. Mungkin Mala mengetahui semuanya, mungkin Mala juga ikut berkomentar tentang segala hal, namun sungguh ia tidak berani membantah saat majikannya sudah memberi perintah. "Entah ada perjanjian apa antara kalian, tapi aku tahu kau tidak benar-benar menikahinya. Kalian hanya berpura-pura kan?""Lagipula aku cukup mengenalmu. Kau tidak mungkin mau diributkan dengan pembagian harta gono gini, itu juga alasanmu tidak menikahi wanita setan itu kan."Jacob membelalak mendengarnya. Ia benar-benar tidak menyangka akan ada orang lain yang mengetahui hal it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Menggoda Ibu Tiriku   Masih Penasaran Tentangnya

    Bastian menjemput Lalita sendirian siang itu. Walaupun awalnya Sierra berjanji menjemput Lalita bersama, namun Sierra ada urusan mendadak sampai akhirnya tidak bisa menemani Bastian. Tentu saja Bastian kecewa, walaupun akhirnya Bastian menerimanya begitu saja karena memang sejak awal ia sudah menyanggupi menjaga Lalita. Bahkan Bastian mengajak Lalita makan siang bersama, sebelum ia mengantar Lalita pulang dan menyerahkannya pada Mala. "Lalita sudah pulang?" Mala tersenyum manis menyambut Lalita. Lalita pun langsung berlari memeluk Mala, satu-satunya orang yang bisa membuat Lalita tetap waras sebelum Sierra datang ke rumah itu. Bahkan Mala sudah seperti ibu dan nenek sekaligus bagi Lalita karena sejak Lalita lahir, hanya Mala yang merawat Lalita. "Bibik ...." "Kau senang, Sayang? Hari ini Uncle dan Aunty mengantarmu."Lalita mengangguk bersemangat. "Senang, tapi Aunty tidak bisa menjemput Lalita.""Sierra sedang sibuk dan ada urusan keluar karena itu, aku menjemputnya sendiri."

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Menggoda Ibu Tiriku   Dukungan yang Sangat Berarti

    "Jadi Sierra masih mempunyai Ibu? Aku tidak tahu itu karena aku tidak pernah bertanya padanya. Aku hanya tahu dia mempunyai seorang kakak dan seorang keponakan bernama Julio, bahkan aku sudah pernah bertemu dengan mereka."Mala mengangguk. "Aku prihatin atas apa yang menimpa Rosella, kakaknya, walaupun Sierra tidak pernah menceritakan detailnya. Dia hanya bilang kakaknya menjadi korban pelecehan dan Julio adalah anak dari hasil pelecehan itu. Ibunya koma, Bastian. Bahkan sampai sekarang, ibunya belum sadar ...."Bastian terdiam mendengarnya. Ia baru sadar kalau mungkin sebagai orang yang menyukai Sierra, selama ini Bastian hanya fokus bagaimana cara mendapatkan Sierra tanpa mau tahu kehidupan wanita itu lebih dalam. Bastian sendiri adalah tipe yang tidak peduli apa pun kalau ia sudah suka. Bahkan ia tidak akan peduli masa lalu seseorang, backgroundnya atau apa pun itu, karena bagi Bastian, yang terpenting adalah masa kini, bukan masa lalu. Tapi secara mengejutkan, Bastian cukup pena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Menggoda Ibu Tiriku   Munculnya Tanda Kehidupan

    "Bagaimana Tante Laura dan Stephanie, Valdo?""Mereka terus membuat keributan tapi semuanya masih terkendali, Sierra.""Sampai kapan mereka akan ditahan di sana, Valdo? Apa mereka akan menjalani pengadilan juga lalu dipindahkan ke penjara yang lebih besar? Apa kau yakin mereka tidak bisa lolos lagi, Valdo? Kau tahu kan Tante Laura bukan orang yang pasrah menerima keadaannya begitu saja? Aku hanya khawatir mereka akan mengusik keluarga Sagala lagi ...," desah Sierra cemas. Valdo hanya tersenyum mendengarnya dan ia pun menenangkan Sierra. "Tenanglah, Sierra! Temanku yang menangani kasusnya sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan mereka akan tetap ditahan sampai penyelidikan selesai. Mereka akan diadili dan kami akan memastikan mereka mendapat hukuman atas kecurangan yang sudah dilakukan, Sierra. Jangan mengkhawatirkan apa pun!"Sierra pun mengangguk mengerti. "Aku hanya takut akan ada masalah di kemudian hari ....""Aku mengerti perasaanmu yang belum tenang, tapi sebisa mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status